2 hari pun berlalu semenjak bergabungnya Siyon ke dalam guild Eternal Fire, Pemimpin akademi mengumpulkan para murid di lapangan. Para murid pun kebingungan karena pada hari ini tumben sekali Pemimpin mengumpulkan para murid di lapangan.
Pemimpin akademi pun muncul di atas panggung bersama beberapa ketua Osis.
"Kalian pasti kebingungan kenapa kalian di kumpulkan di lapangan secara tiba tiba, saya mengumpulkan kalian karena ingin memberikan informasi penting" Ucap Pemimpin akademi.
"Kita akan mengadakan turnamen antar akademi 6 bulan lagi. Nama guild yang di panggil untuk mewakili dari kelas 1-3 hanya ada 3 guild" Ucap Pemimpin akademi yang membuat para murid bersorak kegirangan, karena akhirnya Turnamen antar akademi akan kembali di mulai dan mereka berniat untuk menjuarainya.
"Saya akan memanggil guild guild yang akan mengikuti turnamen antar akademi nantinya" Ucap Pemimpin akademi.
"Soul taker dari kelas 3, perwakilan guild silahkan maju!" Perintah Pemimpin akademi.
Seorang laki laki yang berbadan besar dan berotot berjalan perlahan menaiki panggung, ia adalah Surya pemimpin dari guild Soul taker..
"Itu Dia!!! Surya sang penguasa api!!" Sorak para murid.
Pemimpin akademi kembali memanggil ketua dari guild yang berbakat yaitu White Rose dari kelas dua.
Vins menaiki panggung sebagai pemimpin dari guild White Rose.
"Hei itu Vins!!" Kagum para murid karena Vins adalah orang yang sangat berbakat dan kuat.
"Dan yang terakhir dari kelas 1, eternal fire. Perwakilan guild silahkan maju" Perintah Pemimpin.
Saat Yuuiki ingin maju, Ayani pun menghalanginya dan membuat teman temannya kebingungan.
"Tunggu sebentar, kalau kita kalah, nanti kita akan kurang mendapat kepercayaan" Ucap Ayani.
"Maksudnya gimana??" Tanya Yuuiki kebingungan.
"Kita bukan hanya menunjukan diri di atas sana, di atas panggung kita diwajibkan untuk mengeluarkan kekuatan yang kita miliki agar mendapat kepercayaan dari para murid" Jelas Ayani.
Tiba tiba Siyon datang dan memegang bahu Yuuiki.
"Kalau begitu aku ingin sedikit bermain" Ucap Siyon sambil berjalan ke arah panggung.
Yuuiki dan Ayani hanya terdiam melihat Siyon yang dengan berani menuju panggung.
Para murid pun kebingungan dan bertanya tanya, siapa Siyon itu, karena mereka semua belum pernah melihat Siyon di Akademi Arsenal. Para murid pun meremehkan Siyon, Tetapi Siyon tidak peduli dengan ucapan mereka semua, Siyon hanya fokus menaiki panggung sambil melihat Vins yang sedang menatapnya sambil tersenyum.
Saat para pemimpin dari ketiga guild telah menaiki panggung, Pemimpin akademi pun memperkenalkan mereka bertiga kepada para murid.
"Mereka bertiga dan anggota guildnya masing masing adalah orang yang di pilih untuk mengikuti turnamen antar akademi" Ucap Pemimpin akademi.
"Dari kelas 3, Surya adalah orang yang mewakili guild Soul taker, dan penguasa elemen api. Dari kelas 2, Vins adalah orang yang mewakili guild White Rose, pengguna elemen angin terbaik di dalam akademi ini" Jelas Pemimpin akademi.
"Dan yang terakhir, dari kelas 1, Siyon dia adalah orang yang mewakili guild Eternal fire, pengguna elemen petir" Jelas Pemimpin akademi.
Tiba tiba seorang murid mengangkat tangannya dan mengatakan "Apakah kami bisa mempercayakan nama akademi ini kepada mereka?" Tanya seorang murid dari kelas 2.
Pemimpin tidak menjawab pertanyaan murid tersebut dan hanya melihat ke arah Siyon, Surya, dan Vins.
Surya yang mengerti kenapa Pemimpin melihat mereka pun maju beberapa langkah dan ia pun menutup matanya. Tiba tiba Surya pun mengeluarkan seluruh energi yang di milikinya, dan menciptakan kobaran api yang sangat besar dan membara sehingga membuat area panggung seperti terbakar oleh nafas naga api.
Murid murid pun kagum dengan kehebatan Surya, Surya yang telah sering mendapat pujian perlahan mulai menjadi orang yang sombong.
Saat Surya kembali ke tempat, Vins melangkah kedepan dan melakukan hal yang sama, seperti yang Surya lakukan. Vins mengeluarkan energinya yang sangat kuat dan membuat angin menjadi ribut, bahkan menjadi tornado yang kuat dan membuat beberapa murid hampir tertarik kedalam tornado tersebut. Murid murid pun terdiam karena kehebatan Vins yang luar biasa dan Vins pun kembali ke tempat
Giliran Siyon tiba, tetapi Siyon tidak bergerak dari tempatnya dan melihat seluruh murid di lapangan. Murid murid pun berfikir bahwa Siyon sama sekali tidak berguna dan mulai menyorakinya. Di saat yang bersamaan Siyon sedikit tersenyum dan mulai melangkah. Saat Siyon telah mendapatkan posisi yang bagus, ia pun mengeluarkan energinya, yang membuat akademi arsenal mengalami badai petir yang luar biasa, kilat yang begitu banyak, dan petir yang menyambar kemana mana..
Vins terkejut atas kemampuan Siyon yang dapat mengendalikan dua Elemen sekaligus, sedangkan para murid yang lainnya pun merasakan ketakutan karena kekuatan Siyon yang dapat mempengaruhi alam dan daya hancurnya yang luar biasa.
"Berhenti!." Perintah Pemimpin.
Siyon menuruti perintah pemimpin dan kembali ke tempatnya.
"Silahkan kembali" Perintah Pemimpin akademi
Mereka bertiga pun turun dari panggung dan kembali ke tempat mereka masing masing
"Kita akan melihat secara langsung pertarungan antar akademi nantinya pada 6 bulan kedepan." Jelas Pemimpin akademi.
"Silahkan bubar!.." Perintah Pemimpin akademi.
Semua murid pun mengikuti instruksi Pemimpin dan bubar.
...-Time skip-...
Seluruh anggota guild Eternal fire yang telah selesai dengan acara tadi, mereka memutuskan untuk melakukan kegiatannya masing masing, karena hari ini tidak ada jam kelas, dan mereka akan kembali bertemu pada pukul 12:00.
Setelah pengumuman tadi Siyon, Veliona, Yuuiki, Ayani, Rara memutuskan untuk kembali ke asrama dan menjenguk Zen. Saat dalam perjalanan ke asrama, Vins pun datang menghampiri mereka dan bertanya "Kalian mau kemana?"
"Ke asrama, mau menjenguk Zen" Jawab Siyon.
"Boleh aku ikut?" Tanya Vins.
"Ikut saja makin ramai makin baik" Ucap Siyon.
Vins pun mengikuti mereka.
...-Time skip-...
Sesampainya di asrama, mereka menuju kamar no 16 dan mengetuk pintu kamar Zen.
(knock knock)
"Silahkan masuk" Ucap Zen.
Mereka pun membuka pintu dan melihat Zen yang sedang duduk meratapi selembar kertas.
"Kamu baca apa Zen?" Tanya Vins sambil mendekati Zen.
"Aku sedang kebingungan aja, hasil tes penerimaan akademi kemarin, hasil tes milik ku itu begini" Jelas Zen.
Zen memberikan kertas hasil tesnya kepada Vins dan Vins pun melihatnya bersama dengan Siyon dan yang lainnya.
...(Hasil Tes)...
...Nama : Zen....
...Kapasitas mana : Tidak diketahui....
...Penguasa Elemen : Tidak diketahui....
...Bersenjata : Pedang....
...Status kelas : 1 akademi Arsenal....
...Nilai kemampuan bertarung : Tidak diketahui....
...----------------...
Vins dan yang lainnya menjadi kebingungan melihat hasil tes milik Zen yang sangat aneh.
"Bagaimana bisa gitu ya?" Bingung Vins.
"Aku rasa sistem penelitian kemampuannya mengalami masalah waktu itu" Ucap Zen.
"Zen gimana kabarmu?" Tanya Siyon.
"Aku baik baik aja" Jawab Zen.
"Udah baikan? Luka lukanya udah sembuh?" Tanya Veliona dengan wajah serius.
"Padahal aku sudah lama sembuh total" Ucap Zen dalam hatinya.
"Sudah aku sudah sembuh total" Jelas Zen kepada teman temannya.
"Syukurlah..." Gumam Veliona sangat bersyukur
"Nanti kami akan mengadakan latihan,kamu ikut?" Tanya Veliona kepada Zen.
Tiba tiba Vins pun memotong pembicaraan "Kalian sudah tau belum? Kalau turnamen nanti 3 orang yang akan bermain sisanya menonton." Jelas Vins.
"Aku baru tau" Ucap Yuuiki.
"Iya, aku juga" Ucap Rara.
"Berarti kita harus membuat kesepakatan dan memilih anggota yang akan bertanding nanti?" Tanya Siyon.
"Iya lebih baik begitu, jangan egois" Jelas Veliona.
"Baiklah.. Kami akan mengadakan pertemuan dulu" Ucap Yuuiki. Mereka pun mengobrol ngobrol dan menjelaskan tentang pemberitahuan tadi pagi kepada Zen.
...-Time skip-...
...-12:00-...
Seluruh anggota Eternal fire pun telah berkumpul di kelas mereka, Yuuiki pun menjelaskan bahwa yang main hanya akan ada 3 orang, dan mereka memilih untuk voting siapa saja yang akan bertanding nantinya, Veliona pun menulis nama nama yang akan di voting di papan tulis.
1.Veliona
2.Fallen
3.Ayani
4.Siyon
5.Zen
"Kenapa aku masuk kedalam pilihan??" Ngeluh Zen dalam hatinya.
Mereka pun mulai memilih siapa yang akan ikut turnamen antar akademi nantinya dan hasil Voting pun di berikan kepada Yuuiki.
Rio memilih Ayani.
Fallen memilih Veliona.
Veliona memilih Zen.
Siyon memilih dirinya sendiri.
Ayani memilih Siyon.
Raft memilih Veliona.
Ryel memilih Ayani.
Endo memilih Ayani.
Zen memilih Veliona.
Yuuiki memilih Ayani.
Rara memilih Siyon.
Hasil voting pun di dapatkan dan yang akan mengikuti turnamen pun telah di tentukan, yang akan mengikuti turnamen antar akademi adalah Siyon, Ayani dan Veliona.
"Baiklah sudah di tentukan ya.. Yang akan bertanding di turnamen nantinya itu Siyon, Ayani dan Veliona" Jelas Yuuiki.
"Baguslah aku tidak ikut" Ucap Zen bersyukur dalam hati.
"Kalau aku boleh memberi saran, sebaiknya setelah ini, Veliona, Ayani, dan Siyon berlatih bersama agar kerjasama mereka menjadi lebih baik. Karena turnamen ini pertarungan tim" Ucap Zen memberikan saran kepada Veliona, Ayani, dan Siyon, Mereka semua pun setuju dengan pendapat Zen.
"Zen, mari bertanding kamu sudah sembuh kan?" Ucap Siyon menantang Zen.
"Sudah, tapi coba tanya yang lain, kalau di bolehin aku juga mau" Ucap Zen.
"Kalau emang udah sembuh total aku ga masalah" Jelas Veliona.
Raft "Bolehin aja, jadi tontonan enak nih" Ucap Raft.
"Boleh aja, aku juga penasaran dengan kemampuan kalian" Ucap Yuuiki.
"Oke, baiklah Zen ayo" Ucap Siyon bersemangat untuk menantang Zen.
"Baiklah.." Ucap Zen menerima tantangan dari Siyon Mereka semua pun pergi ke tempat latihan dan sesampainya di tempat latihan Veliona pun menjadi wasit di dalam pertandingan, dan yang lainnya duduk di atas panggung menjadi penonton.
"Jangan ragu ragu ya. Aku ga akan nahan diri" Ucap Siyon.
"Baiklah.. Kalian udah siap?" Tanya Veliona kepada Siyon dan Zen.
"Sudah!!.." Serentak mereka berdua.
"Baiklah.. Mulai!" Perintah Veliona, Pertandingan pun di mulai.
"Swift" Siyon bergerak dengan sangat cepat dan tiba tiba berada di belakang Zen.
"C'Katana" Siyon mengayunkan katana nya ke tubuh Zen, tetapi Zen yang menyadarinya dan langsung menendang Siyon, Siyon yang awalnya ingin menyerang pun dengan refleknya ia langsung membatalkan serangannya dan menangkis tendangan Zen sehingga membuatnya terpental.
"Hebat sekali!.." Kagum Siyon dalam hatinya.
Energi Siyon pun perlahan lahan mulai meningkat dan
ia mengalirkan energi yang kuat ke pedang miliknya.
"Lightning" Katana Siyon pun terselimuti oleh aliran listrik dan gerakannya menjadi sangat cepat, Siyon dengan cepat menyerang Zen dari arah samping.
(Slash! slash! slash! )
Tetapi serangan Siyon dapat di hindari Zen, Siyon pun tidak berhenti menyerang Zen dan terus menyerang Zen dari berbagai arah.
...-Disisi lain-...
"Mereka cepat sekali!!" Kagum Ayani.
"Apa mereka setara??" Ucap Yuuiki kebingungan.
"Aku rasa engga, Siyon semakin lama bertarung dia semakin kuat. Aku merasakan energinya perlahan lahan bertambah terus menerus." Jelas Fallen.
...-Disisi lain-...
Siyon tiba tiba berhenti.
"Hebat Zen, sepertinya aku akan menggunakannya" Ucap Siyon yang membuat Zen kebingungan. Siyon pun menancapkan Katana miliknya dan menutup matanya.
Katana Siyon mulai berubah yang awalnya hanya di aliri aliran listrik, sekarang pedangnya telah di selimuti oleh petir yang sangat kuat.
"Dia sudah sangat serius" Ucap Zen dalam hatinya
"C'Sword" Zen langsung menciptakan dua pedang sekaligus yang membuat Siyon dan yang lainnya kaget.
"Dia menggunakan dua pedang?, Sepertinya aku pernah Melihatnya menggunakan dua pedang" Gumam Veliona.
Siyon bergerak secepat kilat dan mulai mengayunkan Katana miliknya.
(Slash!!)
Tak di sangka Zen dapat menghindarinya padahal Siyon telah bergerak secepat kilat, Tebasan Siyon pun menciptakan sambaran petir yang luar biasa ke depan dan membuat lantai nya tersambar dan menjadi hitam.
"Lagi lagi dia menghindarinya!!, bagaimana caranya menghindari serangan ku!?" Bingung Siyon.
Siyon pun terus bergerak dengan sangat cepat dan menebas Zen.
(Slash! slash!! slash! slash!! slash! slash!!)
Tetapi Zen terus menghindari serangan tersebut yang membuat petir milik Siyon menyambar tak beraturan dan hampir mengenai teman temannya.
Siyon yang kesal pun memusatkan seluruh energinya ke pedangnya.
...-Disisi lain-...
Veliona dan yang lainnya pun kaget karena merasakan energi yang luar biasa dari Siyon.
"Hei hei bukannya Siyon terlalu serius, dia benar benar mau membunuh seseorang atau gimana??" Panik Yuuiki.
"Dia tau bahwa Zen kuat, jadi dia ga mau menahan diri" Ucap Ayani.
...-Disisi lain-...
Zen yang melihat Siyon memusatkan energinya pada satu titik pun langsung maju dan berniat melakukan serangan langsung.
"Ini yang aku tunggu tunggu, sesuai rencana" Ucap Siyon dalam hatinya sambil tersenyum.
Veliona yang melihat Zen berlari ke arah Siyon pun melihat rambut Zen yang perlahan berubah menjadi warna putih dan, titik hitam pada matanya berubah menjadi warna merah.
"Rambut putih?! Seperti kemarin!" Veliona bingung dengan apa yang di lihatnya sama persis dengan yang terjadi saat Zen bangkit dari kematian saat melawan Yuro.
Siyon yang melihat Zen mulai mendekat bersiap melepaskan serangannya.
Zen terus berlari ke arah Siyon dan menebas dari kejauhan dengan kedua pedangnya.
"Twin fire slash!" Tebasan api besar yang menyilang pun mengarah kepada Siyon.
"Thunder!!" Siyon pun melepaskan serangan yang telah ia pusatkan, tebasan listrik tersebut pun mengeluarkan sambaran petir disekelilingnya.
(Bom!!!!)
Tabrakan kedua elemen tersebut pun menciptakan ledakan yang sangat kuat. Ledakan itu membuat arena pertandingan menjadi berkabut.
"Apakah aku sudah menang?" Ucap Siyon kebingungan karena ia tidak dapat melihat Zen, tiba tiba Zen pun sudah berada di belakang Siyon dan menodongkan senjatanya di leher Siyon, Siyon yang tidak dapat berbuat apa apa lagi pun di nyatakan kalah.
"Pemenangnya adalah Zen!" Jelas Veliona.
"Kamu hebat sekali, dalam segi kekuatan" Ucap Zen memuji Siyon.
"Rambutnya biasa saja, apa aku salah lihat??" Bingung Veliona dalam hatinya. Yuuiki dan yang lainnya pun ke arena dan memberikan tepuk tangan.
(Clap clap clap)
"Hebat sekali Siyon, kekuatanmu luar biasa.." Ucap Rio memuji Siyon.
"Iya!! kamu sangat hebat sekali Siyon! Ajari aku! bagaimana kamu berlatih sampai sehebat itu?!" Ucap Endo.
"Um gimana ya.. Ahahaha..." Siyon pun tertawa dan terlihat bahagia.
Zen berjalan keluar dari tempat latihan dan tersenyum, sedangkan Veliona masih berfikir apakah dia salah melihat atau memang benar benar rambut Zen berubah menjadi warna putih.
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Mamat Stone
💪💪💪💪💪 Thor
2023-09-16
0
Mamat Stone
ayoooo dukung Thor dengan like dan komen
2023-09-16
0