Pagi akhirnya tiba embun pagi mulai berjatuhan menetes memberikan kesejukan di wajah kedua insan yang terjebak diatap gedung ini.
"Sessshhh dingin"Starla kedinginan dan gemetar.
Rigel yang tertidur menunduk bertumpu dengan lututnya,terbangun mendengar suara rintihan Starla,Rigel berusaha membuka matanya dan melihat Starla yang memeluk dirinya sendiri dan gemetaran.
"La...kamu kenapa?"tanya Rigel cemas.
"Nggak apa-apa dok cuma kedinginan"jawab Starla gemetar bibirnya gemetar dan berwarna keunguan.
"Astaga" Rigel panik melihat itu dia lalu memeriksa suhu tubuh gadis itu di pegangnya wajah dan dahi Starla panas.
"Kau demam La..."Rigel melepaskan kemejanya Starla melihat itu melihat laki-laki itu melepas baju di depannya menjadi panik seketika.
"Bapak mau apa?"Starla panik tapi tidak bisa bergerak badannya lemas dan kaku.
"Tenang aku akan menghangatkan diri mu"Rigel menarik tubuh Starla.
"Mengahangatkan kenapa harus buka baju pak?"Starla panik.
"Sudahlah tenang saja kau jangan takut"ucap Rigel yang kini membuka baju Starla juga.
Gadis itu semakin takut tapi tak bisa melawan apa lagi berteriak saat ini badannya begitu lemah.
"Jangan pak aku mohon"Starla menangis hanya itu yang bisa ia lakukan, menangis.
Rigel lalu memeluk tubuh gadis itu di peluknya tubuh Starla agar Starla hangat.dan beberapa menit setelah Rigel memeluknya Tubuh Starla merasakan kehangatan kehangatan yang belum pernah dia rasakan.
"Pak...terima kasih aku tidak kedinginan lagi"ucap Starla tersipu malu.
Rigel pun hanya tersenyum,tapi saat mereka saling berpandang dan tersenyum tiba-tiba.
Cekrek...
Pintu terbuka petugas keamanan masuk dan menemukan mereka sedang berpelukan dan tak berbusana lengkap,negatif langsung negatif dalam fikiran kedua petugas keamanan gedung tersebut.
"Woi....kalian berbuat mesum disini?"tegur salah satu petugas keamanan tersebut sementara yang satunya hanya menepuk jidatnya melihat adegan buka-bukaan ini.
Starla dan Rigel langsung panik Rigel langsung menutupi tubuh Starla dengan kemejanya sementara dirinya hanya bertelanjang dada saja.
"Pak...kami tidak melakukan apa pun pak"Rigel protes.
"Tidak melakukan apa pun tapi buka-bukaan begitu astaga bohong juga ada batasnya kalian sudah ketangkap basah masih saja mengelak sudah ikut kami ke kantor"
Rigel kesal dan bingung sementara Starla menangis karena malu.
Mereka berdua pun dibawa turun ke lantai bawah tempat kantor security berada.
Dan disinilah mereka berdua berhadapan dengan komandan keamanan disini.
"Oh astaga apa kalian tidak bisa menyewa hotel hingga harus melakukan hal itu di atap"ucap komandan.
"Pak kejadian sebenarnya bukan begitu,kami terjebak kemarin disana dan tadi dia kedinginan dan saya berusaha menghangatkan tubuhnya"bela Rigel.
"Modus banget kamu ya..."ucap komandan.
"kalau mau menghangatkan tubuh kenapa harus buka baju begitu hadeuh....kamu kalo ngejelasin sama anak TK mungkin iya bisa percaya tapi kamu ngejelasin sama orang yang sudah pengalaman mas...saya sudah beristri anak saya dua nggak mungkin laki-laki perempuan buka-buka baju terus nggak ngapa-ngapain"jelas komandan panjang lebar.
Starla hanya menangis saja.
"Minta nomor yang bisa di hubungi"ucap komandan santai.
"Ponsel kami mati pak"jawab Rigel.
"Mati apa sengaja di matikan?"sindir Komandan.
"Mati pak kalau tidak mati juga kami sudah keluar dari semalam"
"Pak Rono periksa ponsel keduanya dan hubungi keluarganya katakan kedua anak ini segera harus di nikahkan sebab sudah terlanjut basah"ucap komandan asal.
"Pak astaga sudah saya katakan kami tidak berbuat seperti yang bapak fikirkan"Rigel protes lagi.
"Hubungi keluarganya"komandan tetap kekeh dengan pendiriannya untuk memanggil keluarga mereka berdua kesini.
Tangis Starla pecah.
"La...sudah lah jangan menangis terus"bujuk Rigel.
"Ini semua salah bapak,kenapa bapak bawa saya kesini dan tadi kenapa harus buka baju segala siapa pun nggak akan percaya dengan penjelasan kita pak huawaaaaa"Starla menangis kencang seperti anak TK.
Kedua petugas keamanan yang memergoki mereka malah tersenyum kecil melihat kedua pasangan ini berdebat.
"Saya sudah menghubungi keluarga kalian dan mereka sedang menuju kesini berikan penjelasan pada mereka nanti"ucap komandan.
Starla menangis lagi dan kali ini memukul lengan Rigel entah keberanian dari mana dia berani melakukan itu padahal badannya saja masih lemas.
"Ini semua gara-gara bapak saya benci bapak benciiì sebenciiiii bencinya"Starla kesal semantara Rigel hanya pasrah Starla mau melakukan apa padanya.
"Jangan begitu non jangan terlalu benci nanti benci jadi cinta secinnntaaaa cintanya loh..." ledek komandan sambil tersenyum.
30 menit kemudian derap langkah terdengar menuju ruangan itu lima orang datang berbarengan dan salah satu orang tersebut menggunakan kursi roda dia bapak Starla.terlihat kemarahan di wajah kedua laki-laki paruh baya itu ayah Adhirama dan bapak Markus.
Tuan Adhirahma langsung menghampiri putra sulungnya yang saat ini tidak mengenakan baju atasannya karena bajunya dia berikan kepada Starla sekarang.
Plak....
Cap lima jari mendarat di pipi Rigel dari ayahnya.
"Siapa yang mengajari mu berbuat tidak senonoh begini hah?!"bentak ayah.
"Lala....bapak kecewa pada mu nak...kenapa kau mau melakukan ini?kau tahu bapak semalaman cemas bersama Icha dan mas Arif tapi kau malah"bapak tidak bisa meneruskan kata-katanya.
Starla menangis dan berlutut di bawah kaki bapaknya.
"Pak...percaya sama Lala pah Lala nggak ngelakuin itu pak...sumpah...dokter Rigel tadi cuma mau nolongin Lala karena Lala demam dan kedinginan"Starla sesegukan.
"Ayah dengar kan Lala bilang apa kami nggak berbuat apa pun percayalah"Rigel pasrah.
"Pulang ayo kita pulang"Ayah menarik paksa Rigel dan Starla pun di paksa pulang oleh bapaknya.
Di dalam mobil ayah hanya terdiam saja dan tiba-tiba bersuara.
"Nikahi anak itu secepatnya ganti pakaian mu dulu baru kita kerumahnya"ucap ayah dingin.
"Gel...kenapa harus begini dulu sih bukankah bisa nanti setelah menikah dan kamu melakukannya juga kenapa harus di tempat seperti itu sih?"tanya ibu.
"Bu...apa tadi ibu tidak dengar Starla bicara pada bapaknya kalau kami tidak berbuat apa pun ini semua salah faham"Rigel protes.
"Sudah cukup Rigel mau membela diri seperti apa lagi kau ini hah...kenyataannya saja saat ini kau tidak mengenakan pakaian mu dan pakaian mu melekat di tubuh gadis itu masih mau menyangkal?"Ayah marah.
"Ck...heuh..."Rigel kesal dan mengacak-acak rambutnya sendiri.dia kesal karena tak ada yang percaya dengan ucapannya.
Sementara itu di rumah Starla,bapak mengamuk besar beliau menjatuhkan macam-macam barang karena marah dan kecewa dengan kelakuan anaknya yang membuat malu keluarga.
Amukan bapak di saksikan oleh Icha dan Mas Arif yang menemani bapak semalaman di rumah.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Ida Blado
suruh siapa kurang tegas nolaknya,dn apa mereka begok srmua,,, knp gk cek cctv
2023-01-04
0