Atas Nama Cinta

Atas Nama Cinta

1 Jaminan

Juragan Darto duduk di ruang tamu, di rumah petak padat penduduknya. Lelaki bertubuh tambun itu hanya diam menatap kedua orang di hadapannya dengan tenang memainkan kipas yang selalu dibawanya ke manapun dia pergi.

Dengan topi hitam bundar merupakan khas lelaki paruh baya itu. Tanpa menghiraukan ekspresi wajah kedua orang yang ditemui nya. Juragan Darto asyik menghisap rokok nya.

"Bagaimana untuk pembayaran, sudah di sediakan uang nya?" Tanya Juragan Darto dengan pelan. Sementara itu Suhadi dan Anik gemetaran, menelan ludah sendiri karena ketakutan.

"Mohon maaf sebelumnya, juragan Darto. Bukannya kita ingkar janji, namun mau bagaimana lagi. Kita mengalami kerugian. Panennya tidak sesuai harapan kami, dengan ini kami memohon jika pembayaran bisa ditukarkan dengan hal lainnya?" Anik mencoba bernegosiasi langsung dengan juragan Darto.

"Menukarnya? Bukan aku tidak menerimanya, tapi harta berharga milik mu sudah tak tersisa di rumah ini?" Ucap juragan Darto bernada sinis.

"Maafkan aku juragan. Tapi saya dengar menantu Juragan Darto orang kota. Dan terkenal,tapi tidak mau mengandung bayi ?"

"Maafkan saya sekali lagi, Juragan Darto. Bukankah Den Bagaskara itu hanya anak tunggal? Dengan kekayaan melimpah ruah, Bagaimana jika tak ada penerusnya lagi?" Anik bertanya kepada Juragan Darto dengan intonasi hati-hati.

Perlahan telah terbit seringai Anik, namun buru-buru ke mode memelas saat sang suami meliriknya.

"Juragan Darto, biarpun kaya raya jika tak ada penerusnya lagi bukankah itu hanya berupa bongkahan batu kali tak berguna. Toh mati juga tak membawa nya, benar bukan Juragan Darto?" Tanya Anik, dengan berekspresi seolah prihatin dengan kondisi juragan Darto.

" Kau bermaksud menukarnya dengan Putrimu?" Tanya Juragan Darto ketus. "Bukan. Tapi dengan nya, keponakan saya yang lulus tahun ini. Masih singgel tak pernah pacaran. Lulusan SMA tahun ini Juragan Darto."

Anik dengan semangat menjelaskan tentang Keadaan keponakannya. "Namanya Larasati dia piatu tak memiliki ibu pada usianya yang ke 3th. Sedangkan ayahnya menikah lagi, namun wanita itu yang tidak mau direpotkan dengan adanya seorang anak."

"Ayahnya menitipkan nya pada kami, tanpa memberikan uang. Bisakah Juragan Darto bayangkan saja bagaimana keadaan kami."Ujar Anik dengan muka memelas pada lelaki itu.

"Maksud saya Juragan Darto, putra Juragan Darto dapat menikah siri dengan keponakan saya dengan demikian akan status anak yang lahir nanti sah di mata agama dan masyarakat."

"Jelasnya dia bisa menjadi ibu pengganti untuk tuan muda." Jelas Anik pada lelaki paruh baya itu. Juragan Darto terdiam sejenak, "Ini sudah hampir tiga tahun pernikahan mereka, Bagaskara dan Karina.

Namun keduanya secara langsung mengatakan padanya bahwa akan menunda kehamilan terlebih dahulu karena fokus pada karir.

Juragan Darto menghela nafas panjang, "Baik setelah ujiannya bawa dia ke rumah dan kita buat dengan perhitungan karena itu." Titah juragan Darto.

Di lain sisi. Angin berhembus sepoi-sepoi membawa kain tirai bergoyang perlahan. Membuat orang malas apalagi jika ditambah dengan suasana yang sejuk dingin.

Seorang wanita cantik mendesah mendayu-dayu membuat sang lelaki bertambah semangat dalam kegiatannya. Dengan kuatnya tak pernah berhenti bergerak membuat sang wanita melebarkan sepasang kakinya.

Mereguk kenikmatannya bersama dengan sang kekasih menuju puncaknya. Sang lelaki bangkit setelah sudah mengumpulkan tenaga nya.

Lelaki itu langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari jejak sisa percintaan mereka barusan.

Wanita itu bermanja-manja dengan meletakkan selimut di organ intim nya saja. Sedangkan untuk lainnya terpampang jelas karena terbuka. Dengan semangat ia berselancar di medsos.

Yang menjadi kesukaannya memamerkan keindahan tubuhnya, ada tempat wisata yang dia kunjungi juga barang branded miliknya.

Ia membuka aplikasi hijaunya dan berchat ria. Suara shower berhenti bersamaan dengan munculnya Bagaskara dengan mengenakan handuk yang melilit di pinggang nya.

Tangan kanannya mengeringkan rambut nya yang basah. Bagaskara adalah putra Juragan Darto. Dan Karina adalah istri Bagaskara, yang artinya anak menantu, mereka menikah di catatan sipil tanpa pesta.

"Aku pergi." Pamit Bagaskara dengan menghadiahi kecupan manis di pipinya. Berlalu meninggalkan Karina tanpa berkata apa-apa.

Akhir-akhir ini Bagaskara banyak diam saja tak mengomentari tentang kegiatannya Karina . Karena jenuh dengan rutinitas wanitanya, beraneka ragam alasannya. Sementara itu ayahnya selalu meminta nya untuk segera memiliki momongan.

Lelaki itu memacu mobilnya menuju perusahaannya yang dia dirikan delapan tahun lalu. Di tahun ke lima ia bertemu dengan Karina lalu menjalin hubungan dan berakhir pernikahan.

Wanita itu tak mau di ekspos pernikahan nya, semuanya hanya demi karir. Berulangkali dia di minta untuk meninggalkan dunia permodelan. Namun Karina selalu menolaknya.

Setelah setengah jam Karina berbaring , wanita itu pun bangkit menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dua jam lagi ada foto shoot dengan majalah dewasa yang populer di kota.

Dia sebagai artis sangat profesional namun di balik itu semua nya, ia termasuk orang yang mudah membuka pahanya demi karir juga uang.

Seperti halnya yang di lakukan saat ini dia mendatangi salah satu fotografer profesional yang terkenal. Karina dijanjikan oleh lelaki itu langsung mendapatkan kontrak kerja di Paris.

Wanita itu langsung kegirangan dan tak menyia-nyiakan kesempatan untuk itu. Seperti saat ini wanita itu dalam kukungan lelaki itu. Dengan berbagai jenis serangannya.

Wanita itu mengimbangi permainan nya. Karina memang ketagihan dengan permainan itu. Bahkan terkadang ia bermain threesome. Dan parahnya Bagaskara tidak mengetahui tentang itu.

Wanita itu melakukan apapun demi menambah pundi-pundi uang nya. Tanpa memikirkan akibatnya di kemudian hari.

Karina sangat senang melayani nya dalam ruang kerja sang fotografer. Dari nemplok seperti cicak, nungging ataupun merayap. Karina puas karena partner bermain nya kalo ini sangat kuat staminanya.

"Semuanya sudah ku atur. Kau tinggal membawa tubuh mu dan kita banyak waktu di sana, dan aku jamin kau puas akan servis ku." Ucapnya sambil mengenakan pakaian yang berserak di lantai.

"Sudah puas bermain sekarang sudah waktunya untuk berbicara serius. " Kata lelaki itu.

"Kirimkan saja kontrak kerja ke rumah dan semuanya harus tampil perfek." Karina menolak untuk dipeluknya lagi.

Karina tak menyangka bahwa keberuntungan sedang berpihak pada nya. Kegiatan rutinitas nya tak di ketahui suaminya. Karina merasa di atas angin. semua kesenangan nya saat tak ada yang mengetahui jika dia merangkap sebagai pemuas nafsu .

Bagaskara bertambah buruk moodnya setelah mendapatkan telepon dari ayahnya, Juragan Darto meminta nya pulang untuk menikah.

"Wanita itu sederhana dan baru lulusan SMA. Tak pernah berpacaran dengan seorang pria."

Bagaskara mendengus dingin. "Hari gini tak mungkin ada wanita yang menolak untuk dipeluk serta dicumbu oleh lelaki." Batin Bagaskara.

Entahlah Bagaskara bertambah kesal jika sudah menyinggung tentang keturunan. Bagaskara terlalu fokus pada pekerjaan nya. Jauh di lubuk hati berkata, "Metode wanita intinya masih sama, tergoda dengan kekayaan, itu pasti. Perempuan itu bersedia menjadi istri sirinya. Menjadi apa saja ".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!