Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?

Malam harinya, Giani terbangun karena merasa perutnya mual luar biasa. Dia bangkit dari tidurnya dan bergegas masuk ke kamar mandi.

Huek!

Huek!

Berkali-kali Giani mencoba memuntahkan isi perutnya. Namun, tidak ada apapun yang bisa dia keluarkan. Dia bersandar lemas di bawah wastafel. Giani mengusap perutnya.

"Sayang, mommy rela kalau kalian tinggal di perut mommy, tapi jangan buat momy menderita. Jangan hanya mommy, Kalian juga harus buat daddy kalian merasakannya," ujar Giani. Namun, tak lama gadis itu tertawa sembari mengusap sudut matanya yang berair.

"Mommy pasti sudah gila. Daddy? bahkan mommy saja tidak tahu siapa yang telah mencetak kalian di perut mommy," ujar Giani.

Dia berdiri dengan susah payah dan kembali ke ranjangnya, Giani mengelus perutnya dengan lembut. "Jangan nakal, ya, Sayang. Mommy di sini sendirian. Kalau kalian buat mommy menderita begini. Itu tidak adil." Giani kembali merebahkan tubuhnya, dia berusaha memejamkan mata dan mencoba kembali tidur.

Sementara itu, di tempat lain. Wajah Ben tampak kesal. Pierre dan Roger membawa banyak wanita, sedang Ben tetap duduk dengan tenang meskipun sejak tadi dia merasakan perasaan aneh.

"Aku pulang dulu," ujar Ben datar.

"Ayolah, Ben. Sekali-sekali nikmati pestanya," kata Roger.

"Kepalaku pusing."

"Kau bahkan baru minum satu gelas. Hargailah. Pesta ini aku buat khusus untukmu."

"Aku tidak berselera. Perutku sejak tadi terasa aneh."

"Ck ... pandai sekali beralasan."

"Terserah. Hari ini aku yang akan bayar minuman kalian." Ben segera keluar dari ruangan itu diikuti oleh Ramos. Ben berjalan dengan cepat menuju toilet, Dia segera masuk dan berusaha memuntahkan isi perutnya. Entah kenapa sejak tadi Ben merasa perutnya tidak karuan. Keringat dingin mulai membasahi kening pria itu. Ben tampak sangat lemah saat ini.

Ramos segera menghubungi Arthur dan meminta pria itu untuk ikut mengawal Benjamin. Sepertinya tuannya sedang sakit.

"Apa anda mau diantar ke rumah sakit, Tuan?"

"Tidak perlu, Kau pikir aku kenapa? ini pasti gara-gara minuman tadi."

Ramos hanya diam tak lagi menanggapi. Atasannya itu adalah pria yang terkenal jago minum, tapi mana mungkin hanya gara-gara segelas wine dia langsung muntah begini.

Ramos memapah tubuh tegap Ben. Saat melewati lorong, sekumpulan pria menabrak bahu Ben hingga Ramos ikut terhuyung. Saat para pria itu sama sekali tidak meminta maaf. Ben langsung berbalik dan menahan bahu pria yang menabraknya tadi.

"Apa yang kau lakukan?" tanya pria itu menatap tak suka ke arah tangan Ben yang menahan bahunya.

"Kau menabrakku dan kau diam saja. Di mana etikamu?" ujar Ben.

"Dasar banci, begitu saja di permasalahkan."

Ramos mengusap wajahnya kasar. Pasti sebentar lagi pekerjaannya akan bertambah. Pria itu memilih menyandarkan tubuhnya di dinding. Dia lebih memilih menjadi penonton.

Ben yang mendengar makian pria itu, wajahnya seketika bereaksi. Tak mau membuang waktu, Ben langsung melayangkan pukulan telak di rahang pria itu.

Seketika suasana berubah gaduh. Arthur dan anak buahnya segera merapat dan membantu Ben. Sedang Ramos memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.

Perkelahian itu berakhir tak imbang. Pria-pria tadi telah terkapar tak berdaya. Berapa pihak keamanan baru muncul karena tak berani menganggu Ben, sahabat dari pemilik klub itu.

Ben pergi begitu saja. Dia lupa jika tadi kondisinya sangat buruk setelah keluar dari ruangan tempat kedua temannya berpesta.

Selama dalam perjalanan menuju mansion, tiba-tiba ada yang menembaki mobil yang ditumpangi Ben. Pria itu hanya mendesah. Mobilnya sudah dimodifikasi dengan tehnologi tinggi. Bahkan ban mobilnya di pesan khusus anti peluru.

"Siapa yang berani mengusikku. Giring mereka ke markas. Hubungi oorang-orang kita untuk mengepung mereka."

"Baik, Tuan." ujar Ramos. Arthur masih fokus menyetir. Sesekali dia membelokkan mobilnya. Orang-orang yang mengikuti Ben sama sekali tak menyangka, jika mereka akan digiring masuk ke kawasan tempat di mana markas besar kelompok mafia Ben berada.

"Apa mereka itu sekawanan tikus?" Mereka bahkan tidak tahu jika sedang digiring ke markas."

"Aku yakin, mungkin rasa percaya diri mereka cukup tinggi, Tuan."

"Dasar sekumpulan sampah. Sisakan satu orang untuk kita introgasi nanti."

"Baik, Tuan."

Ben kembali diam, perutnya kembali bergejolak. Rasanya mual sekali. Dia memejamkan mata dan menutup mulutnya.

"Lebih cepat lagi Arthur! Aku mau muntah."

Arthur dengan sigap langsung menginjak gas dalam-dalam. Tanah yang semula rata tiba-tiba bergetar dan mobil yang di kemudian Arthur masuk ke lorong bawah tanah.

Dua mobil yang mengikuti Mobil Ben tadi berhenti tepat di mana mobil Ben menghilang. Namun, tak lama banyak lampu sorot yang mengarah ke mobil itu. Puluhan anak buah Ben mengelilingi kedua mobil itu dengan membawa senjata api.

"Turun kalian!"

***

Sementara itu, setelah mobil Arthur berhenti, Ben turun dan langsung muntah di depan kedua orang kepercayaannya. Arthur dan Ramos saling melempar tatapan. Sebenarnya ada apa dengan atasannya itu?

"Ramon, antar aku ke ruanganku dan bawakan aku obat yang kemarin."

"Baik, Tuan." Ramon membantu Ben berjalan. Ben bukannya lemah. Hanya saja rasa mual dan akibat terus menerus muntah membuat tenaga Ben seakan terkuras.

Setibanya di ruangan pribadi Ben, Ramos menyerahkan obat ciptaan Benjamin sendiri. Pria itu mengambil sebutir dan menelannya tanpa air.

"Sial, sebenarnya apa yang terjadi. Apa jangan-jangan Roger menaruh sesuatu di minumanku?"

"Saya rasa tidak mungkin, Tuan."

"Apa Paolo sudah memberikan laporan?" tanya Ben sembari mengusap tengkuknya.

"Sudah, Tuan. Dia masih belum menemukan nona Giani. Tadi Paolo datang ke Universitas nona Giani, tapi Nona sudah tidak ada di sana, tapi bukankah anda sudah menarik Paolo?"

Ben menoleh menatap Ramos. "Jika aku berkata hanya ingin apa kau akan percaya?"

"Tentu saja, Tuan," ujar Ramos

"Mana mungkin?" batin pria itu juga.

Ramos mulai memikirkan mungkin tuannya terkena virgin efek, tapi bagi dia yang sering berpikir rasional mana mungkin ada hal seperti itu.

"Kenapa kau diam, Ramos? kau meragukan ucapanku?"

"Ti-tidak, Tuan."

"Sejak malam itu aku selalu merasa bersalah padanya. Dia bahkan mungkin sampai sekarang tidak tahu siapa orang yang telah merenggut keperawanannya."

Ramos lagi-lagi terdiam. Mungkin ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh tuannya itu. Atasannya itu merasa bersalah sehingga timbul rasa tanggung jawab kepada gadis itu.

"Saya akan menambah orang untuk mengawasi nona Giana. Bila perlu saya akan menyuruh mereka menyamar untuk bisa selalu dekat dengan nona Giani.

"Tidak perlu sampai begitu. Bagaimana jika mereka malah jatuh cinta pada Giana?"

"Ya ...?" Ramos terkejut mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh atasannya itu.

"Bagaimana kalau Paolo dan orangmu yang lainnya malah jatuh cinta pada Giani?" tanya Ben, wajahnya langsung berubah gusar.

Terpopuler

Comments

Cata Leya

Cata Leya

daebak😁

2025-02-09

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝑩𝒆𝒏 𝒈𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒖 𝒌𝒍 𝑮𝒊𝒂𝒏𝒊 𝒋𝒂𝒕𝒖𝒉 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒃𝒂𝒘𝒂𝒉𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 🤭🤭🤭

2024-09-21

1

ecin kuraesin

ecin kuraesin

/Grin/takut jatuh cinta ktnya

2024-09-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Giani yang Malang
2 Bab 2. Serum Gagal
3 Bab 3. Salah Orang
4 Bab 4. Benjamin Alexander
5 Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6 Bab 6. Meminta Ijin
7 Bab 7. Giani Resign
8 Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9 Bab 9. Thomas & Martha
10 Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11 Bab 11. Giani Hilang
12 Bab 12. Jarret & Jackson
13 Bab 13. Kekhawatiran Martha
14 Bab 14. Kembali Ke Rumah
15 Bab 15. Baru Tahu
16 Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17 Bab 17. Giani In Action.
18 Bab 18. Kamera Pengintai
19 Bab 19. Aib
20 Bab 20. Melbourne
21 Bab 21. Kenyataan
22 Bab 22. Apa Kakek Marah?
23 Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24 Bab 24. Memberitahu
25 Bab 25. Dawson & Aluna
26 Bab 26. Meminta Kesempatan
27 Bab 27. Diintai
28 Bab 28. Berpamitan
29 Bab 29. Takdir
30 Bab 30. Ke Rumah Sakit
31 Bab 31. Pemakaman
32 Bab 32. Ada Aku.
33 Bab 33. Ingin Sendiri
34 Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35 Bab 35. Nanti Malam
36 Bab 36. Acara
37 Bab 37. Saling Terbuka.
38 Bab 38. Bertemu Zoro
39 Bab 39. Pillow Talk
40 Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41 Bab 41. Takut Kehilangan
42 Bab 42. Harus Dibalas
43 Bab 43. Bolehkah?
44 Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45 Bab 45. Mandi Bersama?
46 Bab 46. Menuju Dinner
47 Bab 47. Dendam
48 Bab 48. Menolong
49 Bab 49. Penasaran Giani
50 Bab 50. Berbeda
51 Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52 Bab 52. Mendatangi Dawson
53 Bab 53. Menyebalkan
54 Bab 54. Ingin Adik
55 Ban 55. Permintaan Si Kembar
56 Bab 56. Gegar Otak
57 Bab 57. Anak-anak Hilang
58 Bab 58. Diculik?
59 Bab 59. Berbohong
60 Bab 60. We Love You
61 Bab 61. Hari Pembalasan
62 Mempermudah
63 Bab 63. Pertama dan Terakhir
64 Bab 64. Terkuaknya Misteri
65 Bab 65. Kenapa?
66 Bab 66. Malas
67 Bab 67. Hamil?
68 Bab 68. Jack Demam
69 Bab 69. Bahagia
70 Bab 70. Pembalasan Ben
71 Bab 71. Mommy Kelelahan
72 Bab 72. Gulat
73 Bab 73. Khawatir
74 Bab 74. Joscelin Alexander
75 Bab 75. Kenakalan Joscelin
76 Bab 76. Diana
77 Bab 77. Diana (2)
78 S2. Mencari Giani
79 S2. Apa Kita Aman?
80 S2. Siapa Mereka?
81 S2. Dingin
82 S2. Berasal Dari Mana?
83 S2. Cerita Diana
84 S2. Rindu Mommy
85 S2. Mencarinya Sampai Dapat
86 S2. Apa Kau Pecandu?
87 S2. Pasrah
88 S2. Pria Pemaksa
89 S2. Terlihat Menyedihkan
90 S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91 S2. Iri
92 S2. Jadi Ingin Menciummu
93 S2. Karena Kasihan?
94 S2. Ada Apa Denganmu?
95 S2. Menghentikan Rapat
96 S2. Mencari tahu
97 S2. I Don't Know Why
98 S2. Jadilah Kekasihku
99 S2. Apa Aku Pantas?
100 S2. Bisa Membuatku Gila
101 S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102 S2. Mengganggu Konsentrasi
103 S2. Ayo Kita Menikah
104 S2. Kekhawatiran Diana
105 S2. Bukan Orang Lemah
106 S2. Bicara Empat Mata
107 S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108 S2. Menemui Alexson
109 S2. Jared VS Alexson
110 S2. Rencana Jared
111 S2. Nasehat Jared
112 S2. Hari Terakhir Alexson
113 S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114 S2. Rencana Benjamin
115 S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116 S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117 S2. Melebihi Ekspektasi
118 Final Part 1
119 Final Part 2
120 Extra Part
121 Extra Part 2
122 Extra Part
123 Extra part 4
124 Extra part
125 Extra Part
126 Extra Part
127 Final part 1
128 Final Part 2
129 Happy End
130 Karya Baru Sudah Terbit
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Giani yang Malang
2
Bab 2. Serum Gagal
3
Bab 3. Salah Orang
4
Bab 4. Benjamin Alexander
5
Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6
Bab 6. Meminta Ijin
7
Bab 7. Giani Resign
8
Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9
Bab 9. Thomas & Martha
10
Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11
Bab 11. Giani Hilang
12
Bab 12. Jarret & Jackson
13
Bab 13. Kekhawatiran Martha
14
Bab 14. Kembali Ke Rumah
15
Bab 15. Baru Tahu
16
Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17
Bab 17. Giani In Action.
18
Bab 18. Kamera Pengintai
19
Bab 19. Aib
20
Bab 20. Melbourne
21
Bab 21. Kenyataan
22
Bab 22. Apa Kakek Marah?
23
Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24
Bab 24. Memberitahu
25
Bab 25. Dawson & Aluna
26
Bab 26. Meminta Kesempatan
27
Bab 27. Diintai
28
Bab 28. Berpamitan
29
Bab 29. Takdir
30
Bab 30. Ke Rumah Sakit
31
Bab 31. Pemakaman
32
Bab 32. Ada Aku.
33
Bab 33. Ingin Sendiri
34
Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35
Bab 35. Nanti Malam
36
Bab 36. Acara
37
Bab 37. Saling Terbuka.
38
Bab 38. Bertemu Zoro
39
Bab 39. Pillow Talk
40
Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41
Bab 41. Takut Kehilangan
42
Bab 42. Harus Dibalas
43
Bab 43. Bolehkah?
44
Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45
Bab 45. Mandi Bersama?
46
Bab 46. Menuju Dinner
47
Bab 47. Dendam
48
Bab 48. Menolong
49
Bab 49. Penasaran Giani
50
Bab 50. Berbeda
51
Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52
Bab 52. Mendatangi Dawson
53
Bab 53. Menyebalkan
54
Bab 54. Ingin Adik
55
Ban 55. Permintaan Si Kembar
56
Bab 56. Gegar Otak
57
Bab 57. Anak-anak Hilang
58
Bab 58. Diculik?
59
Bab 59. Berbohong
60
Bab 60. We Love You
61
Bab 61. Hari Pembalasan
62
Mempermudah
63
Bab 63. Pertama dan Terakhir
64
Bab 64. Terkuaknya Misteri
65
Bab 65. Kenapa?
66
Bab 66. Malas
67
Bab 67. Hamil?
68
Bab 68. Jack Demam
69
Bab 69. Bahagia
70
Bab 70. Pembalasan Ben
71
Bab 71. Mommy Kelelahan
72
Bab 72. Gulat
73
Bab 73. Khawatir
74
Bab 74. Joscelin Alexander
75
Bab 75. Kenakalan Joscelin
76
Bab 76. Diana
77
Bab 77. Diana (2)
78
S2. Mencari Giani
79
S2. Apa Kita Aman?
80
S2. Siapa Mereka?
81
S2. Dingin
82
S2. Berasal Dari Mana?
83
S2. Cerita Diana
84
S2. Rindu Mommy
85
S2. Mencarinya Sampai Dapat
86
S2. Apa Kau Pecandu?
87
S2. Pasrah
88
S2. Pria Pemaksa
89
S2. Terlihat Menyedihkan
90
S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91
S2. Iri
92
S2. Jadi Ingin Menciummu
93
S2. Karena Kasihan?
94
S2. Ada Apa Denganmu?
95
S2. Menghentikan Rapat
96
S2. Mencari tahu
97
S2. I Don't Know Why
98
S2. Jadilah Kekasihku
99
S2. Apa Aku Pantas?
100
S2. Bisa Membuatku Gila
101
S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102
S2. Mengganggu Konsentrasi
103
S2. Ayo Kita Menikah
104
S2. Kekhawatiran Diana
105
S2. Bukan Orang Lemah
106
S2. Bicara Empat Mata
107
S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108
S2. Menemui Alexson
109
S2. Jared VS Alexson
110
S2. Rencana Jared
111
S2. Nasehat Jared
112
S2. Hari Terakhir Alexson
113
S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114
S2. Rencana Benjamin
115
S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116
S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117
S2. Melebihi Ekspektasi
118
Final Part 1
119
Final Part 2
120
Extra Part
121
Extra Part 2
122
Extra Part
123
Extra part 4
124
Extra part
125
Extra Part
126
Extra Part
127
Final part 1
128
Final Part 2
129
Happy End
130
Karya Baru Sudah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!