Part 5 Tawuran antar sekolah

^^^" Bisa mati lo, Ga, di sana," Protes Pedro tidak setuju dengan keputusan sahabatnya^^^

^^^" Gue juga nggak bisa biarin mereka m, Alana sendiri tidak Percaya melihat sikap Dirga.^^^

^^^Sesampainya di lokasi tawuran, terdapat banyak batu, kayu, berukuran sedang. dan Pipa besi yang berserakan di atas aspal. Salah seorang dari mereka terlonjak ke belakang dan beruntung Dirga dengan cepat menangkap bahu cowok itu, sebab kalau tidak, badan cowok itu Pasti sudah jatuh dan bergesekan dengan aspal. Dirga Pun mencoba untuk melihat orang yang dibantunya.^^^

^^^" itu Nggak Penting sekarang kenapa lo tawuran sama sekolah lain ?" tanya Dirga dengan n Mereka tiba-tiba nyerang gue dan t Kalau Kepala sekolah tahu soal ini bisa gawat !" sentak Dirga. " Lo sama temen lo memang nggak mikir kalau be Lo balik saja ke sana. Bilangin juga ke guru yang cuma bisa lihatin kita dari gerbang. nggak usah sok Pasang muka cemas kalau nggak bisa bantu muridnya Dan lo juga ngapain sok jadi Pahlawan kesiangan Kami nggak butuh bantuirga mengusap wajahnya kasar lalu melihat mereka yang sedang saling menyerang. Tampak Cakra keluar dari kerumunan dengan darah di sudut bibirnya. Tiga dari siswa sekolah lain berlari mengejar Cakra yang tengah menghampiri Rendy da bawa mereka kemari lagi !" murka Rendy kepadna gue tahu mereka ngejar ! jadi ini temen lo juga Woi hajar mereka," seru salah seorang dari mereka saat melihat !" geram Dirga yang mau tidak mau harus membantu biang kerok sekolah itu. ia pun turut melawano, Ga ! Ngapain ikutan terlibat sih," omel Luis di sela-sela kekacauan. ia ikut menyeruak ke arah Dirga, Bara danak lihat tadi mereka mau mukul gue Masa gue lari tinggalin Rendy sama Cakra," sahut Dirga yang sudah kesal setengah mati^^^

^^^" CAKRA DI BELAKANG LO !" teriak Rendy saat seseorang mendekati Cakra dari arah belakang^^^

^^^BUK^^^

^^^Sebuah kayu Panjang menghantam Punggung belakang Cakra hingga cowok itu terjatuh. Darah keluar dari mulutnya saat ia terbatuk. Melihat Cakra yang hampir tak berdaya, Dirga langsung maju untuk menghajar lawan Cakra, ia memberikan Pembalasan.^^^

^^^Dari kejauhan, tampak guru-guru laki-laki berlari menghampiri mereka.^^^

^^^" STOP," seru Pak Bram.^^^

Dirga, Luis, Pedro, Rendy dan Cakra kini berdiri di dekat guru, sedangkan Rendy dan yang lainnya ikut menghampiri

" Pergi dari sini Taunya tawuran saja jangan cari masalah," bentak guru olahraga yang tampak tidak dihiraukan oleh Para murid tawuran itu hingga mereka maju kembali untuk menyerang Rendy dan yang lainnya.

" Saya bilang Cukup Pergi sekarang atau saya telepon Polisi !" bentaknya dan ancaman itu berhasil membuat mereka berhenti

" Urusan kita belum selesai," bentak salah seorang dari mereka

" Gue nggak ada Urusan sama lo semua ! Kalian yang nyerang kami duluan," sentak Cakra. tidak suka diancam

" Nggak ada urusan lo bilang Anak buah lo Pukulin teman gue ! Lo sentuh salah satu dari kami itu tandanya lo sentuh kami semua !"

Cakra memilih diam. tidak menyahut lagi. Jujur saja Cakra sendiri tidak tahu siapa yang memukul mereka. Akhirnya murid dari sekolah lain itu Pergi dengan motor masing-masing, sedangkan Dirga dan yang lainnya memungut beberapa kayu dan Pipa besi yang berserakan di sana.

" SMA Pelita," batin Dirga seraya mengingat kembali atribut di seragam murid yang ia tonjok tadi

" Kalian ini ! Mau bikin malu nama sekolah aja," sentak Pak Hari marah.

" Kita Nggak butuh ceramah dari guru yang telat tolongin muridnya," Rendy memprotes kemudian berlalu dari tempat itu bersama teman-temannya

Saat kembali menuju gerbang, Pedro bertanya kepada Dirga.

" Lo bisa tanggung jawab sama kepala sekolah soal ini Kita terlibat tawuran mereka."

Dirga memilih diam untuk mengatur napasnya.

" Ga," tanya Pedro sekali lagi.

" Kita lihat aja besok !" jawab Dirga

Sesampainya di gerbang, mata cokelat Alana dan mata biru Dirga bertemu Namun dengan cepat cowok itu membuang Pandangannya ke depan Dirga melangkah menuju Parkiran meninggalkan Alana yang terdiam di sana.

...•••••...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***