'' tapi tadi ada yang mencari ibu bos..? ucap penjaga lagi
'' siapa pak..? tanya Yuna
'' saya kurang tahu buk,, coba ibu tanya kan saja pada sifa..? ucap nya
'' terima kasih kalau begitu pak,, saya permisi..? ucap Yuna berlalu pergi masuk kedalam butik nya
dalam keadaan ia masih berjalan masuk, ia sudah melihat siapa tamu yang mencari nya tersebut, yang mana membuat Yuna semakin jengkel dan pusing melihat nya
'' mau apa lagi sih kemari bang, apa tidak cukup hanya di rumah saja bertemu nya, kenapa Abang mengikuti ku sampai kemari..? tanya Yuna yang masih setia berdiri menatap Abang nya dan juga kakak ipar nya yang tengah duduk santai di sofa tamu yang di sediakan di kala ada para tamu yang menunggu
'' tidak bisa kah kau menuruti permintaan ku kali ini saja, setelah nya terserah kau mau apa .? ucap Yuda pula
'' tidak ada urusan nya dengan ku bang, kau cari saja perempuan yang mau kau jodoh kan dengan relasi bisnis papa mu yang sedang di ambang kebangkrutan itu..? ucap Yuna pula
'' tolong Abang kali ini saja Yuna,, Abang mohon..? ucap Yuda mengiba
'' kenapa kalian bisa masuk ke butik ku,, keluar sekarang, atau penjaga yang akan menyeret kalian berdua..? ucap Yuna mulai emosi
'' tolong Abang Yuna, kalau bukan demi Abang, tapi Abang mohon ini demi kelangsungan hidup mama Yuna..? ucap Yuda lagi masih berusaha meminta pertolongan kepada Yuna
'' mulai saat ini,, aku sudah tidak perduli lagi dengan kehidupan kalian, mau itu mama atau Yudis sama sekali aku sudah tak perduli, kalian laki-laki, jadi berpikir lah untuk mengambil jalan mana yang kalian tempuh, dan aku tidak mau ikut campur urusan. kalian lagi..? ucap Yuna seraya kembali ke depan dan memanggil penjaga tadi,
Yuna mau mengusir dua orang munapik yang tengah berada di hadapan nya dan di dalam butik nya, ia tak mau ada kutu dan virus yang menyebar kepada butik nya itu
'' tolong bapak lempar kan saja dua orang itu .? perintah Yuna pada pak Bambang dan juga teman nya yang lain nya
'' apa-apaan kamu ini Yuna,, kamu sangat tidak ada sopan nya, dan kini kau mengeluar kan kami secara terhina seperti ini Yuna,, ingat Yuna, aku ini adalah Abang mu, Abang tertua mu..? ucap Yuda
'' aku tidak perduli, sekali pun kau jatuh miskin dan mendekam di jeruji besi,, ingat satu hal, aku bukan boneka mu yang sesuka hati mu kau mainan kan, dan aku juga bukan robot pencetak uang kalian..? ucap Yuna dengan penuh emosi
'' ingat Yuna,, aku akan balas dendam atas perbuatan mu pada ku,, ucap Sinta pula
'' silahkan buat, aku tak perduli, sekali pun bom kau letak kan di butik ku ini, namun aku tidak takut sedikit pun atas apa yang kau ucap kan..? ucap Yuna
'' ingat...aku akan membalas perbuatan mu..? ucap Sinta berontak dari tarikan para penjaga butik Yuna
'' sampah yang tak berguna..? gumam Yuna pula
ia kini melajukan langkah nya masuk kedalam ruangan nya, Yuna ingin mencari ketenangan walau hanya sebentar saja, ia masih lelah dan letih bila mana berhadapan dengan Abang dan juga kakak ipar nya itu
sore hari. baru lah Yuna keluar dari ruangan nya, ia kini melangkah kan kaki nya keluar serta membawa koper yang ia bawa saat pergi dari rumah mama nya
kini ia akan tinggal di kos terdekat dari butik nya, ia ingin tinggal di butik nya, namun itu tidak mungkin ia lakukan,
mengingat kakak ipar nya kapan saja siap menyerang nya di saat ia lengah nanti, lebih baik ia cari aman nya saja saat ini
'' anda mau kemana ibu bos..? tanya elang ketika melihat bos nya keluar sambil mengerek koper nya
'' entah lah, mungkin malam ini aku akan mencari kamar hotel sebelum aku menemukan kos-kosan yang layak untuk di tempati..? ucap Yuna
'' kenapa seperti itu, seperti terusir saja dari rumah..? ucap elang lagi
'' saya bukan terusir dari rumah, tapi lebih tepat nya melarikan diri dari rumah neraka..? jawab Yuna membenarkan perkataan elang
'' benar kah ini,, apa kah begitu terlalu parah..? tanya elang lagi
'' bukan urusan mu, kerja kan saja pekerjaan mu sekarang..? ucap Yuna, ia tak mau ada banyak orang, yang terlalu mengurusi urusan pribadi nya
'' terlalu sadis..?ucap elang
Yuna pun tak menghirau kan ucapan elang, kini ia tengah memasuk kan koper nya kedalam garasi mobil, lalu iya pun menyetir dengan kecepatan sedang dan pelan
'' mungkin menginap di sini satu malam akan nyaman..? ucap Yuna seorang diri
ia pun membelok kan mobil nya ke parkiran hotel yang tidak terlalu mewah, dan juga tidak terlalu sederhana, namun lumayan nyaman
'' saya pesan satu kamar untuk dua malam..? ucap Yuna pada resepsionis yang berjaga di depan..
'' baik lah buk,. bisa tunjukan kami kartu pengenal anda..? tanya nya..
dan Hani pun memberikan KTP nya sekaligus nomer ponsel nya bila mana suatu saat di butuh kan
'' baik lah buk, kamar ibu berada di ruang dua satu dua, dan ini tanda pengenal anda
'' oh...terima kasih..? ucap yuna dan ia pun mengambil alih dan membawa kunci dan serta koper ke kamar yang telah di sedia kan
'' akhir nya, malam ini aku bisa istirahat dengan tenang..? ucap Yuna menjatuh kan tubuh nya
Malam ini pun Yuna tidur dengan nyenyak Tampa ada pengganggu di kamar hotel tempat dia menginap
pagi buta Yuna sudah bangun, bertujuan untuk menunai kan ibadah nya walau sesekali ada yang tertinggal juga
setelah semua selesai, ia pun keluar hotel untuk mencari sarapan, dan setelah itu ia akan berangkat ke butik kembali,
Yuna hari ini akan mengerjakan pesanan pak Dimas, Yuna akan mulai merancang hari ini, semoga tidak ada halangan apa pun hingga akhir nya pekerjaan akan terselesaikan dengan cepat
'' pagi buk bos..? sapa semua karyawan Yuna
'' pagi juga semua..? ucap Yuna, ia pun bergegas masuk kedalam ruangan nya
ia pun mengumpul kan semua alat tempur dan kini ia pokus dengan satu objek saja
dengan pokus bekerja, dan juga kejelian dalam mengerjakan pekerjaan, Yuna tak pernah mengeluh sedikit pun,
tok..tok..tok..
'' masuk....ucap Yuna mempersilah kan masuk
'' assalamualaikum,.. salam tamu tersebut
'' wa'alaikum salam.. ucap Yuna
tamu pun masuk, dan mengundang sejuta kebingungan bagi Yuna, siapa kah gerangan tamu ini
'' apa kabar Yuna..? ucap tamu tersebut sekalian menyalami
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments