Hari sudah menjelang malam, matahari pun telah bersembunyi dan tak menampakkan lagi sinarnya. Tampak bintang dan juga bulan menerangi malam hari.
Prama duduk di kursi balkon kamarnya sambil menghisap sebatang rokok yang ia punya, pria itu memandang kosong ke arah depan tanpa mengetahui apa yang sedang ia pikirkan, pikirannya melayang kosong.
Di sisi lain Kylie yang baru saja selesai membersihkan badannya melihat sang suami yang sedang duduk santai di area balkon. la lalu memutuskan untuk membuatkan kopi untuk suaminya terlebih dulu.
Setelah lima menit Kylie kembali masuk ke dalam kamar dan berjalan menuju balkon, ia melihat Prama sedang mengisap rokok di sana sambil tersenyum kecil Kylie melangkah menghampiri Prama.
"Aku buatin kopi buat kamu, diminum dulu." Kedatangan Kylie membuat Prama sedikit terkejut, ia menoleh ke arah sumber suara. Kylie meletakkan cangkir itu di meja kecil dan ikut duduk di kursi yang berada di-samping Prama.
"Terimakasih." Ucap Prama.
"Sama-sama." Kylie tersenyum. Suasana pun hening kembali, Kylie memandang pemandangan dari atas sana, tak ada yang menarik untuk dilihat, bahkan sangat sunyi dirasakannya.
"Apa besok kamu sudah mulai kerja lagi?" Tanya
Kylie yang menoleh kepada Prama.
"Hmm." Prama menyahut singkat sebagai tanggapan, pria itu kembali menghisap rokoknya dengan tenang.
"Jangan terlalu keseringan merokok, itu ngga baik buat kesehatan kamu." Kylie memperingati suaminya.
"Merokok dan tidak merokok juga akan tetap sama aja kan?" Prama terkekeh pelan sambil terus mengisap rokoknya.
"Ya jelas beda dong sayang, kalau kamu tidak merokok kesehatan kamu akan semakin baik."
Deg!
Adam seketika bergeming saat Kylie memanggilnya dengan sebutan sayang. Bahkan wanita tersebut tidak merasa canggung mengatakan sebutan tadi.
"Kamu kenapa?" Kylie menatap bingung suaminya.
Apa dia salah bicara? perasaan tadi ia mengatakan hal yang benar bukan? Lalu apa yang membuat pria di-sampingnya ini diam membisu, batinnya.
"Kamu kenapa sih? Kok tiba tiba diam?" tanyanya lagi karena tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Prama.
Adam langsung tersentak. "Ah ngga, ak-aku cuman senang aja karena kamu udah perhatian sama kesehatan aku." ucapnya berbohong.
"****! kenapa aku malah ngomong kaya gitu." gerutunya dalam hati.
Kylie langsung tersenyum kecil. "Aku istri kamu jadi udah sepantasnya aku khawatir dan memperhatikan apa yang menurut aku baik buat suami aku." sambil tersenyum kearah Prama.
Dan sialnya lagi Prama malah tergoda dengan bibir seksi Kylie. Matanya malah fokus pada bibir wanita itu.
"Tahan Prama tahan, kamu ngga boleh tergoda sama perempuan lain, ingat sama lara." batinnya. Ia sebisa mungkin menahan rasa ingin menikmati bibir seksi Kylie.
"Kamu juga udah masuk kerja untuk besok?" Prama mengalihkan pembicaraan lalu menatap kearah lain. Takut ia jadi khilaf dan melahap benda menggoda Kylie.
"Iya besok aku juga udah masuk, udah rindu sama butik aku yang udah lama aku tinggalin."
Prama mengangguk mengerti.
"Tapi mobil aku belum di bahwa ke sini, boleh ngga kalau besok aku semobil sama kamu, ke butik? Aku ngga sempat kasih tahu mami tadi, buat nyuruh pa Udin antar ke sini mobilnya." Kylie beralasan, sejujurnya bukan karena ia tidak sempat memberitahukan mami Laura tetapi itu adalah salah satu upaya agar dirinya bisa lebih dekat dengan sang suami.
"Boleh, besok aku akan anterin kamu ke butik setelah itu aku langsung ke kantor." setuju Prama.
Kylie tersenyum puas, ini baru langkah awal ia mencoba membuat Prama lebih dekat lagi dengannya, dan ia masih punya banyak rencana kedepannya.
"Kalau gitu aku masuk duluan kedalam, jangan terlalu lama diluar angin malam tidak baik untuk kesehatan." Ujar Kylie yang berdiri dari duduknya.
Wanita itu tidak langsung masuk, ia justru mendekat ke arah Prama dan membungkukkan sedikit badannya.
Cup
Kylie mencium pipi Prama dan juga bibirnya sekilas lalu pergi meninggalkan lelaki itu yang masih terpaku atas tindakannya.
Prama tak menyangka jika Kylie seberani itu untuk menciumnya, bahkan mereka baru bertemu setelah Tujuh tahun lebih. Kylie memang mempunyai sifat itu sejak dulu padanya. Bahkan perjodohan ini dia sangat bahagia dan menginginkan itu.
Kylie masuk ke dalam kamar dengan senyum lebarnya ia melangkahkan kakinya ke arah lemari dan memilih pakaian tidur yang akan ia kenakan.
Kylie pun memilih gaun tidur merah terang yang terlihat sangat kekurangan bahan itu. Ia tersenyum licik melihat gaun tersebut, baju tidur dengan bahan transparan memperlihatkan seluruh tubuhnya didalam sana. Ini juga adalah salah satu dari rencananya mendekati sang suami.
Kylie langsung membuka pakaian yang ia kenakan saat ini tanpa beban dan tanpa takut jika tiba-tiba
Prama masuk dan melihatnya sedang polos tanpa sehelai benang.
Setelah pakaian itu terlepas Kylie pun memakai gaun tidur tersebut di tubuhnya, ia berkaca didepan cermin sembari memutar-mutar tubuh indahnya itu.
"Ini cocok banget ditubuh aku, hahaha. Aku
akan pakai kaya gini setiap hari." Kylie tergelak dengan ucapannya sendiri.
Setelah itu Kylie naik ke atas ranjang lalu memposisikan tubuhnya dengan posisi menggoda, ia menyamping kan badannya dan bertumpu pada satu tangan yang ia letakkan di kepala.
Kini Kylie tinggal menunggu suaminya masuk ke dalam kamar dan melihat aksinya tersebut.
Hampir 15 menit akhirnya Prama masuk ke dalam
kamar mereka, pria itu menutup pintu balkon dan membalikkan badannya. Tiba-tiba Prama mendadak berhenti sat melihat pemandangan didepan sana.
la melihat Kylie memakai pakaian tidur yang begitu minim dan begitu transparan, bahkan memperlihatkan kedua bukit kembarnya dan bagian bawahnya dengan begitu jelas. Karena Kylie sengaja tidak memakai kedua benda itu.
Tak mau tergoda dengan ujian di-depannya, Prama kembali memasang wajah sedatar mungkin mencoba menarik napasnya perlahan lalu melangkah kearah ranjang.
"Loh harus bisa tahan Prama." batinnya.
"Ayo sayang, tidur." Kylie menepuk kasur disebelahnya dengan senyum nakal. Prama mendekat lalu mematikan lampu utama dan beralih menyalakan lampu tidur. Kemudian ia berbaring di samping Kylie
"Kamu mau tidur sekarang?"
"Ya." Jawab Prama singkat mencoba memejamkan matanya. Padahal pria itu tidak mengantuk, ia diam diam sebisa mungkin menahan hasratnya.
"Yasudah, selamat tidur suamiku." ucap Kylie.
"Hmm, selamat tidur juga untuk kamu."
Prama berbaring sambil membelakangi Kylie, ia mencoba memejamkan matanya, Kylie yang dibelakangi merasa sedikit kecewa pada Prama, ia pikir Prama akan tergoda dan menagih haknya sebagai seorang suami, tapi nyatanya tidak! Pria itu justru membelakangi dirinya seperti sekarang.
Atau jangan jangan, suaminya bukan pria normal?" pikirnya sudah mulai konyol.
"Mas' Panggil Kylie.
Prama yang memang belum tidur membuka matanya lagi saat mendengar panggilan dari Kylie.
"Kamu udah tidur?"
"Belum.' jawab Prama tanpa membalikkan badannya.
"Kenapa membelakangi aku sih, ayo balik menghadap ke sini." ucap Kylie sedikit merengek.
Prama pun membalikkan badannya menjadi terlentang, entah apa yang akan dibicarakan wanita itu sampai menyuruhnya berbalik.
Kylie menggeser tubuhnya agar semakin rapat ke tubuh Prama, tanpa berbicara apapun Kylie memeluk tubuh sang suami hingga membuat kedua dada mereka saling bertemu. Ia meletakkan kepalanya di atas dada bidang tersebut.
Prama membeku!
Seketika nafasnya tercekat, ia tak menyangka jika Kylie akan memeluk dirinya, bahkan ia sudah merasa sesak dibawah sana saat kulitnya merasakan dua benda empuk Kylie menempel di dada bidangnya. Wanita ini benar-benar agresif dari yang ia bayangkan.
"Peluk aku mas, jangan anggap aku orang lain. Sekarang aku udah jadi istri kamu, aku tahu kamu memang tidak menginginkan pernikahan ini. Tapi aku harap kamu bisa membuka hati kamu untuk menerima kehadiran aku." Ungkap Kylie pada Prama.
Prama terdiam, ia mencoba menyesuaikan pendengarannya atas apa yang diucapkan oleh Kylie. Karena memang Kylie tidak main main dengan pernikahan mereka tapi jujur ia masih tak bisa melepaskan Lara.
"Aku akan coba." Ujar Prama. Kylie tersenyum senang, ia semakin memeluk Prama lebih erat.
"Terimakasih, sayang." Kylie tersenyum. Perlahan mereka pun memejamkan matanya dan mulai terbawa ke alam bawah sadar. Kylie tak henti-hentinya memeluk lelaki itu dengan posesif seakan tak membiarkan Prama lepas sedikitpun dalam pelukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
andhis andhiz
suka sama karakterny kylie..
2023-01-14
0