Starla gugup dan ketakutan menghadapi tekanan dari Rigel,air matanya hampir menetes saat Rigel terus menekannya dengan kata-kata.
"Kamu tahu siapa saya?"tanya Rigel dingin.
Starla hanya menggeleng.
"Astaga...."Rigel sebenarnya gemas dengan Starla tapi dia menunjukan dirinya kesal dengan gadis itu.
"Kenapa kau menendang benda seperti itu ke arah saya?"
"Saya nggak sengaja dok...waktu itu saya hanya menendang udara di kaki saya karena kesal tapi tiba-tiba ada keleng minuman kosong yang ketendang dan langsung melayang dan mengani kepala bapak maaf pak beneran deh itu nggak sengaja"Starla polos.
Hampir saja Rigel tertawa melihat keplosan gadis itu.
"Kau tahu karena perbuatan mu kepala ku masih sakit hingga sekarang,aku takut jangan-jangan ada luka dalam di kepala ku karena ulah mu"ucap Rigel asal.
Astaga dok...masa iya ketimpa kaleng kosong ajah sampe luka dalem begitu,dokter Rigel anda baik-baik saja kan?
Batin Ben
Wajah Starla langsung pucat karena takut dia takut dokter yang di hadapannya ini kenapa-kenapa.
Rigel benar-benar menahan tawanya agar dia tetap berwibawa di hadapan bawahannya yang seperti ini.
"Kau lihat ini"Rigel menunjuk papan nama di mejanya.
Starla membacanya dalam hati.
dokter Rigel presedir direktur.
Starla langsung menutup mulutnya yang menganga dia tak menyangka kini berurusan hal buruk dengan sang pemilik rumah sakit tempatnya bekerja.
Matilah aku tamat riwayat ku...aku pasti langsung di pecat tidak hormat ini...hiks...
Starla menangis dalam hatinya.
Rigel tersenyum miring sinis kepada Starla.
Melihat wajah gais itu yang ketakutan membuatnya ingin tertawa lepas tapi tidak bia dia lakukan karena wibawanya akan jatuh bila dia melakukan itu.
"Dok...sebentar lagi jadwal operasi anda akan di mulai"Ben memgingatkan.
Rigel melihat jam di pergelangan tangannya memang sudah hampir waktunya.
"Baiklah siapkan tim kita operasi sekarang"Rigel bangun dari kursinya.
"Kamu tetap disini urusan kita belum selesai"ucap Rigel sebelum dia meninggalkan ruangannya.
Ben pun meninggalkan ruangan Rigel menuju ruangannya sendiri,tinggal lah Starla seorang diri.
"Haduh...gimana ini apes banget sih pagi-pagi udah ngeliat mantan selingkuh sama temen sekarang malah kena masalah sama bos besar"Starla melepas topi penyajinya dan melemparkannya ke atas meja di hadapan sofa yang ada di ruangan tersebut.
Dia pun duduk di sofa tersebut dan mengeluarkan ponselnya,karena operasi berjalan lama maka dia membuka aplikasi favoritnya yaitu aplikasi novel tampat dia menulis dan membaca disana.
Untuk mengusir ke gugupannya dia membaca novel bergenre komedi romantis.sesekali dia tersenyum dan tertawa menatap layar ponselnya,dirinya tak menyadari Rigel mengintipnya dari celah jendela ruangannya.
Apa yang di tertawakan gadis itu.
Rigel penasaran.
Dia pun masuk keruangannya Starla gelagaban dan langsung memasukan ponselnya ke kantung celana kerjanya,dan di pun segera berdiri dari duduknya.
Rigel duduk di kursi kebesarannya.dia menatap Starla tapi yang di tatap ketakutan,Rigel tersenyum sinis sebenarnya dia ingin tertawa bebas karena dia fikir Starla itu lucu,belum pernah dia bertemu dengan gadis atau wanita macam dirinya yang sangat polos.
"Siapa nama mu?"tanya Rigel.
"L..l..lala pak"Jawab Starla gugup.
"Pendidikan terakhir mu?"
"SMA dok"masih gugup.
"Usia mu?"
"bulan depan 20tahun dok"
hemm masih muda pantas masih polos.
Batin Rigel.
"Sudah menikah?"
"Belum"
Kenapa dia bertanya terus sih...aku jadi takut.
Batin Starla.
"Punya pacar?"
"Kemarin masih punya tapi semalam dia mutusin saya karena dia lebih suka dengan teman saya,eh...maaf jadi curhat"Starla langsung menutup mulutnya karena keceplosan.
Rigel langsung tertawa lepas dia sudah tidak tahan menahan tawanya sejak tadi.
Dia kenapa tertawa sepertinya penderitaan ku ini hiburan untuknya.(Starla).
Dia polos sekali (Rigel).
"Jadi apa tanggung jawab mu,untuk menebus kesalahan mu?"tawanya terhenti berganti nada ketus lagi.
"Saya akan menuruti perintah anda dok asal jangan pecat saya,saya butuh pekerjaan pak butuh uang buat menyambung hidup"ucapnya pelan.
"Ck...semenyedihkan apa kau memohon jadi memohonlah yang benar agar aku memaafkan mu" Rigel menggoda Starla.
Saat Starla sedang berfikir tiba-tiba ponsel Rigel berdering di lihat layar ponselnya tertera nama Mom.
"Ibu"gumamnya.
Rigel tak pernah bisa mengabaikan telpon dari ibunya kecuali dia memang sedang meeting,dia pun mengangkat telpon tersebut dan memberikan isyarat pada Starla untuk diam.
"Iya...bu..."jawab Rigel.
Terdengar nada yang sangat ramah tidak seperti yang Starla dengar sejak tadi,nada dingin,ketus dan cenderung mengintimidasi.
Bagaimana apa kamu mau di kenalkan dengan anak teman mamah,cantik loh Gel...dia model.
ucap ibu.
"Ck...bu...sudah aku katakan aku tidak suka di jodohkan"Rigel malas.
Ayolah sekali ini saja Gel...ibu mohon...
Rigel dengan wajah malasnya tiba-tiba melihat ke arah Starla,hingga timbul lah ide gila di kepalanya.
Rigel menghampiri Starla dan melepas tali appron yang mengikat di leher Starla seperti seorang pria ingin mencium leher kekasihnya,bila orang melihat pasti akan salah faham karena mengira mereka pasti sedang bercumbu karena tubuh Rigel jauh lebih tinggi dari Starla.
Starla terdiam kaku tak bergerak saat Rigel tak sengaja menyentuh kulit leher gadis itu.merinding dia merasakan sentuhan jari Rigel hangat dia dapat merasakan itu.
Disaat Starla sedang tegang karena tindakan Rigel tiba-tiba Rigel berbisik di telinganya.
"Katakan pada ibu ku kalau kau kekasih ku"bisik Rigel.
Starla bengong ngeblank....nggak ngerti maksud Rigel.
"Bu...aku sebenarnya sudah punya kekasih,nih dia orangnya"Rigel langsung mengalihkan panggilan telpon ke panggilan video.
Rigel langsung merangkul Starla tanpa aba-aba dan instriksi,untuk meyakinkan ibunya kalau dirinya sudah mempunyai kekasih.
Starla tersenyum saja walau sebenarnya dia bingung.
"Wah....manisnya kenapa tidak pernah kau bawa kerumah dan perkenalkan pada ibu dan ayah"
"Hemmm sebenarnya rencananya akhir pekan ini aku mau memperkenalkan pada ayah dan ibu sekaligus ingin segera meminangnya tapi ibu saja yang tidak sabaran"Rigel dengan se enaknya berucap dan mengelus-elus pundak Starla membuat Starla semakin merinding di buatnya.
"Baiklah ibu tunggu kedatangan mu di rumah bersama siapa nama kekasih mu ini?"
"Namanya..."Rigel lupa nama Starla.
Dia lalu berpura-pura mencium rambut Starla tapi dia berbisik di telinganya.
"Katakan nama mu "bisiknya tegas.
"Starla...nama ku Starla nyonya"Starla tersenyum terpaksa.
"Wah...nama yang indah...baiklah Gel ibu tunggu kalian di rumah ya"
Panggilan video pun berakhir,Rigel terlihat lega saat itu,tapi Starla tidak karena tangan Rigel masih bertengger di bahunya.setelah beberapa detik dia baru menyadari itu dan langsung mengangkat tangannya dari bahu Starla.
"Ups maaf aku harap kau jagan salah faham"ucapnya ketus lagi.
Starla hanya mengangguk.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
fee2
rigel gunakan kesempatan dalam kesempitan 🤣🤣🤣
2023-03-09
0