Chapter 17

Secara perlahan aku membuka mata. Ketika aku menoleh kesamping, samar-samar aku melihat seorang wanita yang sedang menggenggam erat tanganku. Selain wanita itu ada juga dua orang lainnya di ruangan ini.

‘hh lagi-lagi aku kembali masuk rumah sakit ya? Sepertinya dugaan jika tubuh ini akan bertahan sampai kelulusan nanti itu sangat meleset’

“Nona, anda sudah sadar? Syukurlah, bibi sangat panik tadi”

‘aah wanita yang menahanku agar tidak jatuh sebelumnya adalah bibi Yui?’

“Risa apa kau baik-baik saja?” tanya Mario

“aku baik Pa, oh ya terima kasih bibi karena sebelumnya bibi sempat menahan tubuhku kan”

“Risa, apa maksud dari dua berkas ini?” tanya dr. Ryo sembari menunjukan dua berkas yang sebelumnya di berikan –atau lebih tepatnya dilempar– Keisuke padaku

“untuk berkas yang berwarna merah pasti kalian sudah tau, lalu yang berwarna biru itu isinya biodata tentangku, tapi anehnya semua nya salah kecuali informasi tentang aku yang pernah diculik” jawabku

Mario dan dr. Ryo saling tatap. “sebenarnya papa tidak suka membahas ini tapi, sepertinya ada seseorang yang membencimu ya? Lalu bagaimana dengan rencanamu?”

Aku menunduk, Bibi Yui mengusap-usap lenganku. “eum iya pa... ada murid baru di sekolahku yang datang beberapa bulan lalu, dan sepertinya dia sangat membenciku. Aku sedikit menaruh curiga padanya sebagai pengirim berkas itu, tapi aku masih belum yakin. Dan untuk rencana sepertinya aku ingin mengakhirinya secepat mungkin. Bisakah papa mengurus hal-hal yang dibutuhkan agar aku bisa keluar dari sekolah itu?”

Mario berjalan kearahku, lalu mengusap kepalaku dan tersenyum lembut. ‘aih tampannya!’

“tentu saja, kapan kau ingin pindah?”

“lusa” ucapku dengan mantap. “besok bisakah aku masih kesekolah?. Emm untuk menyelesaikan tahap akhir dari rencana itu”

Senyum Mario agak meredup, ia menghela nafas, “papa inginnya melarangmu jika melihat kondisi mu saat ini, ditambah setelah melihat luka lebam di pipi, dagu dan punggung mu itu, tapi kau pasti akan tetap ingin melakukannya kan? Jadi sepertinya papa tidak bisa berkata tidak untukmu. Tapi ingat ini yang terakhir, oke? Mama mu sangat khawatir padamu.” Jelasnya.

Aku tersenyum ceria, “baik Pa, aku janji. Oh ya tapi ngomong-ngomong bagaimana bisa bibi Yui menolongku? Saat dirumah Ueda aku tidak melihat bibi sama sekali”

“salah satu pelayan rumah memberi tahu bibi jika Tuan mencabut hak adopsi Nona, dan bahkan sampai membentak juga mengusir Nona dengan tegas. Saat itu tidak ada hal lain lagi yang bibi pikirkan selain mengecek bagaimana keadaan Nona. Lalu bibi langsung berlari ke ruang keluarga dan hanya ada Tuan dan kedua Tuan Muda, jadinya bibi langsung berlari keluar dan saat di pekarangan bibi melihat Nona yang terlihat sempoyongan jadi bibi mempercepat langkah untuk menghampiri Nona. Untung saja bibi sempat menangkap tubuh Nona sebelum terjatuh. Dan disaat yang bersamaan Tuan ini datang, setelah itu Nona dibawa kemari” jelas Bibi Yui secara rinci.

“Terima kasih untuk anda karena membantu anak saya, apa selama ini anda yang sudah merawatnya?” ucap Mario yang bahkan sampai menundukan kepala tanda sangat berterima kasih.

“ti-tidak perlu terlalu sopan Tuan, iya setelah Nyonya Ueda meninggal saya yang menggantikan beliau untuk merawat Nona Risa” dengan panik bibi Yui segera menjawab sambil melambaikan kedua tangannya.

“iya Papa, Bibi Yui sangat baik padaku, bisakah kita memberikannya sebuah imbalan atas kebaikannya selama ini? Awalnya aku berniat untuk memberikan rumah yang kubeli pada Bibi tapi Bibi Yui menolaknya”

“Nona, kan bibi sudah bilang jika itu terlalu berlebihan” protes Bibi Yui

“tentu saja anda berhak atas sebuah imbalan, tapi bagaimana jika saya belikan rumah sendiri untuk anda? Rumah itu ingin saya jadikan rumah singgah jika berada di kota ini saat ada kerja sama dengan perusahaan saya”

“ah tapi saya rasa itu masih terlalu berlebihan Tuan, bagaimana jika begini saja. Saya berniat berhenti bekerja di rumah keluarga Ueda, bisakah anda mempekerjakan saya di rumah Tuan? Saya ingin terus bersama Nona Risa”

“apa begitu saja cukup untuk anda?”

“iya Tuan, itu sudah lebih dari cukup” Bibi Yui mengangguk sopan.

“hmm baiklah, anda bisa bekerja kapan pun anda ingin, dan mungkin lebih baik jika anda tinggal bersama kami juga”

“terima kasih Tuan, setelah ini saya akan mengemas barang-barang saya” ucap Bibi Yui dengan nada riang.

Aku tersenyum melihat Bibi Yui yang kelihatan bahagia. ‘Risa’ jika saja kau bisa merasakan kehangatan keluarga asli mu ini, pasti kau akan sangat bahagia.

Ceklek

Suara pintu yang tiba-tiba di buka mengalihkan perhatian kami dan menoleh ke arah pintu. Ryosuke masuk dan langsung menuju ke arahku.

“Risa, tadi di sekolah aku dengar tentang rumor tentangmu. apa benar kau bertengkar dengan Fanxing, Yuuta, Yibo dan senior Xiao?” ucap Ryosuke setelah dia berdiri di sampingku.

“bocah ini, kenapa kau baru tau hal itu sekarang huh?! Seharusnya kau melindungi Risa. Bagaimana pun dia kan adikmu!” bentak dr. Ryo.

“maaf ayah” ucap Ryosuke lirih sambil menunduk.

“Paman, tidak perlu sekeras itu pada kak Ryosuke. Lagipula kakak kan pasti sibuk mempersiapkan ujian kelulusan. Dan untuk pertanyaan kakak tadi. iya aku bertengkar dengan mereka. Hingga sepertinya mereka sangat membenciku.”

“maaf kan aku. Aku tidak berada di sisimu saat itu. lalu bagaimana dengan hubunganmu dengan keluarga Ueda?” sesal Ryosuke.

Aku menunduk, sedikit ragu untuk menjawab “sudah berakhir, aku bukan lagi bagian dari mereka” lirihku.

Ryosuke terdiam. Ruangan seketika hening untuk beberapa saat. Aku melihat ke empat orang itu. mereka seperti tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

“ayolah kenapa tiba-tiba suasanya jadi sedih begini? Aku baik-baik saja kok. Lagipula kan masih ada kalian yang akan selalu menyayangiku, iya kan?” ucap ku sengaja dengan nada ceria untuk mengalihkan suasana.

Upayaku sepertinya berhasil, Mario dan dr. Ryo tersenyum, begitu juga Bibi Yui dan Ryosuke. “iya itu benar, aku akan selalu menyayangimu dan juga melindungimu. Lalu setelah ini apa yang akan kau lakukan?” ucap Ryosuke

“aku...”

Kimi no shinken na kao bakari miteta kara~

Suaraku berhenti ketika mendengar dering ponselku, sebuah lagu rekaman suaraku yang menyanyikan lagu berjudul “Tomorow for You and I ”. salah satu lagu TeniMyu yang aku sukai.

“Fanxing menelponmu, ingin kau angkat?” ucap Mario menyerahkan ponselku

Aku mengangguk dan mengambil ponsel itu lalu menekan tombol hijau. Mario menyuruhku menloudspeker dan aku melakukannya.

“halo Risa?” ucap Fanxing. Nada suaranya sangat lirih dan terkesan ada nada bersalah yang kentara.

“iya? Ada apa”

“kau ada dimana sekarang? Aku dan Yuuta ingin bertemu” balas Fanxing

Aku reflek mengernyit, ‘bertemu? Untuk apa’

“a-ah aku..” sekilas aku melirik Mario dan tiga orang yang lainnya.

Mario dan dr. Ryo menatapku seakan berkata, Beritahu yang sebenarnya dan biarkan mereka kemari, aku menghela nafas.

“Risa?”

“ahh i-iya maaf, aku ada di rumah sakit. Rumah sakit biasa yang sering aku datangi untuk check up”

"apa?! apa penyakitmu kambuh lagi? Apa itu karena kami? Tunggu-tunggu kami akan langsung kesana! Ayo Fanxing cepat"

Setelah aku menjawab terdengar suara Yuuta yang tiba-tiba memekik. Fanxing pun langsung mematikan sambungan telepon setelahnya. ‘sepertinya mereka akan sampai sini dengan cepat’

***

Benar saja satu jam kemudian mereka sudah sampai. Sesaat setelah Fanxing mematikan sambungan telpon tadi aku langsung mengirim pesan nomor kamar yang aku pakai dan menyuruh mereka langsung masuk saja jika sudah sampai.

“Risa bagaimana kondisimu? Maafkan aku, apa aku tadi menamparmu terlalu keras?” ucap Fanxing sambil mengusap pipiku dengan sangat lembut, seakan-akan aku akan hancur jika dia menyentuhku dengan kasar.

“astaga bisa-bisanya kau masih bertanya bahkan setelah melihat pipi putriku lebam begitu?! Aku sendiri bahkan tidak pernah memukulnya walau sebesar apapun kesalahannya!” Mario yang awalnya duduk reflek berdiri ketika dia mendengar ucapan Fanxing dan langsung membentak Fanxing.

“papa jangan begitu, Fanxing tidak sengaja kok” belaku

“orang ini siapa sih? Kenapa dia menyebutmu dengan ‘putrinya’?” bisik Yuuta disampingku, yang tentu saja mendapat delikan tajam dari Mario.

Sebelum Fanxing dan Yuuta datang tadi, Bibi Yui pamit pulang untuk membereskan barang-barangnya, Mario menyuruhnya untuk langsung ke rumahku saja setelah itu. Mario bahkan sudah memberi tahu Ryuugi tentang kedatangannya. Sedangkan dr. Ryo pergi karena ada pasien yang harus diperiksa. Dan untuk Ryosuke, aku menyuruhnya untuk pulang dan berganti pakaian dulu. Awalnya dia menolak dan berkata ingin memberi pelajaran pada Yuuta dan Fanxing tapi aku memaksanya dan akhirnya dia menurut. Oleh karena itu di ruanganku hanya tersisa Mario.

Aku terkekeh mendengar bisikan Yuuta, “dia ayahku, ayah kandungku”

Fanxing dan Yuuta seketika membelalak.

“benarkah?! Jadi kau masih memiliki keluarga kandung?” ucap mereka bersamaan.

“iya benar. Dan karena itu aku tidak akan memaafkan kalian karena telah menyakiti putriku!” Mario tiba-tiba berbicara dengan nada mengancam

“ma-maaf kan kami Tuan. Kami tidak bermaksud menyakiti Risa”

“papa kan sudah kubilang jangan begitu. Fanxing, Yuuta aku tidak apa-apa kok. Lagi pula memang aku yang salah karena mengancam Reina. Besok aku akan minta maaf padanya” ucapku untuk melerai mereka bertiga

“tapi apa benar kau melakukan hal itu? itu seperti bukan dirimu?” tanya Fanxing

“ya aku melakukan itu. karena aku cemburu padanya, sejak kalian mengenalnya kalian tidak pernah lagi ada waktu untukku.”

Mario mengengus kasar. Fanxing dan Yuuta terlihat canggung. “Papa, bisakah Papa membelikan aku beberapa buah? Aku lapar tapi tidak mau makan makanan berat”

“baiklah kalau begitu Papa akan pergi sebentar ya” Mario mendekat ke arah ku dan mengelus sayang kepalaku. “dan untuk kalian berdua, temani putriku sampai aku kembali, jika tidak ingin menyesal di kemudian hari”

Setelah berkata begitu Mario pun keluar, hingga menyisakan kami bertiga di ruangan yang bernuansa putih ini. Suasananya sangat canggung. Tidak ada dari kami yang ingin memulai pembicaraan.

“Risa... aku minta maaf karena sudah mengabaikanmu”

“i-iya Risa, aku juga minta maaf, sepertinya akhir-akhir ini kami terlalu sering bersama Reina hingga melupakanmu”

Fanxing yang pertama kali memecah keheningan itu, lalu Yuuta pun menimpali.

“hm tidak apa-apa, aku juga mungkin sudah keterlaluan karena jarang berkumpul lagi dengan kalian. Aku terlalu senang bisa mendapat perhatian dari kedua Senior Ueda, Senior Wang dan Senior Xiao. Maafkan aku”

“hm? Kenapa kau memanggil mereka dengan embel-embel ‘Senior’? bukankah mereka sudah mengizinkanmu memanggil dengan akrab?” Ucap Fanxing yang mendapat anggukan dari Yuuta.

‘dari semua hal yang bisa kalian tanyakan kenapa malah bagian itu yang ingin kalian tau?!’

“emm aku tidak berani menjelaskan, nanti juga kalian tau kok.. ehehe” ucapku dengan ragu. ‘jika aku berkata yang sebenarnya, mereka akan semakin ingin tau dan itu bahaya untuk rencanaku ini’

***

“ada apa Risa? kau dari tadi melamun saja?” ucap Mario

Fanxing dan Yuuta sudah pulang sejak beberapa jam yang lalu. Hari sudah semakin larut dan sebentar lagi adalah jam tidurku. Tapi ada beberapa hal yang aku pikirkan, seperti apa yang akan aku lakukan besok? Dan bagaimana aku mengakhiri ini?

“hmm aku hanya memikirkan hari esok Pa, dan aku takut harus meninggalkan dunia ini. Artinya aku juga harus meninggalkan papa dan mama, juga Paman Ryo dan kak Ryosuke” jawabku lirih

“sshh tidak usah khawatir, kau pasti akan hidup lebih lama. Paling tidak, tidak akan ada orang yang akan menyakitimu lagi jika bersama papa dan mama.”

Mario memelukku, pelukannya sangat hangat dan menenangkan. Hampir sama seperti saat aku di peluk ayah di duniaku. Mario membantuku berbaring. Lalu menyelimutiku hingga sebatas dada.

“nah sebaiknya kau tidur, besok papa akan mengantarmu sekalian mengurus kepindahanmu, oke?”

“baik papa”

Setelah itu aku pun memejamkan mata dan beberapa menit kemudian aku sudah terlelap.

...つづく...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!