KEPULANGAN
Tepat jam delapan kurang lima menit, seluruh keluarga Kyler sudah duduk mengeliling meja. Kepala meja masih kosong . Di sebelah kanan sudah duduk Yasmine dan Erland , di sebelah kiri Austin, Arion , dan Sheila .
Yasmine tidak berhenti untuk terus membujuk Erland untuk memotong rambut nya. Sedangkan Arion sibuk bertatapan dengan Sheila dengan kedua tangan mereka yang saling berpegangan satu sama lain di meja makan. Sementara kakak tertua tengah sibuk mengotak-atik ponselnya.
Dan tepat jam delapan kurang satu menit , kakek Friz muncul di ruang makan . Pria tua yang masih terlihat muda dan segar, melangkah dengan gerakan yang dimulai dengan gesit. Dengan penampilan yang seolah dua puluh tahun lebih muda dari usianya yang sebenarnya. Langsung saja duduk di kepala meja yang biasanya di duduki oleh papahnya.
Papah Justin tidak mengikuti makan malam keluarga karena tengah sibuk mengurus pekerjaannya di luar negeri.Friz mengamati seluruh anggota keluarga kecilnya satu persatu dan berhenti ke arah Sheila.
"Selamat ulang tahun , Sheila. "
Sheila tersenyum lebar .
"Terima kasih, kakek Friz."
"Kakek sudah mempersiapkan hadiah khusus untukmu, tapi sepertinya tak akan menjadi kejutan. Austin pasti sudah memberitahumu."
"Tentu saja kek. " sahut Austin penuh kemenangan
"Itu hadiah yang sangat mahal , Kakek . Sepertinya terlalu berlebihan dijadikan hadiah ulang tahun. "
Friz menggeleng sambil tersenyum penuh kasihnya . " Itu tidak seberapa, hanya mobil biasa. "
"Sekali lagi terimakasih kakek. " ucap Sheila tersenyum manis
" Tante juga punya sesuatu untukmu , Sheila. "
Kali ini Yasmine menyela . Menatap ke arah pelayan yang langsung mendekat dengan kotak perhiasan besar berwarna merah beludru di tangan dan meletakkannya di depan Sheila. Satu kotak perhiasan mewah.
"Aku tak perlu menebaknya . Hadiah mama masih sama seperti tahun sebelumnya . Sama sekali tidak berubah." Austin menggerutu , dan lagi - lagi mendapatkan delikan dari Sheila meski Yasmine hanya mengabaikannya saja .
"Ayolah , Ma . Sheila sudah melakukan ulang tahun ke 20 tidak adakah yang lebih istimewa lagi selain perhiasan? Dia saja jarang memakainya."
Yasmine berdecak pada Austin, kemudian kembali menatap pelayan lainnya , yang segera kembali dengan tiga kotak besar lainnya .Berisi gaun, sepatu , dan tas mewah .
" Ya , Austin benar. Tapi wanita memerlukan ini semua. " balas Yasmine pada anak pertamanya itu.
"I-ini sangat banyak tante. " ujar Sheila tidak enak
"Tidak apa untuk koleksi. "
"Terimakasih tante. " ucap Sheila tersenyum haru
"Sama-sama, sayang. "
Austin menganggukkan kepala tidak menyangka hadiahnya sebanyak ini, "Setidaknya hadiahnya lebih mahal dari jam tangan pemberianku. " ucapnya
"Kau hanya memberikan jam tangan? " dengus Yasmine .
"Walaupun begitu harganya tak lebih murah dari semua hadiah mamah . "
"Tapi menurutmu untuk apa aku menggunakan jam tangan semahal itu , Austin . Dan bukan masalah mahal atau tidaknya. Untuk apa aku menggunakan jam tangan jika aku saja bisa mengecek waktu di ponselku. " ucap Sheila
Austin seketika kehilangan kata-kata.
"Dan kau membanggakan persahabatan kalian yang sudah terjalin sejak lima tahun yang lalu," dengus Arion .
"Tentu saja. Akulah satu - satunya orang yang dekat dengan Sheila bahkan sebelum kau yang dengan malu - malu mendekatinya . " sindir Austin
Arion mendengus . Hening sesaat , lalu semua pandangan tertuju kepada Erland. Menunggu giliran Erland. Erland yang ditatap pun merasa kebingungan .
" Apa? Kenapa ?"
"Kau tidak berniat memberi hadiah? " tanya Austin
" Aku tidak tahu dia ulang tahun."
"Dan yang paling masuk akal . Dia bukan bagian keluarga kita , kan ? " lanjut Erland
Friz menggeram tak suka, begitupun dengan Arion. Dirinya merasa tidak terima dengan perkataan kakak keduanya itu.
Sheila membuka mulut dalam diam. Oke, aku tahu Erland tidak menyukaiku. Dan bahkan pria pun tak berhak bertegur sapa denganku. Tapi itu kata-kata nya sangat kasar. Apakah pria itu tidak bisa hanya sekedar berpikir mengucapkan kata selamat ulang tahun untuknya. Ia pun tak mengharapkan hadiah apa pun dari pria itu.
Sebal Sheila dalam hati.
" Nah, kalian bisa mengatakannya sebagai bagian keluarga . Tapi kami bahkan tidak saling mengenal . Benar , kan ? Selain tetangga yang tinggal di sebelah rumah dan aku juga jarang di rumah ini.Aku juga tak tahu hadiah apa yang harus kuberikan padanya . " ucap Erland
"Kata - katamu terlalu kasar , Erland, " peringat Friz
"Kau tahu, Sheila sudah seperti bagian dari keluarga kita sekarang." sahut Austin yang sedari tadi sibuk mengotak-atik ponselnya.
"Ya,kalian menganggapnya begitu. Tapi bukan denganku,kan ? " ucap Erland
"Berbicaralah yang sopan Erland! " tegur kakek Friz
"Segera meminta maaf pada Sheila, kau melukai hatinya dengan kata-kata kasarmu itu Erland. "
" Tidak apa-apa kek. Erland benar , kita memang tidak benar - benar saling mengenal satu sama lain . " Sheila berusaha menghentikan kekacauan yang mulai terbangun .
"Sheila tidak apa - apa, kakek . "
Ya , satu - satunya anggota keluarga Kyler yang tak pernah hadir di makan malam keluarga adalah Erland.
Arion mengelus punggung tangan Sheila menenangkan, sudah menjadi rahasia umum jika Erland memang sulit untuk menerima orang baru.
"Setidaknya ucapkanlah selamat ulang tahun sebagai bentuk empatimu , Erland. " ucap Yasmine lembut .
Erland mendesah pelan ," Selamat ulang tahun . "
" Oke, sudah kan? "
Yasmine dan kakek Friz tersenyum penuh kepuasan dan mengangguk.
"Terima kasih." Sheila memaksa satu senyuman di atas , yang malah terlihat kaku.
"Baiklah , kita akan makan terlebih dahulu . Setelah itu , ada sesuatu yang penting yang perlu diungkapkan oleh kakek kepada kalian semua . " Friz kembali berhenti ke arah Sheila.
" Termasuk dirimu . " Sheila berkerut kening , tapi kemudian ia mengangguk .
Menyempatkan menatap ke arah Austin, yang baru memberinya kedikan bahu.Menandakan bahwa pria itu juga tidak tahu.
Pelayan pun mulai menghidangkan menu di meja makan bersama. Mulai dari makanan pembuka , hidangan utama , dan makanan penutup . Jadilah kue ulang tahun tingkat dua untuk Sheila dari Friz . Potongan pertama untuk Kakek Friz, Yasmine , Arion , dan Austin.
"Aku tak suka manis . " Erland mendorong kue yang diberikan oleh Sheila. Tapi karena mendapatkan tatapan peringatan dari sang kakek dan ibunya, ia pun menarik kembali piring itu dengan enggan .
"Tapi aku akan tetap memakannya. Terima kasih," ucapnya dengan dingin .
Sheila mengangguk singkat dan mengabaikan keacuhan Erland. Lagi pula, mereka memang tak pernah saling mengenal. Selain nama satu sama lain.
"Ehhmmm .. " kakek Friz berdehem, mendapatkan perhatian semua orang dan keseriusan mulai mengubah wajah pria tua itu .
"Kakek ingin memberitahu tentang beberapa hal kepada kalian semua . " mulainya
"Salah satunya , beberapa hari yang lalu kakek baru saja keluar dari rumah sakit."
" Apakah sekarang kakek baik - baik saja ? " Arion menimpali , tampak memberengut karena bahkan dirinya sendiri tidak tahu tentang kabar tersebut .
"Kakek baik-baik saja untuk sekarang. " angguknya
"Kenapa kakek tidak memberitahu kami? " tanya Austin kesal
"Kakek memang melarang mama kalian memberitahu . Tapi bukan itu yang terpenting sekarang . Kakek membutuhkan penerus . " Ketiganya menunggu , salah dari mereka yang akan ditunjuk .
" Kakek tak akan menunjuk salah satu dari kalian . "
Kalimat tersebut membuat ketiganya saling bertatapan , kecuali Erland yang sibuk mengetuk - ngetukkan ujung telunjuknya ke meja tanpa suara . Terlihat lebih santai dibandingkan yang lainnya .
"Kalian sendiri yang akan menentukannya . " Ketiganya mengerutkan kening tak mengerti .
"Apa maksud , Kakek ?"
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Miyura Rajati
lanjut...othor masih menyimak...
2022-11-28
2