Bapak Tentaraku
Hari itu aku bersama kakak sepupuku pergi ke salah satu tempat bakso yang ada di Banda Aceh. Setengah jam kemudian sampailah kami di warung tersebut.
Sesampainya kami di sana kami langsung memesan makanannya.
“Pesan apa kak” tanya pelayan kepada kami
“Mie bakso telur satu” jawabku
“Saya mie ayam satu”
“Minumnya apa kak”
“Es jeruk peras dua”
“Baik, silahkan ditunggu ya kak pesanananya” pergi meninggalkan kami
Selagi menunggu pesanan datang suami kak Yuni datang dengan seorang temannya.
“Jauh juga ternyata tempatnya ya” mengambil kursi
“Iya, tapi gak sesat kan bang”
“Gak lah kan aku sering lewat sini, tapi gak pernah tau sih di sini ada warung bakso” jawabnya kocak yang membuat semuanya tertawa
“Oh ya dek kenalan dulu lah sama abg ini” menyuruh aku berkenalan dengan temannya
“Ya Allah bang” menepuk jidatnya sambil tersenyum malu “oh hai aku Andi” mengulurkan tangannya mengajakku salaman
“Hai” mengulurkan tangan
“Nama adek siapa” tanyanya balik
“Panggil aja Kanza, kalau abang”
“Andi” muka memerah kayak tomat
Dan pesanan kami pun datang, kemudian kak Yuni dan suaminya pergi ke pasar untuk belanja sedangkan kami tinggal berdua di warung bakso tersebut.
Keheningan pun terasa, karena keduanya masih sama-sama malu untuk memulai pembicaraan.
Aku yang terus memakan baksonya sedangkan Andi memainkan handphonenya dengan sesekali mencuri pandang terhadapku.
“Kok liat aku sih bang”
“Eum gak ada” langsung memalingkan mukanya malu
“Oh ya ngomong-ngomong adek masih sekolah apa udah kuliah?” Menaruhkan handphonenya di meja dan memulai pembicaraan.
“Kuliah bg” makan bakso sesekali menatap Andi
“Kuliah dimana dek” mengambil minuman dan meminumnya.
“Di universitas islam negeri bang”
“Oh sudah semester berapa dek”
“Alhamdulillah udah tamat bg, kalau abg sendiri masih kuliah atau sudah kerja?” Menanyakan Andi balik
“Abg kerja dek”
“Kerja abg bang kalau boleh tau”
“Biasa abang suka ikut-ikut bang Adam di kantornya”
“Haha abang ini masa iya ikut-ikut bang Adam kerja” merasa tidak percaya dengan jawaban Andi
“Loh iya lo dek, dari pada abang gak ada kerjaan ya mending ikut-ikut bang Adam kan”
“Iyain ajalah bang” mulai pasrah
“Abang orang mana memangnya?”
“Eum abang orang-orangan” jawabnya mengajakku bercanda
Aku pun kesal dengan jawabannya “ish seriuslah abang “
“Abang asli orang sini rumah abang di Indrapuri, tau kan adek Indrapuri”
“Dih siapa yang tanya”
“Kan barusan adek yang tanya”
“Itukan tadi bukan sekarang, gak mau tanyak lagi deh” memasang muka cemberut
“Adek ini cepat sekali ngambeknya, eh adek cemberut kek gitu makin manis deh”
“Halah abang ini” aku tersenyum kepada Andi
“Iii malu-malu dia”
“Enggak tuh” menjulurkan lidahnya
“Alah bilang aja gak usah malu-malu”
“Enggak bang andi enggak”
“Oh iya rumah adek dimana apa serumah sama bang Adam tapi kok abg pas ke rumah gak pernah lihat adek ya”
“Oh enggak bang, rumah adek ke depannya lagi dari rumah bang Adam”
Pembicaraan itu akhirnya berlanjut dengan perkenalan mendalam.
“Nanti deh abang cari tahu siapa tahu kan abang pulang ke sana besok amin”
“Haha” tertawa mendengar ucapan Andi “baru juga kita kenal bang”
“Ya aminin aja dulu dek siapa tahu Allah mudahkan jalannya”
“Amin juga deh” tertawa bareng Andi
Kini Aku benar-benar tertawa bahagia melihat tingkahnya Andi yang mencoba membuatku nyaman.
“Dek”
“Iya bang kenapa”
“Eum apa ya” Andi yang malu-malu untuk menanyakan sesuatu suaranya terbata-bata
“Apa bang”
“Boleh minta nomer whatsappnya” ngomong dengan sekali nafas
“Alah abang ini aku kira kenapa, abg mau nomer whatsapp nya”
“Iyakan gak enak dek takut lancang baru kenal sudah minta nomer whatsapp, tapi kalau adek izinkan boleh sih”
“Yasudah mana handphonenya abg”
“Jadi adek kasih ni”
Aku pun mengambil handphonenya Andi dan mencatat nomerku.
“Udah adek save ya nomernya” mengembalikan handphonenya “ coba abang chatkan biar adek save nomernya abg”
“Alhamdulillah makasih ya dek” mengambil handphonenya di tanganku dan membuka aplikasi whatsapp lalu menulis pesan.
“Udah ya dek”
Aku melihat pesan masuknya dan menyimpan nomernya
“Oh siapa tadi nama abang biar di save”
“Ya allah dek, kita sudah dari tadi loh ngobrolnya masak lupa nama abang siapa” menepuk jidatnya
“Yaudah kenalan lagi dulu lah bang sekarang abang kenalinnya mulai nama, alamat, hobi, cita-cita”
Andi yang mendengar “wah kayak disensus nih guwe”
“Abg mau gak”
“Iya deh apa lagi”
“Udah itu saja, nama lengkap abang, tempat tanggal lahir, hobi dan cita-cita”
“Oke baiklah tapi setelah abang giliran adek ya kasih tahunya”
“Oh gak bisa, ayolah abang cepetan”
Andi pun pasrah dengan permintaanku dan mulai menjawabnya
“Oke nama lengkap Wanda Andriansyah biasa dipanggil Andi atau Wanda tapi kalau adek mau panggil sayang juga gak apa-apa boleh-boleh saja”
“Kalau panggil syah boleh”
“Boleh dek panggil syah apalagi kalau syah dibilang sama penghulu”
Aku tersenyum kecil mendengar jawaban Andi
“Udah abang lanjut lagi, penasaran ini”
“Iyah gak sabarin nih, mulai kepo ya” ledeknya
“Cepat lah abang”
“Apa lagi, eum abang lahir di Indrapuri tanggal 9 maret 1993, tapi habis abang adek ya”
“Gak mau gak mau”
“Oh ayolah” membujuknya agar mau juga memberi tahu biodatanya
“Iya deh, abang lanjut dulu hobi dan cita-citanya” jawabku pasrah
“Cita-cita abang mau jadi pilot tapi abang takut ketinggian”
Aku tertawa terbahak-bahak mendengar cita-citanya “jadi gimana caranya abang mau jadi pilot tapi takut ketinggian terus pesawatnya gimana terbangnya”
“Itulah dek abang juga capek mikirnya” tersenyum sambil menggaruk kepalanya “maka dari itu abang ikut-ikut bang Adam biar ada kerjaan biar sibuk kita”
“Ada-ada saja abang ini” kembali menertawainya “terus hobi abang apa?”melanjutkan pertanyaan. Satu pertanyaan seribu jawaban benar-benar Andi berbakat menjadi komedian, bisa mengalahkan Sule.
“Hobi abang travelling, jajan, makan, sepedaan dan ngejahilin orang”
“Wah harus hati-hati ni adek sama abang takut dijahilin” tertawa
“Gak lah, adek gak usah takut sebenarnya abang baik kok”
“Bagus” mengacungkan jempol
“Udah sekarang giliran adek yang disensus sama abang ganteng” ketawa dan mengedipkan matanya.
“Ah gak deh malu tahu”
“Ngapain malu sih kan sama abang udah buru”
“Oke nama panjang nama lengkap Kanza Auliya, biasa dipanggil zaza “
“Kalau panggil sayang boleh” nyamber kayak petasan
“Boleh asal istri abang gak marah, nanti dikira adek pelakor lagi”
“Wesh abang mah alhamdulillah masih single”
“Gak percayalah”
“Kenapa gak percaya emang beneran kok boleh tu ditanyakan ke bang Adam, adek ni nanti dimarahkan”
“I am single too”
“Ini nih yang bohong banget masak cewek cantik kayak adek gak punya pacar sih”
“Kalau pacar sih punya, tapi kan belum jelas hubungannya belum dilamar jadi masih bisa dibilang single kan”
“Iya juga sih, jadi kapan nih hubungannya diseriusin” ekspresi wajahnya mulai datar
“Eum gak tau juga sih bang belum ada kejelasan”
Andi mulai merasa takut untuk mendekatiku “Jadi mau nikahlah ya adek sama dia? jadi takut ni abang mau deketin adek”
“Alah abang ini jodoh siapa yang tahu, kalau Allah berkehendak adek jodohnya sama abang gimana”
“Emang adek mau kalau berjodoh sama abang” mulai meyakinkan dirinya lagi
“Ya gak tau juga haha, kalau sama-sama cocok, baik ya lanjut”
“Amin semoga ya Allah”
“Amin”
Perbincangan panjang itu pun berakhir dengan pulangnya bang Adam dan kak yuni dari pasar.
“Mulai PDKT ni” bang Adam yang berjalan menuju ke tempat duduk kami
Andi dan Aku tertawa bersamaan
“Wah ketawanya saja barengan, benar-benar cocok deh kalian”
“Aduh kakak ini” aku tersipu malu dengan ucapan kak yuni barusan
“Gak apa - apa lagi dek, kakak setuju kalau kamu sama Andi”
“Udah dapat lampu hijau ni satu”
“Kok satu, dua dong” menyetujui juga jika andi dan aku mempunyai hubungan
Setelah semuanya selesai bang Adam pun membayar kami semua dan kami pulang
Diperjalanan pulang Andi yang diintrogasi sama bang Adam
“Gimana Ndi?
“Alhamdulillah nyaman bang”
“Nyaman gimana ni maksudnya”
“Ya adem bang dekat sama dia ngobrol sama dia, tapi sayang bang dia sudah punya pacar”
“Kan baru pacar bukan suami, usaha dulu lah” mencoba meyakinkan Andi supaya melanjutkan hubungannya
“Iya bang akan aku usahakan sampai penghulu berkata sah”
“Amin guwe dukung lo Di”
“Makasih bang”
Sementara Aku dan kak Yuni….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Nur Fitriani
cerita anak aceh
2023-01-08
1
Re Studio
aq mampir kak ceritnya seru
2022-12-13
1
Safa Cantika humaira
Siap thor
Thank you atas kunjungannya
2022-12-03
0