Bab 16. Ulang Tahun Pertama

Jarret dan Jackson tumbuh menjadi anak yang luar biasa. Kini usia mereka menginjak satu tahun, Jarret dan Jackson hampir tidak pernah sakit. Vaksin yang diberikan pada keduanya khusus berasal dari laboratorium Sword of science. Vaksin itu telah diproduksi massal dengan harga tinggi. Dan beruntungnya Kedua bocah itu adalah pewarisnya. Jadi Giani tidak perlu merogoh koceknya untuk mendapatkan vaksin bagi kedua putranya.

Pagi ini, rumah kediaman Martha di sambangi oleh Ramos dan Benjamin. Tanpa diundang keduanya tiba di rumah itu lebih awal. Martha yang sudah lama tak melihat cucunya hanya mencibir, karena kini Ben mau menginjakkan kaki di rumahnya hanya karena ada kedua anaknya.

"Tuan Ben, Tuan Ramos. Ada apa kemari? apa ada sesuatu yang terjadi dengan papaku?"

"Tidak, Giani. Bukan begitu. Kami datang kemari karena ingin memberikan hadiah untuk Jarret dan Jackson."

"Hadiah?"

"Ya, hadiah. Aku sudah mempersiapkan hadiah untuk Jarret dan Jackson."

"Kenapa anda repot-repot. Aku bahkan tidak mengadakan apapun untuk merayakan ulangtahun mereka," kata Giani. Wajah Ben langsung berubah dia terlihat melamun setelah Giani mengatakan hal itu.

Andai semuanya mudah, pasti sekarang kau bisa merayakan ulang tahun Jarret dan Jackson dengan sangat mewah.

"Tuan Ben, apa kau tersinggung dengan ucapanku?" tanya Giani, tak enak hati menatap Ben yang tiba-tiba berubah.

"Tidak. Untuk apa aku tersinggung."

"Apa aku boleh menemui mereka?"

"Oh tentu saja."

Giani berlalu dari hadapan Ben dan Ramos dengan alis yang bertaut. Bagaimana bisa? kenapa tingkah Ben semakin tidak mencerminkan sikap yang menakutkan dan kejam? atau itu hanya sebuah rumor saja? Giani tampak berpikir, dia bahkan sampai tidak melihat Elena yang berpapasan dengannya sambil menggendong Jarret dan Jackson.

"Hai, kenapa kau melamun, Giani?" tanya Elena.

"Hah ... eh kenapa?"

"Kau melamun sambil berjalan. Ada apa?"

"Elena, aku merasa sikap tuan Ben sedikit aneh. Apa mungkin dia tertarik pada putra-putraku untuk dijadikan kelinci percobaan?"

"Kau jangan sembarangan bicara Giani. Mana mungkin." Elena melotot tak percaya, mendengar dugaan Giani pada tuannya.

"Lalu kenapa menurutmu?"

"Dia juga jatuh hati pada kedua putramu."

"Jangan bercanda.""

"Kau lihat aku, aku di sini juga karena telah jatuh hati pada mereka. Jadi kemungkinan besar itu salah satu alasan dia berada di sini. Ayo kita keluar! Dia pasti sudah menunggu lama."

Giani mengambil Jackson dari gendongan Elena, tapi Jarret juga ikut merentangkan tangannya.

"Tidak, Jarret kau bersama aunty saja." Elena medekap Jarret, tapi bocah itu seketika menangis dengan keras. Jika begini kemauannya tak bisa di tolak oleh Giani. Akhirnya dengan susah payah Giani menggendong kedua bocah itu dan membawanya ke ruang tamu.

Setibanya Giani di ruang tamu, sudah ada Martha yang duduk menemani Ramos dan Benjamin. Sementara Thomas sudah berangkat ke toko roti.

"Kenapa Jarret menangis?" tanya Martha.

"Biasa, drama perebutan digendong ibu ratu," ujar Giani. Elena kehilangan suaranya saat berhadapan dengan tuannya. Tanpa diduga oleh Elena. Ben lagi-lagi tertangkap oleh matanya sedang tersenyum menatap kedua anaknya.

Elena tanpa sadar menatap Ben iba, Ramos langsung melemparkan tatapan tajam, hingga membuat Elena tersadar akan perbuatannya yang lancang.

Giani duduk di samping Martha. Bersebelahan dengan kursi Ben. Giani tak menyadari ada kue ulang tahun di depan meja.

"Apa aku boleh menggendong mereka?" tanya Ben sedikit ragu. Baru kali ini Ramos melihat atasannya tampak ragu seperti itu. Wajah Ben tampak lebih manusiawi. Jika berada di dekat Giani. Dia terlihat seperti manusia pada umumnya. Bukannya mirip ilmuwan gila yang senang bereksperimen aneh.

Saat Ben mengulurkan tangan pada kedua bocah itu, Jackson dengan suara khas anak-anaknya memanggil Ben.

"Daddy." Jackson yang pertama menyambut tangan Ben. Dalam hati Ben seperti ada batu yang tiba-tiba menghimpit dadanya. Sesak sekali. Meskipun dia bahagia putranya mengenali dirinya, tapi hal yang paling menyakitkan adalah dia tidak bisa mengakui keduanya sebagai anak di depan Giani.

Dia tak mau Giani membenci dirinya. Katakanlah dia pengecut, tapi dia khawatir dengan respon Giani nanti. Bagaimana jika dia tak mengizinkan dirinya dekat dengan kedua putranya lagi.

"No, Jackson. Dia uncle Ben."

"Tidak apa-apa. Biarkan saja."

Mendengar jawaban Ben, lagi-lagi alis Giani bertaut dalam. Ramos yang mulai menyadari jika Giani kemungkinan sedang mencurigai atasannya langsung mengalihkan topik pembicaraan.

"Nona, ayo nyalakan lilinnya. Kita rayakan ulang tahun Jarret dan Jackson," ujar Ramos sembari menyerahkan sebuah pemantik dan melirik kue ulang tahun di depan Ben. Giani baru menyadari ada kue di hadapannya.

"Kenapa repot-repot sekali?" ujar Giani semakin tak enak hati. Martha melempar tatapan curiga pada cucunya. Namun, Ben terlihat menyibukkan dirinya dengan Jackson.

"Daddy," kini giliran Jarret ikut memanggil Ben dan tangannya ikut terulur ke arah pria itu.

"Uncle Ben. Panggil dia uncle Ben, Jarret."

"Daddy." Lagi-lagi bocah itu berceloteh memanggil Ben dengan sebutan Daddy.

"Maafkan putra-putraku, Tuan."

"Tidak masalah, mereka hanya anak-anak, Giani. Jangan terlalu keras pada mereka."

Giani menghela napas sesaat Jarret kini ikut bermanja di pangkuan Ben. Giani menyalakan lilin di kue ulang tahun kedua putranya.

Kue itu menurut Giani sangatlah besar. Karena mungkin diameternya bisa mencapai 15 inchi. Jarret dan Jackson seketika menoleh ke arah kue ulang tahun itu dan lalu menatap lilinnya dengan tatapan berbinar.

"Lalu siapa yang akan meniup lilin itu? anak-anakmu mana paham meniup lilin," ujar Martha sedikit kesal.

Namun, tanpa diduga Jarret dan Jackson memberontak dari gendongan Ben. Mereka berdua kini berdiri didepan kuenya. Giani khawatir Kedua putranya akan menyentuh lilin yang menyala itu. Namun, lagi-lagi keduanya melakukan sesuatu yang mengejutkan Jarret dan Jackson bertepuk tangan dan tak lama mereka meniup lilin yang ada di hadapan mereka. Giani membelalakkan matanya begitu juga dengan Martha.

Sementara Ben, Ramos dan Elena justru menatap takjub. Ben berasumsi jika kedua putranya memang memiliki kelebihan.

"Anak-anakmu benar-benar mengagumkan," ujar Ben. Giani masih tertegun menatap lilin yang telah padam apinya itu.

"Bagaimana bisa?" desis Giani, tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.

Giani memotong kue itu dan mulai membaginya. Ben yang tidak suka manis bahkan mau memakan potongan kue yang diberikan Giani untuknya.

Usai acara sederhana itu, Ben pamit pulang setelah menyerahkan hadiah untuk kedua putranya. Meski berat hati, tapi setidaknya dia puas bisa ikut melewatkan acara ulang tahun kedua putranya.

"Kau lihat tadi, Ramos?"

"Tentu saja, Tuan."

"Bagaimana menurutmu?"

"Mereka benar-benar mengagumkan, Tuan. Saya rasa mereka berdua memang terlahir dengan banyak keistimewaan."

Terpopuler

Comments

Cata Leya

Cata Leya

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2025-02-09

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒚𝒂 𝒋𝒆𝒏𝒊𝒖𝒔 𝒍𝒂𝒉 𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒋𝒂 𝒋𝒆𝒏𝒊𝒖𝒔

2024-09-21

0

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

Ya pastilah genius ... mommy n daddy Jarrot dan Jackson orang2 pinter dan genius. 😍😍😍

2023-10-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Giani yang Malang
2 Bab 2. Serum Gagal
3 Bab 3. Salah Orang
4 Bab 4. Benjamin Alexander
5 Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6 Bab 6. Meminta Ijin
7 Bab 7. Giani Resign
8 Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9 Bab 9. Thomas & Martha
10 Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11 Bab 11. Giani Hilang
12 Bab 12. Jarret & Jackson
13 Bab 13. Kekhawatiran Martha
14 Bab 14. Kembali Ke Rumah
15 Bab 15. Baru Tahu
16 Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17 Bab 17. Giani In Action.
18 Bab 18. Kamera Pengintai
19 Bab 19. Aib
20 Bab 20. Melbourne
21 Bab 21. Kenyataan
22 Bab 22. Apa Kakek Marah?
23 Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24 Bab 24. Memberitahu
25 Bab 25. Dawson & Aluna
26 Bab 26. Meminta Kesempatan
27 Bab 27. Diintai
28 Bab 28. Berpamitan
29 Bab 29. Takdir
30 Bab 30. Ke Rumah Sakit
31 Bab 31. Pemakaman
32 Bab 32. Ada Aku.
33 Bab 33. Ingin Sendiri
34 Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35 Bab 35. Nanti Malam
36 Bab 36. Acara
37 Bab 37. Saling Terbuka.
38 Bab 38. Bertemu Zoro
39 Bab 39. Pillow Talk
40 Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41 Bab 41. Takut Kehilangan
42 Bab 42. Harus Dibalas
43 Bab 43. Bolehkah?
44 Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45 Bab 45. Mandi Bersama?
46 Bab 46. Menuju Dinner
47 Bab 47. Dendam
48 Bab 48. Menolong
49 Bab 49. Penasaran Giani
50 Bab 50. Berbeda
51 Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52 Bab 52. Mendatangi Dawson
53 Bab 53. Menyebalkan
54 Bab 54. Ingin Adik
55 Ban 55. Permintaan Si Kembar
56 Bab 56. Gegar Otak
57 Bab 57. Anak-anak Hilang
58 Bab 58. Diculik?
59 Bab 59. Berbohong
60 Bab 60. We Love You
61 Bab 61. Hari Pembalasan
62 Mempermudah
63 Bab 63. Pertama dan Terakhir
64 Bab 64. Terkuaknya Misteri
65 Bab 65. Kenapa?
66 Bab 66. Malas
67 Bab 67. Hamil?
68 Bab 68. Jack Demam
69 Bab 69. Bahagia
70 Bab 70. Pembalasan Ben
71 Bab 71. Mommy Kelelahan
72 Bab 72. Gulat
73 Bab 73. Khawatir
74 Bab 74. Joscelin Alexander
75 Bab 75. Kenakalan Joscelin
76 Bab 76. Diana
77 Bab 77. Diana (2)
78 S2. Mencari Giani
79 S2. Apa Kita Aman?
80 S2. Siapa Mereka?
81 S2. Dingin
82 S2. Berasal Dari Mana?
83 S2. Cerita Diana
84 S2. Rindu Mommy
85 S2. Mencarinya Sampai Dapat
86 S2. Apa Kau Pecandu?
87 S2. Pasrah
88 S2. Pria Pemaksa
89 S2. Terlihat Menyedihkan
90 S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91 S2. Iri
92 S2. Jadi Ingin Menciummu
93 S2. Karena Kasihan?
94 S2. Ada Apa Denganmu?
95 S2. Menghentikan Rapat
96 S2. Mencari tahu
97 S2. I Don't Know Why
98 S2. Jadilah Kekasihku
99 S2. Apa Aku Pantas?
100 S2. Bisa Membuatku Gila
101 S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102 S2. Mengganggu Konsentrasi
103 S2. Ayo Kita Menikah
104 S2. Kekhawatiran Diana
105 S2. Bukan Orang Lemah
106 S2. Bicara Empat Mata
107 S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108 S2. Menemui Alexson
109 S2. Jared VS Alexson
110 S2. Rencana Jared
111 S2. Nasehat Jared
112 S2. Hari Terakhir Alexson
113 S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114 S2. Rencana Benjamin
115 S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116 S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117 S2. Melebihi Ekspektasi
118 Final Part 1
119 Final Part 2
120 Extra Part
121 Extra Part 2
122 Extra Part
123 Extra part 4
124 Extra part
125 Extra Part
126 Extra Part
127 Final part 1
128 Final Part 2
129 Happy End
130 Karya Baru Sudah Terbit
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Giani yang Malang
2
Bab 2. Serum Gagal
3
Bab 3. Salah Orang
4
Bab 4. Benjamin Alexander
5
Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6
Bab 6. Meminta Ijin
7
Bab 7. Giani Resign
8
Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9
Bab 9. Thomas & Martha
10
Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11
Bab 11. Giani Hilang
12
Bab 12. Jarret & Jackson
13
Bab 13. Kekhawatiran Martha
14
Bab 14. Kembali Ke Rumah
15
Bab 15. Baru Tahu
16
Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17
Bab 17. Giani In Action.
18
Bab 18. Kamera Pengintai
19
Bab 19. Aib
20
Bab 20. Melbourne
21
Bab 21. Kenyataan
22
Bab 22. Apa Kakek Marah?
23
Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24
Bab 24. Memberitahu
25
Bab 25. Dawson & Aluna
26
Bab 26. Meminta Kesempatan
27
Bab 27. Diintai
28
Bab 28. Berpamitan
29
Bab 29. Takdir
30
Bab 30. Ke Rumah Sakit
31
Bab 31. Pemakaman
32
Bab 32. Ada Aku.
33
Bab 33. Ingin Sendiri
34
Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35
Bab 35. Nanti Malam
36
Bab 36. Acara
37
Bab 37. Saling Terbuka.
38
Bab 38. Bertemu Zoro
39
Bab 39. Pillow Talk
40
Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41
Bab 41. Takut Kehilangan
42
Bab 42. Harus Dibalas
43
Bab 43. Bolehkah?
44
Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45
Bab 45. Mandi Bersama?
46
Bab 46. Menuju Dinner
47
Bab 47. Dendam
48
Bab 48. Menolong
49
Bab 49. Penasaran Giani
50
Bab 50. Berbeda
51
Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52
Bab 52. Mendatangi Dawson
53
Bab 53. Menyebalkan
54
Bab 54. Ingin Adik
55
Ban 55. Permintaan Si Kembar
56
Bab 56. Gegar Otak
57
Bab 57. Anak-anak Hilang
58
Bab 58. Diculik?
59
Bab 59. Berbohong
60
Bab 60. We Love You
61
Bab 61. Hari Pembalasan
62
Mempermudah
63
Bab 63. Pertama dan Terakhir
64
Bab 64. Terkuaknya Misteri
65
Bab 65. Kenapa?
66
Bab 66. Malas
67
Bab 67. Hamil?
68
Bab 68. Jack Demam
69
Bab 69. Bahagia
70
Bab 70. Pembalasan Ben
71
Bab 71. Mommy Kelelahan
72
Bab 72. Gulat
73
Bab 73. Khawatir
74
Bab 74. Joscelin Alexander
75
Bab 75. Kenakalan Joscelin
76
Bab 76. Diana
77
Bab 77. Diana (2)
78
S2. Mencari Giani
79
S2. Apa Kita Aman?
80
S2. Siapa Mereka?
81
S2. Dingin
82
S2. Berasal Dari Mana?
83
S2. Cerita Diana
84
S2. Rindu Mommy
85
S2. Mencarinya Sampai Dapat
86
S2. Apa Kau Pecandu?
87
S2. Pasrah
88
S2. Pria Pemaksa
89
S2. Terlihat Menyedihkan
90
S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91
S2. Iri
92
S2. Jadi Ingin Menciummu
93
S2. Karena Kasihan?
94
S2. Ada Apa Denganmu?
95
S2. Menghentikan Rapat
96
S2. Mencari tahu
97
S2. I Don't Know Why
98
S2. Jadilah Kekasihku
99
S2. Apa Aku Pantas?
100
S2. Bisa Membuatku Gila
101
S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102
S2. Mengganggu Konsentrasi
103
S2. Ayo Kita Menikah
104
S2. Kekhawatiran Diana
105
S2. Bukan Orang Lemah
106
S2. Bicara Empat Mata
107
S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108
S2. Menemui Alexson
109
S2. Jared VS Alexson
110
S2. Rencana Jared
111
S2. Nasehat Jared
112
S2. Hari Terakhir Alexson
113
S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114
S2. Rencana Benjamin
115
S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116
S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117
S2. Melebihi Ekspektasi
118
Final Part 1
119
Final Part 2
120
Extra Part
121
Extra Part 2
122
Extra Part
123
Extra part 4
124
Extra part
125
Extra Part
126
Extra Part
127
Final part 1
128
Final Part 2
129
Happy End
130
Karya Baru Sudah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!