Apa yang kau lakukan!!??" Seru Zen.
"C'Sword" Zen pun menciptakan senjatanya dan bersiap untuk menyerang.
"Swift" Zen langsung berlari dengan cepat ke arah Yuro.
"Tch! lagi lagi makhluk lemah" Ucap Yuro.
Zen mengayunkan pedangnya ke arah Yuro dengan kuat dan cepat.
(Ting!)
Tetapi Yuro dapat menangkis serangan Zen dengan pedang hitam miliknya.
"Kau iblis?!" Ucap Zen Kaget.
"Seperti yang kau lihat sendiri!" Seru Yuro.
Tiba tiba seseorang pun muncul dan ikut menyerang Yuro.
Tetapi Yuro menyadarinya dan ia pun berteleportasi menggunakan portal yang turun dari atas dan memakan tubuhnya.
"Dia menghilang?!, Kemana dia?!" Bingung Vins.
"Dia masih di sekitar sini, waspada lah" Ujar Zen.
"Dia menghilang, aku tidak mungkin bisa menyerangnya jika aku tidak tau dimana dia berada" Ucap Zen dalam hatinya. Zen pun menutup matanya, Vins yang melihat Zen sedikit kebingungan.
"Kenapa dia menutup mata?" Bingung Vins di dalam hatinya.
"Disana!" Zen melempar pedangnya ke arah kanan dan hampir mengenai Yuro tetapi ia dengan reflek langsung menangkis serangan Zen.
"Apa apaan dia?! siapa dia sebenarnya!?" Bingung Yuro dalam hatinya.
"Swift!" Vins berpindah dengan cepat ke sebelah Yuro dan mengayunkan pedangnya yang tajam.
Tetapi Yuro dapat menangkis serangan dari Vins, Zen pun datang ikut menyerang Yuro, Tetapi Yuro kembali menggunakan portal.
Zen yang sadar Yuro akan menghilang, Zen langsung menginjak bahu Vins dan melompat ke atas.
"Lightning sword" Pedang Zen pun terselimuti oleh aliran listrik, dan ia langsung melemparnya ke kiri.
Pedang tersebut melayang dengan sangat cepat dan melukai tangan Yuro.
"Agh!. Apa apaan anak ini!?!" Kesal Yuro.
"Oi jangan lupa aku masih di sini!" Ucap Vins~
"Wind slash" Vins mengeluarkan tebasan angin dari pedangnya.
"Berisik!" Yuro membelah tebasan angin milik Vins, tetapi saat dia membelahnya, malah membuat dia terperangkap dalam jebakan Vins.
"Wind storm" Badai angin pun menyelimuti Yuro yang membuatnya tidak bisa melihat dan berpindah ke sisi lain.
...-Disisi lain-...
Rio pun tersadar dari pingsannya
"Agh.. Apa yang terjadi??"
Rio terkejut saat melihat Zen dan Vins yang bertarung bersama melawan Yuro si iblis
...-Disisi lain-...
"Jangan main main denganku manusia!!" Kesal Yuro.
Zen pun mendekati badai milik Vins lalu ia menyalurkan energi listrik dan api ke seluruh badai milik Vins.
"Listrik dan api bisa bergabung, dan jika bergabung akan menciptakan sesuatu kekuatan yang cukup kuat untuk melukai iblis, begitulah perkiraan ku" Prediksi Zen dalam hatinya.
"Hei kamu, perkecil ruang badai milikmu. Biar dia terbakar" Ucap Zen.
"Baiklah" Jawab Vins.
"Wind storm" Vins pun menggenggam tangannya dan membuat badai miliknya menjadi sebuah bola, dan membuat Yuro terperangkap di dalamnya.
Rio pun terkagum melihat kombinasi kekuatan Zen dan Vins.
"Bagus!.. Ngomong ngomong, siapa kamu?" Tanya Vins.
"Ah iya, aku Zen, siswa kelas 1 di akademi ini" Ucap Zen.
"Ooo salam kenal aku vins dari kelas 2 di akademi ini" Ucap Vins.
"Salam kenal" Mereka pun bersalaman.
(Broke)
Tiba tiba badai milik Vins tiba tiba meledak.
"Aku sudah mengingatnya sekarang. Oi bocah!" Ucap Yuro sembari menunjuk kearah Zen.
"Kamu anak dari kedua orang tua yang di hutan itu kan!?. Kau mirip sekali dengan mereka berdua" Ucap Yuro.
"Bagaimana kau bisa tau!?" Tanya Zen.
Yuro pun dengan cepat menghilang dan menendang Vins dengan kuat.
"Agh!!!!" Vins pun terpental jauh akibat tendangan Yuro.
Yuro tiba tiba muncul di depan Vins.
"Aku akan mengurus mu nanti, jangan mati ya bocah!" Seru Yuro.
"Terpental" Yuro pun memukul perut Vins dengan sangat kuat.
"Ugghh!!!" Vins terpelanting ke balok milik Yuro dan disana terdapat Veliona dan ayani yang sedang terkapar lemas. Vins pun bertabrakan dengan balok hitam milik Yuro.
(Bom!!!)
"Ugh!!, uhuk uhuk!!" Vins yang kesakitan memuntahkan darah cukup banyak dari mulutnya.
Yuro berpindah ke sebelah Zen dengan sangat cepat dan menyerang menggunakan pedang miliknya.
(Ting!!)
Zen yang reflek dapat menangkis serangan dari Yuro.
(Slash slash!!)
(Ting!!)
(Ting!! ting!!)
Bentrokan kedua senjata tersebut pun berlangsung sangat sengit.
"Aku tau orang tua mu karena aku yang membunuh mereka.." Ucap Yuro.
Zen yang marah langsung menendang Yuro dengan sangat kuat tetapi Yuro dapat menangkis tendangan Zen dengan pedangnya. Walau begitu Yuro tetap terpental jauh akibat tendangan yang sangat kuat dari Zen.
"Tch!. Percuma kau melawan, kau tidak akan menang!" Ucap Yuro.
"Selagi bisa di coba kenapa tidak?" Jawab Zen dengan percaya diri.
"C'Sword" Tak di sangka muncul satu pedang lagi di hadapan Zen, dan Zen langsung mengambilnya yang membuat Vins dan yang lainnya terkaget, karena Zen dapat menggunakan dua pedang sekaligus.
Zen bergerak dengan cepat ke arah Yuro.dan menyerangnya dengan brutal tetapi Yuro dapat menangkis semua serangan Zen.
(Ting! Ting! Ting! Ting! Ting! Ting!!)
Zen terus menyerang dengan brutal tanpa henti.
(Slash!! slash! slash!)
(Ting!! Ting!)
(Ting!!)
"Fire ball" Zen menembakan bola api yang cukup besar ke arah Yuro, tetapi Yuro dapat melindungi dirinya menggunakan balok hitam.
"Dari mana balok itu muncul?" Bingung Zen dalam hati.
Yuro menendang balok miliknya dan membuat balok tersebut menabrak Zen, Zen dengan reflek menangkisnya dengan kedua pedangnya.
(Ting!!)
"Berat sekali!!, kekuatan macam apa itu?!" Gumam Zen.
Yuro tiba tiba berpindah ke samping Zen dan menciptakan bola api, Zen pun langsung menendang balok tersebut yang membuatnya terpental ke belakang. Yuro pun melempar bola api yang sangat besar ke arah Zen. Zen langsung mengangkat tangannya dan menciptakan pelindung.
"Water wall!" Dinding air yang tebal pun muncul dari permukaan.
(Bomm!!!!)
Bola api yang sangat besar tersebut pun bertabrakan dengan dinding air menciptakan ledakan yang sangat besar.
Saat ledakan tersebut terjadi Yuro kembali menciptakan bola api yang sama besar dengan sebelumnya dan melemparnya ke Zen.
Ledakan yang sebelumnya menciptakan kabut yang membuat Zen susah untuk melihat. Tiba tiba bola api yang sangat besar pun muncul tepat di depan mata Zen, Zen yang tidak dapat bertindak pun terkena serangan dari Yuro yang membuatnya terbakar.
"Ahh!!!!!!"
Yuro berpindah lagi di depan mata Zen dan menatapnya dengan tatapan tajam.
"Matilah kau dasar serangga!!"
Zen di tendang dengan sangat kuat yang membuatnya terpelanting jauh.
"Ugh!! Aahhh!!!!" Zen yang terkena luka bakar pun menjadi sangat kesakitan saat di tendang Yuro.
"Black block" Balok hitam milik Yuro kembalo muncul di belakang Zen dan membuat Zen tertabrak dengan balok tersebut.
"Ugh!!" Zen pun memuntahkan banyak darah dari mulutnya.
"Zen!!" Teriak Yuuiki dan Rio.
Veliona terbangun dari pingsannya karena teriakan Yuuiki dan Rio.
"Black knife" Yuro pun memunculkan banyak pisau hitam tepat di sampingnya, pisau pisau tersebut langsung terbang dengan cepatnya ke arah Zen.
(Srk!! srk! srk!!!)
"Zen!!" Teriak Vins.
"Aghh!!!!" Zen yang tertusuk banyak pedang pun tidak bisa bergerak sama sekali
"Cih serangga pengganggu!" Yuro pun melempar sebuah pisau yang terkena tepat di kepala Zen.
Zen pun seketika tak sadarkan diri.
"Iblis sialan!!!" Vins pun dengan brutal menyerang Yuro.
"Bagus!! Bagus!!!!" Seru Yuro kegirangan.
(Ting! Ting! Ting!! Ting!!)
(Ting!!! Ting! Ting!!!!)
(Bom!! Bam!!)
(Ting!! Bom!!!!)
Pertarungan Vins dan Yuro pun berlangsung sengit.
...-Disisi lain-...
Zen pun terbangun di tempat yang sangat gelap.
"Dimana ini?" Bingung Zen.
Tiba tiba banyak suara yang terdengar di telinga Zen.
"Tch! Lemah"
"Aku menikmati menyiksa kedua orang tua mu"
"Lemah"
"Lemah sekali!"
"Ibu dan ayah nya mati karena mereka lemah!"
"Kalau dia ada di sana pasti dia ikutan mati!"
"Ahahahaa!"
Suara suara tersebut pun terus terdengar di Zen yang membuatnya menjadi sangat frustasi.
"Hentikan!!" Teriak Zen.
"Aagghhh!!!!!!"
"Berhenti!!!"
"Cukup!!!!"
"Ahhh!!!!!" Suara tersebut tak kunjung berhenti yang membuat Zen sangat depresi.
...-Disisi lain-...
"Hah.. Hahh.. Hahh"
Vins pun tidak dapat mengalahkan Yuro.
"Cuma segini saja kekuatan mu bocah? "Sebaiknya aku membunuhmu terlebih dahulu tadi, biar aku bisa bermain bersama bocah satu itu lebih lama" Ucap Yuro.
"Diam!" Kesal Vins.
Yuro pun berpindah ke sebelah Vins.
"Berakhir sudah." Ucap Yuro sambil menendang Vins dengan sangat kuat.
"Agh!!!" Vins pun terluka parah akibat banyak serangan yang di terimanya.
Veliona dan yang lainnya pun sudah sangat tidak berdaya.
Tiba tiba aura Zen mendadak meningkat pesat dan sangat mengancam yang tidak bisa di rasakan oleh siapapun. Rambut Zen yang awalnya hitam, perlahan lahan berubah menjadi putih dan matanya berubah total menjadi warna merah darah. Pisau pisau yang menancap di Zen mulai lepas dan terjatuh
Yuro pun kaget melihat Zen yang masih hidup
"Bagaimana bisa dia masih hidup!?!" Bingung Yuro
Zen Berjalan ke arah Yuro dengan kepala yang terus merunduk, Zen perlahan mengangkat kepalanya dan menatap Yuro yang membuatnya kaget karena melihat mata zen yang sangat menakutkan.
Mata Zen pun mengeluarkan air mata darah. Zen dengan cepat berpindah ke sebelah Yuro dan memukulnya dengan kuat tetapi Yuro menangkis pukulan Zen dengan pedang miliknya.
(bag!! Broke)
"Dia menghancurkan pedangku?!" Panik Yuro.
Zen pun menendang Yuro dengan sangat kuat yang membuatnya terpental sangat jauh.
"Agh!! Apa apaan kekuatan itu!!??" Bingung Yuro.
"Apa yang terjadi?!.." Ucap Veliona kebingungan.
Tiba tiba Zen sudah berada di belakang Yuro dan menendangnya yang membuatnya kembali terpelanting hingga tertabrak tembok.
"Aghh!!!" Tiba tiba muncul pedang berwarna hitam pekat di tangan Zen.
"Pedang apa itu? pedang memiliki aura tersendiri?!" Bingung Veliona.
Zen mengayunkan pedangnya dari kanan ke kiri.
"Aghh!!!" Tiba tiba tubuh Yuro terkoyak padahal tak ada tebasan angin sedikitpun.
Zen terus menebas dari jarak yang jauh.
(slash slash slash slash!!)
Tubuh Yuro terus terkoyak.
"Agghh!! Ahhh!!!" Teriak Yuro kesakitan.
"Hebat sekali!" Ucap Veliona
Zen menciptakan api berwarna hitam di tangannya, dan melemparnya ke arah Yuro.
Yuro pun tidak bisa bergerak lagi karena terluka sangat parah dan bola api berwarna hitam tersebut pun mengenainya yang membuatnya terbakar sampai tidak tersisa.
"Aahhh!!!!!!!!!! Agghhh!!! ahhh!!!!!!!!!!!!!!" Yuro pun habis terbakar oleh api Zen.
Bersamaan dengan munculnya rantai penyegel yang langsung menyegel Zen dengan kuat.
"Aghh!!!" Zen pun pingsan berserta hilangnya Rantai rantai yang mengikatnya. Rambut Zen yang awalnya putih kembali normal berserta dengan matanya
"Zen!.." Teriak Veliona tetapi matanya mulai memudar dan ia pun ikut Pingsan.
Yuuiki yang panik dan terus menangis akhirnya bisa tenang karena pertarungan telah berakhir.
Rangga sensei yang telat datang dan melihat tempat kejadian, langsung bergegas memanggil bala bantuan untuk membawa semua orang yang terluka untuk di obati. Bala bantuan pun datang dan membawa semua orang yang terluka ke ruang perawatan.
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Mamat Stone
MCnya luarrrrr binasa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-09-16
0
Ryo gunawan
mc lemah
2023-05-04
1
Swallowsky
pingsan trus cuy MC nya wkwk
2023-01-13
3