Rigel pun menyuruh Starla kembali kepada pekerjaannya,dan Starla pun terlihat lega karena Rigel melepaskannya,Rigel memang melepaskannya saat ini tapi dia belum melupakan kejadian di area parkir itu.
Rigel duduk di sofa dan bersandar di sana,dia menghembuskan nafas dalam agar fikirannya tetap positif,karena telpon dari ibunya membuatnya sedikit gelisah.
Starla kembali ke dapur dan langsung di brondong pertanyaan oleh semua temannya yang ada disana.
Kenapa,gimana,siapa yang kamu temui atas,apa kamu mendapat masalah.
Begitulah rentetan pertanyaan teman-temannya,tapi Starla hanya terdiam saja dan menghela nafas lega karena lepas dari kandang macan.
Saat Rigel sedang melamun dan bersandar di sofa matanya menatap ke meja di hadapannya dia melihat sebuah appron bertuliskan nama Starla dan sebuah topi penyaji.Rigel tersenyum melihat itu.
"Dia pasti melupakan ini"Rigel tersenyum sendiri dan timbul lah ide nakalnya lagi untuk mengerjai gadis itu.
Rigel lalu menelpon kebagian dapur dan memanggil Starla kembali ke ruangannya.
"La...dokter Rigel bilang kamu di suruh keruangannya"ucap kepala dapur bernama ibu Tanti.
Starla langsung pucat mendengar hal itu.
Ya ampun...ada apa lagi sih...dokter itu??
Starla ketakutan lagi.
Starla melangkah menuju ruangan Rigel kakinya gemetar.
Apa dia masih belum memaafkan ku? Ck...ya tuhan tolong lah aku...
Batinnya saat dirinya sudah berada di depan pintu ruangan Rigel.
Dengan tangan gemetar Starla mengetuk pintu tersebut.
"Masuk"ucap Rigel dari dalam.
Cekrek.
Pintu di buka dan terlihatlah sang penguasa sedang duduk di singga sananya.
"Permisi dok"ucap Starla pelan dan menganggukan kepala.
Rigel menatapnya tajam.
Astaga tatapannya sungguh menakutkan
Batin Starla.
"Ada apa pak dokter memanggil saya?"tanya Starla ketakutan.
"Tuh..."Rigel menujuk sesuatu dengan dagunya.
Aaaa aku lupa meninggalkannya disini dia pasti marah lagi.
Starla langsung mengambil appron dan topi miliknya dan tersenyum ketakutan kepada Rigel.
"Maaf pak saya lupa"ucap Starla pelan.
"Permisi pak"Starla ingin segera keluar dari ruangan yang auranya sama seperti rumah hantu menurutnya padahal dia sendiri belum pernah masuk ke rumah hantu.
"Mau kemana kamu?"tanya Rigel ketus.
"Kembali ke dapur dok"ucap Starla Polos.
"Siapa yang menyuruh mu kembali kesana"Rigel bangkit dari kursinya dan berjalan mendekati Starla.
Starla semakin ketakutan saat Rigel mendekat padanya dia pun berjalan mundur dan akhirnya tubuhnya membentur pintu.
*Oh...tuhan tolong aku...aku takut...
Apa aku semenakutkan itu di matanya dia benar-benar tak bisa menyembunyikan ketakutannya hehe lucu*.
Rigel malah tertawa dalam hatinya melihat wajah Starla yang ketakutan membuatnya semakin senang menggodanya.
Entah kenapa dia sangat senang menggoda gadis ini padahal dengan adik perempuannya saja dia tidak seperti ini.
"Kau fikir urusan kita sudah selesai heeuh"ucap dingin.
Starla makin pucat.
"Setelah melempar kaleng ke kepala ku,sekarang kau malah meninggalkan barang lusuh itu di meja ku ckckck berani sekali kau ya"nadanya sungguh menekan.
"Maaf pak dokter tapi saya tidak sengaja,bukan kah manusia itu tak luput dari salah"Starla gemetar.
"Iya kau benar manusia memang tak luput dari salah tapi kalau manusia itu seceroboh kau itu namanya apa?"Rigel makin dekat dan jarak mereka sekarang hanya satu jengkal saja.
"Nggak tahu pak"Starla benar-benar blank karena ketakutan dia tidak bisa berfikir bijak.
Tiba-tiba...
Brak...
Pintu ada yang mendorong dan tubuh Starla langsung menubruk tubub Rigel yang berjarak sangat dekat dengannya saat ini,dan Spontan Rigel pun menangkap tubuh Starla kedalam pelukannya.
"Kak..."Seorang gadis muda masuk tanpa permisi dan langsung mendorong pintu,melihat Rigel yang sedang memeluk Starla.
"Ow....maaf aku ganggu ya?"ucap gadis itu.
"Reva...bisa tidak kalau mau masuk ruangan kakak ketuk pintu dulu"Rigel kesal dia langsung melepaskan pelukannya.
"Ya aku kan nggak tahu kakak sedang pacaran,eh tapi sejak kapan kakak punya pacar?"Reva terlihat berfikir.
"Sejak tadi pagi kenapa memangnya"Rigel asal bicara.
"Kau kembali lah,aku ada tamu"ucap Rigel lembut berbeda saat dirinya sedang berdua dengannya tadi.
Reva tersenyum pada Starla begitu pun Starla.
Starla pun pamit pada Rigel dan Rigel pun tersenyum padanya.
Deg...
Saat melihat senyuman Rigel jantung Starla berdetak lebih cepat dari batas normalnya.
Starla pun keluar dari kandang macan tersebut membawa appron dan topi miliknya,dia memegangi dadanya yang masih berdenyut tak karuan takut tapi entah kenapa dia senang melihat senyum itu.
"Ada apa kesini?"tanya Rigel.
"Kakak nggak pulang-pulang aku kan butuh kakak buat bantu tugas kuliah"rengek Reva.
"Kakak malas pulang kamu tahu sendiri ibu cerewetnya gimana kalau kakak ada di rumah"
"Tapi kakak kan sudah punya pacar kenapa nggak langsung ajak nikah?"Reva yang sangat tahu alasan kakaknya memberi saran.
"Iya nanti kakak akan melamar dia secepatnya"
Asal ngomong ajah Gel....itu anak mau nggak sama kamu ck...tapi udah tanggung karena wajah dia yang di lihat ibu dan Reva huft...
Dari sekian banyak wanita disini kenapa harus petugas dapur sih...heuh...
Keluh Rigel dalam hatinya.
"Memangnya dia di bagian mana kak?"tanya Reva "Dan dia pasti wanita hebat karena bisa meluluhkan hati kakak yang sekeras karam"lanjutnya.
"Ck...apaan sih...dari bagian mana pun bukan urusan mu sekarang kamu mau kakak bantu apa adik ku sayang..."Rigel lembut kepada adiknya ya dia hanya bisa bersikap lembut dan hangat hanya dengan keluarga intinya saja.
Malam hari pukul 7 malam.
Rigel di temani oleh Ben berjalan menuju sebuah gor bulutangkis di daerah perumahannya,malam ini dia ingin berolahraga dan memang dia sering menghabiskan waktunya untuk berolahraga setelah pulang bekerja 3 kali dalam seminggu dia selalu meluangkan waktu untuk berolahraga.
Dan malam ini dia memilih untuk bermain bulu tangkis.
Saat dirinya sedang berjalan di area lapangan dirinya melihat tiga orang pemuda yang tak asing di matanya.
"Mereka bukannya teman anak itu ya?"gumamnya.
Ben yang melihat Rigel sedang menatap ke arah lapangan lain langsung bertanya.
"Dok ada apa?"tanya Ben.
"Tidak itu bukannya anak-anak dapur ya?"
"Hemm sepertinya iya dok,apa.dokter ingin bergabung dengan mereka?"
Rigel terlihat berfikir dan akhirnya mengiyakan ide Ben.
Ben menghampiri ketiga pemuda itu dan mengajak mereka bergabung bersama Rigel,ketiga pemuda itu terlihat sangat antusias karena kapan lagi bisa bermain bersama bos besar fikir mereka.
Rigel melihat kearah mereka sebenarnya dia mengharapkan Starla juga ada bersama mereka tapi dia tak terlihat sama sekali,rasa penasaran membuatnya akhirnya bertanya keberadaan Starla.
"Kalian cuma bertiga?"tanya Rigel.
Mereka bertiga pun hanya mengangguk.
"Bukankah ada satu lagi teman kalian yang suka bersama kalian?"
Mereka bertiga terlihat berfikir,siapa yang di maksud Rigel.
"Ck...itu gadis yang berkaca mata itu,kemana dia?"tanya Rigel penasaran.
Ben melihat itu pun bingung kenapa bosnya ini menanyakan gadis dapur itu karena ini di luar kebiasaannya.
"Òoo Lala...dia di rumahnya dok"ucap Mono.
"Tidak ikut bermain dengan kalian?"tanyanya lagi.
"Dia kalau sudah di rumah sudah nggak bisa keluar lagi dok"jelas Jono.
"Kenapa?"
"Ngurusin bapaknya yang sakit"ucap mereka bertiga kompak.
"Memangnya bapak ya sakit apa?"
"Nggak tahu dok Lala cuma bilang bapaknya lumpuh sudah tiga tahun ini"jelas Mono.
"Lah terus siapa yang menjaga bapaknya bila di bekerja?"
Ben melihat Rigel semakin aneh karena Rigel semakin ingin tahu informasi tentang gadis dapur ini.
"kalo Lala kerja dia si bantu tetangganya yang dia bayar untuk ngurus bapaknya kalau dia lagi kerja begitu dok"Bayu.
"Memangnya dia tidak punya keluarga sehingga hanya dia dan tetangganya saja yang mengurus orang tuanya?"
Plak....
Ben menepuk jidatnya sendiri karena kelakuan Rigel dia akhirnya menyadari kalau bosnya ini tertarik dengan gadis dapur itu.
"Ada dok tapi semua kakak Lala di luar kota semua dan mereka sudah pada menikah"jelas Bayu.
Dan Rigel pun akhirnya mendapatkan sedikit informasi tentang Starla dari ketiga temannya ini dan mereka di suruh tutup mulut dan jangan memberitahu siapa pun juga kalau Rigel menanyakan tentang Starla pada mereka bila salah satu dari mereka buka mulut maka bersiaplah di pecat.begitulah Rigel mengancam ketiga pemuda ini.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
fee2
penasaran kan sama starla jadi stalking..
2023-03-09
0