Sinful Angel Bab 3
Secangkir cappucino yang masih mengepul menggoda penciuman. Mengundang lidah juga kerongkongan tak sabar ingin segera meneguknya.
Menarik kursi dan mendudukkan diri, Bisma menempelkan pinggiran cangkir ke mulutnya, menyesap citarasa khas racikan kopi yang sensasinya mampu mengurangi penat sebelum menaruh cangkir ke atas meja kayu jati di ruang kerjanya.
“Mmhh, kopi memang teman terbaik di saat kesepian dan gundah melanda,” gumamnya lega sembari menarik kedua sudut bibirnya ke atas.
Mengambil macbook dari tas hitam yang tadi diturunkan Mang Eko dari mobilnya, Bisma hendak mengkaji ulang lahan-lahan yang dicari dan ditelaahnya selama seminggu ini, memilih yang paling ideal untuk dijadikan perkebunan teh baru yang akan dibelinya.
Bisma menyusuri beberapa daerah dalam pencariannya mulai dari Kabupaten Bandung hingga Yogyakarta. Sesuai informasi dari kakak iparnya, Arkana, yang mengatakan banyak lahan-lahan kosong lagi subur di sepanjang daerah tersebut terutama di daerah terpencil. Harga tanah per meternya pun terbilang murah yang mungkin saja cocok untuk ditanami teh, tinggal mempertimbangkan membangun akses jalan yang lebih mumpuni.
Saat ini perusahaan dengan nama baru yang dibangun Bisma kurang lebih setahun lalu pasca masa terpuruk hebatnya berlalu, kini sudah terbilang cukup stabil. Masih bergerak dalam bisnis seputar teh seperti yang digeluti almarhum ayahnya dulu. Mencoba bangkit kembali menggeluti bidang serupa menggunakan nama anyar yaitu PT. Agra Prime dengan Prime Tea sebagai produk unggulannya. Setelah perusahaan beserta perkebunan terbesar Sinar Abadi Grup yang diwariskan sang ayah padanya jatuh ke tangan mantan istrinya seluruhnya.
Tanpa sepengetahuannya, Prita kongkalikong dengan sahabat karibnya sendiri yang merupakan orang kepercayaan Bisma dalam membantunya mengelola perusahaan. Dua orang dekatnya itu menikamnya menggunakan dua anak panah sekaligus, menghancurkan pernikahannya juga merenggut perusahaan serta perkebunan yang dimilikinya.
Dia berharap lembaran baru yang dirintis penuh dedikasi tanpa mengenal waktu libur itu mampu berjaya seperti yang dulu pernah diwarisinya kendati upayanya tak mudah, harus menjual aset-aset pribadi yang masih tersisa sebagai modal, hanya rumah utama dan beberapa kendaraan untuk operasional yang tak dilelang. Meski bundanya yaitu Viona menawarkan memberi bantuan dana setengah memaksa, Bisma menolak dengan halus, mengatakan bahwa yang dibutuhkan dari bundanya bukanlah dana, melainkan do’a.
Bisma membangun kembali usahanya menggunakan fasilitas pabrik kedua juga lahan perkebunan teh milik kakaknya yang terbilang lebih kecil, yang dulu menjadi bagian warisan Nara dari Bima, ayah mereka. Sejak mewarisi, Nara sang kakak menyerahkan pengelolaan pabrik tersebut masih di bawah naungan perusahaan utama yang dipimpin Bisma, karena Nara lebih tertarik di bidang fashion seperti sang Bunda. Beruntung, pabrik milik Nara ini tidak ikut tersentuh oleh tangan jahat Prita dan Radhika, karena kepemilikannya mutlak atas nama Nara.
“Hmm, hanya ada beberapa lahan saja yang ideal untuk dijadikan perkebunan teh. Luas ini masih kurang untuk memasok bahan baku kualitas terbaik yang diminta para pengimpor luar negeri andai nanti tawaran kerja sama yang kuajukan dengan pengimpor besar asal Eropa memenangkan deal. Pagelaran akbar dan seminar HIPMI tinggal sebulan lagi, kalau tidak gerak cepat peluang ini bisa-bisa diambil Sinar Abadi yang dipimpin si bangsat Radhika sekarang. Ke mana lagi aku harus mencari lahan terbaik dengan harga murah dalam waktu cepat?”
Sembari berpikir, Bisma mengusap dagunya yang mulai ditumbuhi janggut lagi, terasa berpasir saat telapak tangan menyentuh akibat kurang diperhatikan.
Bermaksud mencari informasi melalui laman berita digital mengenai lahan-lahan murah perkebunan yang hendak dijual, niatannya terganggu sebuah pesan yang muncul pada batang notifikasi gawai di depannya, menunjukkan sebuah email masuk ke alamat surelnya.
Tanpa disuruh jarinya tertarik menggeser kursor. Membuka email tersebut dan seketika kepalanya berdenyut berang dihantam emosi saat membaca isi pesan yang terang-terangan sengaja memanas-manasi.
Jangan lupa untuk datang ke pesta kami ya. Kalau lagi-lagi kamu enggak datang memenuhi undanganku, apakah itu artinya kamu masih belum move on dariku, mantan suami?
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
✨️ɛ.
Ayah Bima.. 🥺
2024-09-19
0
Erna Yunita
Mak Lampir g tau diri 😎
2024-07-25
0
Lia Bagus
astaga jahatnya dasar penghianat
2024-06-24
0