Siang itu bapak yang masih marah dengan Starla tidak ingin bicara sama sekali dengan anak bungsunya itu.
Icha dan mas Arif juga masih setia berada di rumah Starla.
Di kamar Starla Icha menemani Starla yang saat ini sudah berganti pakaian dengan pakaian sehari-harinya,dia hari ini tidak bekerja dan di gantikan oleh Jono, tidak bekerja ya karena hal ini.
"La...gimana ceritanya sih elu bisa kejebak disana?"Icha bingung.
"Tanya ajah tuh sama dokter gila dia tuh yang ngajak gue kesana tanpa alesan jelas"Starla kesal saat ini dirinya benar-benar membenci Rigel.
"Terus gimana ceritanya elu bisa ketangkep basah buka-bukaan gitu?"
"Aaaaa Icha jangan bahas itu lagi bikin gue tambah benci ajah sama orang itu"Starla frustasi.
Icha akhirnya terdiam.
Tapi hanya sebentar dia lalu berbicara lagi.
"Eh tapi kayanya dia suka deh sama elu La?"
"Nggak mungkin masa iya dia suka sama gue,apa menariknya gue coba"
"Ya mungkin dia ngeliat elu dari sudut pandang yang berbeda hehe,abis gue liat emang beda sih teman-temen elu yang kerja di rumah sakit juga bilang begitu"jelas Icha.
"Ck...nggak mungkin mereka itu belum tahu hal yang sebenarnya terjadi Cha antara gue sama dokter gila itu"
"Emangnya beneran ada sesuatu yang terjadi sama elu dan dia?"
"Iya...sebenarnya gue bikin kesalahan fatal sama dia"dan Starla akhirnya bercerita pada Icha berawal dari insiden kaleng minuman hingga berakhir menjadi pacar bohongan di depan orang tua dan juga depan Prima.
"Huaahahaha"Icha tertawa lepas saat mendengar cerita sahabatnya ini.
"Mungkin itu yang di namakan jodoh La...sejak saat itu kalian bukan jauh malah semakin dekat huahahahaha"
"Icha..."Starla merengek dan melempar Icha dengan gulingnya tapi Icha tidak behenti tertawa walau tubuhnya terjengkang ke bawah kasur karena timpukan guling dari Starla.
Dan saat Icha dan Starla di dalam kamar tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah mas Arif membukakan pintu tersebut dan langsung memanggil Lala yang berada di kamarnya bersama Icha.
Starla dan Icha pun keluar dari kamar dan betapa terkejutnya Starla karena mendapati siapa orang yang datang siang ini kerumahnya,itu adalah Keluarga Adhirama dan sang asisten Ben.
"Kayanya emang jodoh lu La sama dia hihi"Icha meledek.
"Ish...apaan sih Cha mau ngapain coba dia kesini sama keluarganya begini?"gumam Starla yang langsung berjalan keluar kamarnya bersama Icha.
"Mau ngelamar elu lah mau apa lagi"tebak Icha.
Starla malas berdebat dengan Icha dan akhirnya memilih diam saja.bapak dan mas Arif sudah mempersilahkan mereka masuk dan duduk di kursi ruang tamu ini.
Starla dan Icha masih berdiri di depan pintu kamar menatap kedatangan Rigel dan keluarganya.
"Begini pak maksud kedatangan kami tiba-tiba kesini itu ada niat baik"tuan Adhirama mulai bicara.
"Saya mau melamar Starla anak bapak untuk anak saya Rigel agar mereka tidak nekat seperti kemarin saya takut kejadian lebih jauh lagi"ucap tuan Adhirama sopan.
Bapak pun mengehela nafas dalam karena kejadian tadi sangat memalukan menurutnya.
"Tapi pak kejadiannya nggak seperti bayangan kalian Lala kan Sudah bilang"Starla protes dia tidak mau menikah karena terpaksa dan menikah dengan orang yang sangat dia benci saaat ini.
Icha mencolek tangan Starla menandakan jangan menyela orang tua bicara.
"Tapi gue nggak mau nikah sama dia Cha"bisik Starla kesal.
"Dengerin dulu kalo orang tua ngomong Lala nggak sopan kaya begitu"bisik Icha.
Rigel lalu menghampiri Starla.
Mau apa dia kesini.
Starla ketakutan.
"Bisa kita bicara berdua"ucapnya lembut.
"Ngga mau kalau cuma berdua kita bertiga ajak Icha biar nggak ada salah faham lagi"ucap Starla ketus.
"Oke Cha ikut kita Cha"ajak Rigel.
"Ayah ibu kita pamit sebentar sepertinya Lala terkejut dengan maksud kita kesini Igel mencoba menyakinkan dia dulu ya dan agar kalian tidak salh faham lagi saya bawa teman Starla sebagai saksi"ucap Rigel kepada orang tuanya.
Rigel,Starla dan Icha pun pergi meninggalkan rumah Starla menuju mobil yang terparkir di pinggir jalan.
Rigel mengajak Starla berbicara di dalam mobil bersama Icha juga tentunya.
"La...aku tahu kamu nggak siap dengan semua ini tapi aku mohon karena tidak ada cara lain lagi selain kita menikah untuk menampik kejadian tadi pagi"
Starla kesal dia mengepalkan tangannya menahan marah.
"Aku nggak mau nikah sama bapak aku nggak cinta sama bapak,bapak juga nggak cinta kan sama aku buat apa nikah kalau terpakasa"
"La...cinta kan bisa tumbuh dengan seiringanya waktu jadi cintanya nyusul belakangan ajah nggak masalah kan?"Ucap Icha asal.
Rigel tersenyum karena Icha membelanya bukan membela sahabatnya.
"Icha kok elu malah dukung dia sih?"Starla kesal dengan sahabatnya.
"La...ada orang niat baik sama kita jangan kita tolak La nggak baik,mungkin emang jalan jodoh elu begini,mungkin ini memang yang terbaik untuk elu La..."bujuk Icha.
"Kalau nggak begini saja kita buat kesepakatan kita buat surat pra nikah,aku janji nggak akan sentuh kamu dan akan mengobati bapak mu sampai bisa normal kembali gimana?"
"Kita nikah kontrak maksud bapak?"Starla makin benci dengan pria di hadapannya ini.
Icha malah menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena mendengar pernyataan ini.
"Kamu mau berapa bulan jadi istri ku,3 bulan?"Rigel makin menjadi,dia sudah tak bisa berfikir jernih lagi saat ini karena orang tuanya pun sudah menuntutnya untuk menikah.
"Udah kaya cerita novel elu ya La?"ucap Icha nyeletuk.
"Bagaimana La? Ayolah jangan berfikir telalu lama,kau tahu alasan ayah ku langsung melamar mu siang ini juga karena apa?"Rigel mulai serius.
"Karena bila berita ini terdengar oleh para pemegang saham rumah sakit tempat kamu bekerja bisa terancam bangkrut,bila rumah sakit bangkrut kau tahu berapa banyak orang yang menjadi pengangguran disana,termasuk kamu dan teman-teman mu"ucap Rigel tegas.
Starla hanya meremas baju longgar yang dia gunakan saat ini karena menahan kesal,tapi dia juga tidak bisa egois karena dia nanti banyak orang kehilangan pekerjaannya,kehilangan mata pencaharian dan penghasilan.
"Cha gimana menurut lu?"Starla meminta pendapat sahabatnya.
Icha hanya menaikan bahunya saja.
"Ih...nggak bisa di andelin lu..."Starla menepuk pundak sahabatnya itu dan Icha hanya tersenyum.
Sebenarnya Icha kurang setuju dengan ide Rigel tapi mau di kata apa lagi.
"Kau fikir aku mau menikah dengan cara begini?aku juga tidak mau La..."Rigel mulai frustasi.
"Oke...tiga bulan tapi bapak janji jangan sentuh saya selama itu sampai pernikahan kita berakhir"miris sebenarnya dia menerima ini karena dia tahu setelah tiga bulan ini dia akan menjadi janda.
"Dan bapak harus tepati janji bapak untuk mengobati bapak saya"
"Pak emang harus kontrak ya nikahnya nggak beneran ajah gitu?"tanya Icha tiba-tiba.
"Terpaksa Cha teman mu kan nggak suka sama saya"ucap Rigel pasrah.
"Tapi bapak suka nggak sama Lala?"pertanyaan Icha sungguh membuat hati Rigel dilema untuk menjawabnya lantaran gengsi di hatinya masih setinggi gunung.
"Ih...si Icha mana mungkin lah dokter kaya dia suka sama cewe dapur kaya gue ngaco lu"
Pernyataan Starla menyelamatkan gengsi Rigel yang masih menjulang tinggi itu.
"Jadi kamu setuju dengan kesepakatan ini?"tanya Rigel.
Starla mengangguk ragu.
ahh....dokter bego kenapa pake nikah kontrak sih...dasar bego elu fikir gue nggak bisa baca apa elu suka sama kawan gue ck...Lala...lala elu beruntung sob.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
fee2
icha tahu isi hati rigel..
2023-03-09
0