Bel Istirahat berbunyi, pepayanya selesai dikupas dan dipotong - potong semua guru berkumpul untuk menikmatinya.
“Manis sekali ya, siapa yang bawa” tanya bu Nuri sambil mengunyah pepayanya.
“Bu Dewi bu” jawab bu Fizza yang mengambil
Potongan pepaya memasukkannya ke dalam mulutnya “oh manis banget rupanya sama kaya aku”
“PD banget sih” ejekku.
Di tengah keramaian itu pikiranku masih saja mengingat Andi yang sama sekali tidak ada kabar.
Kriiiiiing handphoneku berbunyi pertanda notifikasi pesan. Aku melihatnya
Via chattingan
Andi
Sayang
Aku
Abang, kemana saja sudah dari kemarin gak ngabarin abang baik - baik saja kan
Andi
Maaf bohate ya abang kemarin piket jadi gak bisa pegang handphone dan perginya mendadak karena di suruh ke kantor semua jadi gak bisa ngabarin kamu, maaf sayang ya.
Aku
Iya sayang. Gak apa - apa asal abang baik - baik saja adek lega.
Andi
Ciee khawatir ya
Aku
Iyalah, kan takut kalau kamu diculik. Tapi lagian siapa ya yang mau culik kamu.
Andi
Wah rese banget sih kamu, gini - gini aku cogan loh cowok ganteng sejagat raya, se indonesia, sedunia sesamudra lah pokoknya
Aku
Krik krik krik garing banget
Andi
Heheh kamu lagi apa, dimana, sama siapa
Aku
Ini lagi nanya apa sensus
Andi
Lagi… jawab saja lah
Aku
Lagi di sekolah seperti biasa mengajar bersama guru - guru lain juga lagi makan pepaya lagi ngerumpi. Oke ya jawabannya lengkap banget tu.
Andi
Sayang
Aku
Iya kenapa bang
Andi
Kamu kenapa
Aku
Gak apa - apa
Andi
Bisa jalan
Aku
Bisa - bisa kapan
Andi
Yah ketahuan
Aku
Aku digombalin, sorry ya gak mempan.
Andi
Yasudah adek lanjut ya. Abang mau pulang dulu ke rumah mau bersih - bersih sudah dua hari abang di sini gak mandi.
Aku
Uh pasti bau banget tu
Andi
Heiiii apa kabar, sorry ya walaupun aku gak mandi gak bau tahu masih wangi mungkin lebih wangi aku dari pada kamu yang rajin mandi katanya, aku kan sama kaya Jimin yang tetap wangi walaupun berhari - hari gak mandi.
Aku
Heiii halu lu pak, memangnya kamu siapanya Jimin mau sama - saman sama dia
Andi
Heeii dia kan tetangga aku dulunya sebelum dia jadi idol sempat se SD bareng sama dia.
Aku
Heeeii gak jelas sumpah gak jelas kamu gak jelas. But you’re so lovely, I’m so lovely, we’re so lovely, lovely, lovely, lovely.
Andi
Heiii kaepjjang, udah ah akyou mau pulang dulu ya bestie.
Aku
Heii Guwe gak mau jadi bestie lo!!!
Andi
Heii jadi pemaisuri aku mau gak
Aku
Mau banget
Andi
HALU
Pertengkaran, perkangenan, perbucinan itu berakhir. Andi mengambil barang \- barangnya bersiap pulang ke rumahnya. Sementara aku masuk kelas untuk mengajar.
“Assalamualaikum” aku masuk di kelas VIIIC
“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh” jawab semua siswa
Aku berjalan ke meja guru meletakkan beberapa buku di atas.
“PR minggu kemaren silahkan di kumpul ya” seru memerintah semua siswa mengumpulkan pekerjaan rumah mereka untum diberikan nilai.
“Baik bu”
Satu persatu dari mereka bangun dari temat duduknya membawakan buku PR ke meja guru.
“Sudah dikumpul semuanya” tanyaku memastikan semua siswa mengerjakan PR
“Bu Andika dan Siddiq tidak kumpul” jawab ketua kelas
“Andika, Siddiq kenapa gak dikumpul PR nya nak” tanyaku baik - baik.
“Saya lupa bu” jawab Andika
“Saya gak tahu bu kalau ada PR saya tidak hadir minggu kemaren”
“Bu saya juga gak buat PR nya” Dedi yang tiba - tiba membuat pengakuan.
“Kalian bertiga tolong ke depan”
Dedi, Andika dan Siddiq berdiri di depan mejaku.
“Sekarang kalian bertiga ambil kursi masing - masing duduk di belakang kerjaan PR ini yang dihalaman 67 ini ya”
“Baik bu” ketiganya mengikuti perintahku segera mengambil kursi membawanya ke barisan paling belakang memulai membuat tugasnya.
“Yang lain coba buka buku halaman 68” perintahku lagi kepada semua siswa kecuali Andika, Dedi dan Siddiq.
“Sudah bu”
“Sekarang kalian tulis di catatan yang bagian D dan E ya, nanti catatannya dikumpulkan”
“Baik bu”
Setelah memberikan arahan kepada siswa aku kembali ke tempat duduk untuk memanggil absen.
“Andika”
“Hadir bu” jawab Andika
“Dedi”
“Hadir bu” jawab Dedi
“Dinda”
“Tidak datang bu” jawab Ratna
“Kemana Dinda, Ratna” tanyaku kepada Ratna
“Ke tempat neneknya bu” jawab Ratna lagi.
“Ratna”
“Hadir bu” jawab Ratna
“Maiza”
“Hadir bu”
“Siddiq”
“Hadir bu”
Semua nama siswa telah aku panggilkan tanpa terkecuali.
“Berarti yang tidak hadir cuma Dinda ya” aku menuliskan huruf I di kolom absennya Dinda. “Bagaimana sudah selesai di tulisnya”
“Belum bu” jawab mereka kompak.
“Tulis terus ya kita masih punya satu jam pelajaran lagi”
“Bu” panggil Ayu
“Iya kenapa Ayu”
“Bu maksud benda cair apa”
“Ada tahu apa itu benda cair” tanyaku kepada siswa memberikan kesempatan untuk menjawabnya sebelum aku memberikan penjelasan.
“Air bu” jawab Ratna
“Cair woii bukan air” bantah Maiza.
“Iya benar jawaban dari Ratna benda cair itu contohnya air, tahu air kan”
“Tahu bu”
“Apa rumus kimia dari air”
“O2 ya bu” jawab Ratna lagi
“Bukan O2 itu rumus kimia dari apa ada yang tahu”
“Oksigen bu” jawab Dedi yang masih sibuk dengan tugasnya.
“Iya betul Dedy O2 merupakan rumus kimia dari oksigen” tulisku di papan tulis “sedangkan air rumus kimianya adalah H2O, paham ya” tegasku. “Apa ada yang ditanyakan lagi”
“Gak bu”
“Dedi, Siddiq, Andika apa sudah selesai tugasnya”
“Sedikit lagi bu”
“Bu” panggil Agung
“Iya kenapa”
“Tadi ada oksigen kan bu, oksigen itu apa” tanya Agung
“Sebelumnya ada yang mau jawab pertanyaan dari Agung” aku selalu memberi kesempatan untuk semua siswa - siswi menjawab pertanyaan dari temannya terlebih dahulu.
“Oksigen untuk bernapas bu” jawab Intan
“Iya benar Intan, kita manusia dan hewan memerlukan oksigen untuk bernapas, lewat apa kita bernapas”
“Hidung bu” jawab Ayu
“Iya jadi kita bernapas lewat hidung”
“Bu tapi saya kadang - kadang bernapasnya lewat mulut bu”
“Itu pasti karena hidung kamu tersumbat kan Agung”
“Iya bu”
“Huuu” sorak seisi kelas
“Sudah - sudah jangan ribut, perlu kita ketahui bahwasannya yang menjadi organ atau alat pernapasan kita itu adalah hidung kemudian akan masuk ke paru - paru melalui tenggorokan. Tenggorokan ya bukan kerongkongan, kalau kerongkongan itu di sistem pencernaan atau sistem makan, paham ya”
“Paham bu”
“Nah jadi oksigen itu dimana terdapatnya” tanyaku lagi
Mereka diam membisu tanpa ada yang menjawabnya.
“Oksigen itu terdapat di udara, salah satu kita tahu adanya udara dengan adanya angin, kalian pernah berdiri di depan kipas angin kan”
“Penah bu, dingin” jawab Intan
“Nah itulah angin itu menandakan adanya udara di udara itu ada yang namanya oksigen, oksigen untuk kita bernapas”
Tak terasa bel pulang berbunyi.
“Sampai di sini pembelajaran kita hari ini catatannya minggu depan di kumpulkan ya”
“Baik bu”
“Semua boleh pulang”
Satu persatu siswa berjalan keluar dengan rapi setelah bersalaman denganku. Setelah semuanya keluar aku berjalan ke kantor utama untuk absen finger lalu segera pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments