Bab 12. Jarret & Jackson

Giani benar-benar tak kuasa menahan sakit yang menderanya. Dia bahkan sampai mencengkeram jas yang dipakai oleh pria penolongnya.

Sangking tak tahannya, Giani bahkan sampai tak mengenali siapa pria penolongnya itu. Padahal dulu Giani pernah bertemu dan sempat berbicara beberapa kali.

Giani terengah-engah. Pria itu menatap cemas. Namun, tidak lama kemudian sesuatu mengalir dari dan membasahi celana pria itu karena posisi Giani yang masih berada di pangkuannya.

"Ahh, ketubanku sepertinya pecah," ujar Giani lemah.

"Bertahanlah, aku mohon." Saat mendengar suara itu, Giani mengangkat kepalanya. Di tengah rasa sakitnya, Giani harus tahu siapa yang telah menolong dirinya.

Namun, saat mendongak Giani dibuat terkejut. Ia mengerjap beberapa kali untuk memastikan jika penglihatannya tak salah.

"Tu-tuan Benjamin?" lirih Giani. Ben menunduk dan tersenyum samar. Raut wajahnya terlihat jelas sedang diterjang kekhawatiran.

Mobil mulai memasuki Mansion mewah milik Ben yang ada di Sidney. Di sana rupanya juga memiliki ruangan khusus seperti rumah sakit pribadi dimana ada dokter dan juga perawat.

Ramos sudah memberitahukan pada Tim dokter untuk bersiap membantu tuannya. Ben meletakkan Giani di atas ranjang. Ia melepas jasnya dan menggantinya dengan jubah steril. Di tengah rasa sakitnya, Giani masih bisa mendengar Ben memerintah perawat untuk menyiapkan infus dan kantong darah untuk dirinya.

"Kenapa tuan Ben ada di sini? apa ini hanya kebetulan, tapi kenapa? dimana aku? Bagaimana dengan Albern, dia pasti cemas."

Rasa sakit yang lebih dasyat kembali menyerang Giani. Dia mencengkeram tepi ranjang dengan mata yang terpejam. Bibirnya yang seksi kini pucat dan mendesis.

Ben memasang alat di perut Giani untuk mendeteksi denyut jantung bayinya dan juga mendeteksi kontraksi yang dialami oleh Giani. Wanita yang tanpa sengaja membawa benihnya.

Mata Ben membelalak saat mendengar tak hanya satu suara denyut jantung.

"K-kau hamil anak kembar?" tanya Ben dengan nada tak percaya. Giani mengangguk lemah.

"Ya."

Ben segera menutup tirai dan membatasi tenaga medis yang membantunya. Hanya ada 1 dokter anak dan 3 perawat. Keempat tenaga medis itu semuanya perempuan.

Ben mamakai sarung tangan dan mulai mengecek pembukaan di area sensitif Giani.

"Bertahanlah, sebentar lagi pembukaannya sempurna." Giani hanya bisa meringis di situasi seperti ini. Diriny tak menyangka jika atasan papanya rupanya juga seorang obgyn. Dalam hati Giani merutuki kebetulan yang memalukan ini.

Setengah jam kemudian rasa sakit yang dirasa Giani semakin menjadi dan lebih intens. Punggungnya terasa sangat sakit, panas dan perutnya terasa seperti baju yang diremas dengan sangat kuat.

"Aargh, tolong. Aku benar-benar tidak tahan!" pekik Giani.

"Nyonya, tolong ikuti aba-aba dari tuan Ben."

Kedua perawat membantu menaikkan posisi ranjang Giani hingga posisi Giani setengah duduk. Celana yang dia pakai bahkan tak tahu ada dimana. Giani tidak sadar kapan Ben melepaskan celananya.

"Bersiaplah, rambut bayimu sudah terlihat. Tarik nafasmu dalam dan ... ayo sekarang mengejanlah."

Dengan meremas tepi ranjang, Giani mengejan sekuat tenaga. Dan tak perlu berlama-lama seorang bayi merah dan sangat tampan lahir tepat pukul 10 malam. Giani mencoba tetap tersadar meski tiba-tiba dia merasa begitu mengantuk.

"Nyonya, jangan tidur dulu, apa kau tidak mau melihat putramu yang tampan. Kau juga masih harus mengeluarkan bayimu yang satunya, lagi," ujar salah satu perawat yang melihat Giani memejamkan mata. Ben yang tadi masih terpaku pada bayinya seketika mengangkat pandangannya.

Kontraksi selanjutnya kembali mendera Giani. Dengan sisa tenaga dan aba-aba dari Ben, Giani berusaha untuk mengeluarkan bayi keduanya. Wanita itu tampak sudah sangat kepayahan. Ben segera berpindah mendekat ke arah Giani. Sedang dokter anak yang tadi mengambil alih tempat Ben.

"Ayo, kamu pasti bisa. Tarik napas sekali lagi dan dorong," ujar Ben. Posisinya kini sebelah tangannya merangkul bahu Giani. Sedangkan sebelah tangannya menggenggam tangan Giani. Giani kembali mengejan kali ini dia menggenggam tangan Ben dengan kuat.

"Selamat nyonya, Bayi kedua anda juga laki-laki."

Ben tak tahu, hatinya tiba-tiba disusupi perasaan hangat hingga membuat pelupuk matanya terasa begitu penuh. Dia menyaksikan sendiri bagaimana Giani berjuang keras untuk menghadirkan kedua putranya. Bahkan dia selama ini tak tahu jika Giani ternyata hamil karena perbuatannya. Dia pikir eksperimen gila yang dia lakukan waktu itu tak berakibat apa-apa pada Giani, tapi ternyata fakta baru terungkap di detik-detik terakhir.

Ben bersyukur bisa menyaksikan dan bahkan mengangani sendiri kelahiran kedua putranya. Keduanya terlihat sehat dan tampan.

"Apa aku boleh melihat bayiku?"

"Sebentar lagi, Nyonya."

"Panggil aku, Giani. Aku bukan wanita bersuami. Jangan memanggilku nyonya," kata Giani lirih.

Ben yang berdiri di samping Giani merasa tertohok dengan ucapan wanita itu.

"Oh, maafkan aku jika begitu, Nona."

"Tidak masalah. Aku hanya tidak mau terlihat tua dengan panggilan itu," kata Giani. Setelah mendapat dua jahitan di bagian perineum. Giani kini dipindahkan ke ruangan lain.

Saat berada di ruangan itu, Giani sama sekali tak melihat keberadaan Ben. Hanya dua suster yang menemani dirinya.

"Apa aku belum boleh melihat kedua putraku?"

"Tunggu sebentar, Nona." Dokter Rein sedang memeriksanya.

"Tapi apakah mereka baik-baik saja? ehm, karena mereka lahir di usia 34 minggu."

"Sejauh pemantauan, semuanya baik-baik saja. Tuan Ben sendiri yang memastikan, jika obat untuk mematangkan paru-paru kedua putra anda bekerja dengan baik dan sempurna."

Tak lama setelah itu, dua perawat datang dengan mendorong kedua bayi Giani. Ben berdiri di belakang kedua perawat itu, dia terlihat seakan memantau bayi-bayinya sendiri.

"Bagaimana kondisimu?" tanya Ben dengan suara beratnya.

"Masih lemas, tapi aku bahagia. Semuanya telah terbayar. Terima kasih, Tuan. Ini semua berkat anda," kata Giani

"Tidak perlu sungkan. Apa kau sudah menyiapkan nama untuk bayimu?"

Giani mengangguk dengan senyum yang menggembang di bibirnya. Namun, saat melihat wajah Ben yang terkesan sedih. Giani langsung berujar, "Apa anda ingin memberikan nama untuk mereka?"

"Aku ingin dengar dulu, nama yang kau pilih," kata Ben. Dia duduk di kursi sebelah ranjang Giani.

"Namanya Jack dan Jill."

"Nama yang bagus, tapi sebaiknya jangan dipakai. ganti yang lain saja."

"Ehm, bagaimana kalau Jarret dan Jackson."

"Itu terdengar lebih baik," kata Ben.

"Apa anda tidak jadi menyumbangkan nama?" tanya Giani. Ben tersenyum tipis.

"Bagaimana jika menyematkan nama Alexander di belakang nama mereka."

Giani mengerjapkan matanya berkali-kali. "Anda jangan bercanda, Tuan."

"Aku serius."

"Ehm, aku tidak seberani itu."

"Kenapa?"

"Aku tidak berani mengambil resiko dengan memberi nama belakang anda untuk mereka. kelak jika mereka dewasa aku khawatir mereka akan mengira jika anda adalah ayah mereka," kata Giani.

Ben menatap teduh ke arah wanita yang telah melahirkan dua keturunannya yang tampan itu. Dalam hatinya dia bergumam, "Aku memang ayahnya, Giani."

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝑩𝒆𝒏 𝒈𝒂𝒌 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓 𝒂𝒋𝒂 𝒔𝒊𝒉

2024-09-21

0

Cherry🍒

Cherry🍒

di jemput laki nggak tuh 🤣

2024-03-20

0

мєσωzα

мєσωzα

kenapa ben gak coba jujur aja?

2023-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Giani yang Malang
2 Bab 2. Serum Gagal
3 Bab 3. Salah Orang
4 Bab 4. Benjamin Alexander
5 Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6 Bab 6. Meminta Ijin
7 Bab 7. Giani Resign
8 Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9 Bab 9. Thomas & Martha
10 Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11 Bab 11. Giani Hilang
12 Bab 12. Jarret & Jackson
13 Bab 13. Kekhawatiran Martha
14 Bab 14. Kembali Ke Rumah
15 Bab 15. Baru Tahu
16 Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17 Bab 17. Giani In Action.
18 Bab 18. Kamera Pengintai
19 Bab 19. Aib
20 Bab 20. Melbourne
21 Bab 21. Kenyataan
22 Bab 22. Apa Kakek Marah?
23 Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24 Bab 24. Memberitahu
25 Bab 25. Dawson & Aluna
26 Bab 26. Meminta Kesempatan
27 Bab 27. Diintai
28 Bab 28. Berpamitan
29 Bab 29. Takdir
30 Bab 30. Ke Rumah Sakit
31 Bab 31. Pemakaman
32 Bab 32. Ada Aku.
33 Bab 33. Ingin Sendiri
34 Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35 Bab 35. Nanti Malam
36 Bab 36. Acara
37 Bab 37. Saling Terbuka.
38 Bab 38. Bertemu Zoro
39 Bab 39. Pillow Talk
40 Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41 Bab 41. Takut Kehilangan
42 Bab 42. Harus Dibalas
43 Bab 43. Bolehkah?
44 Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45 Bab 45. Mandi Bersama?
46 Bab 46. Menuju Dinner
47 Bab 47. Dendam
48 Bab 48. Menolong
49 Bab 49. Penasaran Giani
50 Bab 50. Berbeda
51 Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52 Bab 52. Mendatangi Dawson
53 Bab 53. Menyebalkan
54 Bab 54. Ingin Adik
55 Ban 55. Permintaan Si Kembar
56 Bab 56. Gegar Otak
57 Bab 57. Anak-anak Hilang
58 Bab 58. Diculik?
59 Bab 59. Berbohong
60 Bab 60. We Love You
61 Bab 61. Hari Pembalasan
62 Mempermudah
63 Bab 63. Pertama dan Terakhir
64 Bab 64. Terkuaknya Misteri
65 Bab 65. Kenapa?
66 Bab 66. Malas
67 Bab 67. Hamil?
68 Bab 68. Jack Demam
69 Bab 69. Bahagia
70 Bab 70. Pembalasan Ben
71 Bab 71. Mommy Kelelahan
72 Bab 72. Gulat
73 Bab 73. Khawatir
74 Bab 74. Joscelin Alexander
75 Bab 75. Kenakalan Joscelin
76 Bab 76. Diana
77 Bab 77. Diana (2)
78 S2. Mencari Giani
79 S2. Apa Kita Aman?
80 S2. Siapa Mereka?
81 S2. Dingin
82 S2. Berasal Dari Mana?
83 S2. Cerita Diana
84 S2. Rindu Mommy
85 S2. Mencarinya Sampai Dapat
86 S2. Apa Kau Pecandu?
87 S2. Pasrah
88 S2. Pria Pemaksa
89 S2. Terlihat Menyedihkan
90 S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91 S2. Iri
92 S2. Jadi Ingin Menciummu
93 S2. Karena Kasihan?
94 S2. Ada Apa Denganmu?
95 S2. Menghentikan Rapat
96 S2. Mencari tahu
97 S2. I Don't Know Why
98 S2. Jadilah Kekasihku
99 S2. Apa Aku Pantas?
100 S2. Bisa Membuatku Gila
101 S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102 S2. Mengganggu Konsentrasi
103 S2. Ayo Kita Menikah
104 S2. Kekhawatiran Diana
105 S2. Bukan Orang Lemah
106 S2. Bicara Empat Mata
107 S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108 S2. Menemui Alexson
109 S2. Jared VS Alexson
110 S2. Rencana Jared
111 S2. Nasehat Jared
112 S2. Hari Terakhir Alexson
113 S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114 S2. Rencana Benjamin
115 S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116 S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117 S2. Melebihi Ekspektasi
118 Final Part 1
119 Final Part 2
120 Extra Part
121 Extra Part 2
122 Extra Part
123 Extra part 4
124 Extra part
125 Extra Part
126 Extra Part
127 Final part 1
128 Final Part 2
129 Happy End
130 Karya Baru Sudah Terbit
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Giani yang Malang
2
Bab 2. Serum Gagal
3
Bab 3. Salah Orang
4
Bab 4. Benjamin Alexander
5
Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6
Bab 6. Meminta Ijin
7
Bab 7. Giani Resign
8
Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9
Bab 9. Thomas & Martha
10
Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11
Bab 11. Giani Hilang
12
Bab 12. Jarret & Jackson
13
Bab 13. Kekhawatiran Martha
14
Bab 14. Kembali Ke Rumah
15
Bab 15. Baru Tahu
16
Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17
Bab 17. Giani In Action.
18
Bab 18. Kamera Pengintai
19
Bab 19. Aib
20
Bab 20. Melbourne
21
Bab 21. Kenyataan
22
Bab 22. Apa Kakek Marah?
23
Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24
Bab 24. Memberitahu
25
Bab 25. Dawson & Aluna
26
Bab 26. Meminta Kesempatan
27
Bab 27. Diintai
28
Bab 28. Berpamitan
29
Bab 29. Takdir
30
Bab 30. Ke Rumah Sakit
31
Bab 31. Pemakaman
32
Bab 32. Ada Aku.
33
Bab 33. Ingin Sendiri
34
Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35
Bab 35. Nanti Malam
36
Bab 36. Acara
37
Bab 37. Saling Terbuka.
38
Bab 38. Bertemu Zoro
39
Bab 39. Pillow Talk
40
Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41
Bab 41. Takut Kehilangan
42
Bab 42. Harus Dibalas
43
Bab 43. Bolehkah?
44
Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45
Bab 45. Mandi Bersama?
46
Bab 46. Menuju Dinner
47
Bab 47. Dendam
48
Bab 48. Menolong
49
Bab 49. Penasaran Giani
50
Bab 50. Berbeda
51
Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52
Bab 52. Mendatangi Dawson
53
Bab 53. Menyebalkan
54
Bab 54. Ingin Adik
55
Ban 55. Permintaan Si Kembar
56
Bab 56. Gegar Otak
57
Bab 57. Anak-anak Hilang
58
Bab 58. Diculik?
59
Bab 59. Berbohong
60
Bab 60. We Love You
61
Bab 61. Hari Pembalasan
62
Mempermudah
63
Bab 63. Pertama dan Terakhir
64
Bab 64. Terkuaknya Misteri
65
Bab 65. Kenapa?
66
Bab 66. Malas
67
Bab 67. Hamil?
68
Bab 68. Jack Demam
69
Bab 69. Bahagia
70
Bab 70. Pembalasan Ben
71
Bab 71. Mommy Kelelahan
72
Bab 72. Gulat
73
Bab 73. Khawatir
74
Bab 74. Joscelin Alexander
75
Bab 75. Kenakalan Joscelin
76
Bab 76. Diana
77
Bab 77. Diana (2)
78
S2. Mencari Giani
79
S2. Apa Kita Aman?
80
S2. Siapa Mereka?
81
S2. Dingin
82
S2. Berasal Dari Mana?
83
S2. Cerita Diana
84
S2. Rindu Mommy
85
S2. Mencarinya Sampai Dapat
86
S2. Apa Kau Pecandu?
87
S2. Pasrah
88
S2. Pria Pemaksa
89
S2. Terlihat Menyedihkan
90
S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91
S2. Iri
92
S2. Jadi Ingin Menciummu
93
S2. Karena Kasihan?
94
S2. Ada Apa Denganmu?
95
S2. Menghentikan Rapat
96
S2. Mencari tahu
97
S2. I Don't Know Why
98
S2. Jadilah Kekasihku
99
S2. Apa Aku Pantas?
100
S2. Bisa Membuatku Gila
101
S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102
S2. Mengganggu Konsentrasi
103
S2. Ayo Kita Menikah
104
S2. Kekhawatiran Diana
105
S2. Bukan Orang Lemah
106
S2. Bicara Empat Mata
107
S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108
S2. Menemui Alexson
109
S2. Jared VS Alexson
110
S2. Rencana Jared
111
S2. Nasehat Jared
112
S2. Hari Terakhir Alexson
113
S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114
S2. Rencana Benjamin
115
S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116
S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117
S2. Melebihi Ekspektasi
118
Final Part 1
119
Final Part 2
120
Extra Part
121
Extra Part 2
122
Extra Part
123
Extra part 4
124
Extra part
125
Extra Part
126
Extra Part
127
Final part 1
128
Final Part 2
129
Happy End
130
Karya Baru Sudah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!