Necromancer Lord

Necromancer Lord

Bab 1: Dunia Etheria

Erza terbangun penuh dengan keringat di sekujur tubuhnya.

“Bukannya aku sedang bertarung di ring atau aku sedang membaca di perpustakaan. Eh? Bumi? Etheria?”

Erza sangat bingung dengan ingatannya yang tumpang tindih. Melihat ruangan yang tidak asing baginya menjadikan pikirannya sedikit segar.

Kasur empuk ala bangsawan pertengahan dan beberapa dekorasi kuno.

Pikiran Erza mulai jernih, “ah... Aku sekarang di dunia Etheria.”

[Persatuan berhasil dilakukan]

[Mendapat hadiah: Ingatan kehidupan sebelumnya]

Erza kembali kebingungan dengan suara yang terdengar sangat dekat dengan telinganya, ia menoleh ke kiri dan kanan namun tidak menemukan apa pun.

[Saya ada dalam diri Anda]

Erza mengerutkan keningnya, “Apa maksudmu? Apakah kamu itu aku?”

[Setengah benar dan setengah salah]

“Eh?” Erza menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

“Aku tidak paham, coba jelaskan.”

[Saya adalah saya; Anda adalah anda. Kita berbeda namun ada dalam tubuh yang sama]

“Mudah dimengerti. Apakah kamu akan mengambil alih tubuhku atau sesuatu seperti itu?”

[Tidak]

“Itu cukup bagus, Semoga kita akrab. Dan apa yang kamu bicarakan sebelumnya? Ingatan kehidupan sebelumnya?”

[Iya, anda mendapatkan hadiah berupa ingatan dari kehidupan anda yang sebelumnya]

Erza di kehidupan sebelumnya adalah seorang anak yatim piatu yang menjadi petarung jalanan. Menghabiskan waktu dengan latihan fisik dan mencari uang dengan bertarung. Tak ada hal yang menarik. Tak ada kekeluargaan, percintaan, atau pun masa muda yang indah.

“Aku di kehidupan sebelumnya cukup menyedihkan. Setidaknya sekarang aku punya keluarga dan rumah.”

Suara ketukan pintu terdengar, “Tuan muda, bolehkah saya masuk?” ucap Leni, pelayan pribadi Erza.

“Masuk saja, Leni,” teriak Erza agar terdengar keluar ruangan.

Perempuan berumur 9 tahun dengan senyum riang masuk ke dalam kamar Erza.

“Apakah Tuan muda berbicara dengan seseorang?” tanya Leni yang mendengar suara Erza dari luar.

“Eh? Tidak. Aku sedang bicara sendiri,” bela Erza dengan meyembunyikan kepanikannya.

Leni memelototi Erza dengan serius, “Baiklah. Eh, Tuan muda bau keringat, apakah semalam sangat panas? Apakah kita harus mulai mengganti ke baju tidur musim panas?”

“Iya, semalam cukup panas,” Erza mengeles dengan mengipas-ngipaskan lengannya.

“Baiklah, besok saya ganti. Sebaiknya anda bergegas mandi dan menuju ruang makan. Ini baju hari ini. Saya pamit kembali.” Leni membungkukkan badannya lalu berbalik dan pergi dari kamar.

“Terima kasih, Leni. Kerja bagus.” Erza tersenyum menanggapi Leni.

Erza bernapas lega setelah Leni melangkah keluar, “Huuh... insting perempuan sangat tajam.”

“Hei, anu, apakah kamu masih di sana?” Ucap Erza.

[Iya. Saya sarankan sebaiknya anda tak perlu mengeluarkan suara saat berkomunikasi dengan saya]

“Maksudmu seperti ini?” pikir Ezra.

[Iya]

“Apakah kamu punya nama atau panggilan? Cukup sulit memanggilmu.”

[Saya dan anda adalah satu. Anda bisa memanggil saya sesuka hati]

“Kalau begitu aku akan memanggilmu Gun.”

[Diterima]

“Gawat! Sepertinya ini sudah lama. Aku harus cepat.” Erza berbegas membasuh badan dan menuju ruang makan.

***

“Selamat pagi, Ayah. Selamat pagi, Ibu. Selamat pagi juga Emily.” Sapa Erza setelah masuk ruang makan.

“Erza, Kamu terlambat!” bentak Luth Diozor, ayah Erza.

“Sudahlah, Sayang. Tidak baik marah di meja makan,” Sera Diozor, Ibu Erza berusaha menenangkan Luth. “Selamat pagi Erza. Cepatlah, keburu makanannya dingin.”

“Selamat pagi, Kakak. Ke sini, ke sini.” Emily, Adik perempuan Erza menggerakkan tangan kecilnya memberi tanda untuk datang padanya.

Erza berjalan dan duduk tanpa mengucapkan apa pun.

Sisa makanan telah diambil kembali oleh pelayan.

“Erza, Apakah persiapanmu sudah beres?” Luth menatap serius ke arah Erza.

Erza bingung, persiapan apa? Tapi tak bisa menanyakannya.

[Kemungkinan terbesar pertanyaan tersebut mengacu pada persiapan keberangkatan ke akademi]

“Ah, aku melupakannya. Aku berangkat ke akademi minggu depan.” Pikir Erza dan berusaha tenang.

“Tidak ada masalah yang berarti, Ayah.” Erza memasang senyum dengan menutup matanya agar tak terlihat berbohong.

“Baguslah,” Luth berdiri dan bergegas keluar ruang makan.

“Kak, bisakah aku bermain denganmu hari ini?” Tatap Emily dengan wajah manisnya.

Erza berusaha menahan untuk tidak memeluknya, “Tentu saja, apa yang tidak untuk adikku.”

“Eh?” Sera terkejut dengan jawaban Erza.

Bagaimana tidak terkejut, Erza biasanya mengurung diri di perpustakaan sepanjang hari kecuali sore hari untuk latihan pedang. Namun setelah mendapat ingatan dari kehidupan sebelumnya, Erza menyadari bahwa keluarga adalah hal yang paling penting.

“Hore, Ayo kita ke taman!” Emily menarik tangan Erza sambi berlari.

Selagi menemani Emily bermain, Erza memulai komunikasi dengan Gun. Erza belum mengobrol banyak dengan Gun dan bahkan belum tahu apa-apa.

“Gun, apakah dunia ini masa abad pertengahan di kehidupan sebelumnya.”

[Itu sepenuhnya berbeda. Satu-satunya hal yang sama adalah sistem pemerintahan feodal dimana sitem politik dijalankan oleh Raja dan Bangsawan]

“Sepertinya memang begitu. Kedua dunia sangat jauh berbeda. Bahkan disini ada sihir dan monster.” Erza merenung dan kembali berpikir.

“Gun, apakah aku bisa menggunakan sihir atau mengalahkan monster?”

[Kemungkinan anda dapat menguasai sihir elemen adalah 60%]

[Untuk membunuh monster: Insting bertarung ada sangat bagus setelah mendapat ingatan kehidupan sebelumnya, namun teknik bertarung anda tidak layak. Kemungkinan anda membunuh monter biasa 96%, monster pertengahan 54%, Monter tinggi 2%, monter spesial 0%]

Erza terus mendengar Gun dan tak menyangka ia selemah itu. Erza hanya bisa pasrah dan menghembuskan napas panjang.

Emily melihat wajah Erza yang kurang bersemangat, “Ada apa, Kak? Apakah kakak tidak suka bermain denganku?”

“Tentu saja kakak suka bermain dengan Emily,” Erza mengelus kepala Emily untuk menenangkannya.

Emily tersenyum dan memeluk Erza, “Kakak sepertinya tidak bersemangat. Emily bisa bantu kakak semangat lagi. Kata Ibu, orang akan lebih bersemangat kalau dipeluk.”

Erza sudah tak tahan lagi dan memeluk Emily cukup erat, “Terima kasih, Emily.”

Keduanya tetap begitu sampai Emily tertidur.

Erza berniat melepas pelukannya namun pelukan Emily cukup erat, “Ah, sepertinya sudah waktunya bagi Emily tidur siang.”

Sera yang dari tadi tersenyum memperhatikan keduanya lalu mendekat, “Sepertinya sudah tidur duluan, ibu terlambat menjemputnya.”

Erza ikut tersenyum malu diperhatikan ibunya.

“Sini, Emily. Ibu gendong ke kamar.” Sera berusaha memindahkan pelukan Emily ke gendongannya pun tidak bisa.

“Aku mau sama Kakak!” Rajuk Emily yang sedikit sadar karena gangguan Sera.

“Baiklah, baiklah Ibu menyerah,” Sera melapaskan tangannya dari Emily, “Kalau begitu, Erza, bisa tolong bawa Emily ke kamarnya?”

“Tentu, Ibu.”

Erza membawa Emily yang dalam pelukannya ke kamar Emily.

Erza kembali ke kamarnya.

”Gun, bagaimana kekuatanku saat ini?”

Tiba-tiba muncul panel hologram di depannya.

...[Status]...

...[Nama: Erza Diozor...

...Ras: Manusia...

...Umur: 10 tahun...

...Job: Kesatria (Novice)...

...Experience Point (Exp): 10/50...

...Health Point (HP): 70/70...

...Mana Point (MP): 30/30...

...Strengh: 8...

...Agility: 7...

...Vitality: 7...

...Inteligent: 3...

...luck: 14...

...Bonus Point: 0...

...Skill: Basic Swordman, Expert Street Fighter....

...Assist: Gun, Ingatan kehidupan sebelumnya]...

“Oh ini seperti permainan internet di kehidupanku sebelumnya. Tapi kenapa tidak ada levelnya?”

[Saya mengakumulasikan apa yang dimiliki lewat hal yang mudah dipahami. Klasifikasi level makhluk tidak bisa di tentukan lewat angka. Saya bisa membandingkan dua makhluk lewat angka. Apakah diperlukan?]

“Eh, begitu? Coba bandingkan aku dengan ayahku.”

[Perbandingan Erza 1:52 Luth]

Erza menghela napas panjang, “Kapan aku bisa mengejarnya?”

[Akumulasi kemajuan saat ini: 22 tahun]

“Umurku saat ini 10 tahun. Jika 22 tahun yang akan datang berarti aku bisa mengejarnya saat umur 32 tahun. Ayah saat ini berumur 28 tahun. Bukannya kemajuanku lebih lambat dari ayah, meskipun sudah mendapat ingatan kehidupan sebelumnya?”

[Disarankan menggunakan gacha pertama gratis]

“Gacha?!”

Terpopuler

Comments

Authophille09

Authophille09

Halo kak, cinta karena perjodohan mampir bawa paket lengkap nih💪

2022-12-18

1

Kaisar Naga

Kaisar Naga

pasti sulit 😇

2022-12-09

1

Heavenly Demon

Heavenly Demon

Kak ini saran aja yah, statusnya mending dikasih satu satu tanda kurungnya. Misal nih,

[Nama : Erza]

[Ras : Manusia]

Biar enak gitu bacanya. Btw semangat updatenya....:)

2022-12-02

4

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 48 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!