Jadikan Aku Pacarmu

Jadikan Aku Pacarmu

Bab 1 Awal

Meskipun satu sekolah, dan kelasnya hanya bersebelahan tidak menjamin seseorang mengenal teman-temannga dengan baik. Mungkin hanya sebatas tahu wajah, tapi tidak mengetahui namanya.

Seperti halnya Jocelyn Andina Prasetya atau yang biasa dipanggil Dina tidak terlalu mengenal teman-temannya semasa SMP. Meskipun ia anak yang periang dan mudah bergaul tapi ia hanya mengenal teman-teman satu kelasnya.

Kelas yang lain pun, dia hanya mengenal satu dua orang saja. Waktu Dina ia habiskan untuk belajar, ia bertekat walaupun ia berasal dari SD yang berada di pinggiran kota tapi nilai-nilainya tak boleh kalah dari teman-temannya yang berasal dari sekolah favorit.

Bukan tanpa alasan Dina berkeinginan seperti itu. Sewaktu penerimaan siswa baru SMP favorit di kotanya ia hanya menduduki peringkat dua puluh dari bawah, dari tiga ratus enam puluh siswa yang diterima di sekolah itu.

Dari kelas satu SMP ia hanya fokus bagaimana caranya agar ia tidak kalah dengan teman-temannya yang rumahnya berada di pusat kota dengan segala fasilitas yang begitu baik.

Karena fokusnya itu, ia tidak sempat mengenal yang namanya pacaran. Dina pernah menyukai teman satu kelasnya tapi itu hanya sekedar menyukai. Baginya tidak ada waktu untuk berpacaran.

Bahkan absensi Dina tidak ada satu haripun ia tidak masuk. Ia selalu berusaha menjaga kesehatannya, kadang ia datang ke sekolah dengan kondisi sakit tapi itu masih bisa ia tahan.

Dina pun sampai tidak menyadari jika anak dari kakak sepupunya bersekolah di sekolah yang sama. Bukan tanpa alasan jika ia tidak mengetahui saudara sendiri.

Ia dan kakak sepupunya itu jarang bahkan dalam kurun waktu dua tahun ia bersekolah di SMP itu hanya beberapa kali saja bertemu, kalau pun bertemu hanya bertemu dengan kakak sepupunya itu tidak dengan anaknya.

Dan suatu ketika saat bertemu kakak sepupunya itu, ia baru mengetahui jika keponakannya bersekolah di sekolah yang sama. Betapa terkejutnya Dina mengetahui hal itu.

Dan di kesempatan lain ia bertemu lagi dengan kakak sepupunya dengan keponakannya.

"ini lho Din...anak sulung kakak" ucap kakak sepupunya Dina mengenalkan anak sulungnya

"oh ini kak?" tanya Dina

"aku Hary, aku sering melihat kamu di sekolah" ucap Hary dengan senyuman

"memangnya kamu kelas apa?" tanya Dina yang mencoba berpikir keras mengingat-ingat Hary

"kelasku di sebelah kelasmu, aku 3D masak iya kamu tidak tahu?" Hary terkekeh

"iyakah? maaf aku jarang main ke kelas lain" ucap Dina tidak enak hati karena tidak mengenali saudara sendiri.

Sejak pertemuan itu Dina dan Hary menjadi lebih akrab. Meskipun Dina itu tantenya Hary, tapi Hary memanggil hanya Dina tidak ada sebutan tante ataupun kak.

Ujian akhir sekolah telah di depan mata. Semua siswa kelas tiga diwajibkan membuat buku kenang-kenangan yang berisi biodata siswa satu kelas mereka. Dan di belakang buku itu diberikan beberapa lembar halaman kosong untuk mereka saling bertukar pesan dan kesan dengan teman-teman baik satu kelas maupun kelas lain.

.

Ujian akhir telah selesai, sambil menunggu pengumuman siswa kelas tiga mengadakan class meeting. Mereka sepakat mengadakan adu tanding basket di halaman sekolah setiap paginya.

Basket adalah salah satu olah raga favorit Dina. Ia begitu antusias dengan acaraa tersebut. Semua siswi diharapkan menjadi penyemangat bagi tim kelas mereka.

Sewaktu kelas Hary bertanding, Dina melihat ada cowok yang menurutnya cowok yang ideal. Permainan basketnya termasuk bagus, tampan, tinggi, dan terlihat ramah dan murah senyum.

Ia tidak tahu siapa cowok itu, yang ia tahu hanya teman sekelas Hary. Dina juga enggan bertanya pada keponakannya itu, karena takut diledek oleh keponakannya sendiri.

Dina berlama-lama memandangi cowok itu, dan cowok itupun juga sering menatap ke arahnya saat bermain basket. Dina pikir setelah ia lulus nanti mereka tidak akan bertemu lagi.

Bisa jadi mereka akan mendaftar di sekolah yang berbeda. Jadi Dina puas-puaskan melihat permainan basket cowok itu. Saat istirahat permainan pun cowok itu sepertinya sengaja duduk tak jauh darinya.

Permainan babak kedua telah dimulai. Cowok yang Dina kagumi itu seperti mendapat semangat baru. Berkali-kali ia bisa memasukkan bola ke keranjang lawan, bahkan beberapa kali mendapatkan poin tiga. Benar-benar bagus permainan cowok itu.

Dina tidak tahu yang ia rasakan, apakah itu rada kagum, suka, atau hanya sekedar suka permainannya. Tapi yang jelas melihat cowok itu bermain basket membuat ia juga bersemangat.

Permainan telah usai, dan dimenangkan oleh kelas Hary keponakannya, dan yang menyumbang nilai paling banyak adalah cowok itu. Dina tidak pernah menyangka ada cowok sekeren itu di sebelah kelasnya.

Dina berpikir, kemana saja dia selamaa ini sampai tidak mengetahui ada cowok yang begitu mempesona yang berada di kelas sebelah. Mungkin matanya selama ini hanya melihat buku, buku dan buku jadi tidak pernah melirik cowok-cowok tampan yang ada di sekitarnya.

Keesokan harinya giliran kelas Dina yang bertandind dengan kelas 3A. Dina sudah bersiap duduk di teras depan kelasnya untuk menyemangati tim kelasnya.

Dan cowok itu juga duduk tak jauh dari dirinya bersama teman-temannya. Terkadang melirik ke arah Dina. Tapi Dina tidak meyadarinya, ia larut dalam kegembiraan memberikan semangat untuk tim dari kelasnya.

Dina bisa duduk berjam-jam menyaksikan pertandingan basket. Karena ia benar-benar menyukai olah raga tersebut, walaupun dirinya tidak begitu bisa memainkan olah raga itu.

Baginya hiburan tersendiri bisa menyaksikan pertandingan basket. Dia suka menonton pertandingan basket basket dari negara paman sam. Tapi kini ia bisa menyaksikan pertandingan itu secara langsung, meskipun bukan pemain idolanya.

Tapi itu cukup menyenangkan, apalagi pertandingan digelar setelah ujian akhir, benar-benar sebuah hiburan setelah mereka berlelah-lelah belajar. Setelah mereka menguras pikiran dan tenaga mereka untuk menghadapi ujian akhir.

Pertandingan antara kelasnya dengan kelas 3A telah usai, dan dimenangkan oleh kelasnya. Di kelasnya ada beberapa siswa yang bisa dibilang jago dalam bermain basket.

Mereka merayakan kemenangkan mereka dengan minum es teh yang mereka pesan dari kantin sekolah mereka. Perayaan sederhana mengingat mereka masih harus bertanding di babak semifinal dan final.

Semua siswa terlihat sangat bahagia. Mereka terlihat tertawa lepas, hilang sudah segala kepenatan selama ini. Bersekolah di sekolah favorit memang benar-benar menguras tenaga dan pikiran.

Mereka seperti berkejar-kejaran dengan waktu. Segala kemampuan mereka dipacu untuk bisa mempertahankan prestasi mereka maupun prestasi sekolah.

Pertandingan seperti itulah yang selalu mereka dambakan, sebagai hiburan. Sayangnya mereka baru bisa mewujudkannya setelah ujian akhir selesai.

.

.

.

Hai...hai...bestie ini novel keduaku ya...semoga kalian suka...

Terpopuler

Comments

nona manis

nona manis

makasih kakak 🫰🫰🫰

2023-10-05

0

Alfan

Alfan

hai kak, aku datang ke cerita kakak Thor 🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃
untuk memberikan semangat, aku bantu subscribe ya kak, semoga kakak suka.

2023-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal
2 Bab 2 Harapan
3 Bab 3 Perkenalan (1)
4 Bab 4 Perkenalan (2)
5 Bab 5 Perihal makanan
6 Bab 6 Lebih dekat
7 Bab 7 Hari Pertama Putih Abu-abu
8 Bab 8 Dina yang lucu
9 Bab 9 Perkemahan sabtu minggu
10 Bab 10 Malam yang mendebarkan
11 Bab 11 Pendekatan
12 Bab 12 Dina menghindar
13 Bab 13 Pengakuan Toni dan Roy
14 Bab 14 Pertandingan Basket
15 Bab 15 Pernyataan Toni
16 Bab 16 Jadikan Aku Pacaramu
17 Bab 17 Ya!
18 Bab 18 Makan siang
19 Bab 19 Princess
20 Bab 20 Cincin
21 Bab 21 Emosi sesaat
22 Bab 22 Maaf
23 Bab 23 omelet
24 Bab 24 Dina sakit
25 Bab 25 Turnamen basket
26 Bab 26 Semakin Jauh
27 Bab 27 Putus
28 Bab 28 Bimbang
29 Bab 29 Ulang tahun Roy
30 Bab 30 Kebusukan Bian
31 Bab 31 Penyesalan Toni
32 Bab 32 Bintang Jatuh
33 Bab 33 Kelas tiga
34 Bab 34 Tekad Toni
35 Bab 35 Nenek Dina meninggal
36 Bab 36 Perkenalan Dina dan pak Yanuar
37 Bab 37 Secuil perhatian Toni
38 Bab 38 Obrolan ayah dan anak
39 Bab 39 Teman Baik
40 Bab 40 Makan siang bersama
41 Bab 41 Bagai layangan
42 Bab 42 Plin-plan
43 Bab 43 Sweet seventeen
44 Bab 44 Taruhan
45 Bab 45 Kacau
46 Bab 46 Hancur berkeping-keping
47 Bab 47 Dendam Toni
48 Bab 48 Bersikap biasa saja
49 Bab 49 Kado berwarna kuning
50 Bab 50 Cerita Roy
51 Bab 51 Ingin tenang
52 Bab 52 Perubahan Yuni
53 Bab 53 Rencana Ani dan Roy
54 Bab 54 Ulang tahun Ani
55 Bab 55 Kejujuran Dina
56 Bab 56 Memulai balas Dendam
57 Bab 57 Sisi Lain Toni
58 Bab 58 Tentang Fara
59 Bab 59 Bersikap Tenang
60 Bab 60 Tetap Sama
61 Bab 61 Berita mengejutkan
62 Bab 62 Nasehat Putra
63 Bab 63 Di penghujung putih abu-abu
64 Bab 64 Menentukan pilihan
65 Bab 65 Merawat Dina
66 Bab 66 Senyum
67 Bab 67 Rebutan
68 Bab 68 Mengendalikan amarah
69 Bab 69 Kecewa
70 Bab 70 Prestasi
71 Bab 71 Berusaha
72 Bab 72 Pelarian
73 Bab 73 Tak sama
74 Bab 74 Terjerumus
75 Bab 75 Bermuka dua
76 Bab 76 Meminta bantuan
77 Bab 77 Mengakhiri
78 Bab 78 Cinta lama
79 Bab 79 Nostalgia
80 Bab 80 Jatuh Cinta
81 Bab 81 Secercah harapan
82 Bab 82 Terendap laraku
83 Bab 83 Ketakutan
84 Bab 84 Terbakar emosi
85 Bab 85 Anak magang
86 Bab 86 Pertemuan tak terduga
87 Bab 87 Tidur apa Mati?
88 Bab 88 Tentang masa depan
89 Bab 89 Koleksi
90 Bab 90 Menjemputmu
91 Bab 91 Rencana liburan
92 Bab 92 Main rumah-rumahan
93 Bab 93 Pergi atau tidak
94 Bab 94 Liburan (1)
95 Bab 95 Liburan (2)
96 Bab 96 Bekas luka
97 Bab 97 Delivery Servis
98 Bab 98 Perawat dadakan
99 Bab 99 Semangkok Mie kuah
100 Bab 100 Bibir biru
101 Bab 101 Serumah
102 Bab 102 Cantik dan manis
103 Bab 102 Farewell Party
104 Bab 104 Menggenggam pasir
105 Bab 105 Kedinginan
106 Bab 106 Kemunculan Andini
107 Bab 107 Menunggu
108 Bab 108 Berkat Tere
109 Bab 109 Pidato Kenegaraan
110 Bab 110 Kesempatan kedua
111 Bab 111 Enggak Janji
112 Bab 112 Hukuman
113 Bab 113 Hukuman berlanjut
114 Bab 114 Lembur
115 Bab 115 Luka lama
116 Bab 116 Kekesalan Dina
117 Bab 117 Pemanasan
118 Bab 118 Sedikit panas
119 Bab 119 Sekretaris dadakan
120 Bab 120 Tamu bulanan
121 Bab 121 Uji kesabaran
122 Bab 122 Kedatangan Om Yanuar
123 Bab 123 Mengejar rasa
124 Bab 124 Cemburu buta
125 Bab 125 Balas dendam Ridwan
126 Bab 126 Terbakar
127 Bab 127 Lompat pagar
128 Bab 128 Pillow talk
129 Bab 129 Geng penyelamat
130 Bab 130 Pencuri
131 Bab 131 Lembur
132 Bab 132 Pawang
133 Bab 133 Menjinakkan pawang
134 Bab 134 Pelajaran
135 Bab 135 Menjemput impian
136 Bab 136 Cerita Raya
137 Bab 137 Dinner romantis
138 Bab 138 Will You Marry Me?
139 Bab 139 Mawar merah
140 Bab 140 Pertama kali
141 Bab 141 Olahraga Pagi
142 Bab 142 Setelah olah raga pagi
143 Bab 143 Karena Cemburu
144 Bab 144 Lou~An resto
145 Bab 145 Lagi dan lagi
146 Bab 146 Sarapan Pagi
147 Bab 147Tante Diana
148 Bab 148 Menyendiri
149 Bab 149 Karena Wilson
150 Bab 150 Mau apa?
151 Bab 151 Memutuskan
152 Bab 152 Jangan...jangan....hamil?
153 Bab 153 Pesta yang rumit
154 Bab 154 Luluh
155 Bab 155 Menolak perjodohan
156 Bab 156 Menggantikan Raya
157 Bab 157 Kabar berita
158 Bab 158 Memendam sendiri
159 Bab 159 Bagas
160 Bab 160 Sok Tahu
161 Bab 161 Cemas
162 Bab 162 Perayaan
163 Bab 163 Aneh
164 Bab 164 Demi....
165 Bab 165 Lulus
166 Bab 166 Camping
167 Bab 167 Private vila
168 Bab 168 Berenang
169 Bab 169 Jus Kedondong
170 Bab 170 Pengamanan ganda
171 Bab 171 Wisuda
172 Bab 172 Perdebatan orang tua
173 Bab 173 Membanggakan anak
174 Bab 174 Tanpa Pamit
175 Bab 175 Ponselku rusak
176 Bab 176 Tegang
177 Bab 177 Permainan tanya
178 Bab 178 Panggil aku papa...
179 Bab 179 Berebut sapu
180 Bab 180 Pergi ke kota S
181 Bab 181 Membuka aib Toni
182 Bab 182 Cerita lalu Toni (1)
183 Bab 183 Cerita lalu Toni (2)
184 Bab 184 Tak pernah puas
185 Bab 185 Paket sekoper
186 Bab 186 Aura Dina
187 Bab 187 Balas budi
188 Bab 188 Ijin Dokter
189 Bab 189 Kembali bekerja
190 Bab 190 Aku sudah bertunangan
191 Bab 191 Di luar kendaliku
192 Bab 192 Mau dong... dikenalin
193 Bab 193 Kerja dimana?
194 Bab 194 Titik terang
195 Bab 195 Hari terakhir
196 Bab 196 Perpisahan
197 Bab 197 Pulang...
198 Bab 198 Wijaya Group
199 Bab 199 Tanggal Pernikahan
200 Bab 200 Mencari
201 Bab 201 Lelah...
202 Bab 202 Membatalkan pernikahan
203 Bab 203 Masalah apa?
204 Bab 204 Berpikir
205 Bab 205 Tempat sejuta kenangan
206 Bab 206 Mulut tanpa filter
207 Bab 207 Hukuman
208 Bab 208 Nyonya Toni Wijaya
209 Bab 209 Caddy si penggoda
210 Bab 210 Ulat Bulu lagi
211 Bab 211 Pilihan yang sulit
212 Bab 212 CEO baru
213 Bab 213 Kamar Pribadi
214 Bab 214 Roy murka
215 Bab 215 Jatuh
216 Bab 216 Kursi roda
217 Bab 217 Ulang Tahun Wijaya Group
218 Bab 218 After party
219 Bab 219 Gaun pengantin
220 Bab 220 Hari Baik Organizer
221 Bab 221 Parjo dan Sumi
222 Bab 222 Pak Eko
223 Bab 223 Bertemu mantan ulat bulu
224 Bab 224 Singa betina
225 Bab 225 Audit
226 Bab 226 Masih kurang tapi...
227 Bab 227 Aku lemas sayang....
228 Bab 228 Di Vila
229 Bab 229 Bibit unggul
230 Bab 230 Undangan pernikahan
231 Bab 231 Lebih wangi lebih menggigit
232 Bab 232 Persiapan
233 Bab 233 The day
234 Bab 234 The Wedding
235 Bab 235 Jangan pakai itu!
236 Bab 236 Melinda a.k.a Malik
237 Bab 237 Resepsi
238 Bab 238 Perfect
239 Bab 239 Bukalah hatimu
240 Bab 240 Wedding Party
241 Bab 241 Roy dan Ani
242 Bab 242 Kado dari Vanya
243 Bab 243 Sarapan yang kesorean
244 Bab 244 Dikurung seharian
245 Bab 245 Sunrise
246 Bab 246 Bulan Madu
247 Bab 247 Honeymoon
248 Bab 248 Rumah siapa?
249 Bab 249 Rumahmu dan Restoranmu
250 Bab 250 Panik
251 Bab 251 Twins
252 Novel Baru PESONA JANDA KEMBANG
253 Promo Novel baru SALAHKAH AKU SELINGKUH?
Episodes

Updated 253 Episodes

1
Bab 1 Awal
2
Bab 2 Harapan
3
Bab 3 Perkenalan (1)
4
Bab 4 Perkenalan (2)
5
Bab 5 Perihal makanan
6
Bab 6 Lebih dekat
7
Bab 7 Hari Pertama Putih Abu-abu
8
Bab 8 Dina yang lucu
9
Bab 9 Perkemahan sabtu minggu
10
Bab 10 Malam yang mendebarkan
11
Bab 11 Pendekatan
12
Bab 12 Dina menghindar
13
Bab 13 Pengakuan Toni dan Roy
14
Bab 14 Pertandingan Basket
15
Bab 15 Pernyataan Toni
16
Bab 16 Jadikan Aku Pacaramu
17
Bab 17 Ya!
18
Bab 18 Makan siang
19
Bab 19 Princess
20
Bab 20 Cincin
21
Bab 21 Emosi sesaat
22
Bab 22 Maaf
23
Bab 23 omelet
24
Bab 24 Dina sakit
25
Bab 25 Turnamen basket
26
Bab 26 Semakin Jauh
27
Bab 27 Putus
28
Bab 28 Bimbang
29
Bab 29 Ulang tahun Roy
30
Bab 30 Kebusukan Bian
31
Bab 31 Penyesalan Toni
32
Bab 32 Bintang Jatuh
33
Bab 33 Kelas tiga
34
Bab 34 Tekad Toni
35
Bab 35 Nenek Dina meninggal
36
Bab 36 Perkenalan Dina dan pak Yanuar
37
Bab 37 Secuil perhatian Toni
38
Bab 38 Obrolan ayah dan anak
39
Bab 39 Teman Baik
40
Bab 40 Makan siang bersama
41
Bab 41 Bagai layangan
42
Bab 42 Plin-plan
43
Bab 43 Sweet seventeen
44
Bab 44 Taruhan
45
Bab 45 Kacau
46
Bab 46 Hancur berkeping-keping
47
Bab 47 Dendam Toni
48
Bab 48 Bersikap biasa saja
49
Bab 49 Kado berwarna kuning
50
Bab 50 Cerita Roy
51
Bab 51 Ingin tenang
52
Bab 52 Perubahan Yuni
53
Bab 53 Rencana Ani dan Roy
54
Bab 54 Ulang tahun Ani
55
Bab 55 Kejujuran Dina
56
Bab 56 Memulai balas Dendam
57
Bab 57 Sisi Lain Toni
58
Bab 58 Tentang Fara
59
Bab 59 Bersikap Tenang
60
Bab 60 Tetap Sama
61
Bab 61 Berita mengejutkan
62
Bab 62 Nasehat Putra
63
Bab 63 Di penghujung putih abu-abu
64
Bab 64 Menentukan pilihan
65
Bab 65 Merawat Dina
66
Bab 66 Senyum
67
Bab 67 Rebutan
68
Bab 68 Mengendalikan amarah
69
Bab 69 Kecewa
70
Bab 70 Prestasi
71
Bab 71 Berusaha
72
Bab 72 Pelarian
73
Bab 73 Tak sama
74
Bab 74 Terjerumus
75
Bab 75 Bermuka dua
76
Bab 76 Meminta bantuan
77
Bab 77 Mengakhiri
78
Bab 78 Cinta lama
79
Bab 79 Nostalgia
80
Bab 80 Jatuh Cinta
81
Bab 81 Secercah harapan
82
Bab 82 Terendap laraku
83
Bab 83 Ketakutan
84
Bab 84 Terbakar emosi
85
Bab 85 Anak magang
86
Bab 86 Pertemuan tak terduga
87
Bab 87 Tidur apa Mati?
88
Bab 88 Tentang masa depan
89
Bab 89 Koleksi
90
Bab 90 Menjemputmu
91
Bab 91 Rencana liburan
92
Bab 92 Main rumah-rumahan
93
Bab 93 Pergi atau tidak
94
Bab 94 Liburan (1)
95
Bab 95 Liburan (2)
96
Bab 96 Bekas luka
97
Bab 97 Delivery Servis
98
Bab 98 Perawat dadakan
99
Bab 99 Semangkok Mie kuah
100
Bab 100 Bibir biru
101
Bab 101 Serumah
102
Bab 102 Cantik dan manis
103
Bab 102 Farewell Party
104
Bab 104 Menggenggam pasir
105
Bab 105 Kedinginan
106
Bab 106 Kemunculan Andini
107
Bab 107 Menunggu
108
Bab 108 Berkat Tere
109
Bab 109 Pidato Kenegaraan
110
Bab 110 Kesempatan kedua
111
Bab 111 Enggak Janji
112
Bab 112 Hukuman
113
Bab 113 Hukuman berlanjut
114
Bab 114 Lembur
115
Bab 115 Luka lama
116
Bab 116 Kekesalan Dina
117
Bab 117 Pemanasan
118
Bab 118 Sedikit panas
119
Bab 119 Sekretaris dadakan
120
Bab 120 Tamu bulanan
121
Bab 121 Uji kesabaran
122
Bab 122 Kedatangan Om Yanuar
123
Bab 123 Mengejar rasa
124
Bab 124 Cemburu buta
125
Bab 125 Balas dendam Ridwan
126
Bab 126 Terbakar
127
Bab 127 Lompat pagar
128
Bab 128 Pillow talk
129
Bab 129 Geng penyelamat
130
Bab 130 Pencuri
131
Bab 131 Lembur
132
Bab 132 Pawang
133
Bab 133 Menjinakkan pawang
134
Bab 134 Pelajaran
135
Bab 135 Menjemput impian
136
Bab 136 Cerita Raya
137
Bab 137 Dinner romantis
138
Bab 138 Will You Marry Me?
139
Bab 139 Mawar merah
140
Bab 140 Pertama kali
141
Bab 141 Olahraga Pagi
142
Bab 142 Setelah olah raga pagi
143
Bab 143 Karena Cemburu
144
Bab 144 Lou~An resto
145
Bab 145 Lagi dan lagi
146
Bab 146 Sarapan Pagi
147
Bab 147Tante Diana
148
Bab 148 Menyendiri
149
Bab 149 Karena Wilson
150
Bab 150 Mau apa?
151
Bab 151 Memutuskan
152
Bab 152 Jangan...jangan....hamil?
153
Bab 153 Pesta yang rumit
154
Bab 154 Luluh
155
Bab 155 Menolak perjodohan
156
Bab 156 Menggantikan Raya
157
Bab 157 Kabar berita
158
Bab 158 Memendam sendiri
159
Bab 159 Bagas
160
Bab 160 Sok Tahu
161
Bab 161 Cemas
162
Bab 162 Perayaan
163
Bab 163 Aneh
164
Bab 164 Demi....
165
Bab 165 Lulus
166
Bab 166 Camping
167
Bab 167 Private vila
168
Bab 168 Berenang
169
Bab 169 Jus Kedondong
170
Bab 170 Pengamanan ganda
171
Bab 171 Wisuda
172
Bab 172 Perdebatan orang tua
173
Bab 173 Membanggakan anak
174
Bab 174 Tanpa Pamit
175
Bab 175 Ponselku rusak
176
Bab 176 Tegang
177
Bab 177 Permainan tanya
178
Bab 178 Panggil aku papa...
179
Bab 179 Berebut sapu
180
Bab 180 Pergi ke kota S
181
Bab 181 Membuka aib Toni
182
Bab 182 Cerita lalu Toni (1)
183
Bab 183 Cerita lalu Toni (2)
184
Bab 184 Tak pernah puas
185
Bab 185 Paket sekoper
186
Bab 186 Aura Dina
187
Bab 187 Balas budi
188
Bab 188 Ijin Dokter
189
Bab 189 Kembali bekerja
190
Bab 190 Aku sudah bertunangan
191
Bab 191 Di luar kendaliku
192
Bab 192 Mau dong... dikenalin
193
Bab 193 Kerja dimana?
194
Bab 194 Titik terang
195
Bab 195 Hari terakhir
196
Bab 196 Perpisahan
197
Bab 197 Pulang...
198
Bab 198 Wijaya Group
199
Bab 199 Tanggal Pernikahan
200
Bab 200 Mencari
201
Bab 201 Lelah...
202
Bab 202 Membatalkan pernikahan
203
Bab 203 Masalah apa?
204
Bab 204 Berpikir
205
Bab 205 Tempat sejuta kenangan
206
Bab 206 Mulut tanpa filter
207
Bab 207 Hukuman
208
Bab 208 Nyonya Toni Wijaya
209
Bab 209 Caddy si penggoda
210
Bab 210 Ulat Bulu lagi
211
Bab 211 Pilihan yang sulit
212
Bab 212 CEO baru
213
Bab 213 Kamar Pribadi
214
Bab 214 Roy murka
215
Bab 215 Jatuh
216
Bab 216 Kursi roda
217
Bab 217 Ulang Tahun Wijaya Group
218
Bab 218 After party
219
Bab 219 Gaun pengantin
220
Bab 220 Hari Baik Organizer
221
Bab 221 Parjo dan Sumi
222
Bab 222 Pak Eko
223
Bab 223 Bertemu mantan ulat bulu
224
Bab 224 Singa betina
225
Bab 225 Audit
226
Bab 226 Masih kurang tapi...
227
Bab 227 Aku lemas sayang....
228
Bab 228 Di Vila
229
Bab 229 Bibit unggul
230
Bab 230 Undangan pernikahan
231
Bab 231 Lebih wangi lebih menggigit
232
Bab 232 Persiapan
233
Bab 233 The day
234
Bab 234 The Wedding
235
Bab 235 Jangan pakai itu!
236
Bab 236 Melinda a.k.a Malik
237
Bab 237 Resepsi
238
Bab 238 Perfect
239
Bab 239 Bukalah hatimu
240
Bab 240 Wedding Party
241
Bab 241 Roy dan Ani
242
Bab 242 Kado dari Vanya
243
Bab 243 Sarapan yang kesorean
244
Bab 244 Dikurung seharian
245
Bab 245 Sunrise
246
Bab 246 Bulan Madu
247
Bab 247 Honeymoon
248
Bab 248 Rumah siapa?
249
Bab 249 Rumahmu dan Restoranmu
250
Bab 250 Panik
251
Bab 251 Twins
252
Novel Baru PESONA JANDA KEMBANG
253
Promo Novel baru SALAHKAH AKU SELINGKUH?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!