Rumah Tangga

Setelah selesai menelpon, Malik pun berjalan menuju balkon. Ia begitu menikmati suasana di Villa ini yang berdekatan dengan pantai. Malik berdiri dengan tangan yang berada di dalam saku celananya.

Malik masih tidak menyangka dengan status barunya sekarang. Meski ia menikah dengan Naya karena perjodohan. Tetapi Malik tidak pernah menyesal memiliki Naya, justru ia merasa sangat beruntung bisa memiliki istri seperti Naya.

30 menit berlalu, kini Naya sudah selesai mandi dan sudah terlihat cantik dengan gaun pilihannya.

Naya pun menghampiri Malik, ia mengajak Malik untuk sarapan di bawah. Sarapan yang tadi Malik bawakan untuk Naya, dibawa kembali oleh Naya.

Meski pun tadi Malik sempat mengatakan, jika dia sudah sarapan. Tetapi, Naya tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh nya.

Mereka pun berjalan menuruni tangga, untuk sampai di meja makan.

Sesampainya di meja makan, mereka duduk bersebelahan. Naya mulai mengambilkan makanan untuk Malik.

Mereka kini makan bersama dengan tenang. Setelah selesai makan, tiba-tiba ponsel Naya berbunyi. Naya langsung mengangkat telpon, yang ternyata dari mama mertuannya.

" Assalamualaikum ma".

" wa'alaikummusalam menantu mama yang cantik".

Wajah Naya berubah menjadi merah, saat ia mendengar ucapan mama mertuanya. Naya terlihat malu, saat Malik menyadari hal itu. Ia langsung mengambil ponsel yang sedang Naya pakai.

" Halo ma, apa yang mama lakukan? Sampai membuat Naya seperti udang goreng". celetuk Malik, yang seketika membuat Naya kesal.

" Hei, kenapa jadi kamu yang berbicara dengan mama. Mama itu masih ingin mengobrol dengan menantu mama. Jadi cepat berikan ponselnya kepada Naya Malik".

" Tidak ma, mama berbicara saja denganku. Apa yang mama mau bicarakan? Biar nanti Malik yang sampaikan kepada Naya".

" Tidak ada, mama hanya ingin bertanya. Kapan kalian akan melakukan honey moon?".

" Honey moon? Entah lah ma, coba nanti Malik bicarakan dengan Naya".

" Ya sudah jika begitu, nikmati saja dulu kalian sebagai pengantin baru, dan cepat segera berikan mama cucu".

" Cucu? Mama ini kenapa begitu cepat sekali menginginkan cucu. Naya masih kuliah ma, jadi jangan terlalu terburu-buru ya ma".

" Ah tidak, pokoknya mama ingin segera memiliki cucu. Titik!".

Mama Malik langsung mengakhiri panggilan teleponnya.

Malik pun merasa kesal dengan permintaan mamanya. Sebab ia baru satu hari menikah, tetapi mamanya sudah meminta cucu saja. Emangnya, membuat cucu itu seperti membuat adonan donat, pikir Malik.

Malik pun mengembalikan ponsel milik Naya.

" Mas ini kenapa berbicara seperti itu kepada mama. Enak saja aku di bilang kayak udang goreng".

" Memang begitu, muka kamu merah seperti udang goreng".

" His... dosen killer galak. Apa saja yang sudah mama katakan tadi mas?".

" Enak saja, aku ini bukan dosen killer. Tapi aku ini dosen tampan bodoh. Mama tadi bertanya, kapan kita akan honey moon".

" Honey moon? Aku malah tidak kepikiran untuk honey moon mas. Aku pikir honey moon atau tidak, itu sama saja. Tetapi jika suatu saat aku juga ingin pergi berlibur ke luar negri. Tapi kalau untuk sekarang aku belum ingin. Karena, aku masih memiliki beberapa tanggung jawab. Jadi, bagaimana jika kita tidak honey moon mas?".

" Oke, tidak masalah. O iya, besok kita akan pulang ke Jakarta. Dan kita akan langsung pindah ke rumah kita. Aku juga sudah berbicara mengenai hal ini kepada mama dan papa. Dan mereka menyetujui nya".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!