Pagi Yang Apes

Pagi ini Starla berangkat menuju rumah sakit tempatnya berkerja,seperti biasa Starla hanya menaiki kendaraan umum menuju tempat kerjanya.

Saat di halte bus Starla menangkap pemandangan yang sungguh tidak enak di pandang pagi ini. Dia melihat Prima sedang berboncengan dengan mesra dengan seseorang yang sangat dia kenal itu adalah sahabatnya Tina.

"Astaga Prim...teganya kamu...kenapa harus Tina sih?"ucapnya pelan dan lirih.

Air matanya hampir saja menetes tapi,tidak dia tidak boleh menangis hanya karena di khiayanati seperti ini.

Prima dan Tina memang sekampus mungkin karena itu mereka jadi lebih dekat di bandingkan dengannya yang bekerja dan tidak ngampus seperti mereka.

Starla dan Prima menjalin hubungan cukup lama 2 tahun setelah Starla lulus sekolah,dia bertemu Prima saat dirinya ingin melamar kerja di sebuah perusahaan hanya sebagai office girl bukan sebagai staff karena ijazahnya hanya lulusan SMA hanya posisi itu yang bisa dia dapat.

Mereka bertemu ya di halte bus ini halte bus yang menjadi saksi pertemuan mereka,saat itu Starla sedang menunggu bus begitu pun Prima dia saat itu masih menggunakan angkutan umum untuk menuju kampusnya.

Kerena seringnya mereka bertemu membuat mereka menjadi dekat dan akhirnya berpacaran Prima tertarik dengan Starla karena Starla itu manis,dia tidak cantik tapi tidak bosan untuk di pandang di tambah lagi Starla sangat baik itu yang membuat Prima menyukainya.

Bus yang di tunggu Starla pun muncul,Starla langsung menaiki bus tersebut,hatinya sedang tidak baik saat ini,rasa kecewa dan di khiyanati bercampur menjadi satu.

Bus tiba di halte tepat di depan rumah sakit,Starla pun turun dan berjalan ke dalam rumah sakit perasaan yang kacau bercampur kesal membuatnya hilang akal,dia menendang-nendang udara yang berhembus di bawah kakinya hingga tak sengaja dia menendang sesuatu dan melayang di udara dan....

Bletak....

Tuk...

"Akh..."Seorang pria tampan yang baru saja keluar dari dalam mobilnya mendapatkan sambutan sebuah kaleng minuman yang mendarat di kepalanya.

"Siapa yang melakukan ini"teriaknya di lihat kesekeliling area parkir tak ada seorang pun disana.

Krek...bunyi suara kaleng di remas kuat hingga kaleng itu berbentuk tak karuan dan di lemparnya dengan sembarangan karena kesal.

"Lihat saja bila aku menemukan pelakunya habis lah kau"gumamnya kesal.

dr.Rigel seorang dokter spesialis bedah melangkah kesal menuju kedalam kantornya,Saat dr. Rigel masuk tiba-tiba seorang gadis muncul dari semak-semak pohon dialah pelaku yang menendang kaleng minuman tersebut secara tidak sengaja.

"Huft....selamet..."Starla mengelus dadanya.

Dia tahu benar bahwa orang yang terkena kaleng minuman yang dia tendang itu adalah orang penting di rumah sakit ini karena dia memarkir mobilnya di tempat khusus petinggi rumah sakit.

Starla lalu berlari ke arah pintu masuk karyawan dan langsung berjalan cepat ke arah bagian paling belakang rumah sakit yaitu bagian dapur.

Rigel yang kesal dengan kejadian di area parkir tadi langsung menyuruh Ben melihat rekaman cctv di area tersebut,Ben tak tahu kalau Rigel terkena sial di area parkir tadi karena Ben turun dan masuk lebih dahulu ke dalam kantor karena saat di area parkir Rigel telah menerima telpon dari ibunya,yang menanyakan perihal dirinya kapan menikah,hingga Rigel menyuruh asistennya ke kantor lebih dahulu.

Di dalam kantornya Rigel sangat terlihat kesal karena kejadian di area parkir tadi,dia memegangi kepalanya yang terkena kaleng minuman kosong itu.

Tok...tok...

"Masuk"ucap Rigel.

Muncul lah Ben dari balik pintu yang membawakan hasil rekaman cctv dan memperlihatkannya pada Rigel.

Ben melihat ekspresi bosnya yang berubah-ubah dan sulit si artikan apa dia marah atau tidak.

"Panggil gadis ini ke ruangan ku"ucap Rigel dingin.

"Baik dok"ucap Ben.

Ben pun pergi kebagian dapur,saat dirinya sampai di dapur semua orang yang mengetahui status jabatannya langsung menunduk hormat,dan Starla pun ikut seperti teman-temannya.

"Kau ikut saya"tunjuk Ben pada Starla.

Starla yang tidak sadar dirinya di tunjuk Ben sadar saat Mono menyenggol bahunya.

"La...elu suruh ikut dia tuh"bisik Mono.

Starla langsung menegakan kepalanya yang tertunduk tadi melihat ke arah Ben dan menunjuk dirinya sendiri.

"Saya pak?" tanya Starla takut.

"Iya kamu ikut saya"ucap Ben.

Ada apa ya?

Fikir Starla.

"Sementara gantikan pekerjaan dia"perintah Ben pada semua anggota dapur yang sedang bertugas di pagi ini.

"Baik pak"ucap mereka semua.

Starla pun pergi mengikuti Ben dia bahkan lupa melepaskan appron dan topi penyaji.sedangkan semua yang ada di dapaur pun bertanya-tanya kenapa Starla di panggil ke atas,sedangkan Starla itu tergolong masih anak baru dia baru tiga bulan bekerja di rumah sakit oleh karena itu dia tak mengenal petinggi-petinggi rumah sakit.

Saat berjalan di belakang Ben Starla pun penasaran dan berfikir untuk apa Ben memanggilnya dan membawanya ke lantai para petinggi rumah sakit.

Siapa orang yang berjalan di hadapannya ini dia pun belum mengetahui dan mengenalnya.

Ben mengetuk pintu dan tersengar suara dari dalam menyuruhnya masuk,Ben pun masuk ke dalam bersama Starla.

Rigel yang melihat pakaian Starla yang masih lengkap dengan appron dan topi khas penyaji itu hampir saja tertawa,dia fikir Starla lucu dengan penampilan begitu.

Ben berdiri di sisi Rigel yang duduk di kursi kerjanya.

"Kau tahu kenapa kau di panggil kesini?"tanya Rigel ketus.

Starla hanya menggeleng polos.

Deg....

Entah kenapa dada Rigel seperti ada yang memukul saat dia melihat wajah polos Starla.

Tapi Rigel masih berusaha berwibawa di hadapan bawahannya.

"Ben kasih lihat dan tunjukan apa kesalahannya"perintah Rigel.

Ben pun menunjukan rekaman cctv dari ponselnya yang di tunjukan pada Starla,mata Starla serasa ingin keluar saat melihat itu dia juga spontan menutup mulutnya yang spontan terbuka.

Rekaman cctv yang menunjukan bahwa dia menendang kaleng kosong dan mengenai kepala Rigel.

"Kamu fikir dengan kamu bersembunyi kamu bisa lolos?"Rigel mulai tegas.

Starla hanya menundukan kepalanya dalam.

"Jawab!"bentak Rigel.

"Ma...maaf pak dokter saya tidak sengaja"ucap Starla pelan.

"Apa kamu bilang apa?saya tidak dengar"Rigel tetap ketus.

"Sss saya minta maaf pak dokter,saya tidak sengaja"Starla gugup setengah mati bahkan meski begitu dia masih belum tahu kalau yang duduk di hadapannya ini adalah pemilik rumah sakit ini,yang dia tahu Rigel adalah seorang dokter karena Rigel memakai jas putih ciri khas dokter.

Lala...lala...pagi-pagi udah kenapa apes.

Keluhnya dalam hati.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

fee2

fee2

langsung ciut starla... anak baru kena masalah dengan pemilik tempat bekerja...

2023-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!