Akhirnya yang pertandingan ditunggu-tunggu oleh semua siswa yang menyaksikan pertandingan basket antar kelas dimulai. Babak final digelar, kelas Dina melawan kelas Hary keponakannya. Itu berarti kelas cowok yang menurut dia ideal akan bertanding melawan kelasnya.
Pertandingan berjalan dengan sangat meriah, kedua tim saling berlomba mendapatkan posisi juara. Meskipun siapapun yang mennaag tidak mendapatkan hadiah, tapi itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi semua siswa.
Nilai yang didapatkan oleh kedua tim saling kejar-kejaran. Berlomba mendapatkan posisi tertinggi dalam pertandingan antar kelas. Tidak ada satupun siswa yang berbuat curang dalam pertandingan itu. Karena sebenarnya mereka menyadari pertandingan itu hanya untuk mengisi waktu mereka menunggu pengumuman kelulusan mereka.
Pertandingan telah berakhir dan dimenangkan oleh kelas Dina dengan perolehan skor yang sangat tipis. Kedua tim saling menyalami memberikan ucapan selamat.
Tidak ada rasa dendam atau marah di antara mereka yang kalah dalam pertandingam tersebut. Mereka semua bahagia karena bisa melewati ujian akhir, bahagia karena bisa mengeskpresikan diri mereka dalam sebuah pertandingan antar kelas yang bertujuan mempererat persahabatan di antara para siswa.
Pengumuman hasil kelulusan ujian akhir tinggal menghitung hari, lebih tepatnya seminggu dari hari terakhir pertandingan. Semua siswa merasa cemas apakah mereka akan lulus atau tidak. Tapi mereka tetap optimis bahwa semua akan lulus.
Mereka berharap bisa lulus dengan nilai yang bagus dan bisa masuk ke sekolah favorit yang mereka inginkan selama ini. Begitu juga dengan Dina, ia ingin sekali masuk ke SMA favorit di kotanya yaitu SMA Negeri X.
Hari yang dinanti telah tiba, semua siswa merasa harap-harap cemas. Hari dimana kelulusan semua siswa akan diumumkan. Mereka semua sudah tidak sabar menanti pengumuman dari wali kelas mereka masing-masing.
Dina dan teman-temannya masuk ke kelasnya. Mereka menunggu kedatangan wali kelasnya yang terkenal sangat galak. Setelah menunggu kurang lebih sepuluh menit, akhirnya wali kelasnya masuk ke kelasnya.
Wali kelasnya membawa sebuah amplop besar, dan kemudian membukanya di depan anak didiknya. Ia mengumumkan jika semua murid yang ada di kelasnya lulus dengan nilai bagus.
"kita lulus Din..." ucap Puri teman sebangku Dina dengan girangnya
"iya...kita lulus Ri..." ucap Dina dengan riang gembiranya.
"mau daftar kemana Din?" tanya Puri antusias
"ke SMA X lah..." jawab Dina antusias
Mereka berdua sepakat mendaftar di sekolah yang sama. Karena Puri merasa terbantu oleh Dina. Di saat teman-teman sekelas tidak ada yang mau berteman dengannya hanya Dina lah yang mau berteman dengannya.
Padahal tidak ada sesuatu yang salah dengan Puri, hanya saja memang tingkahnya seperti anak kecil yang manja. Hanya Dina yang mau menemaninya, hanya Dina yang mau membantunya di kala ia susah.
Hari-hari berlalu, pendaftaran masuk sekolah baru telah dibuka. Semua siswa begitu antusias untuk mendaftar ke sekolah yang mereka inginkan sesuai dengan nilai yang ia miliki.
Dina sudah sepakat dengan Puri untuk mendaftar ke SMA X bersama-sama, meskipun mereka diantar oleh wali mereka masing-masing.
Dina diantar oleh kakak sepupunya sedang Puri diantar oleh mamanya.
"Din..." dengan langkah gontai Puri menghampiri Dina yang baru masuk ke pintu gerbang SMA X
"iya Ri...ada apa? Kamu jadi mendaftar kan?" tanya Dina ceria
"sepertinya aku tidak jadi mendaftar di sini Din" ucap Puri lesu
"memangnya ada apa Ri...?" Dina menautkan kedua alisnya
"nilaiku sepertinya kurang Din, aku lihat di papan pengumuman yang mendaftar nilainya jauh di atasku semua" jawab Puri tertunduk lesu
"tapi belum dicoba Ri...ayo coba saja dulu" ucap Dina antusias
"tidak Din...aku takut kecewa nantinya, lebih baik aku tidak menjadi mendaftar di sini" jawab Puri lesu
"terus kamu mau mendaftar dimana Ri?" tanya Dina merasa sedih
"di SMA Y Din...di sana jelas nilaiku masuk dan pasti diterima" ucap Puri terkekeh menghibur dirinya sendiri
"oh...ya sudah...sukses buat kamu ya Ri...jangan lupakan aku ya.." ucap Dina sambil memeluk Puri
Mereka berpisah saat itu juga. Dina mantap mendaftar ke SMA X karena memang nilainya bagus. Dina yakin ia pasti diterima di SMA X. Waktu SMP Dina tidak terlalu banyak memiliki teman. Ia sibuk belajar, sibuk mengerjakan tugas-tugasnya.
Waktu istirahat pun ia habiskan di kelas kalau tidak di perpustakaan, makanya tak hayal sampai saudara sendiri bersekolah di sekolah yang sama Dina tidak mengetahuinya.
Berpisah dengan Puri menjadi kesedihan tersendiri bagi Dina. Karena ia harus mulai membuka diri dengan teman-teman barunya, meskipun sebagian besar yang mendaftar adalah teman satu sekolahnya.
Pengumuman hasil pendaftaran masuk SMA X telah diumumkan, Dina diterima di sekolah tersebut seperti keinginannya. Teman-teman satu kelasnya dulu juga hampir semua diterima di sekolah itu.
Tidak ada Puri, setidaknya ia masih ada teman-teman satu kelasnya yang bisa jadi sahabat baiknya kelak. Dia hanya bisa berharap semoga bisa satu kelas dengan teman-teman satu kelas semasa SMP dulu.
.
.
.
B e r s a m b u n g
Please like, vote, dan komennya ya bestie
Terima kasih sekebon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments