Calon Istri Ku

Akhir pekan.

Siang ini Starla berdiri di depan sebuah mini market dekat rumahnya,menunggu sang penguasa rumah sakit datang menjemputnya karena menurut perjanjiannya Rigel akan menjemputnya di tempat yang sudah Starla tentukan.

Karena Rigel hanya bermain-main dengannya maka Starla tak ingin menunjukan rumahnya.

Sebuah mobil sedan hitam berhenti di hadapan Starla,kaca depan mobil tersebut terbuka terlihatlah pria tampan berambut hitam,berwajah putih,bermata tajam menatap nya.

"Masuk lah"ucapnya lembut.

Starla hanya mengangguk dan membuka pintu depan mobil tersebut.

Starla duduk di samping kemudi,Rigel melihat pemanpilan Starla yang tidak mengenakan seragam kerja memang jauh berbeda saat ini dia terlihat seperti mahasiswi yang akan berangkat ke kampus,Starla hanya memakai kaos longgar dan celana levis ketat,rambut coklat bergelombangnya dia urai,dia hanya mengenakan bedak tipis dan lipgloss saja tak lupa kaca mata yang selalu bertengger di atas hidungnya, penampilan yang sangat sederhana.

Rigel melihat itu dia tersenyum tipis,dan tak mau merubah gaya dari Starla dia ingin keluarganya menerima apa adanya pilihannya.walau itu hanya pura-pura saja.

Hari ini pun Rigel memakai pakaian santainya saja kaos longgar berwarna biru navy dan celana jeans laki-laki,dia tetap tampan dalam balutan busana apa pun.

Rigel tiba-tiba mendekat pada Starla dia memasangkan sabuk pengaman,saat Rigel melakukan itu Starla gugup karena takut.setelah selesai memasangkan sabuk pengaman Rigel mulai menjalankan kemudi dan langsung memberikan arahan kepada Starla.

"Kau tak perlu takut aku hanya ingin meyakinkan ibu ku saja kalau aku kini punya kekasih, aku bosan karena ibu selalu cerewet menanyakan kapan nikah,dia selalu mengenalkan perempuan kepada ku huft....jadi kau tenang saja aku tidak serius untuk menjadikan mu pacar ku sugguhan"ucap Rigel panjang lebar.

Starla hanya mengangguk saja.

"Jadi kau jangan salah faham nanti bila aku memperlakukan mu lembut,memanggil mu sayang dan maaf bila aku tiba-tiba memegang tangan mu,itu semua aku lakukan untuk meyakinkan kalau kau itu benar-benar pacar ku mengerti?!"ucapnya tegas.

Starla hanya mengangguk saja dirinya pun sadar diri mana mungkin orang sukses seperti Rigel mau dengan pegawai rendahan seperti dirinya ya kan?.begitulah pemikiran Starla oleh karena itu dirinya hanya mengangguk dan mengiyakan saja semua perkataan Rigel.

Mobil berjalan menuju perumahan elit kota tersebut,di perjalanan Starla dan Rigel pun hanya terdiam saja tak ada pembicaraan antara keduanya apa lagi canda tawa sungguh sangat sunyi.

Tiba-tiba ponsel Starla berdering ternyata Bayu yang menelponnya.Starla langsung mengangkatnya.

"Ya...Bay ada apa?"tanya Starla.

Rigel menoleh ke arahnya saat mendengar nama laki-laki di sebutkan oleh Starla.

......

"Iya gue lagi ada keperluan keluarga jadi nggak masuk dulu"

....

"Iya tolong gantiin gue dulu ya...nanti gue ganti jam kerja lu"

....

"Oke makasih ya...oia nanti jangan telpon mulu elu tinggal liat ajah catetan di buku diet ya disitu gue udah nulis lengkap kok"

......

"Ya udah makasih ya Bay..."

Telpon berakhir.

"Kamu seharusnya bekerja hari ini?"tanya Rigel ketus.

"Iya dok,tapi saya sudah tukeran Shift kok dok dengan Bayu,jadi nanti pas jam kerja Bayu saya yang gantiin"

"Ooo begitu,kamu itu memangnya tidak punya teman perempuan di dapur kenapa selalu bergabung dengan tiga kampret itu?"

Starla tersenyum mendengar julukan ketiga temannya,Rigel sempat tertegun saat melihat senyum Starla baru kali ini dia melihat gadis itu tersenyum karena setiap dia bertemu dengannya hanya wajah ketakutan saja yang selalu terlihat oleh matanya.

"Ada dok banyak malah perempuan di dapur tapi yang seumuran dengan saya hanya mereka bertiga jadi kami cepat akrab"jelas Starla.

Rigel hanya mengangguk saja.

Tak terasa mobil pun tiba di halaman rumah orang tua Rigel,Rigel memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya dan turun dari mobil begitu pun Starla,Rigel langsung menggandeng tangan Starla dan mengajaknya masuk kedalam rumah.

"Bu....ibu...."panggilnya saat dirinya masuk kedalam rumah dengan menggandeng tangan Starla.

Rigel berjalan ke taman belakang rumahnya karena biasanya ibunya selalu menghabiskan waktu disana.

"Bu..."ucap Rigel lembut saat melihat ibunya di taman.

"Eh....kamu sudah datang"ucap ibu senang melihat kedatangan sang anak dengan membawa sang kekasih.

"Starla....ih...kamu imut dan manis banget sih..."ucap ibu antusias saat melihat Starla.

"Iya dong bu...nggak ngebosenin kan cantiknya kecantikannya alami ya kan?"puji Rigel tapi tangan Rigel mulai naik kepundak Starla merangkul bahunya.

Starla hanya tersenyum terpaksa saja pada ibunya Rigel,dia ingat betul apa yang di katakan Rigel di jalan tadi jangan salah faham dengan perlakuan lembutnya saat di hadapan ibunya.

"Kakak...."teriak Reva dari arah tangga.

Reva langsung berlari ke arah mereka.

"Asik...kakak bawa calon kakak ipar akhirnya ada juga yang bisa menyentuh hati kakak ku yang sekeras karang ini"oceh Reva.

"Oia Starla mari masuk kita ngobrol di dalam bersama ayah"ucap ibu lembut.

Starla makin gugup.

Rigel memegang tangannya lagi.

"Santai jangan gugup"bisiknya.

Gimana nggak gugup aku harus mengbadapi sang penguasa rumah sakit tempat ku bekerja.

Starla gugup karena akan menghadapi sang ayah dari Rigel sang big bos.

"Ayah....lihat Igel bawa pacarnya ternyata dia diam-diam sudah punya calon"ucap ibu saat menghampiri ayah di ruang keluarga.

Ayah melihat kearah Rigel dan Starla pandangannya sangat menusuk.

Ibu meminta Rigel dan Starla duduk di hadapan mereka.

"Ayah kenalkan calon istri ku Lala"ucap Rigel sambil merangkul pundak Starla.

Starla terkejut dengan ucapan Rigel.

Calon istri?bukannya dia bilang tadi cuma pacar pura-pura ya kenapa sekarang berubah jadi calon istri fikir Starla.

"Sudah berapa lama kalian pacaran?"tanya ayah.

"Baru sebulan ini ayah"jawab Rigel asal.

"Kau bekerja di rumah sakit?"tanya ayah.

Starla hanya mengangguk.

"Bagian apa?"

Starla melirik kearah Rigel.

"Dia pramusaji didapur ayah"Rigel yang menjelaskan.

"Apa?"nada ayah mulai meninggi.

"Ck...ayolah ayah...jangan pandang status sosial masih jaman gitu"Rigel kesal.

"Tapi Rigel..."

"Aku cintanya sama dia hanya dia yang bisa menaklukan hati aku ayah"

Aih...bila yang dikatakan Rigel ini benar satu rumah sakit pasti menjerit histeris bila tahu sang pangeran mencintai rakyat jelata.

Ayah melepaskan kaca matanya yang tadi di pakainya dan menaruhnya di atas meja beliau menghela nafas dalam karena selera anaknya terlalu rendah menurutnya.

"Sudahlah ayah...tidak penting juga kan pekerjaan Starla itu apa,yang penting pekerjaannya itu halal,bila Rigel tertarik dengannya pasti karena ada yang spesial kan dari dirinya"bela ibu.

Ibu berkata begitu karena sudah pasrah karena anaknya sangat menutup diri dari yang namanya perempuan.dan ayah pun setuju dengan perkataan istrinya itu karena memang begitulah adanya Rigel sangat sulit membuka hati untuk perempuan tapi di antara banyak nya wanita di rumah sakit itu kenapa Rigel tidak tertarik dengan dokter atau perawat misalnya atau paling tidak dengan Staff yang lebih sederajat kenapa harus gadis dapur?fikir ayah yang mulai curiga dengan hubungan mereka.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

fee2

fee2

susahnya kalo terbentur harta tahta...

2023-03-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!