Chapter 12

Liburan kenaikan kelas sudah berakhir, hari ini adalah hari pertama setelah liburan. Kegiatan di sekolah hanya mengecek kelas dan membersihkan sekolah. Kini aku, Yuuta, Fanxing, Zhao Lei dan Xujia sedang berada di depan papan pengumuman sedang melihat kertas yang berisi pembagian kelas.

“waah! Fanxing, Yuuta kita sekelas, yeay!!” pekikku dan seketika semua orang yang juga sedang melihat pengumuman pun serentak melihat kearahku, dengan malu aku menutup mulut setelah mengucapkan permintaan maaf. Sedangkan keempat pria yang bersamaku malah terkekeh senang.

“hah sayang sekali aku dan Xujia tidak lagi sekelas denganmu” ucap Zhao Lei murung

“tidak papa, lagipula kelas kita bersebelahan, jadi saat makan siang kita bisa berkumpul” ucapku.

Kami berlima kini sedang berjalan kearah kantin, kegiatan beres-beres sekolah sudah selesai dan seluruh murid diizinkan pulang namun kami memilih untuk ke kantin dulu sebelum pulang.

Saat sampai di kantin kami bertemu dengan Jun dan Yibo, seperti biasa mereka selalu dikelilingi oleh para gadis, kebetulan pandanganku dan Yibo bertemu, “Risa! Ayo kesini” ucap Yibo

Aku menatap Yuuta dan Fanxing bergantian, tanpa aku duga Fanxing tersenyum begitu juga dengan Yuuta, “sana, itu senior Wang memanggil mu” aku agak ragu sejenak, namun akhirnya aku putuskan untuk menarik mereka berdua menuju meja yang di tempati oleh Yibo dan Jun. Zhao Lei dan Xujia mengikuti dibelakang kami.

“hai kak Jun, Yibo ge” sapa ku pada mereka

Setelah itu kami banyak berbincang hingga tidak sadar hari sudah siang dan hampir waktunya makan siang, kami bertujuh makan siang bersama berhubung sedang berada di kantin. Fanxing, Yuuta, Zhao Lei dan Xujia awalnya sangat canggung berkumpul dengan Yibo dan Jun tapi itu hanya beberapa menit sebelum akhirnya mereka akur hanya karena membicarakan game. Bahkan Jun mengundang teman-teman ku untuk datang kerumah untuk bermain game dengannya dan Yibo.

***

Tidak terasa dua bulan sudah berlalu, kondisiku benar-benar semakin memburuk. Bahkan aku sering sekali batuk darah dan kehilangan kesadaran. Hingga Keisuke melarangku untuk bekerja lagi, jadi aku berhenti dari kafe.

Fanxing dan Yuuta, juga Zhao Lei dan Xujia sangat menghawatirkanku, mereka berempat melarangku untuk kelelahan dan bahkan tidak pernah membiarkanku sendiri barang sedetik pun. Xiao Zhan dan Yibo pun sering main kerumah Ueda untuk menjengukku.

‘yah setidaknya aku memiliki kenangan baik sebelum akhirnya nanti harus pergi, tidak akan ada penyesalan yang aku rasakan nanti, semoga ‘Risa’ yang asli juga bisa merasakan kehangatan ini’

***

Kriiing

Bel tanda pelajaran pertama sudah selesai pun berdering, saatnya ganti pelajaran, pelajaran kedua adalah sejarah dan guru yang mengajar adalah wali kelas kami.

Beberapa menit setelah guru mata pelajaran pertama keluar, wali kelas kami pun masuk kelas dengan diikuti seorang gadis berambut hitam panjang di belakangnya. Gadis yang manis dan terlihat ramah.

“murid-murid mulai hari ini kelas kalian ada murid baru, dia keponakan dari kepala sekolah dan baru saja datang dari luar kota, bersikap baiklah dan berteman dengannya”

“Baik guru” jawab para murid serentak

“nah, Reina silahkan perkenalkan dirimu”

“baik guru, hai semuanya namaku Sadamoto Reina, kalian bisa memanggilku Reina, salam kenal” nada halus dan santun keluar dari bibir mungilnya saat memeperkenalkan diri.

Seluruh kelas diam selama beberapa saat sebelum dengan serentak menjawab salam Reina. Para pria dikelas tidak mengalihkan pandangannya dari Reina.

‘hmm gadis yang lucu dan cantik, sepertinya dia sudah menarik perhatian seluruh pria di kelas ini, jika saja dia bisa menarik perhatian Yu—’ aku melirik Yuuta yang duduk disamping mejaku, pandangannya tidak lepas dari Reina, lalu aku juga meilirik Fanxing dan dia juga bereaksi sama seperti Yuuta dan semua siswa di kelas.

‘oh? ternyata dia sudah mendapat perhatian Yuuta dan Fanxing, sepertinya aku bisa memanfaatkan gadis ini agar mengalihkan perhatian Fanxing dan Yuuta dariku’

“—sa , Risa!!”

“e-eh, iya apa?” ucapku spontan saat mendengar suara Fanxing yang tepat di samping kupingku

“apa yang kau fikirkan? Apa kau merasa tidak enak badan lagi?” tanyanya

“a-ah tidak kok, hanya memikirkan betapa cantiknya murid baru itu” jawabku asal, sedangkan Fanxing hanya ber’oh’ria.

“baiklah cukup disini pengenalannya, Reina kau bisa duduk disamping Yuuta; Yuuta angkat tanganmu”

‘wah kebetulan sekali, padahal di depan sana juga ada bangku kosong, jika begini rencanaku akan berjalan mulus’ batinku riang.

Reina berjalan dengan anggun menuju kursi Yuuta yang berada di barisan paling belakang dan tepat berada di sisi kiriku. Dengan begini mungkin seiring waktu Fanxing dan Yuuta akan semakin dekat denganya karena terkadang aku berkumpul dengan para senior.

“hai Reina, namaku Ueda Risa, kau bisa memanggilku Risa” ucapku sambil mengulurkan tangan saat dia sudah mendudukan diri dikursi. Ia membalas ulurkan tanganku sambil tersenyum manis, “namaku Sadamoto Reina, panggil saja Reina”

“baiklah, mulai sekarang kita berteman ya”

“iya, mohon bantuannya Risa”

Aku tersenyum membalas ucapan Reina. Fanxing dan Yuuta juga seluruh kelas menatap heran padaku, entah kenapa wajah mereka menunjukan kalimat ‘seorang Risa bersikap ramah pada orang baru?!’. Aku tidak akan menggubrisnya.

Wali kelas kami sudah keluar setelah memberikan tugas, seluruh siswa pun mengerubuni meja Yuuta dan Reina untuk berkenalan dengan gadis bermanik hitam itu. Dengan sikapnya yang ramah dan baik dia langsung menjadi kesukaan semua orang di kelas. ‘entah aku harus bersyukur atau tidak, tapi aku merasakan firasat jika rencanaku ini akan lancar, bahkan sangat lancar’ batinku.

Beberapa menit kemudian bel tanda istirahat pun berdering. Banyak yang ingin mengajak Reina ke kantin sekalian ingin mengajaknya untuk keliling sekolah, tapi Reina menolaknya dan berkata ingin bersamaku, Fanxing dan Yuuta.

Dikantin kami tidak sengaja bertemu Jun, Yibo dan Ikeoka yang berkumpul di satu meja, karena meja lain sudah penuh aku meminta izin untuk bergabung dengan mereka yang langsung diiyakan oleh Yibo. aku memilih duduk di dekat Ikeoka.

“siapa gadis ini? Teman baru kalian?” tanya Jun

“Iya kak, perkenalkan namanya Sadamoto Reina” jawabku

“salam kenal senior, panggil saja Reina. Saya baru pindah hari ini” sambung reina

“tidak usah terlalu formal, teman adikku artinya temanku juga, salam kenal Reina”

Reina membalas dengan anggukan yang disertai senyum manis, seketika Jun terdiam dengan wajah tersipu. ‘ish kenapa sih ini? Sepertinya Reina mudah sekali mendapat perhatian orang bahkan Jun dan Yibo juga bereaksi seperti para murid dikelas, tapi kenapa Ikeoka tidak ya?’

Ikeoka seperti tidak nyaman dengan keberadaan Reina, sedangkan keempat pemuda lain sudah sangat akrab dengan gadis itu. Bahkan mereka melupakan eksistensiku dengan sangat cepat.

“Risa, kau tidak merasa ada yang aneh dengannya? Lihatlah kedua temanmu bahkan sampai melupakanmu dan seperti terlalu perhatian dengan gadis itu” bisik Ikeoka

“tidak apa-apa kak, lagipula kan aku sudah berencana untuk menghilang dari kehidupan mereka secara perlahan, justru jika keadaannya begini kan jadi makin bagus” jawabku dengan nada santai.

“kau masih belum memberi tau mereka tentang kondisi mu? Padahal keadaanmu sudah semakin memburuk apa mereka tidak curiga tentang itu?” ucapnya hampir memekik di kalimat akhir

“sebenarnya mereka sering merasa curiga tapi aku bisa mengatasinya, jadi mereka tidak bertanya lagi, sudahlah kak tidak usah dihiraukan. kakak sudah bilang mau membantuku, jangan tarik kata-kata kakak ya”

Ikeoka menghela nafas, “baiklah baiklah aku mengalah, tenang saja apa pun yang akan terjadi aku akan tetap di sampingmu”

Aku tersenyum, “terima kasih kak Ryosuke”

...つづく...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!