Setelah pengumuman penerimaan akan ada pendaftaran ulang bagi siswa baru. Dina sudah melengkapi semua persyaratan untuk pendaftaran ulang.
Hari ini, hari yang mendebarkan bagi Dina, hari pembagian kelas sekaligus pembekalan untuk acara masa pengenalan sekolah bagi siswa baru SMA X. Dina berharap semoga bisa satu kelas dengan teman-teman yang ia kenal semasa SMP dulu.
Dina berangkat tidak terlalu pagi, setelah sampai di sekolah Dina ikut bergabung dengan para siswa baru berbaris di lapangan di gedung sebelah selatan.
Mereka berbaris untuk mendapat pengarahan sebentar dari kepala sekolah SMA X. Setelah pengarahan selesai para siswa diminta untuk melihat daftar nama yang sudah ditempel di depan pintu masing-masing kelas.
Ada delapan kelas, yang terbagi dari kelas A sampai H setiap kelasnya diisi empat puluh siswa. Semua siswa berjalan mencari kelasnya masing-masing.
Tidak terlalu sulit bagi Dina untuk mencari kelasnya, ia hanya sekali melihat langsung ketemu, ia akan menempati kelas mana. Dina menampati kelas 1. B. Dina masuk ke ruang kelasnya dan berkenalan dengan beberapa siswa yang sebagian berasal dari sekolahnya dan ada yang berasal dari sekolah lain.
Ketika ia asyik mengobrol dengan teman sebangkunya tiba-tiba ada seseorang yang melewati mejanya. Dina terkesima melihat cowok yang dulu berada di kelas sebelahnya yang menurutnya cowok ideal sedang berjalan bersama Roy.
Roy adalah salah satu siswa paling tampan di kelasnya dulu dan juga jago main basket. Roy juga dekat dengan Dina sewaktu SMP. Tak ingin terlalu terlihat ia memperhatikan cowok itu, Dina kembali melanjutkan obrolannya dengan teman sebangkunya.
Teman sebangkunya itu juga dulu teman Dina satu kelas Rani namanya. Rani tipe cewek periang seperti Dina lebih cerewet dan asyik. Rani juga menjadi salah satu cewek populer di sekolahnya. Kalau dibanding Dina sebenarnya Dina lebih cantik.
Tapi karena Dina lebih mementingkan belajar daripada bersosialisasi, dan tidak pernah mementingkan penampilannya, maka tidak banyak yang mengenal Dina.
Kakak-kakak kelas yang akan mendampingi mereka minggu depan dari hari senin hingga sabtu dalam masa pengenalan sekolah masuk ke kelas Dina. Mereka ada dua orang satu cewek satu cowok.
Yang cowok bernama Randi dan yang cewek bernama Diana. Mereka berdua memperkenalkan diri mereka kepada siswa-siswa di kelas Dina. Setelah acara perkenalan mereka kemudian memberikan pembekalan untuk kegiatan minggu depan.
Apa saja yang harus mereka bawa, dan atribut apa saja yang harus mereka pakai. Semua dijelaskan secara rinci oleh Randi dan Diana. Setelah semua mengerti dan memahami mereka diperbolehkan pulang.
"sampai jumpa hari Senin Din..." ucap Rani saat mereka keluar dari ruang kelasnya.
"iya Ran..." ucap Dina sambil tersenyum ke arah Rani
Tepat di belakang Dina ada Roy dan temannya, mereka berjalan seolah mengikuti Dina.
"Din..." ucap Roy dari belakang
"eh...Roy..." Dina menoleh ke arah belakang, dan betapa terkejutnya ia, ternyata yang sedang bersama Roy adalah cowok yang menurutnya ideal waktu SMP dulu
"kita sekelas lagi Din..." ucap Roy mensejajari langkah Dina
"iya...kamu lagi...kamu lagi...." Dina terkekeh
"aku pulang dulu ya Din..." pamit Roy dan berjalan bersama cowok idealnya Dina
Dina melihat Roy berjalan ke arah yang sama dengannya bersama temannya itu. Ternyata Roy masuk ke dalam sebuah rumah, dan sepertinya rumah cowok yang bersamanya itu.
Dina melewati rumah itu, karena kebetulan ia harus mampir ke rumah budenya. Waktu melewati rumah yang tadi Roy masuk, Dina melihat Roy dan temannya sedang mengobrol.
Dina melewati rumah itu tanpa menengok ke arah rumah tersebut. Ia hanya tidak ingin terlihat kalau sedang memperhatikan Roy dan temannya itu.
.
Hari senin, hari pertama masa pengenalan sekolah. Dina datang jam tujuh kurang sepuluh menit diantar papanya. Setelah berpamitan dengan papanya, Dina buru-buru masuk ke kelasnya dan memakai semua atribut yang wajib dipakai waktu masa pengenalan kampus.
Bel tanda masuk sudah berbunyi, semua siswa wajib mengikuti upacara bendera, tak terkecuali bagi para siswa baru. Mereka berada di barisan tersendiri karena mereka masih mengenakan seragam SMP.
Upacara bendera berjalan secara khidmad. Setelah upacara selesai, siswa baru belum diijinkan untuk membubarkan diri. Mereka masih harus mengikuti pengarahan dari ketua OSIS terlebih dahulu.
Setelah selesai mereka diperbolehkan untuk kembali ke kelas masing-masing. Di dalam kelas Dina tidak sengaja duduk di depan Roy dan temannya itu.
Karena kakak pendamping kelas mereka belum masuk ke kelas mereka sibuk mengobrol. Ketika Dina asyik mengobrol dengan Rani, punggungnya ditepuk dari belakang.
"Din...Dina...." ucap seseorang dari belakang sambil menepuk punggung Dina. Dina menoleh ternyata yang menepuk tadi adalah Roy.
"ya Roy...ada apa?" tanya Dina menatap Roy bergantian dengan temannya
"ada yang mau berkenalan denganmu" ucap Roy dengan senyum menggoda
"siapa?" tanya Dina mengerutkan dahinya
"ini...yang duduk di sebelahku" Roy menengom ke arah teman sebangkunya
"kita belum berkenalan, aku Toni...." ucap teman sebangku Roy tersenyum mans sambil mengulurkan tangannya
"eh...aku Dina..." ucap Dina dengan wajah cerianya "kamu kan yang satu kelas sama Hary kan waktu SMP?" tanya Dina
"iya...kamu kenal Hary?" tanya Toni
"iya, dia anak kakak sepupuku" ucap Dina tersenyum ceria
"oh...kakakmu berarti sudah sangat tua, anaknya saja seumuran denganmu" Toni terkekeh
"ya...namanya juga sepupu..." Dina mengedikkan bahu sambil terkekeh
Obrolan mereka terhenti karena pendamping kelas mereka sudah masuk. Pendamping mereka mulai memberi tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok.
Roy meminta Dina untuk jadi satu kelompok saja, karena ia sangat mengenal Dina. Dina anak yang rajin dan cerdas sudah pasti tugas-tugas kelompok mereka akan cepat terselesaikan.
Dina menerima usul Roy dengan senang hati, dia malas untuk mencari-cari teman untuk dijadikan satu kelompok dengannya. Selain itu iya juga sudah mengetahui jika Roy juga salah satu siswa yang pandai di kelasnya waktu SMP dulu.
Mereka berdiskusi mengerjakan tugas pertama dari kakak pendamping mereka. Toni memperhatikan Dina, tidak terlalu cantik, tapi cewek yang menarik. Pandai, cerdas, ramah, mudah bergaul tidak sombong. Semua menjadi nilai tambah di mata Toni.
.
.
B e r s a m b u n g
.
Yang belum pencet tombol favorit, tolong pencet favorit dulu ya...
Jangan lupa ritualnya, like komen dan votenya ya...
Ditunggu kiriman bunga dan kopinya ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments