7. Pertemuan Yang Tak Diharapkan, Part 2.

Pertemuan Yang Tak Diharapkan, Part 2.

Sayup sayup ia mendengar suara musik bernada keras mengalun dari dalam studio musik, “haish … siapa yang telah berani mengambil bagianku,” gerutu Bella.

karena ia mendengar suara drum ditabuh dengan sangat ahli, bahkan hentakan demi hentakan bassnya mampu membuat gendang telinganya hampir pecah. “pastilah ia sedang dalam masalah yang berat, hingga ia begitu bersemangat memukul drum.” Bella hanya tersenyum, "apakah Lucas, atau Bernard yang kali ini menggantikan nya menjadi drummer, "tak mungkin jika itu Howie kan?" Bella masih terus bergumam seorang diri.

Senyumnya masih mengembang manakala ia membuka pintu studio.

Tapi senyum itu memudar seketika manakala melihat siapa gerangan penggebuk drumnya.

Pria itu tersenyum lebar ketika memainkan drum, walau rambutnya berantakan dan basah karena keringat, tak membuat ketampanannya memudar, justru wajah itu terlalu tampan untuk dilewatkan, karena itulah pria itu sering berganti kekasih, dan membuat Bella tak ubahnya seperti wanita bodoh yang mengharap dicintai olehnya.

“Lagi lagi dia, apa di dunia ini aku tak bisa hidup tanpa melihat wajahnya? sungguh menyebalkan,” gerutu Bella, Bella sudah mati matian menghindarinya, bahkan bekerja seperti orang gila agar tak lagi memikirkan nya, dia pria yang bertahun tahun mengisi hatinya, tapi dalam sekejap mampu membuat Bella membencinya, dengan rasa benci yang teramat sangat.

Semenjak pertengkaran terakhir Bella dengan pria itu, bella memilih menghilang, ia bahkan memutus kontak dengannya, dan lebih memilih menyibukkan diri dengan pekerjaan, karena ia sudah lelah disakiti, ia sudah lelah menjadi bodoh dan dibodohi oleh perasaan cintanya sendiri.

Kejadian hari itu, Bella bermaksud berterus terang pada Andre, tentang apa yang ia lihat, beberapa hari lalu Bella baru saja menghadiri acara London Fashion Week, karena perhiasan hasil rancangannya sedang di pamerkan di acara tersebut.

Namun di acara tersebut pula, lagi lagi ia melihat Mely bersama seorang pria, duduk di barisan tamu undangan, tentu bukan hal yang mengherankan, mengingat Mely adalah seorang model, kebutuhannya akan barang barang fashion terbaru harus selalu terpenuhi, itulah gunanya Mely mempertahankan Andre di sisinya, dan sungguh aneh Andre selalu mudah terpedaya dengan rayuan Mely, hingga ia sama sekali tak pernah menaruh curiga pada kekasihnya tersebut.

Sebenarnya ini bukan kali pertama Bella melihat Mely bersama seorang pria, tapi sungguh sangat di sayangkan Andre tak pernah mempercayai perkataannya, karena sudah tak tahan melihat pria yang sangat ia cintai terus menerus di bodohi, ia mengatakan dengan lantang bahwa Mely tak ubahnya seperti j4l4ng murahan.

PLAK !!!

Sakit sungguh hatinya, bukan wajahnya yang terasa sakit, tapi hati dan perasaannya.

“Selama ini, aku menyayangimu, karena kamu teramat spesial di hatiku, walau berkali kali kamu mengatakan hal buruk tentang Mely, aku selalu memaafkanmu, tapi kali ini kamu sudah sangat keterlaluan, mulai hari ini kamu bukan lagi teman bagiku, kamu hanyalah pembohong, orang asing yang kebetulan hadir dalam hidupku.” Bentak Andre kala itu, bentakan itu seakan membunuh Bella dalam waktu sekejap saja.

Sejak hari itu tak ada lagi Andre dalam kehidupan Bella, yang ada adalah Bella yang dingin dan tak tersentuh, hanya beberapa orang saja yang bisa membuat Bella tertawa, termasuk diantaranya Jonathan, Pria yang dahulu teman bermainnya ketika masih si primary school, kini hari hari kosong dan suramnya selalu terisi dengan kehadiran Jonathan, entah sadar atau tidak Bella tak lagi punya keinginan untuk bertemu Andre, bahkan sudah tiga bulan berlalu sejak ia terakhir kali berhubungan dengan Andre melalui pesan singkat, hingga kini ia tak merasa ada yang hilang, justru ia merasa hidupnya memiliki warna yang baru.

Dan malam ini, ia kembali harus berhadapan dengan Andre, pria yang sudah mulai ia hapus dari hati dan pikirannya, sungguh malas rasanya, karena pertemuan mereka hanyalah akan diisi pertengkaran tiada habisnya, tiada lagi Andre yang dahulu berseri seri manakala berhasil menghabiskan omelette bekal sekolah Bella, tak ada lagi tawa bahagia, seperti ketika mereka menghabiskan hari hari di perpustakaan sekolah, semua musnah hanya karena Mely.

Dan yang lebih menyakitkan Bella harus merelakan persahabatannya dengan Gadisya dan Emira, padahal Gadisya dan Bella sudah seperti saudara tak terpisahkan baginya, begitu pula dengan Emira adik kandung Andre.

Karena sibuk dengan lamunannya, tanpa sadar Bella, menjatuhkan tirai bambu yang berfungsi sebagai sekat ruangan.

Otomatis semua mata kini tertuju pada Bella, termasuk Andre yang kini menatap ke arahnya, tanpa permisi Bella berbalik dan pergi meninggalkan Studio musik begitu saja.

Andre yang menyadari kehadirannya tak diharapkan oleh Bella, segera berlari menyusul Bella, tujuannya hanya satu, yakni memohon untuk dimaafkan oleh Bella, rasanya Andre belum bisa tidur nyenyak jika Bella belum memberikan maaf nya.