4. Alfashin Cadivan

...****************...

Hening.

Suasana di sebuah kantor hening, bahkan jarum jam saja bisa berdetak dengan suara yang terdengar sempurna.

Pria itu duduk dengan apik di kursi kehormatannya, dengan sebuah laptop yang terbuka di depannya. Jari-jarinya tak henti mengetik satu persatu huruf dengan cepat.

Dia adalah Alfashin, pria yang sama menawarkan Fasya untuk menjadi pengasuh.

Pria itu bernama Alfashin Cadivan.

Alfashin Cadivan adalah seorang duda beranak satu, dia bos besar, pemilik Cadivan grub yang namanya sudah terkenal dimana-mana, memiliki cabang hampir di setiap negara Asia. Menjadi orang nomor satu di Asia, orang terkaya di usianya ke 31 tahun.

Selain tampan dan juga bos besar kaya raya, ada sebutan yang sering mereka pakai untuk mendeskripsikan Alfashin, pria tanpa cinta, tanpa hati, tanpa belas kasih, dia pria yang dingin dan kejam, tidak pandang bulu, menghalalkan segala cara untuk menjadi kaya.

Dan orang seperti itu yang menginginkan Fasya menjadi pengasuh anaknya. Kenapa harus Fasya?

Brak!!

Pintu di depan di dobrak kasar, tampak seorang pria berambut pirang bermata biru masuk dengan gampangnya, mencoba mengacaukan fokus Alfashin.

"Astaga! Kau ini apa sih, aku percaya Tuhan itu maha segalanya dan aku yakin dia juga menciptakan mu dengan hati dan nafsu, tapi masalahnya kenapa kau disini? Padahal aku sudah membelikan hadiah yang bagus!" Oceh pria berambut pirang itu, dia dengan santainya duduk di meja kerja Shin, dan sesuka hati memainkan pulpen yang sudah tertata rapi disana.

Benar.

Yang membeli Fasya dari Dimas bukanlah Alfashin, melainkan Dia--Kenan Houven, pria 28 tahun yang menjabat sebagai CEO dari Houven grup, keluarga terkaya ketiga di negri ini.

Dia sangat tampan, jika Shin itu bagai bulan maka Kenan adalah mataharinya, dia memiliki rambut pirang yang indah, mata biru sedalam lautan, dia memiliki kepribadian yang ceria dan periang, dia humoris dan suka bercanda.

Jika Shin itu warna dia adalah hitam, yang akan menggelapkan sekitarnya, jika Kenan adalah warna maka dia adalah kuning yang akan mencerahkan sekitarnya.

Makanya, semua yang mengenal mereka juga heran, bagaimana keduanya bisa menjadi sahabat karib?

"Dia manusia bukanlah barang." Shin berucap dengan dingin, dia bahkan tidak melirik Kenan yang ada di sebelahnya, matanya hanya terus berfokus pada apa yang dia kerjakan.

"Tapi manusia bisa menjadi hadiah, seperti kau yang menerima anugrah sahabat baik yang seperti saudara, kita sering disebut anak kembar, oh astaga! Jangan-jangan kita memang anak kembar yang terpisah, buktinya kita sama-sama tampan!"

"Diamlah."

Tak.

Kenan menutup laptopnya, bukan karna gangguan Kenan, tapi karna memang dia sudah selesai berkerja. Soalnya biasanya tidak peduli seperti apapun gangguan yang Kenan layangkan, dia masih tidak berhasil untuk mengganggu Shin. Shin tidak akan menutup laptopnya sampai dia selesai mengerjakan pekerjaannya, apapun yang terjadi.

Karena lambang dari gila kerja yang sesungguhnya adalah Alfashin Cadivan sendiri.

"Jadi, tuh perempuan kau buang? Jahatnya, aku beli pake uang tau. Rasanya semua uang ku selama ini jadi sia-sia." Kenan menghela napasnya, soalnya ini bukan pertama kalinya dia melakukan hal ini untuk Shin.

Kenan sudah sering menyodorkan banyak gadis dari berbagai jenis dan tipe untuk diberikan pada Shin, semenjak Sagita--istri Shin sudah meninggal. Tapi Shin, selalu menolak mereka semua secara terang-terangan.

Padahal Kenan sudah meletakkan berbagai macam gadis, dari yang cantik, seksi, tampak berpendidikan semua Kenan berikan, tapi tak satupun ada yang singgah dihati Shin, atau bahkan membuatnya tertarik menyentuh mereka semua.

Karena pada akhirnya, Shin tidak pernah meniduri satupun perempuan yang Kenan lemparkan.

"Perempuan itu, aku menjadikannya pengasuh untuk anak ku."

*Uhuk!

Kenan terbatuk seketika, dia melotot tak percaya menatap Kenan yang baru saja berbicara hal itu dengan entengnya.

"Kau gila ya Shin? Bagaimana bisa kau memilihkan seorang pengasuh segampang itu untuk Asta? setelah segalanya yang terjadi pada dirinya?! Banyak pengasuh palsu yang nyaris membunuh putra mu, dan kali ini kau asal memilih?! Lupakan hadiah ku, usir dia pergi, aku tidak mau Asta-ku yang lucu terluka! Kau tau kan, untuk ku Asta juga sudah seperti anak ku!" Kenan marah-marah, terlihat dari guratan diwajahnya, suaranya tinggi, matanya kesal.

Benar, dengan Sagita, Shin sudah memiliki satu orang putra bernama Astaren Cadivan. Seorang anak yang saat ini usianya masih enam tahun, anak laki-laki yang cerdas dan jenius, kekurangannya hanya saja dia nakal.

Dan masalahnya ada di pengasuh Asta. Banyak pengasuh yang sudah Shin Carikan, namun beberapa dari mereka adalah pembunuh bayaran yang dikirim oleh musuh-musuh Shin, yang membuat Asta sering dalam bahaya yang mempertaruhkan nyawa.

Ada pengasuh yang bukan pembunuh bayaran dan hanya murni pengasuh, mereka mengundurkan diri karna Asta terlalu jahil. Barangkali Asta trauma pada pengasuh-pengasuh sebelumnya yang mencoba membunuhnya, makanya dia selalu mengganggu, dan menjahili para pengasuh baru dengan kejeniusannya sampai akhirnya para pengasuh itu tidak tahan dan langsung mengundurkan diri.

Hingga saat ini, posisi pengasuh itu kosong, sampai Fasya datang untuk mengisi.

"Tenang saja, aku sudah memeriksa latar belakangnya, dia hanya gadis biasa, tidak ada masalah." Shin membuka kacamata yang sedari tadi dia pakai.

Kenan melirik sebentar sahabatnya, dia menghela napasnya, jika itu pekerjaan Shin maka Kenan sudah percaya bahwa Fasya aman untuk Asta.

"Baiklah, tapi masalahnya apa gadis itu akan betah dan nyaman dengan Asta? Kau tau anak ku yang satu itu seperti apa kan?" Kenan menaikkan sebelah alisnya penasaran pendapat Shin.

"Entahlah, kalau dia tidak tahan dia akan langsung mengundurkan diri seperti yang sudah-sudah. Tapi tetap, Asta harus punya seorang pengasuh, karna dia tidak lagi punya ibu."

"Kalau begitu kenapa tidak sekalian saja mencarikannya ibu baru? Agar dia tidak perlu pengasuh dan hanya membutuhkan ibu, kan?"

"Apa menurut mu seorang anak akan senang saat ayahnya menikah lagi dengan perempuan asing, dan membawanya sebagai ibu baru? Tepat dua tahun setelah ibunya meninggal? Menurut mu Asta akan bahagia sambil menari di pernikahan ku? Anak ku bukan anak yang seperti itu, dia sudah memiliki cara pikirnya sendiri." Shin cukup tau bahwa anaknya bukan anak biasa, Asta di usia seperti itu memiliki pikirannya sendiri, Asta adalah anak yang jenius, dan Shin tau itu, makanya dia butuh pengasuh agar anaknya tidak akan menjadi seorang pengasuh yang bisa membantunya mengawasi perkembangan Asta.

"Kalau begitu, bukannya harusnya sudah terpecahkan? Tiara, gadis itu, dia adalah adik ipar mu kan, dia adiknya Sagita, dia juga bibinya Asta, dia calon ibu yang paling sempurna kan? Kalau begitu nikahi saja dia."

"Tapi Asta, membenci Tiara lebih dari dia membenci para pengasuh yang pernah datang."

Ucapan Shin datar, dia juga tidak tau apa alasan sang anak membenci Tiara, bibinya sendiri, adik yang sangat Sagita sayangi.

Terpopuler

Comments

Pa'tam

Pa'tam

kadang seorang anak lebih peka dalam menilai seseorang, mana yang tulus dan mana yang cuma modus. maksudnya pura pura baik demi mendapatkan sesuatu.

2023-01-07

1

Ana

Ana

mungkin asta bisa menilai mana orang yang baik dan tidak 🙄makannya dia benci bibi nya

2022-12-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!