Rencana Pernikahan Kedua

Sebuah notif ponsel yang berdenting mengalihkan pikirannya yang tengah berasumsi sendiri. Diraihnya ponsel Haki yang tadi dilempar diatas ranjang.

Sebuah pesan dari nomor dengan nama MY LOVE. Adiba mengamati nomor itu, dan dia yakin dia tak salah baca. Nomor itu bernama MY LOVE, tapi anehnya dia yakin itu bukan dirinya, karena jelas dia tak mengirim pesan apapun pada Haki. Dia mencoba menelpon sang suami dari ponselnya, dan ternyata kontaknya diberi nama Adiba.

Ya, hanya nama tanpa ada panggilan istimewa. Lalu siapa yang lebih istimewa bagi Haki hingga memiliki nama panggilan yang romantis itu?. Bahkan dari artinya saja sudah membuat prasangka yang sebelumnya sempat padam semakin kuat, jika sang suami berselingkuh.

Tanpa pikir panjang dia mengklik pesan dibanner layar itu. Sayangnya ponsel itu terenkripsi dengan 6 angka pin.

Dia berpikir, tak mungkin hari pernikahan mereka, karena Haki bahkan tak mengingatnya. Lalu apa?

Tiba-tiba ia teringat dengan nomor yang sering disebut suaminya sebagai  hari spesial, Adiba yakin itu ulang tahun ibu atau ayah mertuanya.

Benar saja, 6 angka itu berhasil membuka ponsel Haki. Adiba dengan cepat menekan logo telepon dengan latar hijau, lantas menekan pesan terbaru dari MY LOVE itu.

[ Aku udah gak sabar menunggu hari itu...] Kalimat singkat diakhiri dengan emoticon tersenyum.

Apa maksudnya ini? Hari apa? Menunggu apa? Adiba memaksa otaknya bekerja dengan keras, sayangnya dia tak bisa menduga kemungkinan apapun. Pun dengan foto profil kontak itu, yang hanya menampilkan dua tangan membentuk lambang cinta, jadi tak bisa ia pastikan pengirimnya pria atau wanita.

Namun, melihat dari kalimatnya, ia merasa itu adalah pesan dari seorang wanita.

Dia menscroll layar kebawah untuk melihat percakapan suaminya, sayangnya tak ada riwayat apapun. Mungkinkah Haki selalu menghapus chat mereka setelah selesai?.

Adiba menatap pintu kamar mandi yang masih tertutup. Gemericik air didalam menunjukkan jika Haki masih sedikit lama. Adiba memilih menutup aplikasi itu, berpindah ke galeri untuk melihat foto diponsel suaminya.

Betapa terkejutnya dia, saat tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka. Ponsel Haki masih berada ditangannya, dan kini Haki tengah menatapnya.

Harusnya dia tak perlu takut apapun, karena dia tidak sedang melakukan kesalahan. Tapi tatapan Haki membuatnya merasa terintimidasi.

" Maaf Mas, tadi..." Ucapnya gugup.

" Gak papa kok sayang." Haki tampak tenang dan masuk keruang ganti. Adiba yakin Haki berpikir dia tak bisa membuka ponselnya.

Adiba memilih meletakan ponsel itu diatas nakas, ia harus mencari kesempatan untuk melihat foto-foto itu. Entah kenapa, firasatnya mengatakan ada sesuatu yang salah.

" Gimana pekerjaan Mas hari ini?." Adiba bertanya saat ia dan Haki tengah menikmati makan malam bersama.

Seperti inilah kehidupan mereka selama 5 tahun ini, duduk makan berdua dengan kesunyian yang sering kali mengapa.

" Baik seperti biasa, hanya saja akhir-akhir ini jadwalnya begitu padat, jadi Mas terpaksa harus sering lembur." Balas Haki yang menyuapkan makanan kedalam mulut.

Adiba mengangguk tersenyum, wanita itu jelas merasa Haki tengah berbohong. Dan semua itu tak lepas dari kalimat yang suaminya ucapan saat bicara dengan seseorang disebrang telpon.

" Mas, besokkan hari minggu, Mas mau gak antar aku kerumah sakit? Soalnya aku baru tahu hamilkan dari tespack, belum kebidan." Adiba berucap dengan lembut.

Hubungan mereka yang semakin renggang membuatnya ingin mendapatkan perhatian sang suami. Ia ingin menjadikan kehamilannya sebagai kesempatan agar mereka bisa harmonis dan romantis seperti dulu.

" Eum itu, baiklah." Haki tampak ragu menjawab.

" Kenapa Mas, Mas ada pekerjaan besok?." Tanya Adiba, berusaha memancing Haki mengucapkan sesuatu.

" Ah tidak, bukan apa-apa. Mas akan menemanimu."

Haki tampak salah tingkah, pria itu lantas kembali fokus dengan makanannya.

Haki masuk kedalam kamar setelah selesai, sementara Adiba langsung membereskan meja makan. Wanita itu membawa bekas makan yang kotor kewastafel, lantas mencucinya.

Selesai, Adiba masuk kedalam kamarnya saat dapur sudah bersih. Ia melihat suaminya duduk bersandar pada kepala ranjang dengan memangku laptop.

" Pekerjaan ya Mas..." Ucapnya berhasil mengagetkan Haki. Pria itu langsung menutup laptopnya yang masih menyala. Seakan khawatir jika apa yang telah ia lakukan ketahuan oleh sang istri.

" I-iya."

Adiba mendekati sang suami, duduk disisi ranjang tepat disamping ujung kaki Haki.

" Maaf ya ganggu, tapi Mas gak perlu hentikan pekerjaan Mas karena ada aku." Adiba tersenyum, lantas masuk untuk menggosok gigi dan mencuci kaki.

Haki menatap pintu kamar mandi yang telah tertutup sempurna. Setitik rasa bersalah itu muncul dihatinya.

Dibukanya kembali laptop yang sempat ditutup dengan paksa. Dimana dia tengah melihat persiapan acara pernikahan keduanya.

Yah, pernikahan kedua dengan wanita bernama Farah. Seorang janda beranak satu yang dilamarnya 1 bulan lalu. Pernikahan yang sangat disetujui oleh keluarganya, yang sampai sekarang tak pernah memberikan restu pada Adiba.

Wanita yang menjadi cinta pertamanya sejak SMA. Yang meninggalkannya dan pergi keluar negri untuk pengobatan ayahnya yang tak pernah merestui hubungan mereka.

Ia kembali bertemu dengan Farah saat wanita itu melamar pekerjaan dikantor, dan tentu saja dia langsung menjadikan Farah sebagai sekretaris pribadinya.

CV Farah juga pengalaman kerja yang dimiliki wanita itu membuat Farah memang pantas menjadi seorang sekretaris. Hingga tak ada yang tahu alasannya langsung menerima wanita itu bekerja.

Cinta yang sempat kandas karena sebuah perpisahan paksa itu kembali bersemi. Benih-benih cinta yang dahulu kering mulai tumbuh dihatinya. Bahkan meski Farah adalah seorang janda beranak satu, dia tetap menginginkan wanita itu.

Awalnya, dia tak ingin kembali pada masa lalu. Karena ia sadar diri telah menikah dengan Adiba, yang ia sadari hanya sebagai pelampiasan kerinduannya pada Farah. Wanita yang selalu setia padanya, dan pada akhirnya benar-benar ia cintai.

Namun cinta itu seakan terhempas begitu saja setelah pertemuannya dengan Farah. Hanya butuh 2 bulan Farah bekerja diperusahaan hingga dia berani melamar wanita itu, yang ternyata juga masih mencintainya. Dan satu minggu lagi, dia akan mengadakan pernikahan keduanya.

Rasa bersalah jelas muncul dihatinya, namun indahnya cinta pertama kembali membuatnya menguatkan tekad. Pun dia tak mungkin membatalkan pernikahan yang telah ia siapkan jauh-jauh hari.

Pernikahan sekaligus resepsi yang akan diadakan sekaligus.

Suara pintu kamar mandi yang terbuka membuatnya terkejut. Adiba keluar dari sana dan masuk keruang ganti.

Wanita itu masih sama seperti dulu, masih selalu setia dan bersikap lembut padanya. Ia berharap, jika Adiba dapat menerima pernikahan keduanya, karena diapun tak rela bila harus melepas wanita itu. Wanita yang memiliki tempat dihatinya yang sebagian besar berisi nama Farah.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Red Velvet

Red Velvet

Benar2 Haki kau maruk banget pengen milikin keduanya. Adiba harus pergi jauh, biar Haki menyesal.

2023-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 Pesan Dari Nomor Asing
2 Bertemu Rival
3 Memberi Tahu Kehamilan
4 Rencana Pernikahan Kedua
5 Bertemu Ibu Tiri
6 Perdebatan yang Salah Paham
7 Ingatan Masa Lalu
8 Masa Lalu yang Kelam
9 Siapa Wanita Itu?
10 Cinta Pertama
11 Tragedi 300 Juta
12 Kembali Bekerja di Kantor
13 Mengajukan Gugatan Cerai
14 Kedatangan Calon Madu
15 Identitas Adiba
16 Kehidupan Sakha
17 Pertolongan Sakha
18 Hari Pertama Bekerja
19 Awal Balas Dendam
20 Maafkan Aku, Adiba
21 Menikah Secepatnya
22 Menandatangani Surat Cerai
23 Satu Miliyar
24 Jatuhnya Talak
25 Kita Sudah Bercerai
26 Kanker Paru-paru
27 Kamar VIP
28 Menikahlah Denganku
29 Tawaran Atau Ancaman?
30 Stadium Tiga
31 Menjadi Sekretaris
32 Bermalamlah Denganku
33 Tania Ainaya
34 Mantan Kekasih
35 Pengunduran Jadwal Operasi
36 Pingsan
37 Bertemu Angel
38 Panggilan 'Mama'
39 Rahasia Mengejutkan
40 Jalan-jalan
41 Bukan Urusanmu!
42 Calon Suami
43 Ulang Tahun Perusahaan
44 Kenapa Harus Saya?
45 Obat Perangsang
46 Terjebak Dalam Lift
47 Terjebak Dalam Lift 2
48 Dua Mangkuk Mie
49 KATAKAN PADAKU!
50 Bersabarlah Sebentar Lagi
51 Lamaran Dadakan
52 Terlalu Manis
53 Alasan Konyol
54 Materi Bukan Tolak Ukur Kebahagiaan
55 Peragaan Busana
56 Secepatnya Menikahimu
57 Penjelasan Nisa
58 Rekaman CCTV
59 Hari Pernikahan
60 Operasi Irwan
61 Dipecat Atau Mengundurkan Diri
62 Penjualan Rumah
63 Teriakan Misterius
64 Tentang Mengikhlaskan dan Memaafkan
65 Aku, Temanmu
66 Dimana Cincinku?
67 Bab 67
68 Perubahan Sikap Sakha
69 Membuat Bakwan
70 Design Workshop Project
71 Taman Bunga Tulip
72 Mengungkit Masa Lalu
73 Mengungkit Masa Lalu 2
74 Memutuskan Mengikhlaskan
75 Kedatangan Tina
76 Belum Waktunya
77 Surat Pemecatan Haki
78 Dia Adikku
79 Ketakutan Nia
80 Rian Ditangkap Polisi
81 Apa Kamu Masih Mencintainya?
82 Aku Mencintaimu, Adiba
83 Nyonya Buana
84 Perdebatan Dalam Mobil
85 Jalan-jalan
86 Kenapa Mas Menikahiku?
87 Maafkan Aku, Maafkan Ayahku
88 Berdamai
89 Kekacauan yang Angel Buat
90 Sebuah Tamparan yang Diharapkan
91 Berjanjilah Padaku
92 Dendam yang Tersembunyi
93 Salah Paham ( Ending )
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pesan Dari Nomor Asing
2
Bertemu Rival
3
Memberi Tahu Kehamilan
4
Rencana Pernikahan Kedua
5
Bertemu Ibu Tiri
6
Perdebatan yang Salah Paham
7
Ingatan Masa Lalu
8
Masa Lalu yang Kelam
9
Siapa Wanita Itu?
10
Cinta Pertama
11
Tragedi 300 Juta
12
Kembali Bekerja di Kantor
13
Mengajukan Gugatan Cerai
14
Kedatangan Calon Madu
15
Identitas Adiba
16
Kehidupan Sakha
17
Pertolongan Sakha
18
Hari Pertama Bekerja
19
Awal Balas Dendam
20
Maafkan Aku, Adiba
21
Menikah Secepatnya
22
Menandatangani Surat Cerai
23
Satu Miliyar
24
Jatuhnya Talak
25
Kita Sudah Bercerai
26
Kanker Paru-paru
27
Kamar VIP
28
Menikahlah Denganku
29
Tawaran Atau Ancaman?
30
Stadium Tiga
31
Menjadi Sekretaris
32
Bermalamlah Denganku
33
Tania Ainaya
34
Mantan Kekasih
35
Pengunduran Jadwal Operasi
36
Pingsan
37
Bertemu Angel
38
Panggilan 'Mama'
39
Rahasia Mengejutkan
40
Jalan-jalan
41
Bukan Urusanmu!
42
Calon Suami
43
Ulang Tahun Perusahaan
44
Kenapa Harus Saya?
45
Obat Perangsang
46
Terjebak Dalam Lift
47
Terjebak Dalam Lift 2
48
Dua Mangkuk Mie
49
KATAKAN PADAKU!
50
Bersabarlah Sebentar Lagi
51
Lamaran Dadakan
52
Terlalu Manis
53
Alasan Konyol
54
Materi Bukan Tolak Ukur Kebahagiaan
55
Peragaan Busana
56
Secepatnya Menikahimu
57
Penjelasan Nisa
58
Rekaman CCTV
59
Hari Pernikahan
60
Operasi Irwan
61
Dipecat Atau Mengundurkan Diri
62
Penjualan Rumah
63
Teriakan Misterius
64
Tentang Mengikhlaskan dan Memaafkan
65
Aku, Temanmu
66
Dimana Cincinku?
67
Bab 67
68
Perubahan Sikap Sakha
69
Membuat Bakwan
70
Design Workshop Project
71
Taman Bunga Tulip
72
Mengungkit Masa Lalu
73
Mengungkit Masa Lalu 2
74
Memutuskan Mengikhlaskan
75
Kedatangan Tina
76
Belum Waktunya
77
Surat Pemecatan Haki
78
Dia Adikku
79
Ketakutan Nia
80
Rian Ditangkap Polisi
81
Apa Kamu Masih Mencintainya?
82
Aku Mencintaimu, Adiba
83
Nyonya Buana
84
Perdebatan Dalam Mobil
85
Jalan-jalan
86
Kenapa Mas Menikahiku?
87
Maafkan Aku, Maafkan Ayahku
88
Berdamai
89
Kekacauan yang Angel Buat
90
Sebuah Tamparan yang Diharapkan
91
Berjanjilah Padaku
92
Dendam yang Tersembunyi
93
Salah Paham ( Ending )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!