debat dengan ibu mertua

Wendy dan Ropy termenung di ruang keluarga, mereka bingung mau ngomong apa. Karena mereka tau watak Nenih, kalau dia bilang tidak ya tidak. Ropy bedo'a dalam hatinya " ya allah mudah-mudahan ibu di lembutkan hatinya, dan menerima keputusan kami untuk segera pindah aamiin"

Waktu berlalu... selesai akhir pekan kembali lagi ke hari kerja, setelah Wendy berangkat ke kantor, Ropy menjalankan rutinitasnya sehari - hari yaitu bersih - bersih, beres - beres, mencuci dan masak. Dia ingin memasak makanan yang pedas - pedas karena untuk menambah semangatnya, yang lagi kalut karena ibu mertuanya yang delalu marah - marah.

" ngapain kamu bikin belado terung dan telur, ini apa lagi sambal goreng ati, sengaja ya kamu supaya ibu sakit perut" kata Nenih sambi ngelempar sodet ke wajan dan membuat sambel goreng ati berserakan ke pinggir kompor. " astagfirullah ibu, kenapa harus di lempar jadi berantakan dan kotor lagi. Ropy mau makan yang pedas - pedas bu, kalau ibu gak suka ya jangan makan yang pedas kan masih ada ayam goreng dan tumis kangkung. Jangan marah - marah apalagi bawa - bawa ke makanan pamali buu" jawab Ropy kesal sama ibu mertuanya, dia belum istirahat dari bangun tidur udah di marahin mertua yang kerjaannya hanya duduk, ngumpul - ngumpul arisan dan bergosip dengan tetangganya. " apa kamu bilang pamali, jangan menasehati ibu Rop. Ibu lebih tua dan kebih tau dari kamu, jangan sok tau kamu" Nenih ngomel sambil nunjuk - nunjuk telunjuk sama Ropy.

Ropy diam tidak menjawab omelan mertuanya, sambil mungutin sambel goreng ati yang berserakan di pinggir kompor. Lalu dia membersihkannya dan menyelesaikan masaknya yang sempat terganggu oleh drama mertua. Setelah selesai masak Ropy mandi dulu, sambil nunggu suaminya pulang untuk makan siang bersama di rumah. Selesai mandi Ropy keluar kamarnya menuju meja makan yang sudah di tunggu suaminya " maaf ya mas lama ya nunggunya, aku mandi dulu tadi abis masak gerah" katanya. " gak apa - apa mas baru datang ko, nasak apa kamu sekarang mas udah laper nih" jawab Wendy. " sambal goreng ati dan belado telor paje terong juga mas. sebentar aku siapin dulu ya, masakannya masih di wajan biar lama angetnya" kata Ropy. Lalu dia menyiapkan piring - piring untuk di isi pasakannya, pas Ropy membuka tutup wajan dia bengong. " lho kenapa tinggal sedikit pasakanku ya, padahal tadi banyak masaknya" " itu tadi di minta sama Nina karena dia gak masak, suruh ngambil aja sendiri lagian ibu gak suka pedas - pedas" kata Nenih, ternyata kakak iparnya yang ngambil selalu begitu. Mentang - mentang anak orang kaya selalu ngerendahin dan tidak menghargai Ropy yang berasal dari kampung. Selalu menghina dengan kata kampungan dan lain - lain, tapi hampir setiap hari minta masakanku dan kalau aku belum masak dia menyuruhku masakin untuknya, "kalau dia orang kaya kenapa enggak pake pembantu aja jangan ngerecokin aku terus" batin Ropy. " kenapa kak Nina enggak bilang dulu sama Ropy, itu kan masakan dia bu. Jangan seenaknya ngambil, walaupun kita tinggal di rumah ibu tapi kak Nina harus minta ijin dulu sama Ropy, gak sopan mentang - mentang jadi kakak" wendy membela istrinya. " kan ibu yang ijinin wendy, sama aja ijin dari ibu juga. Ngapain repot - repot nungguin yang mandi" jawab nenih. " pokonya ibu dan kak Nina jangan begitu, hargailah Ropy yang udah repot memasak" balas Wendy. "Ya udah mas kita makan aja, gak apa - apa sedikit juga banyakin nasinya aja mas. kalau debat terus entar terlambat balik lagi ke kantor. Yuk makan mas.. Buu" kata Ropy karena malas debat terus sama mertua yang selalu ingin menang sendiri.

Episodes
1 Rencana pindah
2 debat dengan ibu mertua
3 Pulang Ke Rumah Orang Tua
4 Tiba Di Rumah Ema Dan Abah
5 Abah Motong Ayam Kampung dan Bebek
6 Hartanto Mancing Ikan Di Kolam Abah
7 Wendy Menyusul Ke Kampung
8 Beli Rumah Baru
9 Belanja Perabotan Dan Perlengkapan Rumah
10 Tuduhan Ibu Mertua
11 Memasak Kesukaan Keluarga
12 Istri Kakak Ipar Yang Sombong
13 Pindah Rumah
14 Berduaan Di Rumah Baru Dengan Hartono
15 Hari Istimewa
16 Bertemu Dengan Teman Kantor Suami
17 Mertua Di Rawat Di Rumah Sakit
18 Menginap Di Rumah Sakit
19 Semakin Mencurigakan
20 Kenyataan Pahit
21 Talak
22 Tinggal Di Ibu Kota
23 Bertemu Teman Semasa SD
24 Kekecewaan Hartono
25 Di Lamar Lagi
26 Menghadiri Wisuda Anak Bersama Mantan
27 Ema dan Abah Datang ke Ibu Kota
28 Makan Bersama Keluarga dan Calon Suami
29 Sah
30 Resepsi
31 Salam Kenal Dari Autor Baru
32 Bulan Madu di Kapal Layar
33 Belanja oleh - oleh
34 Diajak Ke Kantor Suami
35 Sibuk Lagi.
36 Melayat Mantan Mertua
37 Makan Siang Berdua di Restauran Jepang
38 Jalan - Jalan di Taman Mini
39 Emak dan Abah Pulang Kampung
40 Signal Calon Mantu
41 Bertemu Ayahnya Anak - anak
42 Dapat Hadiah Jalan - Jalan ke Eropa
43 Keliling Kota Paris
44 Mengelilingi Kebun Bunga Tulip
45 Menjelajahi Desa Grindelwald
46 Swiss Yang Indah Dan Damai
47 Ditampar Mantan Istri Suami
48 Dikasih Hadiah Spesial
49 Tamu Tak Di Undang
50 Mobil Ropy Tabrakan
51 Ida Meninggal
52 Hartanto Tunangan
53 Hartawan Cemburu
54 Hartono Beli Mobil
55 Hartono Pindah Rumah
56 Ropy Pingsan
57 Ropy Pendarahan
58 Keguguran
59 Pulang Dari Rumah Sakit
60 Pernikahan Anak Pertama
61 Nyinyiran Mantan Ipar
62 Nina Minta Tas
63 Wendy Tabrakan
64 Melayat
65 Menjual Rumah
66 Bikin Puding Buah
67 Bertemu Pengamen Cilik
68 Membelikan Ponsel Baru Untuk Nurdin
69 Nurdin Ternyata Cucunya Tetangga Emak di Kampung
70 Kejutan Anniversary Yang Gagal
71 Tambah Karyawan
72 Doni Ijin Menikah
73 Kedatangan Calon Menantu
74 Pembukaan Resort & Restauran
75 Cucu Pertama
76 Pengumuman
77 Extra 1 Wanita Penggoda
78 Extra 2
79 extra 3
80 Extra 4
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Rencana pindah
2
debat dengan ibu mertua
3
Pulang Ke Rumah Orang Tua
4
Tiba Di Rumah Ema Dan Abah
5
Abah Motong Ayam Kampung dan Bebek
6
Hartanto Mancing Ikan Di Kolam Abah
7
Wendy Menyusul Ke Kampung
8
Beli Rumah Baru
9
Belanja Perabotan Dan Perlengkapan Rumah
10
Tuduhan Ibu Mertua
11
Memasak Kesukaan Keluarga
12
Istri Kakak Ipar Yang Sombong
13
Pindah Rumah
14
Berduaan Di Rumah Baru Dengan Hartono
15
Hari Istimewa
16
Bertemu Dengan Teman Kantor Suami
17
Mertua Di Rawat Di Rumah Sakit
18
Menginap Di Rumah Sakit
19
Semakin Mencurigakan
20
Kenyataan Pahit
21
Talak
22
Tinggal Di Ibu Kota
23
Bertemu Teman Semasa SD
24
Kekecewaan Hartono
25
Di Lamar Lagi
26
Menghadiri Wisuda Anak Bersama Mantan
27
Ema dan Abah Datang ke Ibu Kota
28
Makan Bersama Keluarga dan Calon Suami
29
Sah
30
Resepsi
31
Salam Kenal Dari Autor Baru
32
Bulan Madu di Kapal Layar
33
Belanja oleh - oleh
34
Diajak Ke Kantor Suami
35
Sibuk Lagi.
36
Melayat Mantan Mertua
37
Makan Siang Berdua di Restauran Jepang
38
Jalan - Jalan di Taman Mini
39
Emak dan Abah Pulang Kampung
40
Signal Calon Mantu
41
Bertemu Ayahnya Anak - anak
42
Dapat Hadiah Jalan - Jalan ke Eropa
43
Keliling Kota Paris
44
Mengelilingi Kebun Bunga Tulip
45
Menjelajahi Desa Grindelwald
46
Swiss Yang Indah Dan Damai
47
Ditampar Mantan Istri Suami
48
Dikasih Hadiah Spesial
49
Tamu Tak Di Undang
50
Mobil Ropy Tabrakan
51
Ida Meninggal
52
Hartanto Tunangan
53
Hartawan Cemburu
54
Hartono Beli Mobil
55
Hartono Pindah Rumah
56
Ropy Pingsan
57
Ropy Pendarahan
58
Keguguran
59
Pulang Dari Rumah Sakit
60
Pernikahan Anak Pertama
61
Nyinyiran Mantan Ipar
62
Nina Minta Tas
63
Wendy Tabrakan
64
Melayat
65
Menjual Rumah
66
Bikin Puding Buah
67
Bertemu Pengamen Cilik
68
Membelikan Ponsel Baru Untuk Nurdin
69
Nurdin Ternyata Cucunya Tetangga Emak di Kampung
70
Kejutan Anniversary Yang Gagal
71
Tambah Karyawan
72
Doni Ijin Menikah
73
Kedatangan Calon Menantu
74
Pembukaan Resort & Restauran
75
Cucu Pertama
76
Pengumuman
77
Extra 1 Wanita Penggoda
78
Extra 2
79
extra 3
80
Extra 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!