19.

19.

Bella baru saja membuka mata nya, ia meraba tempat kosong di sisi nya, dingin, pasti sudah sangat lama di tinggal kan, pagi ini kamarnya terasa berbeda, udara pagi yang membuat nya terbangun beberapa saat lalu, biasanya ia akan membuka jendela, sebelum pergi bekerja, tapi sepertinya kini ia harus terbiasa, karena seingatnya, Andre selalu bangun pagi dan membuka jendela, membiarkan udara pagi bercampur sinar matahari masuk ke dalam kamar nya.

Usai mencuci wajah ia turun ke ruang tengah, mommy Felicia dan nona Laura, sedang sibuk menyiapkan sarapan.

Melihat kehadiran Bella, mommy Felicia pun menghampiri Bella yang tengah menuang milk choco favorit nya, "kebiasaan sekali, baru bangun setelah mommy selesai menyiapkan sarapan, bagaimana nanti kalau nanti kalian tinggal di rumah sendiri?" 

Bella hanya mengangkat kedua bahunya, ia sungguh malas menjawab ocehan sang mommy yang selalu sama setiap pagi.

"Lihat, suamimu bahkan sudah membicarakan pekerjaan dengan asistennya sejak jam enam pagi tadi."

Mau tak mau Bella mencari cari keberadaan Andre dan Bima, walaupun hubungannya dengan Andre memburuk, tapi ia dan Bima tak pernah ada masalah, ia dan Bima juga cukup dekat.

Melalui jendela depan, Bella melongok mencoba melihat apa yang sedang dilakukan Andre dan Bima, rupanya seperti biasa jika mereka bertemu, yang mereka bahas adalah urusan pekerjaan, benar benar membosankan.

Tapi seberapa pun menyebalkan Andre kini di matanya, sejak dulu ia tak pernah berubah, mungkin karena passionnya memang di dunia bisnis, wajahnya selalu berbinar manakala membicarakan masalah pekerjaan, bahkan bisa dibilang kini ia adalah tulang punggung Twenty Five Hotel, karena daddy Alex kini hanya mengawasi sepak terjang putra keduanya dibelakang layar.

Hal itulah yang dulu membuat Bella semakin terjerat pesona pria itu, tapi kini ia sudah bertekad kuat akan menggenggam erat hati dan perasaannya, tak ingin lagi tersiksa akibat kecewa oleh harapan yang selalu berakhir sia sia.

*

*

*

Tepat jam sembilan pagi Andre menyelesaikan perbincangannya dengan Bima, pria itu pun kembali kedalam rumah seorang diri tanpa Bima, Bella mengernyit heran.

“Kok sendiri? kemana Bima?” 

“Sudah pergi, ada pekerjaan penting yang harus ia selesaikan,” Tanya Bella yang tengah membereskan piring yang usai ia pakai sarapan, Bella sudah sarapan terlebih dahulu bersama mommy Felicia dan daddy Brandon, karena keduanya pun harus segera menuju tempat mereka bekerja.

Andre pun duduk di meja makan, Ia menyantap sandwich yang Bella suguhkan untuknya, ketika Bella akan beranjak pergi karena ia pun harus bersiap pergi ke tempat kerja, Andre menahan lengannya, “duduk lah, temani aku sarapan,” pinta nya. 

Mau tak mau Bella pun duduk dan menemani suaminya menghabiskan sarapannya.

“Dari sekian banyak menu sarapan kenapa mommy menyiapkan Sandwich untukku?” tanya Andre, tapi ia masih sibuk mengunyah, “padahal aku rindu sekali dengan omelet buatan mommy, sudah sangat lama sejak terakhir kali aku makan omelet buatan mommy.”

deg…

omelet? Bella sungguh malas jika harus kembali ke memori omelet yang dahulu sangat disukai suaminya. 

"Entah, mungkin memang menu pagi ini  adalah sandwich," Jawab Bella seadanya, tangannya sibuk memainkan kuku kuku pada jari nya.

"Baiklah, sepertinya aku harus bersabar, menunggu menu omelet buatan mommy Felicia." Andre tampak santai mengunyah sarapannya, Andre memutar posisi duduknya, hingga ia leluasa menatap lawan bicaranya.

"Apa yang akan kamu lakukan hari ini?" Tanya Andre.

"Kerja." 

"Bukankah seharusnya kamu masih cuti kerja?" 

"Iya memang seharusnya begitu, tapi … Semuanya rencana yang sudah kususun, tak ada yang terlaksana, jadi untuk apa aku libur, lebih baik aku menyibukkan diri di tempat kerja." Jawab Bella sendu.

"Haruskah kita pergi bulan madu, setidaknya hari liburmu tak akan sia sia." Celetuk Andre, ia tak melepaskan pandangannya dari wajah Bella, termasuk sangat menikmati manakala Bella tiba tiba melotot ke arahnya.

"Kenapa melotot padaku? Bukankah wajar jika kita pergi berbulan madu,"

"Pergi Bulan madu denganmu, Tidak ada dalam daftar rencanaku." 

"Baiklah, kalau begitu aku saja yang merencanakannya, kamu masih suka Bali kan? Kita akan kesana, jadi  persiapkan saja dirimu." Celetuk Andre seenaknya. 

Tentu saja hal itu semakin membuat Bella tak sanggup berkata kata, sebelumnya ia dan Jo memang sudah memilih Bali sebagai tempat mereka akan berbulan madu, dan pria ini, bagaimana ia bisa tahu rencana kepergiannya ke Bali usai pernikahan.

Dan sekarang justru Andre yang mengajaknya berbulan madu kesana, mungkin jika perasaannya masih sama seperti dulu, ia akan bahagia, tapi sekarang perasaannya tak lagi sama.

Dan bulan madu dengan suami pengganti nya, apalagi di tempat yang seharusnya menjadi destinasi nya bersama Jo, sungguh tak pernah Bella bayangkan sebelumnya.

"Hari ini, temani aku kerja, dari pada kamu menghabiskan waktu sia sia di tempat kerjamu, toh kamu juga tidak akan dibayar lembur kan?."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***