Leo mabuk berat, selain meracau tak karuan, ia juga mengumpat Ayumi,
“Pak.. Kenapa sih! hanya demi Ayumi Bapak sampai seperti ini,” Tika mulai mencoba mercuni pikiran Leo, walaupun nantinya Leo tak akan ingat, namun setidak nya, inilah kesempatan untuk nya bisa mempengaruhi, dan lebih dekat selangkah dengan bos yang tampan dan kaya ini.
“Karena saya itu cinta sama dia Tika! tapi apa?? dia tidak peduli sama sekali kan,
Bulsyit jika dia bilang dia cinta padaku, omong kosong semua nya! Aaaaaaaaa!!!” lagi-lagi Leo melempar botol minuman nya kesembarang arah.
“Sudah Pak, ayo saya antar Bapak pulang, Ayumi itu tidak peduli pada Bapak, sudah lah.. Lupakan saja dia pak!”
“Kamu benar... Kamu benar Tik, aku akan melupakan dia, WOII KALIAN SEMUA YANG ADA DISINI, MALAM INI SAYA BERSUMPAH! SAYA LEONARD ISKANDAR, AKAN MELUPAKAN DAN MEMBENCI AYUMI DIWANGKARA!!” Leo berucap lantang, dan didengar oleh banyak karyawan di cafe sana, bahkan ada sebagian orang yang merekam kejadian itu dengan sembunyi-sembunyi.
“Kita pulang ya Pak! hei kamu mas, tolong bantu saya papah Pak Leo masuk ke mobil ya!” Tika berucap pada salah satu karyawan disana, dengan susah payah akhirnya mereka bisa membawa masukso kedalam mobil. Dengan kecepatan sedang Tika membawa mobil Leo menuju Apartemen nya. Tika tahu dimana letak apartemen Leo karna Leo lebih sering pulang kesana daripada ke mansion milik keluarga Iskandar.
Begitu mereka sampai di depan Apartemen Leo, Tika merogoh saku milik Leo demi menemukan dompet milik Leo untuk mengambil kartu akses masuk kedalam apartemen.
“Akhirnya dapet juga, aku pastikan malam ini kamu akan jatuh dalam pelukan ku Leonard Iskandar, dan dengan segera,aku akan mendepak Ayumi dari dalam hati juga hidupmu!” bisik Tika di telinga Leo, Leo yang sudah dikuasai alkohol merasa sesuatu menyentuh telinga nya.. Samar-samar ia melihat Sosok Ayumi disana, kekasih yang paling dia cintai..
“Ayumi... Kamu kembali sayang..” tangan Leo meraup wajah Ayumi lalu menciumi nya. Tika tak menolak sama sekali ataupun melakukan perlawanan saat Leo mencoba menyentuh nya, karena memang inilah yang dia inginkan.
“Iya, aku kembali, mas!”
Akhirnya.. Malam itu mereka melakukan perbuatan yang terlarang, Leo mengkhianati Ayumi.. yang tengah berjuang di meja operasi menyelamatkan nyawa orang ,yang saat ini sedang kritis.
tit...tit...tit...
Suara detak jantung pasien Ayumi semakin lama semakin melemah, entah kenapa malam ini Ayumi merasa takut.. Ia meninggalkan Leo dalam keadaan marah, biasanya Ayumi tak setakut ini.. Namun malam ini, entah mengapa Ayumi merasa gelisah dan serba salah.
“Sus... Bisa tolong hubungi Dokter Bara, seperti nya saya terlalu lelah, saya perlu bantuan Dokter Bara.. Apa beliau sudah selesai melakukan operasi diruangan 1 ??” Ayumi mnyerah, ia tak mau ambli resiko jika sesuatu terjadi pada pasien nya, keluarga yang sudah menaruh harapan pada nya diluar sana, pasti sedang menunggu dengan harapan baru.
“Baik Dok,” Suster uang bernama Ika itu langsung pergi. Terdengar dari luar, ada pertanyaan dari keluarga nya tentang apa yang terjadi pada keponakannya. Tak menunggu waktu lama Bara datang dengan tergopoh-gopoh, ia heran kenapa tiba-tiba Ayumi seperti ini, 2 tahun menjadi Dokter, ia tak pernah mengeluh sedikitpun.
“Dokter Bara, tolong bantu saya,” pinta Ayumi.
Dengan sigap Dokter Bara langsung mengambil alih tempat Ayumi, sedang Ayumi sendiri berdiri disamping nya dengan membantu sedikit-sedikit.
Setelah berkutat selama hampir 3 jam, Akhirnya mereka meyelesaikan operasi tersebut, pasien sudah dalam keadaan normal, kaki nya tak sampai diamputasi karena masih bisa di tangani.
Ayumi berjalan dengan gontai, setelah membersihkan diri nya, ia langsung terduduk lemas di kursi tunggu rumah sakit. Bara merasa aneh pada Ayumi, ia datang mendekat, lalu ikut bergabung bersama Ayumi.
“Lo kenapa Yum? sakit?” Bara langsung memegang kening Ayumi, memeriksa apakah Ayumi demam, panas memang tapi tidak terlalu.
“Gak tahu Bar, tadi pas operasi.. Tiba - tiba gue ngerasa takut.. Perasaan gue gelisah, gak kayak biasa nya, Leo, dia... Marah banget pas gue tinggal kesini, padahal tadi kita lagi dinner romantis, dia udh susah payah nyiapain semuanya, tapi gue...” kata-kata Ayumi seperti tercekat di tenggorokan, ia tak mampu melanjutkan kata-kata nya.
Bara paham dengan maksud Ayumi, tapi ini semua bukan salah Ayumi, kenapa Leo tidak mengerti sama sekali dengan pekerjaan Ayumi, bukan kah sebentar lagi mereka akan menikah?
“Yum, saat kita jadi dokter.. Dan kita bersumpah untuk itu, kita gak bisa mementingkan urusan pribadi kita daripada nyawa orang lain, coba lo lihat keluarga pasien di luar pintu kamar operasi itu, begitu mendengar kabar anak nya, keponakan mereka selamat, mereka sampai sujud syukur, berterimakasih pada Tuhan yang sudah memberikan kesempatan kedua, apa lo gak bahagia liat itu semua?”
“Gue bahagia Bar, makanya tadi gue minta suster buat hubungi lo, buat bantuin gue, tapi Leo..”
“Udah.. Lo sekarang pulang gih, istirahat.. Gue juga mau pulang, sehari ini banyak operasi, tenangin pikiran elo, soal Leo.. Besok lo bujuk dia lagi.. Lo bisa masuk siang atau sore.. Gak apa-apa.. biar gue yang masuk pagi.” Ayumi mengangguk patuh, memang.. Hidup diJakarta ini Ayumi sendirian, tak ada sanak Family, karena keluarga besarnya memang berada di Singapura.
”Thanks ya Bar,”
“Gue anterin ya.. Liat ini udah hampir jam 2 malam, gak bakal ada taksi lagi.” Bara mengajukan diri.
“Boleh deh..”
“Ni lo pake jaket gue, kayak nya lo mau demam, nanti kena angin malam, keadaan lo makin parah lagi.” Bara melemparkan Jaket nya pada Ayumi, lalu mereka bergegas jalan menuju parkiran. Diperjalanan pulang, Ayumi menatap ssndu ke luar jendela, tak ada keceriaan, senyum manis nya, seketika semua hilang, Bara paham apa yang saat ini Ayumi rasakan..
“Bar.. Emm lo bisa gak nganterin gue ke Apartemen Leo?”
“Apa? semalam ini? lo liat deh Yum, sekarang jam berapa?”
“Iya tapi gue gak tenang Bar, gue takut Leo beneran marah sama gue, makanya lo ikut.. Temeni gue.. Kan gue gak sendiri?” Bara mendecih, dalam hati ia mengatakan kalau Ayumi ini sungguh bucin sekali.
“Gue males ah ikut campur!” jawab Bara cuek.
“Ya amoun Bar, lo tega banget sih.. Ayolah.. ”
Bara merasa gemas dengan kekasih orang tersebut, ingin sekali ia mencubit pipi Ayumi, lalu menariknya dalam pelukannya. Namun ia harus tahu diri dan batasan.
“Oke gue anter, tapi kalau elo gak dibukain pintu gimana?”
“Tenang gue punya akses nya!”
“Kok elo bisa punya sih, hayo.. Lo sering keluar masuk apartemen nya ya?? ya ampun Yum.. Gak nyangka loh gue.. Istighfar Yum.. Inget orang tua kamu, kalau mau ngelakui dosa.”
Pleetakkk!
Ayumi menjitak keras kepala Bara, nampak Bara meringis kesakitan karena ulah nya.
“Awww, Sakit Yum! Kasar banget sih jadi cewek!” dengus Bara kesal.
“Rasain! lagian mulut lo lemes amat.. Lo kira gue cewek apaan! sembarangan aja pake ngatain gue sering keluar masuk apartemen segala, gue punya ini ni, itu karna waktu itu Leo lagi sakit.. Jadi sewaktu gue pulang kerja, gue kesana dulu buat nengokin dia! Dan gue lupa buat balikin lagi keorang nya.”
”Santai dong santai.. Gue becanda kali!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
2024-05-18
0
MakBarudakh
Feelingny kuat
2024-03-14
0
Rahma Inayah
spt.bgus .pas tertangkp basah lei
2024-01-01
0