Setelah membayar, ibu tersebut pergi meninggalkan toko kue milik Naya.
Sedangkan Naya langsung masuk ke belakang, untuk memulai menghias dan membuat beberapa cake pesanan yang akan di antar besok, termasuk kue milik ibu itu.
Naya yang dibantu oleh beberapa kariawannya, mulai membuat adonan cake.
Alhamdulillah, Naya sudah mendapat pesanan cake ultah untuk satu Minggu ke depan. Naya sangat bersemangat membuat pesanan cakenya.
Kini tiba pukul 20:00 Naya dan para kariawan lainnya, menyudahi pekerjaan mereka. Setelah selesai merapikan semuanya, Naya dan para kariawan pergi meninggalkan toko kue ini. Naya bergegas pulang kerumah orang tuanya.
Naya pulang dengan di jemput supir pribadinya. Ia merasa sangat lelah, hingga di perjalanan ia tertidur.
Sesampainya di rumah, Naya di bangunkan oleh supirnya.
Setelah terbangun dari tidurnya, Naya pergi masuk ke dalam rumah. Sesampainya di dalam rumah, Ibu Naya memanggilnya untuk makan malam bersama. Di meja makan itu ada mama dan papa Naya, juga kedua kakaknya.
Naya yang pun berjalan menuju meja makan. Kemudian setelah sampai di meja makan, ia dudu di sebelah mamanya.
" Weh anak kesayangan mama sama papa baru pulang nih. Kayaknya capek banget gak sih". ucap Ira Rouis dengan sudut bibir sebelah yang terangkat.
Naya yang mendengar perkataan dari kedua kakaknya hanya diam, dan melanjutkan makannya. Naya tidak peduli dengan ucapan kedua kakaknya, Naya merasa sudah biasa di Katai seperti itu.
" Kalian ini apa-apaan sih. Adiknya baru pulang kerja, ya tentu capek. Emangnya kalian yang gak punya pekerjaan, yang bisanya menghamburkan uang saja". Sambung papa Naya kesal.
Kedua kakak Naya hanya diam, dengan memutar bola matanya. Mereka tidak berani menjawab perkataan dari papanya, karena takut jika mereka melawan. Maka, fasilitas yang mereka dapatkan akan hilang. Diambil kembali oleh papanya.
Selesai makan malam, Kedua kakak Naya langsung berpamitan pergi. Jika ada yang bertanya, kedua kakak Naya pergi kemana. Maka jawaban nya adalah, mereka pergi ke club untuk bersenang-senang bersama teman-teman mereka.
Sedangkan, Naya dan kedua orang tuanya masih berada di meja makan sambil memakan, makanan penutup.
Saat Naya asik makan kentang goreng. Tiba-tiba papa Naya dengan wajah serius ingin berbicara kepadanya.
" Naya putri papa, Em sebenarnya ada yang ingin papa katakan nak".
" Ya katakan saja pa, kenapa papa serius sekali".
" Ya karena papa ingin berbicara sesuatu hal yang sangat serius, kepadamu. Sebenarnya papa sudah memiliki jodoh untukmu, dan kalian akan bertunangan dua Minggu lagi. Dan akan menikah akhir bulan ini". Jelas papa Naya.
" Hah.... A-pa maksud papa. Papa pasti bercanda nih". ucap Naya tidak percaya dengan ucapan papanya.
" Tidak sayang, papa kamu tidak bercanda. Ini serius, bahkan kami dan keluarga pria itu sudah menyiapkan pesta pertunangan kalian sayang". Jelas mama Naya.
"T-tapi ma, kenapa tidak dibicarakan terlebih dahulu kepada Naya?".
" Sayang, mama dan papa ingin yang terbaik untukmu nak. Mama dan papa yakin jika kami tidak salah memilih Malik untuk jadi suami kamu". Jelas mama Naya kembali.
" Ha Malik? Pak Malik yang jadi dosen di kampus Naya ma?".
" Iya sayang, kamu hari menerima perjodohan ini sayang. Dulu mama dengan papa juga di jodohkan, sama kayak kamu. Tetapi lihat, sekarang kami bisa hidup bahagia".
" Hem, T-tapi kenapa bukan kak Ira atau kak Carla saja yang mama dan papa jodohkan. Mereka kan sudah memliki cukup umur untuk menikah. Sedangkan Naya masih muda, Naya masih berumur 22 tahun".
" Sayang, kamu kan tahu sendiri. Jika kedua kakak mu itu, sudah berstatus janda dan suka kelayapan gak jelas. Dan mereka memilih kamu, sebagai calon menantu mereka. Bagaimana, kamu mau kan? Mama sangat berharap sekali kepadamu nak. Karena kami ingin memiliki hubungan yang lebih dekat dengan sahabat SMP kami, yaitu calon mertua kamu". Jelas mama Naya.
" Sahabat SMP mama dan papa? Maksudnya bagaimana ma?".
" Jadi, dulu pak Ronal sudah berpacaran dengan Bu Bilqis, calon mertua kamu. Terus pak Ronal itu sahabat papa, sedangkan Bu Bilqis sahabat mama. Kemudian mereka berdua menjodohkan kami. Hingga kami berada di bangku SMA pak Ronal dan Bu Bilqis masih berpacaran, begitu juga dengan mama dan papa. Sampai kami kuliah pun, kami masih setia dengan pasangan kami masing-masing. Sampai Bu Bilqis dan pak Ronal menikah dan memiliki anak. Tapi berbeda dengan mama dan papa, setelah anak Bu Balqis berumur 6 tahun. Mama dan papa harus terpaksa putus hubungan, karena nenek kamu ingin menjodohkan mama dengan laki-laki pilihannya. Singkat cerita, saat perjodohan itu tiba. Ternyata laki-laki yang dimaksud oleh nenekmu adalah papa. Jadi, mama dan papa akhirnya bisa menikah, dengan rencana yang sudah di buat oleh nenek dan keluarga papa". Jelas Maura, mama Naya.
" Ya ampun, so sweet banget ma. Ya sudah lah, jika ini memang sudah menjadi keputusan mama dan papa. Naya mau nurut saja, lagian Naya juga percaya dengan pilihan kalian. Mama dan papa pasti sudah memilihkan jodoh yang terbaik untuk Naya".
" Tentu dong sayang, Naya kan anak kesayangan Papa dan mama. Jadi, tidak mungkin jika papa dan mama, memilihkan jodoh yang salah untukmu". sambung Jordi, papa Naya.
" Ya udah kalau gitu Naya pergi ke kamar dulu, mau mandi terus tidur pa ma. Soalnya, hari ini Naya banyak pesanan. Jadi capek banget".
" Oke, tapi besok ikut mama ke butik ya. Buat cari baju pertunangan kamu".
" Siap ma".
Naya pun pergi meninggalkan mama dan papanya di meja makan, Naya ingin segera mandi untuk tidur. Karena hari ini sangat melelahkan baginya.
Sesampainya di kamar, Naya langsung pergi ke kamar mandi. Kemudian melucuti pakaiannya, satu persatu. Naya mulai berendam di bathtub miliknya. Saat Naya merendam tubuhnya dalam bathtub, Naya kembali kepikiran dengan calon jodohnya. Yaitu, Malik salah satu dosen killer yang sangat tampan di kampusnya. Bahkan banyak mahasiswi yang menginginkan dekat dengan Dosen Malik.
Sampai-sampai ada Genk bernama ^Pecinta Dosen Malik^, yang dibuat oleh kakak-kakak senior di kampusnya. Naya jadi takut, bagaimana ketika para pengagum dosen Malik mengetahui. Jika, Naya akan menikah dengan dosen Malik.
"Haduh-haduh, Udah Naya jangan mikir yang enggak-enggak. Ini kan bukan kemauan kamu, untuk menikah dengan dosen killer itu". ucap Naya monolog. Meski pun Malik tidak pernah mengajar di kelas Naya, karena dosen Malik mengajar di jurusan manajemen. Tetapi Naya tetap tahu, jika dosen Malik adalah dosen yang kejam.
Setelah setengah jam Naya berendam. Kini ia sudah selesai membersihkan tubuhnya dari busa yang merendam tubuhnya tadi di bathtub. Naya segera memakai pakaian dan bersiap untuk tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
abdan syakura
Positif thinking ya Naya...
Smg lncr usaha cake nya..
2023-02-15
0