Hari hari pun berlalu, Zen yang telah mengantarkan Liana pulang ke desa memutuskan untuk kembali ke akademi Arsenal, tanpa Zen di sadari ia sudah meninggalkan akademi selama 5 bulan lamanya dan satu bulan lagi turnamen antar akademi akan segera di mulai, ia harus segera kembali ke akademi untuk menonton pertandingan Veliona dan yang lainnya.
"Selama 5 bulan ini cukup menyenangkan bagiku, aku bisa berlatih mengkombinasikan beberapa element, membuat obat obatan, belajar memasak, dan juga aku sudah sedikit terbiasa menggunakan kekuatan baruku ini. Aku akan terus melatih diriku agar dapat menjadi lebih kuat.." Gumam Zen.
"Sebaiknya aku mencari makanan dulu." Ucap Zen sambil melihat lihat sekitar, mencari hewan yang bisa di buru dan di bawa pulang.
Zen pun melihat seekor kelinci yang cukup jauh, ia pun mengendap endap untuk mendekati dan menangkap kelinci tersebut.
Tetapi saat Zen hampir mendekatinya, kelinci itu pun lari menjauhi Zen, Zen pun langsung berlari mengejar kelinci itu tanpa menggunakan kekuatannya, kelinci tersebut yang menyadari keberadaan Zen pun mempercepat dan memperkuat lompatannya untuk menjauhi Zen.
"Dia menyadari keberadaan ku" Gumam Zen.
Kelinci itu pun melarikan diri ke sungai.
"C'Sword" Zen~
"Swift" Zen berlari dengan cepat dan saat hampir mendekati kelinci tersebut, tetapi Zen tiba tiba berhenti mengejar kelinci tersebut, karena Zen melihat kelinci tersebut berlari ke arah seorang gadis yang sedang duduk di tepi sungai.
"Sepertinya dia pemilik kelinci itu" Gumam Zen.
Zen pun menghilangkan senjatanya dan berjalan mendekati gadis tersebut.
"Maaf, sepertinya aku mengejar kelinci mu, aku pikir itu kelinci liar" Maaf Zen sedikit menundukkan kepalanya.
Tetapi gadis tersebut tidak merespon Zen dan terlihat sedang berbicara dengan kelinci itu.
"Dia ingin melukaimu?" Tanya Gadis tersebut yang seakan akan bisa berbicara dengan kelinci itu.
Zen sedikit merasa aneh melihat gadis tersebut yang sedang berbicara dengan hewan.
Tiba tiba gadis itu pun menoleh kebelakang dan menatap Zen dengan tatapan tajam.
Zen pun mendadak merasakan perasaan yang tidak enak.
"Namamu siapa" Tanya gadis tersebut.
"Namaku Zen, maaf soal kelinci itu aku tidak tau kamu pemiliknya" Jelas Zen.
Tetapi penjelasan Zen tidak di dengarkan oleh gadis itu, gadis tersebut pun bangun dan menghadap Zen.
"C'A sword" Gadis itu pun menciptakan pedang awakening miliknya yang di selimuti oleh aura air berwarna biru muda.
Zen yang merasakan perasaan tidak enak spontan berlari ke belakang menjauhi gadis itu.
"Tsunami!!" Gadis itu mengayunkan pedangnya, dan tiba tiba sungai di belakangnya pun menciptakan Tsunami yang sangat besar, padahal sungai tersebut hanya sungai kecil tetapi air yang keluar dari sungai tersebut tidak ada batasnya.
Zen pun terkejut saat melihat ada tsunami tepat di belakangnya, karena ia yakin ia tidak dapat melarikan duri, ia pun berhenti dan menghadap tsunami milik gadis itu.
"Wall!!" Zen~
"Fire!!" Zen pun mengkombinasi tembok tanah dan dilapisi sihir api untuk melindungi dirinya dari tsunami tersebut, tsunami milik gadis tersebut pun menghantam Zen yang sedang berlindung di balik tembok api.
(Byur!!!! Bushh!!!)
Gadis tersebut pun berfikir bahwa Zen telah tengelam di dalam tsunami miliknya yang sudah membanjiri setengah dari hutan itu, namun tak di sangka Zen berhasil melindungi dirinya dari tsunami milik gadis tersebut.
"Dia sangat berbahaya!" Panik Zen dalam hatinya
Gadis tersebut pun berlari ke arah Zen dan mengayunkan pedangnya
"Water storm" Tebasan pedang gelombang dengan energi yang kuat langsung mengarah ke Zen dengan sangat cepat, tetapi Zen dengan refleknya berhasil melompat ke atas pohon sehingga tebasan gelombang air tidak mengenainya
Tebasan gelombang tersebut yang mengenai sebuah pohon di belakang Zen menciptakan ledakan kecil
(Bom!)
"Huh.. Untung saja" Syukur Zen sembari mengembuskan nafas khawatirnya.
Tetapi tiba tiba ledakannya menghilang yang membuat Zen kebingungan, Zen pun menoleh ke belakangnya dan mengecek apa yang terjadi di belakangnya, saat Zen melihat ke belakangnya, tiba tiba ledakan yang hilang sebelumnya kembali muncul tetapi dengan ledakan jauh lebih kuat dan menciptakan badai air yang sangat besar.
Zen seketika terdiam karena terkejut melihat serangan gadis tersebut yang luar biasa.
"Swift!" Tiba tiba gadis tersebut muncul tepat di sebelah Zen dan berniat menebasnya.
(Slash!!)
Tebasan tersebut berhasil Zen hindari dan Zen langsung menjauh dari gadis tersebut.
"Aku harus melawan" Gumam Zen sembari menciptakan senjatanya.
"C'Sword" Zen~
"Swift!" Gadis tersebut pun bergerak dengan cepat dan muncul tepat di depan Zen, gadis tersebut pun langsung mengayunkan pedangnya.
(Slash!!)
(Ting!!)
Tetapi Zen dapat menangkis serangan tersebut dengan pedangnya
"Chain" Seketika pedang milik perempuan tersebut pun mengeluarkan rantai air yang mengikat Zen
"Agh!!" Zen pun terikat oleh rantai air milik perempuan tersebut dan tidak dapat bergerak sedikitpun
Perempuan tersebut pun melompat jauh ke belakang
"Water spear!!" Perempuan tersebut menciptakan tiga sihir tombak air dan melemparkannya kepada Zen secara bersamaan
Tombak tersebut pun melayang dengan sangat cepat ke arah Zen
(Bom!!)
Ledakan dari sihir tersebut menciptakan kabut yang menghalangi penglihatan Perempuan tersebut, dan ia kira Zen sudah mati akibat serangannya, ia pun berniat meninggalkan hutan
Tetapi tiba tiba, Zen mengucapkan sesuatu "Kenapa kau menyerangku?" Tanya Zen
Perempuan tersebut pun seketika kebingungan, bagaimana Zen bisa selamat dari serangannya
Kabut akibat ledakan sebelumnya pun perlahan menghilang
Perempuan tersebut pun melihat Zen yang masih berdiri dengan tegak tanpa ada luka sedikitpun, ia sedikit kaget karena penampilan Zen yang seketika berubah
"Kok rambutnya berubah?!" Bingung Perempuan tersebut
"Siapa namamu?" Tanya Zen
"Rias" Jawabnya
"Kenapa kamu menyerangku? Rias?" Tanya Zen
"Karena kamu menyerang hewan peliharaanku" Jelas Rias
"Aku tidak tau kelinci itu hewan peliharaanmu, tetapi aku juga tidak menyakitinya saat aku tau dia peliharaanmu" Jelas Zen
Rias pun seketika tersadar bahwa ia membuat kesalahan dan sembarang menyerang orang yang tidak bersalah
"Maafkan aku, aku tidak mendengarkan ucapan mu tadi" Ucap Rias sambil menundukkan kepalanya
Rambut Zen dan matanya yang bertitik merah pun kembali menjadi normal
"Kenapa kamu di sini? apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya Zen
Rias pun lompat dari pohon ke bawah
"Aku tinggal di sini, hutan ini adalah milikku" Jelas Rias
"Hutan ini?!?" Bingung Zen dalam hatinya
"Tapi sepertinya aku telah merusaknya, ngomong ngomong, kamu siapa dan ingin kemana? kenapa kamu berada di sini?" Tanya Rias
"Namaku Zen, 5 bulan lalu aku berpetualang dari akademi Arsenal ke arah barat. Dan sekarang aku mau pulang tetapi tadi aku berniat untuk mencari beberapa bahan makanan sebelum kembali ke akademi"
"Begitukah.." Ucap Rias sedikit memahami situasi
"Kalau begitu aku minta maaf telah mengganggumu" Ucap Zen sambil menundukkan kepalanya
"Kalau begitu, aku izin pergi dari sini" Ucap Zen sambil meninggalkan Rias
Rias pun hanya diam seperti sedang memikirkan sesuatu
Beberapa saat kemudian, Zen yang telah berjalan cukup jauh pun merasa sedikit lega
"Untung saja aku tidak berurusan lanjut dengannya, bisa bisa nanti aku mendapatkan masalah yang besar" Ucap Zen dalam hatinya
Zen pun melewati desa yang kemarin sempat ia lindungi, dan ternyata warga di desa tersebut sudah tidak mendapat gangguan dari monster lagi dan menjalani rutinitas seperti biasanya, saat Zen melihat anak kecil yang sempat ia selamatkan kemarin sedang bermain bersama teman temannya pun sedikit tersenyum senang karena anak laki laki tersebut baik baik saja, Zen pun terus melanjutkan perjalanannya kembali ke akademi Arsenal
...-Time skip-...
Setelah lama berjalan, Zen akhirnya sampai di akademi Arsenal, dan saat ia berjalan melewati ruang latihan, Zen melihat teman temannya yang sedang berlatih dan menghampiri mereka, Zen pun memasuki ruangan latihan
"Hai" Ucap Zen
Teman teman Zen yang melihat Zen kembali pun berhenti dan menghampiri Zen
"Selamat datang kembali" Ucap Veliona sambil tersenyum
"Aku kembali" Ucap Zen
"Yo Zen gimana kabarmu?" Tanya Rio
"Aku baik baik saja" Jawab Zen
"Sudah 5 bulan kita tidak bertemu" Ucap Siyon
"Iya" Ujar Ryel
Veliona dan yang lainnya pun menyambut kedatangan Zen dengan hangat, tetapi tidak dengan Ayani
Ayani hanya diam di tempat melihat ke arah seseorang yang berada di belakang Zen
"Kenapa Ayani?" Tanya Zen kebingungan
Ayani pun mengeluarkan air mata, Zen dan yang lainnya pun kebingungan, kenapa Ayani menangis, saat mereka melihat ke belakang, ternyata ada seorang Perempuan
Perempuan tersebut adalah Rias yang sedang berdiri di depan pintu masuk ruang latihan
"Kenapa dia bisa di sini?!" Bingung Zen dalam hatinya
"Siapa dia?" Bingung Rio
Tiba tiba Ayani pun berlari mendekati Rias, dan Rias pun juga berlari ke arah Ayani
Mereka berdua pun berpelukan
"Rias!!" Teriak Ayani sambil menangis
Rias pun memeluk Ayani dengan sangat erat dan sedikit mengeluarkan air mata
"Aku kira kamu sudah tiada!..." Tangis Ayani
Zen dan yang lainya pun kebingungan melihat Rias dan Ayani
(Penjelasan)
Rias dan Ayani adalah teman sewaktu kecil mereka sangat bahagia tinggal di sebuah desa yang aman dan makmur.
Tetapi semuanya berubah saat iblis menyerang dan memusnahkan seluruh desa
Ayani berhasil melarikan diri di bantu oleh Rias tetapi Rias tertangkap oleh para iblis.
"Syukurlah kamu selamat!.." Syukur Ayani
"Tapi, bagaimana caranya kamu melarikan diri dari para Iblis itu?" Tanya Ayani
"Waktu itu aku di siksa dan di penjara oleh para iblis, sampai seseorang menyelamatkanku, dia sangat kuat. Setelah aku di selamatkan olehnya, aku memutuskan untuk terus mengikutinya dan dia mengajariku banyak hak, kami tinggal bersama di hutan. Tetapi sekarang dia sudah tiada.." Jelas Rias
"Begitukah.. Syukurlah kamu selamat..." Ucap Ayani
"Iya.. Aku kangen sama kamu Ayani!..." Ucap Rias
Zen dan yang lainnya pun kebingungan apa yang terjadi sebenarnya dan Ayani pun menceritakan semua kejadiannya
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Mamat Stone
oooo..... konco lawas 🤩
2023-09-16
0
anggita
Rias,, Ayani..
2023-01-28
0