"Sebentar lagi hari jadian kita yang ke tiga tahun. Kamu menginginkan hadiah apa dariku?"
Seorang pria yang tengah merebahkan kepala di atas paha sang kekasih tersenyum nakal sembari menggigit tipis ujung bibir bawahnya. Ide-ide kotor pun sontak berkelibat di dalam pikiran. "Memangnya, kamu akan memberikan apa yang aku pinta?"
"Tentu saja," jawab si perempuan lugas.
"Apa pun?" tanya si lelaki meyakinkan.
"Apa pun!" jawab si perempuan tanpa keraguan. "Apa sih yang tidak bisa aku berikan? Selama ini segala yang kamu mau, bukankah selalu aku kabulkan?"
Dara manis yang kini berusia dua puluh lima tahun, begitu mencintai kekasihnya. Segala sesuatu selalu ia berikan untuk membahagiakan orang tersayang. Namun, satu hal yang masih ia jaga hingga saat ini, yakni kehormatannya.
Bukan hal tabu di negara tempat ia mengais rezeki bila melakukan hubungan suami istri di luar status yang sah. Akan tetapi, ia telah berjanji kepada sang ibu, bahwa ia akan menjaga satu-satunya harta yang ia miliki hingga waktunya tiba.
"Aku menginginkanmu, honey..." balas si lelaki ambigu.
"Apa maksudmu, Daniel?" Louisa termenung, berusaha mencerna arah perkataan kekasihnya.
Daniel beranjak dari atas pangkuan sang kekasih, lanjut menarik dagu gadis tersebut dan mengecup bibirnya lembut. "Aku ingin, hadiah anniversary kita ... tubuhmu!!"
Louisa menelan kasar salivanya. Permintaan yang sama dari sang kekasih, lagi dan lagi membuat ia berada dalam dilema. "Tu-tubuhku? Ta-tapi kamu tahu pasti, bukan, mengenai prinsip hidupku?"
Daniel berdecih, "Selalu dan selalu seperti itu setiap tahunnya! Kita sudah menjalin hubungan selama tiga tahun dan selama itu pula kita hanya sekedar kissing or cuddling. Come on, Babe! Kita bukan anak kecil lagi!!"
"Lalu maumu apa dengan hubungan kita?" tanya Louisa, bernada sendu. Ia sebetulnya tahu persis apa yang diinginkan Daniel. Hubungan percintaan seperti anak muda pada umumnya.
"Mauku? Tentu saja aku mau hubungan normal layaknya sepasang kekasih. Sexx before marriage!!" tegas Daniel.
Louisa tertawa hambar. "Ayolah... rasa cinta tidak melulu diungkapkan dengan aktifitas sek-s, Daniel. Tapi, jauh lebih berharga dari itu!"
Kedua pipi Louisa dicengkeram kuat hingga bibir tipisnya mengerucut. "Dengarkan aku baik-baik, Louisa. Hubungan denganmu sangat membosankan. Kalau bukan karena cinta, sejak lama aku sudah berpaling pada perempuan lain!"
"Marry me, Daniel!!" pinta Louisa, penuh harap.
"Not yet, Louisa! Orang tuaku belum memberikan restu," tolak Daniel dengan alasan yang sama.
"Sampai kapan aku harus menunggu?" lirih gadis bernetra biru.
"Aku belum siap terikat apa pun." Daniel geleng-geleng kepala. "Lagi pula kenapa harus menikah kalau kita bisa seperti orang lain? Having sexx and then, have a child without marriage, right?"
Louisa berdesah pasrah karena ia tak ingin mendebatkan sesuatu yang tiada habisnya. "Aku lelah, Daniel. Aku ingin tidur. Bisakah kamu keluar dari kamarku?"
Daniel berdecak kesal dan meraih kunci mobil yang dia simpan di atas nakas. "Baiklah aku pulang. Selama satu minggu ini kita tidak akan bertemu karena aku ada urusan pekerjaan ke luar kota. Aku harap saat aku kembali, pikiranmu telah berubah demi mempertahankan hubungan kita berdua."
"Good night," sahut Louisa tak ingin menimpali perkataan Daniel.
Daniel mendengus lalu menarik langkahnya keluar dari kamar sang kekasih. Bibirnya menyeringai penuh misteri, ntah rencana apa yang bersarang di otaknya saat ini. Yang pasti bukanlah rencana yang baik.
__________
"Aku merindukanmu, Daniel!" Seorang wanita melepas satu demi satu kancing kemeja lelakinya. Jemari lentik merayap-rayap di atas dada, mempermainkan gairah muda yang meronta-ronta. "Kamu ingin aku puaskan, darling?" tanyanya dengan tangan yang menjelajah.
Pria yang bernama Daniel mencekal tangan si perempuan. "Aku sedang tidak ingin melakukannya."
"Tetapi kenapa?" Perempuan itu heran.
"Aku ingin tidur." Daniel berbohong.
"Benarkah? Kalau begitu, aku akan menggodamu sampai kau menginginkanku!" sahut si perempuan, manja.
"Coba saja!" tantang Daniel.
"Baiklah... jangan salahkan, jika aku membuatmu menggila." Tangan nakal wanita itu semakin berani berkelana, membuat Daniel mengerang karena permainan lembutnya.
"Kamu selalu tahu apa yang aku inginkan, Chloe! Karena itulah, hingga detik ini aku begitu mencintaimu," sahut Daniel.
Chloe perempuan bersuami yang tidak puas dengan pernikahannya lantaran ia mencintai pria lain di masa lalunya. Demi memuaskan hasrat yang tak terbendung, ia dengan suka rela menjajakan tubuh yang seharusnya diberikan kepada sang suami. Malah dia berikan untuk lelaki yang sebetulnya hanya menginginkan tubuh dan materi semata.
"Sebentar lagi aku akan menceraikan suamiku. Setelah itu, kita bisa menikah lalu hidup berdua bahagia," ujar Chloe percaya diri.
"Be-bercerai? Kamu akan bercerai dengan si lelaki kaya raya itu?" Daniel terkejut bukan kepalang.
"Tentu saja! Bukankah, itu yang selama ini kita impikan?" timpal Chloe.
"Iya... tapi bukan sekarang-sekarang ini, Chloe! Kamu harus mengeruk harta kekayaan pria itu terlebih dulu. Barulah kita pergi jauh meninggalkan negara ini dan hidup bahagia selamanya," sergah Daniel.
Chloe terpegun karena ia sudah tidak sabar ingin menikah dengan sang kekasih pujaan. Angan-angan indah, setiap hari selalu berputar-putar di dalam isi pikiran. Membayangkan kehidupan bersama lelaki yang amat dia cintai hingga maut memisahkan.
"Kalau itu maumu, aku cuman bisa bersabar dan terus bersabar. Meski hatiku sudah tak bisa lagi menahan semua ini. Dadaku sesak menahan rasa dan kerinduan yang semakin membuncah."
Daniel merangkak penuh gairah, menaiki tubuh kekasihnya. "Kita lupakan dulu masalah itu. Lebih baik kita bersenang-senang dan menikmati siang yang terik ini. Katanya, kamu merindukanku?"
Kabut gairah seketika menyelimuti wajah Chloe. Perkataan manis kekasihkan bagaikan sihir yang mampu meluluhkan hati dan pikiran. Kini ia memejamkan mata, menjemput kenikmatan demi kenikmatan. Hanya suara indah yang keluar dari bibir manisnya.
"Oh.... Chloe! Aku mencintaimu...."
"Aku mencintaimu juga, Daniel...."
Sepasang kekasih tersebut saling menggenggam erat saat puncak yang dinanti-nanti menggelitik bagian inti keduanya. Erangan panjang mengakhiri aktifitas panas di siang hari ini.
"Thank you for today, honey...." Tubuh si lelaki roboh dan menelungkup di atas dada wanitanya dengan deburan napas saling berpacu padu.
...******...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Daniel itu jahat!
2023-11-18
0
Santai Dyah
pling benci dengan penghianatan karena itu sangat menyakitkan
2023-06-09
1
Untaian Fiksi(Hiatus)
boleh aku tabok nggak, nih cowok?
2023-01-04
2