Ayah Rigel masih tak percaya bahwa gadis yang di bawa anaknya ini benar-benar kekasihnya.
"Saya mau bertanya sama kamu kapan pertama kali bertemu dengan anak saya dan sejak kapan kau mulai jatuh cinta dengannya dan satu lagi apa kau tahu dia presedir si rumah sakit itu?bila kau tahu kau pasti hanya memanfaatkan jabatannya dan uangnya saja kan?"ucapan ayah Rigel benar-benar sangat menyakitkan untuk Starla.
"Ayah...Lala bukan wanita macam itu,mangkanya aku mencintainya karena dia berbeda dari wanita kebanyakan"Rigel membela Starla.
"Ayah tanya dia bukan tanya kamu"sentak ayah.
Starla yang merasa sudah terhina hanya bisa mengepal tangannya.
"Maaf tuan Adhirahma bila anda tidak setuju dengan hubungan saya dengan dokter Rigel saya memaklumi saya sadar siapa diri saya,tapi jujur saya tidak pernah sama sekali berniat hanya memeras atau memanfaatkan jabatan dokter Rigel,permisi"Starla bangkit dari duduknya dan meninggalkan ruangan itu.
Rigel kesal dan langsung mengejarnya.Starla sudah berlari keluar rumah Rigel berlari mengejarnya.
"Ayah...ck keterlaluan iihh"ibu juga ikut kesal pada suaminya,dan pergi menuju kamarnya.
"La...tunggu La"Rigel berusaha menarik tangan Starla saat dia berlari meninggalkan kediaman Adhirahma.
Starla menepis tangan itu,dan menatap Rigel kesal.
"Apa pak dokter itu tidak bisa mencari wanita yang sederajat dengan bapak?kenapa harus saya sih pak?apa bapak masih dendam dengan saya karena kepala bapak terkena kaleng waktu itu?bila bapak ingin pecat saya ya sudah pecat tidak usah menghina begini"Starla emosi.
"La...dengarkan dulu aku minta maaf atas ucapan ayah ku,jujur aku tidak ada niatan untuk menghina mu percayalah"ucapnya lembut.
"Maaf pak saya tidak bisa meneruskan drama ini maaf lebih baik bapak pecat saya dari pada harus berpura-pura begini"Starla masih emosi.
"Tunggu disini aku ambil mobil kita ke tempat lain yang enak untuk kita berbicara"pinta Rigel.
Tapi Starla tak mau menurutinya dia terus berjalan,Rigel segera berlari mengambil mobilnya dan mengejar Starla.
Mobil mencegat Starla hingga langkah kakinya terhenti.
"Ikut aku"Rigel menggenggam tangan Starla.
Starla menolak dan tidak mau mengikuti Rigel,hingga akhirnya Rigel memaksa dan mendorongnya masuk kedalam mobilnya.
Di dalam mobil Starla hanya terdiam Dan cemberut Rigel jadi serba salah.Rigel membawa mobilnya menuju sebuah kafe.
"Ayo...turun"ajak Rigel lembut.
Starla yang masih cemberut menuruti Rigel dirinya sendiri tak tahu sekarang ini berada dimana,dirinya hanya mengikuti langkah Rigel,kini mereka berdua duduk berhadapan di sebuah kafe.
"Kamu mau ice cream?ice cream disini enak loh"ucap Rigel lembut entah memang lembut atau hanya untuk membujuk Starla begitu fikiran Starla.
Starla hanya diam saja tidak menjawab.
Rigel pun memesan dua ice cream tiga rasa coklat,stroberi dan vanila rasa favorit Rigel.dan Rigel juga memesan Japanese Cheese cake kue favoritnya di kafe ini.
Mereka masih terdiam sampai pelayan kafe mengantar pesanan Rigel.
"Salahkan menikmati kakak..."ucap pelayan wanita itu ramah.
"Iya terima kasih"Rigel hanya berterima kasih tapi tak tersenyum kepada pelayan itu.
"Makanlah ice creamnya agar suasana hati mu dingin"ucap Rigel.
Dia sendiri pun tidak mengerti kenapa dirinya membawa Starla ke kafe favoritnya bukan memulangkannya ke rumahnya.entah kenapa dirinya kini ingin selalu dekat dengan gadis ini.
Starla tidak menyentuh sedikit pun makanan yang tersaji di hadapannya padahal itu terlihat sangat enak,tapi karena dia sedang marah dia jadi tak bersemangat untuk memakannya.
"Cobalah"Rigel menyodorkan sendok berisi ice cream ke depan bibir Starla,Starla melengos dan ice cream yang di sendok malah mengenai pipinya.
"Ah...maaf "Rigel meminta maaf dia lalu meletakan sendok ice cream di gelasnya dan mengelap ice cream yang belepotan di pipi Starla dengan tisu.
Starla tertegun saat Rigel melakukan itu.
Deg...
Kenapa dengan dokter ini kenapa dia berbeda sekali dengan yang kemarin,ah...Lala apa yang kau fikirkan dia begini karena ada maunya dengan mu ck jangan polos-polos amat lah...
fikir Starla.
Starla lalu menghentikan tangan Rigel dan mengambil tisu yang di pegang Rigel dan mengelap sendiri pipinya.
"Pak dokter"Starla mulai bicara tapi kemudian dia berhenti bicara karena dia melihat pemandangan yang sangat tidak ingin dia lihat sekarang berada di hadapannya.
"Prima...Tina..."ucapnya pelan saat dirinya melihat Prima dengan Tina pun masuk ke kafe itu.
Rigel melihat kearah yang di lihat Starla,Rigel melihat sepasang kekasih muda memasuki kafe tersebut dengan senyum di wajah mereka berdua.
Starla yang kesal bukannya pergi dari kafe tersebut dia malah langsung melahap ice cream tersebut dengan lahap dirinya kesal karena menurutnya hari ini adalah hari terburuknya sudah di hina sekarang lihat mantan jalan sama kawan.
Rigel melihat Starla makan ice cream dengan cepat langsung menegurnya.
"Jangan makan cepat-cepat nanti kepala mu pusing"ucap Rigel.
"Dok sebaiknya pak dokter habiskan semua makanan ini dan segera pergi dari sini"ucap Starla ketus.
Rigel bingung.
"Kamu ini kenapa sih pas mereka masuk kok mood kamu tambah nggak bagus,kamu kenal dengan mereka?"
"Hemmm itu mantan pacar ku dan kawan ku"menyuap ice cream kemulutnya tak ada sok imut malu-malu Starla memakan ice cream tersebut seperti memakan nasi goreng karena kelaparan.
Rigel langsung terkejut mendengar perkataan Starla,dia mengerti saat ini perasaan gadis ini pasti sedang tidak karuan.
"Ya sudah kita pulang saja ya"ajak Rigel lembut.
Starla pun menuruti Rigel mereka berjalan keluar kafe dan sempat berpapasan dengan Prima dan Tina.
Prima melihat Starla berjalan dengan Rigel,Rigel yang melihat itu langsung memegang tangan Starla seolah memberitahu kalau saat ini Starla adalah miliknya.
Tak ada senyum si wajah Starla yang ada dia merasa heran dengan tingkah laku Rigel.
"La...kamu?"tanya Prima.
Starla hanya diam.
"Sayang kau kenal mereka?"ucap Rigel lembut tapi tangannya kini merangkul bahu Starla.
Starla sendiri sangat terkejut dengan perkataan dan perlakuan Rigel.
Tapi Starla mencoba tidak menunjukan keterkejutan itu.
"Iya...mereka teman ku"ucap Starla dengan tersenyum manis yang sangat di paksakan.
"Ooo begitu...kenalkan saya Rigel calon suami Starla"Rigel mengulurkan tanganya kepada Prima.
"Hah...calon suami La?"Prima bengong.
Starla hanya mengangguk saja.
"Pantas waktu kemarin aku minta putus kau biasa saja ternyata kau sudah selingkuh duluan?"Prima seolah tak terima Starla punya kekasih lagi bukan kekasih lagi melainkan calon suami.
Udah gila nih dokter lama-lama bukan sama keluarganya doang dia bilang gue calon istrinya tapi sama teman dan mantan pacar gue juga ck...akh...tapi nggak apa-apa deh jadi gue nggak kelihatan kalah di mata mereka terima kasih pak dokter...
Ucap Starla.
"Oo ya....setahu ku calon istri ku ini wanita baik dan setia kok,mungkin kamu yang salah mengartikan pertemanan kalian dia hanya anggap kamu teman tidak lebih bukan begitu sayang"Rigel masih merangkul Starla dan berbicara dengan Starla dengan mendekatkan wajahnya dengan wajah Starla seolah seperti ingin menciumnya.
Prima bengong melihat itu karena seumur-umur mereka pacaran Starla tidak pernah dia sentuh sedekat itu,pegang tangan saja jarang apa lagi sampai seperti itu.
Mereka tak tahu kalau saat ini jantung Starla sedang berpacu sperti kuda yang sedang balapan.karena sentuhan dan perlakuan Rigel.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
fee2
rigel mulai narik perhatian starla...
2023-03-09
0
Ida Blado
starla jgn di bikin lemah lah mahluk astral yg suja seenaknya ini
2023-01-04
0