Bab 20. Melbourne

Giani berangkat dengan menaiki pesawat. Rencananya berubah di detik-detik terakhir. Jackson tiba-tiba menangis dan merengek ingin ikut Giani. Giani benar-benar dilema, tapi mengingat perasaan putranya mungkin memang inilah waktunya memperkenalkan kedua putranya pada sang papa. Meski dia tidak bisa menduga bagaimana nanti respon papanya saat tahu dirinya memiliki dua orang putra.

"Jack, Jarret, maafkan mommy karena mommy tidak pernah membawa kalian bertemu dengan kakek Gilbert."

"Tidak masalah, Mom. Kami senang akhirnya bisa bertemu dengan Profesor hebat seperti kakek."

"Kalian benar. Kakek kalian adalah salah satu penanggung jawab laboratorium di Sword of Science. Jadi kalian patut berbangga," kata Giani dengan senyum yang mengembang. Jarret dan Jackson saling melempar tatapan sebelumnya. Keduanya berniat menemui ayah mereka nanti.

"Mom," panggil Jarret.

"Ya, Sayang."

"Bagaimana nanti kalau kakek tidak menerima kami?"

Giani memeluk putranya itu dan lalu dia mencium puncak kepala jarret. "Kakek pasti menerima kalian."

Jackson yang mendengar pertanyaan kakaknya menjadi ikut sedih. Giani pergi ke Melbourne tanpa Elena. Karena semua serba mendadak, tapi Elena sudah mengabarkan pada Ben jika Giani dan kedua putranya sudah berangkat ke Melbourne pagi tadi.

"Ramos, kita ke bandara sekarang."

"Tapi kita ada meeting setelah ini, Tuan."

"Aku tidak peduli. Tunda saja meetingnya. Anak-anakku lebih penting," kata Ben gusar. Ramos akhirnya melakukan apa yang Ben perintahkan. Kini mobil mereka membelah jalanan menuju ke airport.

Giani dan kedua putranya baru tiba di Melbourne. mereka masih harus menunggu koper mereka sesaat.

"Mom, aku mau kencing."

"Tunggu sebentar Jack. Kalau kalian pergi sendirian mommy takut kalian bingung mencari mommy."

"Aku akan temani Jack, Mom."

"Kami akan pergi sama-sama, kami janji kami tidak akan lama."

Giani tampak berpikir. Namun, detik berikutnya dia mengangguk. "Toiletnya ada di sana. Mommy nanti tunggu kalian di sini saja dan mommy minta tolong pada kalian untuk berhati-hati. Ingat pesan mommy."

"Jangan bicara dengan orang asing," sahut kedua bocah itu. Jarret dan Jackson akhirnya pergi ke toilet. Giani menatap ke arah yang tadi ditunjuk olehnya, dia harap kedua putranya tak tersesat.

Setelah Giani mendapatkan kopernya, Giani menunggu kedua putranya sambil sesekali menatap ke arah di mana kedua putranya tadi menghilang.

Sementara itu di depan toilet, Jackson yang terburu-buru tak sengaja menabrak seorang perempuan hingga dia terpental karena kaget.

"Oh, my God!" pekik gadis itu.

Jarret yang menunggu di lorong terkejut melihat Jackson terjatuh. Dia segera mendekati adiknya dan membantunya berdiri.

"Kau tidak apa-apa, Jack?"

"B*kongku sakit, Kak."

"Apa kamu tidak punya mata?" tanya wanita tadi yang ditabrak oleh Jackson. Kedua bocah itu masih menunduk. Namun, saat mereka menengadah, wanita tadi terkejut bukan main."

"Oh My." Wanita itu menutup mulutnya melihat dua bocah itu. Wajah mereka sama persis dengan wajah seseorang yang dia kenal.

"Ka-kalian .... "

"Maaf atas kesalahan adikku aunty." Jarret menarik tangan Jackson untuk segera meninggalkan tempat itu. Dia tak mau membuat mommynya khawatir.

"Jack, lain kali bila berjalan hati-hatilah."

"Maaf kak, tapi aunty itu yang menghalangi jalan."

Kedua bocah itu segera menghampiri mommy mereka. Sedangkan wanita tadi baru tersadar jika dua bocah yang mirip dengan kakaknya telah pergi dari hadapannya. Aluna berbalik dan berteriak. "Hei, tunggu."

Saat dia berada di ujung lorong, kedua bocah tadi sudah bersama seorang perempuan. Aluna menyipitkan matanya karena jarak mereka yang cukup jauh. Namun, dia sepertinya lupa dengan wajah Giani. Gadis yang telah membuatnya sampai sekarang tidak diijinkan untuk datang ke SOS.

Giani menghentikan sebuah taksi. Penampilan Giani masih seperti seorang gadis single. Giani memakai celana jeans panjang berwarna hitam, crop top berwarna putih dan di balut dengan kemeja berwarna Navi yang kancingnya sengaja tidak di kaitkan. Giani bahkan mewarnai rambutnya, dulu rambutnya yang berwarna coklat tua sudah berubah menjadi blonde.

Giani menggeret kopernya dengan satu tangan, satu tangan lainnya menggengam tangan Jarret, sedangkan Jackson duduk di atas koper. Mereka terlihat sangat kontras. Giani seperti sedang bersama adik-adiknya. Karena Jackson dan Jarret memiliki tubuh yang jangkung.

Ben menatap mereka dari dalam mobil, Rasanya dia ingin memeluk kedua putranya saat ini juga.

"Mereka sangat mengerikan," gumam Ben.

"Mereka keturunan anda, Tuan."

"Kau benar, Ramos, tapi mengingat kejadian semalam rasanya aku sungguh tidak menyangka mereka akan menjadi secerdas itu. Mereka membobol sistem ku, Ramos. Mereka mengobrak abrik dataku. Aku bahkan tidak tahu apakan aku bisa menghadapi mereka secara langsung atau tidak."

Ramos langsung menyalakan mobilnya mengikuti taksi Giani. Ramos sengaja menjaga jarak agar kedua anak-anak Giani tidak curiga padanya.

Jarret dan Jackson yang baru kali ini menginjakkan kaki di Melbourne tampak sangat takjub berada di tanah kelahiran ibu mereka.

"Mommy, apa kita nanti juga berkunjung ke makam nenek?"

"Jika kalian mau, kita akan ke sana, Sayang."

Mereka tiba di rumah Profesor Gilbert. Giani sengaja tidak memberitahu dirinya akan datang ke rumah. Giani merogoh tasnya dan mengambil kunci cadangan miliknya. Sejenak Giani menatap rumah itu, tidak ada yang berubah penampilannya, semuanya masih tampak sama. Saat pintu terbuka, Giani menatap tak percaya. Rumahnya sudah mirip kapal pecah. Giani merasa debu di rumah ayahnya bisa untuk menanam Aglonema.

"Oh, ya Tuhan."

Jack terbatuk-batuk saat mengisap udara kotor di rumah Giani. Giani segera mendekati Jack dan Jarret dan lalu membawa kedua putranya kembali keluar.

"Kalian tunggu di sini. Mommy akan segera membersihkan rumah kakek. Mungkin karena mommy tidak di rumah, kakek jadi jarang membersihkan rumahnya."

"Yes, Mom. Apa mommy tidak butuh bantuan kami?"

"Terima kasih sayang, tapi tidak usah. kalian duduk dulu di ayunan itu dan jangan kemana-mana. Asal kalian tahu itu tempat favorit mommy saat kecil," kata Giani sembari mencolek hidung kedua putranya.

Sebenarnya Giani merasa kedua putranya mirip dengan seseorang yang sangat dia kenal, tapi berulang kali Giani menyangkal perasaan itu. Semakin mereka besar, sorot mata mereka mirip dengan pemilik SOS, tapi mana mungkin.

Giani segera masuk ke rumah, dia membuka semua gorden dan terbatuk-batuk. Apa ayahnya memang jarang pulang? kenapa debu-debu di rumahnya begitu banyak. Giani segera mencari penyedot debu dan mulai membersihkan rumahnya. Dari dalam mobil, Ben dapat melihat Giani begitu tangkas membersihkan rumah Profesor Gilbert.

"Ramos, bagaimana caranya mengungkap pada Giani jika aku adalah ayah dari kedua putranya?"

"Tuan tinggal datangi dia dan katakan saja padanya. Giani aku adalah pria yang menidurimu malam itu."

"Apa kau sudah bosan hidup, Ramos?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Cata Leya

Cata Leya

senjata mkn tuan
bknkh lu pgn puny ank yg IQ nya di atas eisten😁

2025-02-09

0

Cata Leya

Cata Leya

saran dr seorang jomblo mang membahayakn😃

2025-02-09

0

Raden

Raden

/Grin//Grin//Grin//Grin/

2025-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Giani yang Malang
2 Bab 2. Serum Gagal
3 Bab 3. Salah Orang
4 Bab 4. Benjamin Alexander
5 Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6 Bab 6. Meminta Ijin
7 Bab 7. Giani Resign
8 Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9 Bab 9. Thomas & Martha
10 Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11 Bab 11. Giani Hilang
12 Bab 12. Jarret & Jackson
13 Bab 13. Kekhawatiran Martha
14 Bab 14. Kembali Ke Rumah
15 Bab 15. Baru Tahu
16 Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17 Bab 17. Giani In Action.
18 Bab 18. Kamera Pengintai
19 Bab 19. Aib
20 Bab 20. Melbourne
21 Bab 21. Kenyataan
22 Bab 22. Apa Kakek Marah?
23 Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24 Bab 24. Memberitahu
25 Bab 25. Dawson & Aluna
26 Bab 26. Meminta Kesempatan
27 Bab 27. Diintai
28 Bab 28. Berpamitan
29 Bab 29. Takdir
30 Bab 30. Ke Rumah Sakit
31 Bab 31. Pemakaman
32 Bab 32. Ada Aku.
33 Bab 33. Ingin Sendiri
34 Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35 Bab 35. Nanti Malam
36 Bab 36. Acara
37 Bab 37. Saling Terbuka.
38 Bab 38. Bertemu Zoro
39 Bab 39. Pillow Talk
40 Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41 Bab 41. Takut Kehilangan
42 Bab 42. Harus Dibalas
43 Bab 43. Bolehkah?
44 Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45 Bab 45. Mandi Bersama?
46 Bab 46. Menuju Dinner
47 Bab 47. Dendam
48 Bab 48. Menolong
49 Bab 49. Penasaran Giani
50 Bab 50. Berbeda
51 Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52 Bab 52. Mendatangi Dawson
53 Bab 53. Menyebalkan
54 Bab 54. Ingin Adik
55 Ban 55. Permintaan Si Kembar
56 Bab 56. Gegar Otak
57 Bab 57. Anak-anak Hilang
58 Bab 58. Diculik?
59 Bab 59. Berbohong
60 Bab 60. We Love You
61 Bab 61. Hari Pembalasan
62 Mempermudah
63 Bab 63. Pertama dan Terakhir
64 Bab 64. Terkuaknya Misteri
65 Bab 65. Kenapa?
66 Bab 66. Malas
67 Bab 67. Hamil?
68 Bab 68. Jack Demam
69 Bab 69. Bahagia
70 Bab 70. Pembalasan Ben
71 Bab 71. Mommy Kelelahan
72 Bab 72. Gulat
73 Bab 73. Khawatir
74 Bab 74. Joscelin Alexander
75 Bab 75. Kenakalan Joscelin
76 Bab 76. Diana
77 Bab 77. Diana (2)
78 S2. Mencari Giani
79 S2. Apa Kita Aman?
80 S2. Siapa Mereka?
81 S2. Dingin
82 S2. Berasal Dari Mana?
83 S2. Cerita Diana
84 S2. Rindu Mommy
85 S2. Mencarinya Sampai Dapat
86 S2. Apa Kau Pecandu?
87 S2. Pasrah
88 S2. Pria Pemaksa
89 S2. Terlihat Menyedihkan
90 S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91 S2. Iri
92 S2. Jadi Ingin Menciummu
93 S2. Karena Kasihan?
94 S2. Ada Apa Denganmu?
95 S2. Menghentikan Rapat
96 S2. Mencari tahu
97 S2. I Don't Know Why
98 S2. Jadilah Kekasihku
99 S2. Apa Aku Pantas?
100 S2. Bisa Membuatku Gila
101 S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102 S2. Mengganggu Konsentrasi
103 S2. Ayo Kita Menikah
104 S2. Kekhawatiran Diana
105 S2. Bukan Orang Lemah
106 S2. Bicara Empat Mata
107 S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108 S2. Menemui Alexson
109 S2. Jared VS Alexson
110 S2. Rencana Jared
111 S2. Nasehat Jared
112 S2. Hari Terakhir Alexson
113 S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114 S2. Rencana Benjamin
115 S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116 S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117 S2. Melebihi Ekspektasi
118 Final Part 1
119 Final Part 2
120 Extra Part
121 Extra Part 2
122 Extra Part
123 Extra part 4
124 Extra part
125 Extra Part
126 Extra Part
127 Final part 1
128 Final Part 2
129 Happy End
130 Karya Baru Sudah Terbit
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Giani yang Malang
2
Bab 2. Serum Gagal
3
Bab 3. Salah Orang
4
Bab 4. Benjamin Alexander
5
Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6
Bab 6. Meminta Ijin
7
Bab 7. Giani Resign
8
Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9
Bab 9. Thomas & Martha
10
Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11
Bab 11. Giani Hilang
12
Bab 12. Jarret & Jackson
13
Bab 13. Kekhawatiran Martha
14
Bab 14. Kembali Ke Rumah
15
Bab 15. Baru Tahu
16
Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17
Bab 17. Giani In Action.
18
Bab 18. Kamera Pengintai
19
Bab 19. Aib
20
Bab 20. Melbourne
21
Bab 21. Kenyataan
22
Bab 22. Apa Kakek Marah?
23
Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24
Bab 24. Memberitahu
25
Bab 25. Dawson & Aluna
26
Bab 26. Meminta Kesempatan
27
Bab 27. Diintai
28
Bab 28. Berpamitan
29
Bab 29. Takdir
30
Bab 30. Ke Rumah Sakit
31
Bab 31. Pemakaman
32
Bab 32. Ada Aku.
33
Bab 33. Ingin Sendiri
34
Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35
Bab 35. Nanti Malam
36
Bab 36. Acara
37
Bab 37. Saling Terbuka.
38
Bab 38. Bertemu Zoro
39
Bab 39. Pillow Talk
40
Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41
Bab 41. Takut Kehilangan
42
Bab 42. Harus Dibalas
43
Bab 43. Bolehkah?
44
Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45
Bab 45. Mandi Bersama?
46
Bab 46. Menuju Dinner
47
Bab 47. Dendam
48
Bab 48. Menolong
49
Bab 49. Penasaran Giani
50
Bab 50. Berbeda
51
Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52
Bab 52. Mendatangi Dawson
53
Bab 53. Menyebalkan
54
Bab 54. Ingin Adik
55
Ban 55. Permintaan Si Kembar
56
Bab 56. Gegar Otak
57
Bab 57. Anak-anak Hilang
58
Bab 58. Diculik?
59
Bab 59. Berbohong
60
Bab 60. We Love You
61
Bab 61. Hari Pembalasan
62
Mempermudah
63
Bab 63. Pertama dan Terakhir
64
Bab 64. Terkuaknya Misteri
65
Bab 65. Kenapa?
66
Bab 66. Malas
67
Bab 67. Hamil?
68
Bab 68. Jack Demam
69
Bab 69. Bahagia
70
Bab 70. Pembalasan Ben
71
Bab 71. Mommy Kelelahan
72
Bab 72. Gulat
73
Bab 73. Khawatir
74
Bab 74. Joscelin Alexander
75
Bab 75. Kenakalan Joscelin
76
Bab 76. Diana
77
Bab 77. Diana (2)
78
S2. Mencari Giani
79
S2. Apa Kita Aman?
80
S2. Siapa Mereka?
81
S2. Dingin
82
S2. Berasal Dari Mana?
83
S2. Cerita Diana
84
S2. Rindu Mommy
85
S2. Mencarinya Sampai Dapat
86
S2. Apa Kau Pecandu?
87
S2. Pasrah
88
S2. Pria Pemaksa
89
S2. Terlihat Menyedihkan
90
S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91
S2. Iri
92
S2. Jadi Ingin Menciummu
93
S2. Karena Kasihan?
94
S2. Ada Apa Denganmu?
95
S2. Menghentikan Rapat
96
S2. Mencari tahu
97
S2. I Don't Know Why
98
S2. Jadilah Kekasihku
99
S2. Apa Aku Pantas?
100
S2. Bisa Membuatku Gila
101
S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102
S2. Mengganggu Konsentrasi
103
S2. Ayo Kita Menikah
104
S2. Kekhawatiran Diana
105
S2. Bukan Orang Lemah
106
S2. Bicara Empat Mata
107
S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108
S2. Menemui Alexson
109
S2. Jared VS Alexson
110
S2. Rencana Jared
111
S2. Nasehat Jared
112
S2. Hari Terakhir Alexson
113
S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114
S2. Rencana Benjamin
115
S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116
S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117
S2. Melebihi Ekspektasi
118
Final Part 1
119
Final Part 2
120
Extra Part
121
Extra Part 2
122
Extra Part
123
Extra part 4
124
Extra part
125
Extra Part
126
Extra Part
127
Final part 1
128
Final Part 2
129
Happy End
130
Karya Baru Sudah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!