Setelah setengah jam Naya berendam. Kini ia sudah selesai membersihkan tubuhnya dari busa yang merendam tubuhnya tadi di bathtub. Naya segera memakai pakaian dan bersiap untuk tidur.
Naya tertidur sangat nyenyak, dia tidak terlalu memikirkan mengenai perjodohannya. Sebab ia sangat mempercayai kedua orang tuanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan harinya, Naya sudah bangun dari tidur malamnya. Ia menjalani hari-harinya seperti biasa.
Naya hari ini pergi ke kampus lebih pagi, karena ada mata kuliah pagi. Sesampainya di kampus, Naya yang tak pernah memperhatikan dosen Malik. Kini malah lebih sering mencaritahu tentang dosen Malik.
Sedangkan dosen Malik, seperti tidak mengetahui. Jika dia akan di jodohkan dengan Naya.
Naya yang saat itu sedang berada di kantin, setelah menyelesaikan mata kuliahnya. Di kagetkan dengan kedatangan Darren. Teman satu jurusan dengan Naya. Darren ini sebenarnya sangat menyukai Naya. Darren sering memberikan Naya setangkai bunga. Namun, Naya tidak pernah menaruh rasa kepada Darre. Bahkan Naya juga tidak pernah baper, dengan perlakuan Darren yang manis kepadanya.
Naya menganggap Darren hanya sebagai teman biasa, dan tidak lebih dari itu.
" Hey, kenapa kamu mengagetkan ku Darren? Untung saja, aku ini wanita kuat. Jadi tidak mudah jantungan". Tutur Naya dengan menyombong kan dirinya.
" Ya harus dong, kalau gak kuat nanti pelanggan mu pada kabur. Hahaha". balas Darren.
" Ih kamu ini, bisa saja".
" kamu kenapa sendirian disini?".
" Ini aku lagi nunggu Milea dan Lutvi. Mereka masih ke kamar mandi dulu katanya".
" Oh, yaudah. Aku temenin kamu disini ya". Ucap Darren sambil mengambil kursi dan duduk bersebelahan dengan Naya.
" Hih, jauhan dikit sono. Kita ini bukan mahram, tahu". ucap Naya dengan mengusir Darren untuk duduk menjauh dengan Naya.
" Iya-iya". Darren pun menurut, dan menarik kursinya untuk duduk agak jauh dari Naya.
" Hallo". ucap Milea dan Lutvi bersamaan.
" Hem, kenapa lama banget di WC nya. Emang kalian habis nguras air di kamar mandi ya. Kenapa lama sekali". Tutur Naya kesal.
" Hehe, sory bestie. Cie ternyata lagi berduaan sama Darren. Kalau tahu begitu, tadi aku sama Lutvi gak Dateng kesini ckckckc". ucap Milea yang langsung membuat raut wajah Naya kesal.
" Hus kamu ini Milea, udah ah gak usah ngomong yang enggak-enggak. Udah ayo pesen makanan, aku udah laper ini".
" Oh iya, kamu udah pesen makanan belom Nay?". tanya Lutvi kepada Naya.
" Belum, tadi aku mau pesan tapi ragu, takut gak sesuai dengan yang kalian inginkan hehe".
" Ya ampun Nay, kayak baru berteman dengan kita saja. Ya sudah ayo pesan makanan". sambung Milea.
Mereka pun makan siang bersama di kantin, sambil bercerita sesuatu yang sangat seru untuk mereka.
Setelah selesai makan siang, Naya bergegas menemui mamanya yang sejak tadi sudah menelepon nya. Lagian mata kuliah hari ini sudah selesai.
Naya menemui mamanya yang sudah berada di butik, dengan menggunakan mobil pribadinya. Jika biasanya Naya akan diantarkan oleh pak supir, kini Naya harus mengemudikan mobilnya sendiri. Sebab, supirnya ada acara di keluarganya.
Setelah mengemudi 15 menit, Naya kini telah tiba di butik tersebut. Naya langsung bergegas menemui mamanya.
Setelah bertemu dengan mamanya, Naya di minta untuk memilih gaun yang cocok untuk acara pertunangannya.
Setelah beberapa waktu, Naya melihat-lihat gaun yang ada di pajangan butik tersebut. Akhirnya kini Naya menemukan gaun yang sangat ia inginkan. Gaun tersebut terlihat elegan dengan desain sederhana, namun mewah. Dengan taburan Cristal di bagian dada yang berbentuk v dalam, yang membuat Naya terlihat sangat cantik. Dan dengan warna hitam kombinasi gold. Tak lupa, mama Naya juga membeli baju seragam untuk keluarga Rouis. Agar terlihat kompak dan bagus.
Sungguh gaun pilihan Naya memang sangat indah. Bahkan gaun tersebut, merupakan hasil dari desainer ternama yang sengaja di pajang di butik itu.
Selera Naya memang sangat bagus.
Setelah selesai membeli gaun, kini mama Naya mengajaknya untuk berbelanja di mall. Mama Maura ingin mengajak Naya berbelanja keperluan Naya, saat pertunangan nanti.
Orang tua Naya sengaja tidak ingin menunjukan tempat dimana mereka akan bertunangan. Sebab acara itu akan dipersiapkan oleh orang tua Naya dan orang tua Malik.
Bahkan, Naya tidak akan dipertemukan dengan Malik, sebelum mereka melakukan pertunangan.
Meski pun Naya berada satu kampus dengan Malik, tetapi mereka juga enggan bertemu diam-diam di belakang orang tua mereka.
Sesampainya di mall, mereka pun berbelanja keperluan mereka. Setelah beberapa jam mereka berkeliling mall, akhirnya kini mereka kembali untuk pulang. Mama Naya sangat senang, karena Naya mau menerima perjodohan ini.
Setelah sampai di rumah, Naya membantu mamanya membawa barang belanjaan mereka. Saat mereka sampai di dalam rumah, Ira dan Carla sangat marah kepada mamanya. Karena mamanya hanya mengajak Naya untuk berbelanja.
" Mama kenapa jahat sekali, hanya mengajak anak kesayangan mama ini untuk berbelanja".
" Iya, benar apa yang di katakan kakak Ira. Hey kamu anak bungsu, jampi-jampi apa yang kamu berikan kepada mama dan papa. Sehingga kamu begitu sangat di sayangi oleh mereka ha". sambung Carla, dengan nada marah. Sedangkan Naya tidak menanggapi kedua kakaknya. Ia tidak pernah peduli dengan omong kosong kakaknya.
" Hei kalian ini, kalian itu sudah dewasa. Bahkan sudah menjadi janda juga, tetapi kenapa kalian tidak bisa bersikap dewasa seperti adik kalian. Dulu waktu kalian akan bertunangan dan menikah, Mama juga mengajak kalian untuk berbelanja sesuka kalian. Terus apa masalahnya sekarang, kalau mama juga melakukan hal itu kepada adik kalian". ucap mama Maura dengan nada membentak
Kedua kakak Naya pun tidak menjawab pertanyaan mamanya. Mereka merasa memang benar apa yang sudah dikatakan oleh mama. Kedua kakak Naya pun langsung pergi meninggalkan Naya dan Mama dengan perasaan kesal.
Sebenarnya kedua kakak Naya sudah mengetahui, jika Naya akan dijodohkan dengan anak sahabat mamanya. Namun kedua kakak Naya, tidak mengetahui kalau calon suami Naya adalah anak dari orang yang cukup berpengaruh terhadap dunia perbisnisan di dunia.
Karena orang tua Malik yang selalu sibuk dengan pekerjaan mereka, hal itu membuat jarak antara keluarga Rouis dan Gior. Sehingga kedua kakak Naya tidak pernah tahu mengenai kekayaan yang dimiliki oleh keluarga calon suami adiknya.
Jika kedua kakak Naya sampai mengetahui hal itu. Maka, sudah dapat dipastikan jika perjodohan itu pasti akan mereka batalkan dengan banyak cara. Mereka akan berusaha mati-matian untuk merebut Malik dari Naya.
Tetapi karena papa mereka mengetahui sifat Ira dan Carla. Papa mereka sudah mengantisipasi hal tersebut dengan bantuan sahabat karib tentunya. Siapa lagi jika bukan Ronald Gior, sahabat karib Jordi Rouis sekaligus calon besannya.
Setelah beberapa hari persiapan pertunangan telah rampung. Kini tiba waktunya, pertunangan antara Naya dan Malik akan di selenggarakan. Dan untuk pertama kalinya, mereka akan bertatap muka.
Saat ini pukul, 19:00 WIB. Naya dan Malik, serta kedua orang tua mereka sudah berada di tempat acara pertunangan akan di laksanakan. Hingga instruksi dari MC menyuruh Naya untuk memasangkan cincin di jari Malik, dan sebaliknya.
Acara pertunangan ini di selenggarakan, dengan tertutup. Sebab mengingat Naya yang sedang berkuliah di kampus yang sama dengan Malik. Jadi Naya menyetujui pertunangannya, karena sebelumnya ia meminta. Jika, pertunangan dan pernikahan mereka akan di lakukan secara tertutup dengan tamu yang sangat minim, hanya keluarga inti saja yang boleh hadir.
Malik pun satu pendapat dengan Naya, saat orang tua Malik menyampaikan kabar ini dari orang tua Naya.
Naya dan Malik kini sudah resmi bertunangan, mereka akan melaksanakan pernikahan 2 Minggu lagi. Saat pemasangan cincin tadi, Naya merasa begitu gemetar. Ia tidak menyangka akan memasangkan cincin pertunangan kepada dosen Killer yang menjadi favorit para mahasiswi di kampusnya.
Setelah semua keluarga selesai berfoto-foto mereka melanjutkan acara dengan makan malam bersama. Di sana mereka duduk berpasang-pasangan. Kecuali kedua kakak Naya, mereka duduk satu meja tanpa pasangan mereka.
Setelah Naya duduk berdua dengan Malik, tidak ada kata yang keluar dari mulut mereka. Tapi tiba-tiba, ketika makan Malik seperti ingin mencium Naya. Naya yang melihat gerakan Malik yang mendekati wajahnya pun mulai memejamkan mata. Namun, ternyata Malik hanya mengusap makanan yang tersisa di bibir Naya dengan tisu.
" Kenapa? Apa kamu berharap saya akan mencium mu?". Ucap Malik si dosen killer itu, dengan wajah datarnya.
" Hah apa-apaan pak dosen ini. Aku tidak mengharap apa pun darinya. Aku juga tidak Sudi, meminta cium darinya. Dasar Dosen Killer". ucap Naya dalam hati. Ia tidak menjawab pertanyaan Malik.
" Kenapa kamu malah menggerutu dalam hati. Seharusnya kamu itu senang jika aku mencium mu. Kamu itu wanita beruntung, banyak mahasiswi lain yang ingin dekat denganku".
" Ih apaan kenapa dia menjadi seperti cenayang dan menyombongkan diri seperti ini". Jawab Naya dalam benaknya.
" Kenapa kamu diam saja. Apa kamu tidak mendengar ucapanku?".
" Aku mendengarnya pak dosen. Jika boleh bertanya, kenapa pak dosen mau menerima pertunangan ini?" ucap Naya.
" pertama, jangan panggil saya pak dosen. Karena saya bukan dosen kamu, panggil saya dengan sebutan mas. Yang kedua alasan saya, kenapa menerima perjodohan ini. Sebab saya tidak bisa menolak permintaan orang tua yang begitu tulus menyayangi saya. Saya tidak ingin menjadi anak durhaka". Jelas Malik dengan wajah datarnya.
" Hanya itu saja pak dos, eh mas Malik?".
" Lalu apakah, kamu berharap lebih dari itu?".
" Berharap lebih apanya? Dasar Dosen killer gak jelas" Tutur Naya dalam benaknya.
Mereka pun melanjutkan makan malam mereka hingga selesai.
Setelah makan malam bersama itu selesai, acara itu pun tak lama telah usai juga. Keluarga Malik dan Naya pun kembali pulang.
Keesokan harinya, Naya memulai aktivitas seperti biasa. Namun kali ini agak berbeda rasanya. Karena kali ini ia kuliah dengan status sebagai tunangan dari dosen salah satu di kampus itu.
Setelah perjalanannya dari rumah ke kampus cukup jauh. Kini Naya sudah tiba di kampusnya. Di sana Naya sudah di tunggu oleh dua sahabatnya, yaitu Milea dan Lutvi. Mereka melambaikan tangan kepada Naya dan memanggil nama Naya.
" Hei Naya, di sini". ucap Milea.
Naya pun segera berlari ke arah mereka, namun payahnya. Sepatu Naya yang lupa di ikatnya membuat ia terjatuh. Tapi syukurnya, Naya tidak jadi jatuh. Karena kebetulan Malik yang baru tiba dan tak jauh dari Naya. Langsung spontan menarik tangan Naya hingga tubuh mereka menempel, seperti orang yang sedang berpelukan.
Naya yang sadar dengan hal itu, langsung mendorong tubuh Malik.
" Em, maaf-maaf pak". ucap Naya gugup, tiba-tiba jantungnya berdegup sangat kencang.
Malik yang tidak menghiraukan perkataan Naya, langsung jongkok dan mengikatkan tali sepatu Naya.
Naya yang melihat hal itu, merasa sangat malu. Saat ia sadar, jika di sana ada Milea dan Lutvi. Naya langsung meminta Malik untuk berdiri.
" pak dosen, please tolong berdiri lah. Di sana ada mahasiswi bapak yang sedang memperhatikan kita". jelas Naya.
Malik tetap tidak mendengarkan ucapan Naya, dan tetap membenahi ikat sepatu Naya. Barulah setelah selesai, ia berdiri.
" Kamu ini, seperti anak kecil saja. Mengikat sepatu tidak becus". Ucap Malik dengan langkah meninggalkan Naya, yang sedang bengong mendengar perkataan Malik.
Saat Naya bengong, tiba-tiba Milea dan Lutvi datang dan menepuk pundak Naya.
" Heh, apa yang terjadi? Kenapa dosen Malik begitu perhatian kepadamu. Sampai-sampai dosen Malik, mengikatkan tali sepatumu. Jangan-jangan?". Ucap Milea curiga.
" Iya, kenapa kalian bisa begitu dekat. Padahal kan, dosen Malik tidak mengajar di kelas mu?".
sambung Lutvi kepo.
" Ih apaan sih kalian. Tadi itu, kalian salah melihat, mana mungkin dosen killer seperti dia Sudi mengikatkan sepatu mahasiswinya. Tadi itu waktu dosen Malik, membantuku agar tidak terjatuh, tidak sengaja kunci mobilnya terjatuh tepat di hadapan ku. Jadi dia mencari dengan berjongkok". Jelas Naya kepada dua sahabat yang sedang kepo kepadanya.
" Oh begitu, ya sudah ayo ke kantin dulu, mumpung masih ada waktu 20 menit sebelum jam masuk tiba. Aku sudah sangat lapar sekali bestie". tutur Milea. By Yang disambut anggukan oleh Lutvi dan Naya.
Mereka bertiga pergi bersama ke kantin. Sesampainya di kantin, mereka memesan menu favorit mereka. Sambil menunggu pesanan mereka datang. Mereka bertiga bergosip ria bersama.
Sedangkan dosen Malik memperhatikan calon istrinya dari kejauhan. Sebenarnya, dalam benaknya dosen Malik sangatlah menyukai Naya. Karena Naya memiliki sifat yang baik juga wajah yang amat sangat cantik bak bidadari, yang tidak dimiliki oleh wanita-wanita lain diluar sana.
Namun, dosen Malik gengsi untuk mengakui itu semua. Dan saat Milea berada di kantin kemarin bersama Darren, sebenarnya dosen Malik merasa sangat cemburu dengan kedekatan mereka. Tetapi, dosen Malik tidak bisa berbuat apa-apa. Karena mereka belum memiliki hubungan apa pun.
Tetapi jika sekarang, Naya berani berbuat macam-macam dengan pria lain. Dosen Malik tidak segan-segan akan menegurnya. Sebab mereka sudah resmi bertunangan dan dalam hitungan hari akan melangsungkan pernikahan mereka di Bali.
Mereka akan mengambil cuti libur 3 Minggu, menjelang UN pernikahan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments