Bab 9. Thomas & Martha

Jika ditanya bagaimana perasaan Giani saat ini, tentu dia sangat sedih. Apalagi harus berjauhan dengan satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki yaitu papanya.

Giani mendatangi kampus tempatnya mendapatkan beasiswa. Ia harus mengurus berkas-berkasnya terlebih dahu sebelum mencari sewa rumah.

Sebenarnya Giani juga mendapat fasilitas asrama, tapi demi menghindari pertanyaan-pertanyaan seputar kehamilannya yang tak mungkin selamanya ditutupi, Giani memilih untuk mencari tempat sewa saja.

Kemarin Giani sempat membaca ada beberapa tempat yang disewakan dengan harga yang tak terlalu tinggi. Giani kembali menjalankan mobilnya, karena waktu telah beranjak sore. Bahkan sejak tadi perutnya terus berbunyi. Sesaat Giani menunduk dan mengusap perutnya.

"Sabar, Sayang. Momy masih di jalan. Momy akan makan setelah ini."

Giani memutuskan untuk berhenti di sebuah toko roti. Meski dari penampilan toko roti itu tidak terlalu meyakinkan, tapi itu toko yang paling dekat. Aroma rotinya menguar hingga ke jalan. Giani telah menepikan mobilnya. Dia melihat dari pantulan kaca tengah untuk menelisik penampilannya lagi.

Giani segera masuk ke toko roti itu. Wajahnya langsung berbinar karena disuguhi dengan beraneka ragam roti.

"Selamat datang," sapa seorang kakek dengan senyuman yang begitu menenangkan.

"Apa kau punya roti keju, aku tadi mencium aroma keju dari dalam tokomu," ujar Giani, dia pun memberikan senyum terbaiknya.

"Penciumanmu, sangat tajam. Aku menebak kau sedang hamil," ujar Kakek itu sembari berjalan ke belakang, sepertinya ia menuju ke tempat pembakaran.

Giani mengernyit bingung. Dari mana kakek itu tahu, dirinya sedang mengandung?"

Pria tua dengan rambut yang sepenuhnya telah memutih itu meletakkan loyang berisi roti-roti yang masih mengepulkan asapnya.

Giani hampir saja meneteskan air liurnya melihat barisan roti itu. Tak lama hujan turun mengguyur kota Sidney. Giani menoleh sesaat ke luar toko, lalu kembali fokus menatap roti-roti itu.

"Apa aku boleh memakannya di sini?"

"Tentu saja boleh." Kakek itu lalu mempersilahkan Giani duduk.

"Terima kasih," ujar Giani.

"Jangan sungkan, kau adalah pelanggan. Sudah sepantasnya aku memperlakukanmu dengan baik."

"Thomas. Apa kau bisa menolongku?"

"Sebentar, Sayang. Aku masih melayani pelanggan," ujar pria tua itu dengan sedikit meninggikan volume suaranya.

"Berikan aku dua roti, lalu bantulah dia."

"Baiklah, silahkan nikmati rotimu. Aku akan ke belakang membantu istriku."

Pria tua yang baru Giani tahu bernama Thomas itu akhirnya meninggalkan Giani dan pergi kembali ke belakang untuk membantu istrinya.

Giani menggigit roti yang masih sangat baru itu. Matanya terpejam saat merasakan betapa lembutnya roti yang tengah dia gigit.

"Hmm, ini enak sekali," ujar Giani.

Giani tampak bahagia memakan roti itu. Roti pertama telah habis. Saat Giani menggigit roti keduanya Thomas dan istrinya muncul dari belakang.

"Apa kau menyukai roti itu?" tanya istri Thomas.

"Ya, ini sangat enak. Terlebih perutku lapar karena sejak pagi aku belum mengisi perutku."

"Oh, ya Tuhan. Kasihan sekali kamu."

"Aku baru saja sampai di kota ini. Aku berniat mencari tempat tinggal di sekitaran sini, tapi karena perutku lapar dan aku mencium aroma rotimu. Makanya aku berhenti."

"Kau seorang diri saja?"

"Iya, kau benar, Nyonya."

"Panggil aku Martha dan dia suamiku Thomas."

"Aku Giani. Aku berasal dari Melbourne."

"Oh, kota yang cukup jauh dan kau berkendara sendiri dalam keadaan hamil?" Giani menatap keduanya dengan terkesima.

"Dari mana kalian bisa menebak jika aku hamil?"

"Karena hanya penciuman wanita hamil yang sangat tajam. Roti ini sudah 10 menit keluar dari oven saat kamu tiba. Biasanya aroma dari pemanggangan pun tidak akan mungkin tercium dari jarak jauh karena kami tidak memakai keju yang berkualitas tinggi. Sedang kamu dari mobil sudah bisa membauinya," tutur Martha,

"Hmm, kau benar. Aku sedang mengandung."

"Lalu di mana suamimu, Ehm maaf aku lancang bertanya seperti ini. Kau tampak masih sangat muda."

"Aku tidak memilikinya. Eh, apa kalian berdua tahu ada rumah yang disewakan di sekitar sini?" tanya Giani mengalihkan pembicaraan.

"Apa kau ingin menyewa rumah?"

"Iya."

"Kau bisa tinggal di rumah kami, kebetulan kami hanya tinggal berdua saja, itupun jika kau mau."

"Ehm, berapa sewanya?"

"Terserah padamu, kami tulus ingin membantumu. Lagi pula tidak baik orang hamil tinggal sendirian."

"Kalian harus menentukan harga sewanya. Jika tidak aku tidak mau."

"Baiklah, bagaimana kalau 700 dollar untuk satu tahun."

"Itu terlalu murah, Thomas."

"Tidak apa-apa. Lagi pula rumah kami tidak terlalu besar. Kau bisa melihatnya nanti Giani."

"Baiklah, aku setuju. Terima kasih atas bantuan kalian."

Martha mendekati Giani sembari membawa secangkir coklat panas. "Ini minumlah, Aku tidak memberimu teh karena itu tidak baik untuk kandunganmu."

"Terima kasih, Martha. Kau dan suamimu adalah orang baik pertama yang aku temui di kota ini."

Kedua pasutri itu tersenyum. Saat Hujan reda. Giani dan Martha pergi untuk melihat rumah Martha, sedangkan Thomas menjaga toko bersama seorang pemuda yang Giani perkirakan mungkin usianya baru sekitar 18 tahun.

"Siapa pemuda tadi?"

"Dia adalan Albern."

"Albern?" beo Giani.

"Albern adalah tetangga kami. Dia menyewa rumah milik nyonya Rowena. Kau memanggilnya pemuda. Memang kau pikir berapa usianya?"

"Mungkin sekitar 18 tahun," jawab Giani masih fokus menatap jalan.

"Dia berusia 25 tahun. Tapi memang wajahnya seperti itu," kata Martha terkekeh. Mereka tiba di sebuah rumah yang lumayan besar. Giani mendongak menatap penampakan rumah Martha.

"Apa kau yakin hanya 700 dollar. Rumahmu sangat besar, Martha."

"Ya, tapi aku hanya tinggal berdua saja dengan suamiku. Semenjak anak laki-lakiku meninggal, cucuku satu-satunya pun juga tidak pernah sekalipun menjenguk kami." Giani menatap iba ke arah Martha. Dia mengusap lembut punggung wanita tua itu.

"Ehm, lalu Albern tinggal di mana?" tanya Giani mencoba mengalihkan kesedihan Martha.

"Itu di sana. Albern tinggal sendirian. Orang-orang menganggapnya aneh, tapi bagiku dia tidak aneh sama sekali."

"Ayo masuk. Udara semakin dingin, tidak baik untuk kandunganmu." Martha mengajak Giani masuk ke rumahnya. Saat berada di rumah Martha, Giani tampak menelisik setiap sudut ruangan. Tidak ada foto yang terpampang di ruangan itu.

"Rumahmu sangat nyaman sekali, Martha. Aku sangat berterima kasih kau mau menampungku."

"Jangan sungkan. Ayo aku akan mengantarmu ke kamar."

Giani mengangguk dan mengikuti langkah kaki Martha. gadis itu kini berdiri dalam sebuah kamar yang cukup luas dengan pemanas yang baru saja dinyalakan oleh Martha.

"Ini kamarmu, maaf jika kamarnya sempit."

"Kamarku di Melbourne bahkan hanya separuhnya. Kau terlalu merendah, Martha," ujar Giani. Martha hanya terkekeh mendengar ucapan Giani.

"Beristirahatlah. Aku akan memasak untuk nanti malam."

"Terima kasih, Martha." Selepas Martha menutup pintu kamar Giani. Giani langsung menghempaskan tubuhnya di ranjang.

"Ah, nyaman sekali."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

****Notes : Ini karya dengan latar Luar Negeri. Di sana memanggil orang yang lebih tua pun hanya dengan namanya saja. kalau kalian kurang setuju karena menganggap itu tidak sopan. Silahkan tinggalkan novel ini, tanpa meninggalkan komentar yang tak sedap. Aku hanya menyesuaikan dengan latarnya. Agar aku juga bisa ikut menjiwai peran masing-masing karakter, ya.

kalau ada Vote nganggur boleh lah bagi sini 🥰🥰

Selamat membaca****

Terpopuler

Comments

Ayu

Ayu

jgn kwatir thor.. aku sk dgn crita nya. cm kecewa dikit krn aku sdh bc crita kelanjutan crita ini. klau gk slh baby nya nm jarred sm jakson ya. nanti adik nya nm celine. btl kan thor

2024-11-29

0

Cata Leya

Cata Leya

aq krja di hongkong..panggil mjknq jg disuruh panggil namanya..awalny canggung..tp lm2 jd terbiasa

2025-02-09

0

Nurul Qomariyah

Nurul Qomariyah

ak suka thema dengan latar luar negeri tapi ya tentu sikonya jangan dirubah ...

2024-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Giani yang Malang
2 Bab 2. Serum Gagal
3 Bab 3. Salah Orang
4 Bab 4. Benjamin Alexander
5 Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6 Bab 6. Meminta Ijin
7 Bab 7. Giani Resign
8 Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9 Bab 9. Thomas & Martha
10 Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11 Bab 11. Giani Hilang
12 Bab 12. Jarret & Jackson
13 Bab 13. Kekhawatiran Martha
14 Bab 14. Kembali Ke Rumah
15 Bab 15. Baru Tahu
16 Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17 Bab 17. Giani In Action.
18 Bab 18. Kamera Pengintai
19 Bab 19. Aib
20 Bab 20. Melbourne
21 Bab 21. Kenyataan
22 Bab 22. Apa Kakek Marah?
23 Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24 Bab 24. Memberitahu
25 Bab 25. Dawson & Aluna
26 Bab 26. Meminta Kesempatan
27 Bab 27. Diintai
28 Bab 28. Berpamitan
29 Bab 29. Takdir
30 Bab 30. Ke Rumah Sakit
31 Bab 31. Pemakaman
32 Bab 32. Ada Aku.
33 Bab 33. Ingin Sendiri
34 Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35 Bab 35. Nanti Malam
36 Bab 36. Acara
37 Bab 37. Saling Terbuka.
38 Bab 38. Bertemu Zoro
39 Bab 39. Pillow Talk
40 Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41 Bab 41. Takut Kehilangan
42 Bab 42. Harus Dibalas
43 Bab 43. Bolehkah?
44 Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45 Bab 45. Mandi Bersama?
46 Bab 46. Menuju Dinner
47 Bab 47. Dendam
48 Bab 48. Menolong
49 Bab 49. Penasaran Giani
50 Bab 50. Berbeda
51 Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52 Bab 52. Mendatangi Dawson
53 Bab 53. Menyebalkan
54 Bab 54. Ingin Adik
55 Ban 55. Permintaan Si Kembar
56 Bab 56. Gegar Otak
57 Bab 57. Anak-anak Hilang
58 Bab 58. Diculik?
59 Bab 59. Berbohong
60 Bab 60. We Love You
61 Bab 61. Hari Pembalasan
62 Mempermudah
63 Bab 63. Pertama dan Terakhir
64 Bab 64. Terkuaknya Misteri
65 Bab 65. Kenapa?
66 Bab 66. Malas
67 Bab 67. Hamil?
68 Bab 68. Jack Demam
69 Bab 69. Bahagia
70 Bab 70. Pembalasan Ben
71 Bab 71. Mommy Kelelahan
72 Bab 72. Gulat
73 Bab 73. Khawatir
74 Bab 74. Joscelin Alexander
75 Bab 75. Kenakalan Joscelin
76 Bab 76. Diana
77 Bab 77. Diana (2)
78 S2. Mencari Giani
79 S2. Apa Kita Aman?
80 S2. Siapa Mereka?
81 S2. Dingin
82 S2. Berasal Dari Mana?
83 S2. Cerita Diana
84 S2. Rindu Mommy
85 S2. Mencarinya Sampai Dapat
86 S2. Apa Kau Pecandu?
87 S2. Pasrah
88 S2. Pria Pemaksa
89 S2. Terlihat Menyedihkan
90 S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91 S2. Iri
92 S2. Jadi Ingin Menciummu
93 S2. Karena Kasihan?
94 S2. Ada Apa Denganmu?
95 S2. Menghentikan Rapat
96 S2. Mencari tahu
97 S2. I Don't Know Why
98 S2. Jadilah Kekasihku
99 S2. Apa Aku Pantas?
100 S2. Bisa Membuatku Gila
101 S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102 S2. Mengganggu Konsentrasi
103 S2. Ayo Kita Menikah
104 S2. Kekhawatiran Diana
105 S2. Bukan Orang Lemah
106 S2. Bicara Empat Mata
107 S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108 S2. Menemui Alexson
109 S2. Jared VS Alexson
110 S2. Rencana Jared
111 S2. Nasehat Jared
112 S2. Hari Terakhir Alexson
113 S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114 S2. Rencana Benjamin
115 S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116 S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117 S2. Melebihi Ekspektasi
118 Final Part 1
119 Final Part 2
120 Extra Part
121 Extra Part 2
122 Extra Part
123 Extra part 4
124 Extra part
125 Extra Part
126 Extra Part
127 Final part 1
128 Final Part 2
129 Happy End
130 Karya Baru Sudah Terbit
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Giani yang Malang
2
Bab 2. Serum Gagal
3
Bab 3. Salah Orang
4
Bab 4. Benjamin Alexander
5
Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6
Bab 6. Meminta Ijin
7
Bab 7. Giani Resign
8
Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9
Bab 9. Thomas & Martha
10
Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11
Bab 11. Giani Hilang
12
Bab 12. Jarret & Jackson
13
Bab 13. Kekhawatiran Martha
14
Bab 14. Kembali Ke Rumah
15
Bab 15. Baru Tahu
16
Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17
Bab 17. Giani In Action.
18
Bab 18. Kamera Pengintai
19
Bab 19. Aib
20
Bab 20. Melbourne
21
Bab 21. Kenyataan
22
Bab 22. Apa Kakek Marah?
23
Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24
Bab 24. Memberitahu
25
Bab 25. Dawson & Aluna
26
Bab 26. Meminta Kesempatan
27
Bab 27. Diintai
28
Bab 28. Berpamitan
29
Bab 29. Takdir
30
Bab 30. Ke Rumah Sakit
31
Bab 31. Pemakaman
32
Bab 32. Ada Aku.
33
Bab 33. Ingin Sendiri
34
Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35
Bab 35. Nanti Malam
36
Bab 36. Acara
37
Bab 37. Saling Terbuka.
38
Bab 38. Bertemu Zoro
39
Bab 39. Pillow Talk
40
Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41
Bab 41. Takut Kehilangan
42
Bab 42. Harus Dibalas
43
Bab 43. Bolehkah?
44
Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45
Bab 45. Mandi Bersama?
46
Bab 46. Menuju Dinner
47
Bab 47. Dendam
48
Bab 48. Menolong
49
Bab 49. Penasaran Giani
50
Bab 50. Berbeda
51
Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52
Bab 52. Mendatangi Dawson
53
Bab 53. Menyebalkan
54
Bab 54. Ingin Adik
55
Ban 55. Permintaan Si Kembar
56
Bab 56. Gegar Otak
57
Bab 57. Anak-anak Hilang
58
Bab 58. Diculik?
59
Bab 59. Berbohong
60
Bab 60. We Love You
61
Bab 61. Hari Pembalasan
62
Mempermudah
63
Bab 63. Pertama dan Terakhir
64
Bab 64. Terkuaknya Misteri
65
Bab 65. Kenapa?
66
Bab 66. Malas
67
Bab 67. Hamil?
68
Bab 68. Jack Demam
69
Bab 69. Bahagia
70
Bab 70. Pembalasan Ben
71
Bab 71. Mommy Kelelahan
72
Bab 72. Gulat
73
Bab 73. Khawatir
74
Bab 74. Joscelin Alexander
75
Bab 75. Kenakalan Joscelin
76
Bab 76. Diana
77
Bab 77. Diana (2)
78
S2. Mencari Giani
79
S2. Apa Kita Aman?
80
S2. Siapa Mereka?
81
S2. Dingin
82
S2. Berasal Dari Mana?
83
S2. Cerita Diana
84
S2. Rindu Mommy
85
S2. Mencarinya Sampai Dapat
86
S2. Apa Kau Pecandu?
87
S2. Pasrah
88
S2. Pria Pemaksa
89
S2. Terlihat Menyedihkan
90
S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91
S2. Iri
92
S2. Jadi Ingin Menciummu
93
S2. Karena Kasihan?
94
S2. Ada Apa Denganmu?
95
S2. Menghentikan Rapat
96
S2. Mencari tahu
97
S2. I Don't Know Why
98
S2. Jadilah Kekasihku
99
S2. Apa Aku Pantas?
100
S2. Bisa Membuatku Gila
101
S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102
S2. Mengganggu Konsentrasi
103
S2. Ayo Kita Menikah
104
S2. Kekhawatiran Diana
105
S2. Bukan Orang Lemah
106
S2. Bicara Empat Mata
107
S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108
S2. Menemui Alexson
109
S2. Jared VS Alexson
110
S2. Rencana Jared
111
S2. Nasehat Jared
112
S2. Hari Terakhir Alexson
113
S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114
S2. Rencana Benjamin
115
S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116
S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117
S2. Melebihi Ekspektasi
118
Final Part 1
119
Final Part 2
120
Extra Part
121
Extra Part 2
122
Extra Part
123
Extra part 4
124
Extra part
125
Extra Part
126
Extra Part
127
Final part 1
128
Final Part 2
129
Happy End
130
Karya Baru Sudah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!