Pagi menjelang siang.
Jono mengunjungi ruangan pasien kelas saru tempatnya di tugaskan saat ini.
"Sus ada plaster minta dong dikit"ucap Jono pada suster jaga disana.
"buat apa Jon?"tanya suster Maya.
"Mau ngelem kaca mata si Lala patah"ucapnya sambil menunjukan sebuah kaca mata yang salah satu tangakainya sudah patah.
"Ya ampun tinggal beli ajah yang baru sih"cibir suster Indah suster jaga hari ini.
"Belum gajian sus jadi belum ada dananya hehe lagi pula darurat kasian dia kalo nggak pake kaca mata susah ngelihatnya"jelas Jono.
"Nih...Jon"suster Maya memberikan sebuah gulungan plaster kecil.
"Makasih ya sus"
Jono pergi dari meja jaga suster dan duduk di halaman belakang ruangan tersebut,dia memperbaiki kaca mata Starla yang patah akibat ulah dia tadi pagi.
Kejaidan pagi ini.
Starla telah sampai di ruang loker dia ingin memakai seragam dapurnya yaitu appron dan topinya di lepasnya kaca matanya dan di taruhnya di dalam lokernya.karena akan dia bersihkan dari sebu jalanan yang mengotori kaca matanya.
Tiba-tiba....
"Eeee....eeee...."Jono yang baru datang karena berlari dan kurang hati-hati terpeleset karena lantai masih basah sehabis di pel oleh cleaning service.
Bruk....
Trak....
Jono menabrak loker Starla dan kaca mata yang dia taruh di loker langsung jatuh karena getaran benturan badan Jono dan langsung patah sebelah saat itu juga.
"Yah...Jon...kaca mata gue akh...elu"Starla kesal.
"Ya....La...maaf gue nggak sengaja tadi kepeleset"Jono merasa bersalah.
"Ck...ya...mana belum gajian lagi,heuh..elu sih...ah...susah dah gue ngiat kalo begini huft"keluh Starla.
Starla kesal tapi dia tidak marah pada Jono sebab mau di kata apa ini tidak di sengaja oleh Jono.
"Ya udah nanti gue coba benerin kaca mata elu sini"Jono mengambil kaca mata patah itu dan mengantunginya di saku celananya.
"Yakin bisa?"Starla ragu.
"Bisa lah Jono...."menepuk dadanya sendiri
Starla tersenyum.
"Ya udah makasih ya"
"Oke..."
Dan sekarang Jono berusaha menebus kesalahannya memperbaiki kaca mata minus milik temannya itu.
Saat sedang memperbaiki kaca mata Starla Rigel tiba-tiba melintas di halaman belakang,melihat Jono yang sedang memegang kaca mata yang dia kenal.
Tuh kan sampe kaca mata Starla ajah dia kenal masih ajah nggak percaya kalau dia jatuh cinta sama gadis dapur itu.
Rigel menghampiri Jono,Jono yang merasa ada yang berdiri di hadapannya langsung mengadahkan pandangannya karena saat ini dia sedang menunduk.
Dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui siapa yang berdiri di depannya saat ini.
"Dokter Rigel"Jono terkejut.
"Hemmm sedang apa kau disini?"tanya Rigel dingin.
"Ini dok lagi ngebenerin kaca mata si Lala patah tadi pagi karena jatuh dari atas loker"Jono menjawab sesopan mungkin.
"Apa anak itu ke susahan bila tidak mengenakan kaca mata?"tanya Rigel.
"Iya dok kasihan nanti kalo mau ngerjain laporan dia susah,tadi ajah dia salah ambil barang,niatnya mau ambil pulpen malah cutter kecil yang di ambil untung Bayu ngeliat jadi tangannya nggak luka pas pegang cutter"
Astaga segitu parahnya.
"Dah gitu tadi juga hampir jatuh kesandung lantai yang pecah ya...kasihan dok lah kalo dia nggak pake kaca mata ini sementara saya betulin sebelum dia beli yang baru,lagi pula kasihan dia nanti nggak bisa ngerjain kerjaannya kalo malam kalo kaca matanya rusak"jelas Jono.
"Maksud kamu kerja malam?"Rigel penasaran.
"Iya Lala punya kerjaan sampingan kalau malam atau kalau hari libur dok lumayan buat nambah-nambah katanya"
Rigel langsung negatif thinking mendengar penjelasan Jono,kerja malam.
"Jadi dia punya pekerjaan lain?kerja malam?"nada Rigel naik.
Jono sadar sepertinya dia salah bicara.
"Kerja malam yang saya maksud itu bukan Lala menjadi wanita malam dok,tapi Lala menjadi penulis novel online kalo malam dan hari libur"Jono menjelaskan.
Wajah Rigel langsung berubah tenang setelah tadi terlihat marah.
"Dimana dia sekarang?"tanya Rigel.
"Di ruang anak dok,di dapurnya dia pasti lagi disana"
Rigel langsung berjalan meninggalkan Jono,yang kebingungan dengan tingkah Rigel.
Dari kemarinnya dr. Rigel nanyain Lala mulu ada apa ya?
fikir Jono.
Jono lalu melanjutkan memperbaiki kaca mata Starla.dia mengelem bagian yang patah dengan lem yang sangat kuat dan lengket itu lem besi dan di lilit dengan plaster agar tidak mudah patah dan berhasil kaca mata Starla sudah bisa di pakai tapi sayangnya tidak bisa di lipat karena kaku.
"ck ya nggak apa-apa kali ya buat sementara ini dari pada dia nggak bisa ngeliat jelas"gumam Jono.
Rigel berjalan cepat menuju ruang rawat anak,para perawat dan petugas yang sedang bertugas disana langsung menunduk hormat saat melihat Rigel masuk ke ruangan tersebut Rigel tak memperdulikannya dia hanya mengangguk saja membalas senyuman dan tindak hormat para petugas yang ada disana.
Semua orang bertanya-tanya ada apa dr. Rigel berkunjung kesini tiba-tiba,begitulah pertanyaan yang ada di benak mereka.
Rigel berjalan lurus terus ke belakang dimana terdapat dapur di ruangan tersebut,dapur itu berfungsi untuk mencuci peralatan makan pasien.
Saat Rigel tiba di depan pintu dapur terlihat lah seorang gadis berrambut coklat bergelombang yang sedang berada di washtafel sedang menyalakan kran air,dirinya entah kenapa tersenyum saat melihat gadis itu dari balik pintu kaca.
Tapi sàat sedang asik memperhatikan Starla tiba-tiba Jono datang.
"Permisi dok"Jono menundukan badan dan kepalanya saat dirinya ingin masuk ke dapur tersebut.
Jono membuka pintu Starla menoleh dan Rigel cepat-cepat langsung pergi dari sana.
Apa yang aku lakukan sih kenapa aku sampai menghampirinya kesini.
Rigel kesal dengan diri ya sendiri.
"La...ini kaca mata lu cuma nggak bisa di lipet klo di lipet nanti patah lagi"jelas Jono saat memberikan kaca mata milik Starla.
"Ooo iya makasih ya Jon yang penting gue bisa ngeliat jelas nggak burem"Starla langsung memakai kaca matanya.
"Oia La...elu nggak sadar dari tadi dr. Rigel ada di balik pintu loh"ucap Jono yang langsung membuat suasana dapur menjadi horor karena Starla ketakutan mendengar nama dr. Rigel.
"Ya ampun ngapain dia di situ ya jangan-jangan ngeliatin cara kerja gue"Starla panik.
"Nggak tahu juga sih,tapi dari kemarin dia nanyain elu terus La cuma gue nggak bisa bilang karena di ancam hiks..."
"Terus kemana orangnya?"Starla celingukan.
"Udah pergi kayanya"
"Huft....untung saja" Starla terlihat lega dia memegangi dadanya yang berdebar karena ketakutan.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
fee2
starla minder lah secara jauh bgt bedanya...
2023-03-09
0