Bab 7. Giani Resign

Keberangkatan Giani ke Sidney sudah tiba. Besok pukul 8 pagi waktu Australia, Giani akan berangkat lewat jalur darat. Meskipun berkali-kali papanya memaksa untuk naik pesawat. Giani lagi-lagi berhasil meyakinkan papanya. Dia ingin menikmati waktu perjalanannya hingga tiba ke Sidney dan seperti biasanya, Gilbert akan selalu kalah dengan putrinya yang keras kepala itu.

"Kau jadi mengantar surat resignmu?"

"Tentu saja, Pah. Aku akan ke Laboratorium SOS nanti agak siang."

"Baiklah, papa harap kamu selalu waspada pada orang baru. Kau jarang bersosialisasi, papa khawatir kau akan mengalami kesulitan di sana."

"Trust me, Dad. Aku lebih dari bisa menjaga diriku sendiri." Giani tersenyum lembut ke arah papanya. Jangan sampai dia menunjukkan wajah sedihnya pada sang papa. Atau pria itu akan semakin menahannya.

Gilbert berangkat lebih dulu ke laboratorium. Giani hari ini berniat memeriksakan kehamilannya. Dia ingin melihat makhluk seperti apa yang saat ini bertumbuh di dalam rahimnya. Perlahan Giani mengusap perutnya yang menyembul. Dia merasa aneh, karena menurut buku yang dia baca seharusnya perutnya tak sebesar sekarang ini.

"Semoga kau baik-baik saja. Mulai hari ini mari kita berteman. Aku akan berusaha menjadi ibu yang baik untukmu dan aku harap kelak kau juga baik padaku. Karena hanya kau dan papa keluargaku," ujar Giani sembari menatap ke arah perutnya seakan janin yang tumbuh di perutnya dapat mendengar ucapannya.

Giani mendatangi sebuah rumah sakit, dia sudah membuat janji dengan seorang dokter kandungan. Perempuan itu langsung masuk setelah kembali mengkonfirmasi janji temunya.

"Halo, selamat pagi, Nona. Apa ada yang bisa ku bantu?"

"Aku ingin memeriksakan kandunganku, Dokter."

"Oh, Baiklah. Silahkan berbaring dulu."

"Apa sebelumnya nona pernah memeriksakan kandungannya?"

"Belum dokter, ini baru pertama kali."

Ok, baiklah," kata dokter itu dengan lembut.

"Lihat, ini janin anda. Wah ada dua rupanya. Pantas saja perutnya sebesar ini."

"Apa nona ingat hari pertama menstruasi terakhir kali?"

"Ingat, Dokter. Sekitar tanggal 18 bulan Maret."

"Berati ini usia kandungan anda sudah menginjak 14 minggu 4 hari."

Giani hanya mengangguk. Entah harus senang atau sedih? Kini dalam tubuhnya tumbuh dua nyawa sekaligus. Giani tak tahu harus berbagi pada siapa untuk mengabarkan kehamilan kembar anaknya.

"Dokter, besok saya akan melakukan perjalanan jalur darat ke Sidney. Apakah tidak masalah?"

"Tentu tidak masalah, tapi kalau untuk perjalanan jalur udara, sebaiknya menunggu usia kandungan 4 bulan lebih, apalagi anda hamil bayi kembar."

"Oh, baiklah. Terima kasih, Dokter."

"Aku akan meresepkan beberapa vitamin untuk mendukung perkembangan kedua bayimu." Giani mengangguk tiap mendengar penuturan dokter Samantha. Dokter yang mungkin usianya hampir sama dengan papa Giani.

Usai dari dokter, Giani segera menuju ke Laboratorium SOS. Tempat di mana Giani mencari uang selama 2 tahun terakhir ini.

Beruntung selama ini Giani jarang memakai uang gajinya sehingga Giani yakin jika dirinya pasti bisa menghidupi kedua anaknya.

Giani langsung menuju ruangan Ramos. Saat itu asisten Ben itu sedang memanggil salah seorang pekerja yang kedapatan berlaku curang. Giani mengetuk pintu ruangan Ramos yang tak tertutup sempurna, tapi tiba-tiba tubuhnya ditarik dari belakang oleh seseorang.

Giani mendongak dan terkejut. "Tu-tuan Ben.".

"Apa yang kau lakukan di sini. Apa kau mata-mata?" Ben memandangi wajah Giani yang tampak sedikit berisi. Namun, bukannya membuat gadis itu tampak aneh, tapi Giani semakin terlihat cantik di mata pria itu.

"Tidak, bukan begitu. A-aku hanya ingin mengantar surat resignku. Maaf aku tidak ada niatan untuk mengintip ruangan tuan Ramos.

"Resign?"

"Ya, Tuan. Saya ingin melanjutkan pendidikan saya di Sidney."

"Sidney?" Giani hanya mengangguk. Jantungnya mulai berdebar tak karuan. Hembusan hangat napas Ben menerpa kulit wajah Giani. Tubuh mereka hampir merapat. Namun, tangan Giani menahan dada atasannya itu. Jangan sampai kedua janinnya terhimpit karena Ben terus merangsek mendekati Giani.

"Berikan surat resignmu padaku." Giani segera mengambil surat resignnya dan menyerahkannya pada Ben. Ben tersenyum tipis menatap Giani. Tinggi Giani hanya sebatas dagu Ben. Ben dapat mencium aroma lembut shampoo yang menguar dari rambut Giani. Ingatannya kembali terlempar pada kejadian 3 bulan yang lalu.

"Sial." Rutuk Ben saat merasa inti tubuhnya menegang karena mengingat kejadian malam itu.

"Ya, Tuan. Anda mengatakan sesuatu?"

"Tidak. Jika sudah tidak ada keperluan pergilah. Nanti gaji terakhirmu akan dikirim ke rekeningmu."

"Baik, Tuan. Terima kasih."

Giani segera pergi dari hadapan Ben. Pria itu sempat tersenyum sekilas. Namun, setelah Giani menghilang dari pandangan Ben. Senyum pria itu sirna berganti dengan wajah evilnya. Dia masuk ke ruangan Ramos dan mengunci pintu ruangan asistennya. Tak lama setelah Ben masuk ruangan Ramos. terdengar suara pekikan seseorang yang begitu menyayat hati.

Ben duduk di sofa sementara 3 orang anak buahnya sedang membereskan kekacauan yang dibuat oleh atasannya itu.

"Lain kali tutup pintumu rapat-rapat. Jangan ceroboh."

"Maaf, Tuan," ucap Ramos.

Ben menyerahkan surat resign Giani pada Ramos. "Kau urus dia. Berikan juga kompensasi padanya atas apa yang telah terjadi 3 bulan yang lalu."

"Ya, Tuan."

Ben sebenarnya masih penasaran, apa sebegitu buruknya benih milihnya, sampai-sampai benih yang dia tanam tak menghasilkan bibit apa-apa.

Berkali-kali Ben mendesah berat. Ramos melirik atasannya lewat ekor matanya. Entah apa yang sedang atasannya pikirkan. Sejak kejadian malam 3 bulan yang lalu, tuannya sedikit aneh menurut Ramos.

"Saya harus memberinya berapa, Tuan?"

"Kirimkan saja 1juta dollar."

"Apa anda serius? Bagaimana kalau nona Giani curiga."

"Biarkan saja. Toh dia tidak akan kemari hanya sekedar untuk menanyakan perihal uang itu." tutur Ben sembari memijat pelipisnya.

Ramos kembali mengetik sesuatu lewat laptopnya, Sementara Ben sepertinya terlelap di sofa milik asistennya itu. Ramos hanya membiarkan saja apa yang dilakukan oleh atasannya itu. Dia tahu betul bagaimana Atasannya itu telah bekerja keras selama ini. Terlebih beberapa hari belakangan ada sekelompok mafia baru, yang berniat menghancurkan Ben.

"Ramos, tuan Rodrigues meminta senjata baru. Dia sudah mengirim pesan beberapa hari yang lalu, tapi aku belum memberikan feedback. Aku ingin memproduksi massal senjata itu tapi aku khawatir banyak yang akan menyalahgunakan senjata itu. Kita tidak tahu dengan siapa tuan Rodrigues bekerja sama. Bisa saja dia mengembangkan lagi senjata yang telah kita buat."

Ramos hanya diam, Dia tahu saat ini Ben sebenarnya dilema. Mungkin jika pemesannya adalah para petinggi militer, Dia tidak akan terlalu berpikiran buruk, tapi pelanggan yang bernama Rodrigues itu ternyata memiliki pabrik senjata ilegal dan malangnya hal itu baru ketahuan belakangan ini."

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒉𝒓𝒔 𝒉𝒂𝒕𝒊" 𝑮𝒊𝒂𝒏𝒊

2024-09-21

0

H

H

😍😍😍

2024-06-13

0

Pisces97

Pisces97

eksperimen mu berhasil tuan Ben kamu nya saja gk nyadar 🤣🤣

2023-09-02

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Giani yang Malang
2 Bab 2. Serum Gagal
3 Bab 3. Salah Orang
4 Bab 4. Benjamin Alexander
5 Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6 Bab 6. Meminta Ijin
7 Bab 7. Giani Resign
8 Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9 Bab 9. Thomas & Martha
10 Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11 Bab 11. Giani Hilang
12 Bab 12. Jarret & Jackson
13 Bab 13. Kekhawatiran Martha
14 Bab 14. Kembali Ke Rumah
15 Bab 15. Baru Tahu
16 Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17 Bab 17. Giani In Action.
18 Bab 18. Kamera Pengintai
19 Bab 19. Aib
20 Bab 20. Melbourne
21 Bab 21. Kenyataan
22 Bab 22. Apa Kakek Marah?
23 Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24 Bab 24. Memberitahu
25 Bab 25. Dawson & Aluna
26 Bab 26. Meminta Kesempatan
27 Bab 27. Diintai
28 Bab 28. Berpamitan
29 Bab 29. Takdir
30 Bab 30. Ke Rumah Sakit
31 Bab 31. Pemakaman
32 Bab 32. Ada Aku.
33 Bab 33. Ingin Sendiri
34 Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35 Bab 35. Nanti Malam
36 Bab 36. Acara
37 Bab 37. Saling Terbuka.
38 Bab 38. Bertemu Zoro
39 Bab 39. Pillow Talk
40 Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41 Bab 41. Takut Kehilangan
42 Bab 42. Harus Dibalas
43 Bab 43. Bolehkah?
44 Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45 Bab 45. Mandi Bersama?
46 Bab 46. Menuju Dinner
47 Bab 47. Dendam
48 Bab 48. Menolong
49 Bab 49. Penasaran Giani
50 Bab 50. Berbeda
51 Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52 Bab 52. Mendatangi Dawson
53 Bab 53. Menyebalkan
54 Bab 54. Ingin Adik
55 Ban 55. Permintaan Si Kembar
56 Bab 56. Gegar Otak
57 Bab 57. Anak-anak Hilang
58 Bab 58. Diculik?
59 Bab 59. Berbohong
60 Bab 60. We Love You
61 Bab 61. Hari Pembalasan
62 Mempermudah
63 Bab 63. Pertama dan Terakhir
64 Bab 64. Terkuaknya Misteri
65 Bab 65. Kenapa?
66 Bab 66. Malas
67 Bab 67. Hamil?
68 Bab 68. Jack Demam
69 Bab 69. Bahagia
70 Bab 70. Pembalasan Ben
71 Bab 71. Mommy Kelelahan
72 Bab 72. Gulat
73 Bab 73. Khawatir
74 Bab 74. Joscelin Alexander
75 Bab 75. Kenakalan Joscelin
76 Bab 76. Diana
77 Bab 77. Diana (2)
78 S2. Mencari Giani
79 S2. Apa Kita Aman?
80 S2. Siapa Mereka?
81 S2. Dingin
82 S2. Berasal Dari Mana?
83 S2. Cerita Diana
84 S2. Rindu Mommy
85 S2. Mencarinya Sampai Dapat
86 S2. Apa Kau Pecandu?
87 S2. Pasrah
88 S2. Pria Pemaksa
89 S2. Terlihat Menyedihkan
90 S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91 S2. Iri
92 S2. Jadi Ingin Menciummu
93 S2. Karena Kasihan?
94 S2. Ada Apa Denganmu?
95 S2. Menghentikan Rapat
96 S2. Mencari tahu
97 S2. I Don't Know Why
98 S2. Jadilah Kekasihku
99 S2. Apa Aku Pantas?
100 S2. Bisa Membuatku Gila
101 S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102 S2. Mengganggu Konsentrasi
103 S2. Ayo Kita Menikah
104 S2. Kekhawatiran Diana
105 S2. Bukan Orang Lemah
106 S2. Bicara Empat Mata
107 S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108 S2. Menemui Alexson
109 S2. Jared VS Alexson
110 S2. Rencana Jared
111 S2. Nasehat Jared
112 S2. Hari Terakhir Alexson
113 S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114 S2. Rencana Benjamin
115 S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116 S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117 S2. Melebihi Ekspektasi
118 Final Part 1
119 Final Part 2
120 Extra Part
121 Extra Part 2
122 Extra Part
123 Extra part 4
124 Extra part
125 Extra Part
126 Extra Part
127 Final part 1
128 Final Part 2
129 Happy End
130 Karya Baru Sudah Terbit
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Giani yang Malang
2
Bab 2. Serum Gagal
3
Bab 3. Salah Orang
4
Bab 4. Benjamin Alexander
5
Bab 5. Kedatangan Adik Angkat
6
Bab 6. Meminta Ijin
7
Bab 7. Giani Resign
8
Bab 8. Curahan Hati Prof Gilbert
9
Bab 9. Thomas & Martha
10
Bab 10. Ada Apa Dengan Ben?
11
Bab 11. Giani Hilang
12
Bab 12. Jarret & Jackson
13
Bab 13. Kekhawatiran Martha
14
Bab 14. Kembali Ke Rumah
15
Bab 15. Baru Tahu
16
Bab 16. Ulang Tahun Pertama
17
Bab 17. Giani In Action.
18
Bab 18. Kamera Pengintai
19
Bab 19. Aib
20
Bab 20. Melbourne
21
Bab 21. Kenyataan
22
Bab 22. Apa Kakek Marah?
23
Bab 23. Menghabiskan Waktu Bersama
24
Bab 24. Memberitahu
25
Bab 25. Dawson & Aluna
26
Bab 26. Meminta Kesempatan
27
Bab 27. Diintai
28
Bab 28. Berpamitan
29
Bab 29. Takdir
30
Bab 30. Ke Rumah Sakit
31
Bab 31. Pemakaman
32
Bab 32. Ada Aku.
33
Bab 33. Ingin Sendiri
34
Bab 34. Menikahlah Dengan Daddy!
35
Bab 35. Nanti Malam
36
Bab 36. Acara
37
Bab 37. Saling Terbuka.
38
Bab 38. Bertemu Zoro
39
Bab 39. Pillow Talk
40
Bab 40. Mulai Menyusun Rencana
41
Bab 41. Takut Kehilangan
42
Bab 42. Harus Dibalas
43
Bab 43. Bolehkah?
44
Bab 44. Tertinggal Satu Langkah
45
Bab 45. Mandi Bersama?
46
Bab 46. Menuju Dinner
47
Bab 47. Dendam
48
Bab 48. Menolong
49
Bab 49. Penasaran Giani
50
Bab 50. Berbeda
51
Bab 51. Tapi Aku Mencintaimu
52
Bab 52. Mendatangi Dawson
53
Bab 53. Menyebalkan
54
Bab 54. Ingin Adik
55
Ban 55. Permintaan Si Kembar
56
Bab 56. Gegar Otak
57
Bab 57. Anak-anak Hilang
58
Bab 58. Diculik?
59
Bab 59. Berbohong
60
Bab 60. We Love You
61
Bab 61. Hari Pembalasan
62
Mempermudah
63
Bab 63. Pertama dan Terakhir
64
Bab 64. Terkuaknya Misteri
65
Bab 65. Kenapa?
66
Bab 66. Malas
67
Bab 67. Hamil?
68
Bab 68. Jack Demam
69
Bab 69. Bahagia
70
Bab 70. Pembalasan Ben
71
Bab 71. Mommy Kelelahan
72
Bab 72. Gulat
73
Bab 73. Khawatir
74
Bab 74. Joscelin Alexander
75
Bab 75. Kenakalan Joscelin
76
Bab 76. Diana
77
Bab 77. Diana (2)
78
S2. Mencari Giani
79
S2. Apa Kita Aman?
80
S2. Siapa Mereka?
81
S2. Dingin
82
S2. Berasal Dari Mana?
83
S2. Cerita Diana
84
S2. Rindu Mommy
85
S2. Mencarinya Sampai Dapat
86
S2. Apa Kau Pecandu?
87
S2. Pasrah
88
S2. Pria Pemaksa
89
S2. Terlihat Menyedihkan
90
S2. Bolehkah Aku Memelukmu?
91
S2. Iri
92
S2. Jadi Ingin Menciummu
93
S2. Karena Kasihan?
94
S2. Ada Apa Denganmu?
95
S2. Menghentikan Rapat
96
S2. Mencari tahu
97
S2. I Don't Know Why
98
S2. Jadilah Kekasihku
99
S2. Apa Aku Pantas?
100
S2. Bisa Membuatku Gila
101
S2. Sebaiknya Kalian Menikah!
102
S2. Mengganggu Konsentrasi
103
S2. Ayo Kita Menikah
104
S2. Kekhawatiran Diana
105
S2. Bukan Orang Lemah
106
S2. Bicara Empat Mata
107
S2. Kepergian Jared Ke Brisbane
108
S2. Menemui Alexson
109
S2. Jared VS Alexson
110
S2. Rencana Jared
111
S2. Nasehat Jared
112
S2. Hari Terakhir Alexson
113
S2. Hak Yang Memang Seharusnya
114
S2. Rencana Benjamin
115
S2. Dinner Atau Uji Nyali?
116
S2. Maukah Kau Menikah Denganku?
117
S2. Melebihi Ekspektasi
118
Final Part 1
119
Final Part 2
120
Extra Part
121
Extra Part 2
122
Extra Part
123
Extra part 4
124
Extra part
125
Extra Part
126
Extra Part
127
Final part 1
128
Final Part 2
129
Happy End
130
Karya Baru Sudah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!