Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Kematian pertama

Betran mengambil gelas kaca didepanya. Pria blasteran itu menatap gadis cantik didepanya dengan kesal. Kenapa kekasihnya ini tak pernah mau bersikap feminin sedikit pun? Selalu saja berlagak seperti seorang pria, bahkan semua pakaian yang dikena gadis itu bisa dibilang milik pria semua. Tidak tahu dengan pakaian dalamnya.

“Minum!”

Dara mengambil minuman yang disodorkan kekasihnya. Meskipun dia sedang kesal, tapi ia tak menolak kebaikan Betran.

“Kenapa lagi sama kamu, Ra. Kenapa kamu selalu bersikap begitu kasar pada ayunda?” Betran mencoba mulai berbicara dengan Dara. Tapi gadis itu langsung mendelik marah, membuat Betran kembali menghela nafas berat.

“Kenapa kamu akhir-akhir ini selalu bela anak pelakor itu?! Apa kamu suka sama dia!” Dara sedikit membentak berkata pada kekasihnya.

Dara tak suka Betran yang lebih perhatian pada Ayunda. Sebagai seorang kekasih bukanya dia seharusnya membela Dara. Tapi sekarang?

“Bukan begitu, Ra. Aku gak suka aja sama sikap kamu yang kasar begini. Berubah dong, kamu cewek bukan anak cowok yang bersikap seperti brandalan.”

“Apa kamu bilang?! Brandalan!” Dara merasa hatinya sakit mendengar kekasihnya sendiri mengatakan dirinya brandalan. “Kamu menghina aku hanya untuk membela anak pelakor itu?!”

Betran mengusap wajahnya frustrasi, bukan begitu maksudnya. Dia hanya kasihan pada ayunda, dan tak ada niat untuk menghina Dara. Bagi Betran ayunda hanya gadis lemah yang tak seharusnya selalu di rundung oleh Dara. Dia hanya kasihan, dia juga ingin sikap kekasihnya berubah lebih lembut lagi.

“Ra... Bukan begitu maksudnya,”

“Diam kamu!” Dara berteriak murka, “kau tidak tahu apapun tentang hidup ku. Apa aku harus bersikap baik pada anak yang sudah membuat ibu dan aku sengsara selama ini?” Seseorang yang sudah membuat hidupnya sengsara, lalu bagaimana bisa masih diminta untuk menyayangi rubah betina itu.

“Ra... Bukan gitu maksudku.”

“Lalu apa? Aku memang bersikap brandalan, tapi siapa kamu yang berhak menghina ku!” Satu tetes air mata jatuh di pipi, Dara kecewa karena Betran.

Tak ada yang tahu bertapa sakitnya dia sejak tujuh tahun lalu. Ayahnya yang menjadi cinta pertamanya pulang membawa seorang ****** dan seorang gadis kecil yang membuat ibunya hancur.

Ayahnya menikah sirih dengan wanita lain tanpa izin dari ibunya. Karena sang ibu tak bisa menerima ia meminta cerai pada sang ayahnya. Tapi apa yang pria tua itu lakukan? Dia egois, bukannya melepaskan sang ibu tapi malah memaksanya bertahan. Bertahan dengan luka batin yang setiap hari ia torehan pada hati istri sahnya.

Ibunya tersiksa, setiap hari melihat wanita lain yang menjadi madunya selalu bermanja-manja pada sang suami. Dara yang awalnya tak tahu karena dia tinggal di rumah sang nenek, saat kembali ia murka melihat kelakuan bejat sang ayah.

Tapi Dara tak bisa berbuat apa-apa saat ibunya membujuk untuk tenang. Apalagi saat itu sang ayah akan selalu berlaku kasar padanya jika membahas ibu tiri dan juga adik tirinya itu. Bahkan sang ayah tak segan-segan menganiaya dirinya hanya untuk membela ayunda kecil, dipukuli dan dimaki Dara merasa sangat membenci ayahnya sangat itu.

Sampai suatu hari entah apa yang terjadi di rumah, saat itu Dara sedang pergi sekolah. Ibunya dikabarkan jatuh dari tangga, dan setelah dilarikan ke rumah sakit sang ibu dinyatakan terkena setruk dan tak bisa jalan lagi. Sejak saat itu sang ibu hanya bisa duduk di kursi roda saja.

Dara tahu masalah ini tak sesederhana itu. Dia yakin pelakor itu yang mencelakai ibunya, tapi saat mengatakan itu sang ayah malah menampar dan membentak Dara.

Saat itulah dara bersumpah didepan wajah ayahnya sendiri, jika dia masih hidup bersama ****** itu ia tak akan pernah menganggap Abas sebagai ayahnya lagi.

Sampai Dara memilih meninggalkan rumah dan membawa serta ibunya tanpa seizin sang ayah. Tapi apa peduli pria tua itu, jangankan membujuk untuk kembali, dicari pun tidak. Dan saat itulah dara bersumpah ia tidak akan pernah memaafkan ayahnya dan dia akan menganggap pria tua itu telah mati.

.....

Dara mengusap pipinya yang terasa lembab. Ia menangis mengenang bertapa terlukanya sang ibu saat itu, bagaimana dia dipaksa bertahan padahal dia tak mau.

Dan hari ini dara juga menyadari ada yang salah pada Betran yang lebih membela adik tirinya itu dari pada dia. Mungkin saja anak pelakor itu seperti ibunya, mencoba merebut Betran darinya.

“Betran... Apa kamu benar-benar membela Ayunda?” tiba-tiba pertanyaannya itu terlontar dari bibir Dara.

“Aku sudah bilang Dara, Ayunda gadis yang baik. Gadis yang begitu lembut bagai mana mungkin ingin menyakiti saudaranya sendiri. Apa salahnya kamu bersikap baik padanya? Bagaimana pun dia adik tirimu.”

Dara tertawa dingin, bagaimana bisa pria ini berkata seperti itu setelah dia terluka begitu dalam karena kehadiran ayunda bersama ibunya.

“Jadi... Sepertinya kau juga sudah tergoda seperti ayahku, Betran.” Dara tertawa sumbang, setelah itu ia menatap tajam pada kekasihnya itu, “Mulai saat ini aku, Dara Saputri tak punya hubungan apapun padamu lagi, Betran. Mulai saat ini kamu tak lagi kekasih ku.”

Dara ingin pergi setelah mengucapkan itu, tapi Betran langsung mencekal tangannya.

“Apa maksud mu, Dara! Kamu gak bisa memutuskan aku seperti ini. Aku berkata seperti tadi juga demi kebaikan kamu!” Sedikit marah, mata Betran bahkan terlihat memerah menahan amarah.

Dara semakin kecewa mendengar ucapan Betran, “demi kebaikan yang mana?! Bilang saja kamu sudah terpengaruh sama ****** kecil itu!”

“Dara!”

Plak...

Satu tamparan keras melayang di pipi Betran. Pria itu terdiam mematung, menatap nanar mata kekasihnya yang terlihat begitu kecewa berurai air mata. Lalu bibir gadis itu bergetar dengan berucap yang membuat hati Betran terasa tercabik-cabik.

“Kamu sama seperti ayahku, Betran... Tega menyakiti dan membentakku demi wanita lain. Sebelum aku memiliki hubungan dengan pria seperti ayah yang pada akhirnya akan meninggalkan ku, lebih baik aku membuangnya. Aku tak ingin ada pria seperti mu dalam masa depanku!”

Dara berlari meninggalkan markas tempat ia biasa memiliki banyak teman ini. Ia bersumpah, ini kali terakhir ia menginjakkan kaki di klub motor ini. Ia tak akan bisa berada di dekat penghianat seperti Betran ke depannya, karena itu ia juga menjauhi teman-teman yang lain.

“Aku benci! Kau sama saja berengsek seperti ayahku, Betran!”

Dara memacu motornya dengan kenceng membelah jalan raya dengan kecepatan penuh. Sedangkan di belakangnya terlihat Betran yang berusaha mengejarnya.

Betran tahu, Dara gadis yang mudah emosi dan akan melakukan hal gila jika sudah marah. Ia hanya takut sesuatu terjadi pada gadisnya itu, makan dia susul dari belakang. Tapi siapa yang menyangka, kemarahan Dara semakin parah melihat Betran menyusulnya, dia semakin mempercepat laju motor dengan gila-gila.

“Brengsek! Kenapa masih saja datang mengganggu ku!” sambil menyeka sesekali air matanya gadis itu mencoba tetap fokus.

Melihat Betran tertinggal jauh, Dara merasa senang. Ia langsung membelokkan motor ke arah kiri dengan kecepatan penuh, tapi siapa sangka ia tak bisa mengendalikan motornya lagi. Sebuah mobil tangki melaju dengan kecepatan sedang tak bisa dara hindari lagi. Pada akhirnya motor itu menabrak dengan keras membuat orang-orang disana berteriak histeris.

“Ya, tuhan! Cepat panggil ambulans, gadis itu terluka parah!” banyak lagi teriakan orang-orang yang mulai ketakutan melihat tubuh gadis itu Bersimbah darah.

Dara dapat mendengar suara-suara orang yang mulai berkerumun. Untuk terakhir kali gadis itu tersenyum, ternyata orang-orang yang tak dikenalnya masih merasa kawatir, sedangkan ayah kandungnya sendiri tak peduli dengan hidup dan matinya.

“Selamat tinggal dunia yang kejam... Aku mati membawa dendam ini, jika ada kesempatan kedua aku akan membalas setiap tetes rasa sakit ini.”

Dara memejam matanya, ia menikmati rasa sakit yang mulai menarik diri pada putaran hitam berakhir dengan kegelapan untuk selamanya.

******

Terpopuler

Comments

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣 Jejak 💪💪💪😘😘😘

2022-11-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!