BAB 15

seminggu berlalu

makan malam hari ini keluarga Abraham dalam mode komplit,tak terkecuali si bontot ziano yang baru pulang dari munchen jerman tiga hari yang lalu. wajah bahagia dari mom rena dan dad Abraham tidak dapat di sembunyikan, setelah sekian lama, akhirnya mereka bisa berkumpul dan makan bersama di meja yang sama. mengingat kesibukan masing masing, untuk makan bersama seperti ini saja jarang sekali mereka lakukan.zevan yang hampir tiap hari pulang malam,dia terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sebagai ceo dari zeagi grup dan direktur edelstein hospital dan ziano yang memang sudah tinggal di luar negeri sejak beberapa tahun yang lalu. hanya mom widya dan dad Abraham yang hampir tiap hari merasakan sepi nya meja makan yang besar itu.

"bagaimana kuliahmu nak? " tanya dad Abraham pada ziano.

"sisa menunggu graduation nya saja dad. " jawab ziano sambil memasukkan suapan pertama di mulutnya.

"dan kau van,apakah kau sudah mempertimbangkan permintaan mommy seminggu yang lalu? " kali ini mom widya yang bertanya pada zevan.

"uhuk uhuk.... "air putih yang baru saja zevan masukkan ke dalam kerongkongan membuat nya tersedak." apakah harus secepat itu mom? "

"ini sudah seminggu van,itu sudah perjanjian awal kita".

" emang kak evan janji apa sama mommy? "giliran ziano yang bertanya pada sang kakak.

" kakakmu akan di kenalkan sama anak teman mommy. "dad Abraham yang menjawab pertanyaan ziano.

"ha ha ha ha ha.... " ziano seketika tertawa.

"kak zevan mau di jodohkan? kayak tidak laku saja,tapi bagus juga sih daripada dengan kak stella." ziano keceplosan,"mati aku".gumam zi dalam hati.

"apa maksud mu zi, kamu tidak suka jika stella jadi kakak ipar mu? "zevan merasa adiknya itu juga tidak menyukai stella," kenapa semua orang di keluarga ku tidak ada yang menyukai nya? seperti nya aku harus menyelidiki nya."batin zevan.

ziano menggaruk kepalanya yang tidak gatal,"tidak juga kak, tapi kalau ada yang lain sih ziano setuju setuju saja. "

" mommy tidak mau punya menantu seperti pacar kakak mu itu,sekolah saja yang tinggi, attitude nol besar.untukmu zi, tidak usah repot repot pacaran mommy sudah memilihkan calon istrimu.

"apaaaa mom? zi tidak mau, masa harus ikutin jejaknya kak evan sih,zi bisa milih sendiri mom."protes ziano.

" kamu itu sama kakakmu sebelah duabelas kalau cari pacar,semuanya tidak jelas."

zevan diam tidak tau mau mengatakan apa pada sang mommy, sepertinya dia sudah pasrah dengan keputusan ibu suri di rumahnya itu.

" diam mu ibu anggap setuju van,tiga hari lagi kita menemui calon istrimu. "tegas mommy widya sambil berdiri meninggalkan ruang makan.

zevan menghela nafasnya kasar. nafsu makannya hilang.

" kakak sudah pernah bertemu dengan perempuan yang akan di jodohkan dengan kakak? "ziano bertanya penuh selidik

zevan menggeleng kan kepalanya tanda dia tidak tau dengan siapa dia akan di jodoh kan.

" apaaaa, jadi kakak sama sekali belum pernah bertemu dengannya dan menyetujui permintaan mommy? bagaimana kalau dia tidak sesuai dengan kriteria kakak? "

"zi, jaga bicara mu, " tegur mommy widya yang kembali ke ruang makan karena lupa membawa dessert kesukaan dad Abraham yang sudah dia buat nya semalam, mereka ingin menikmati bienenstich(kue khas jerman yang memiliki dua lapisan yang ditengahnya di isi dengan vla vanilla dan di atasnya di taburi kacang almond yang sudah di karamelisasi) sambil menonton acara kesukaannya di depan TV.

"mommy tidak akan mungkin membuat anak anak mommy menderita setelah menikah,mommy tau selera kalian berdua seperti apa.jadi jangan khawatir dan ikuti saja permintaan mommy."mom widya pergi meninggalkan kan kedua putranya yang masih duduk terdiam di meja makan, mereka saling melirik." kak, kenapa nasib kita seperti ini,tega sekali,seperti nya hak asasi kita di cabut paksa oleh mommy,aku jadi ragu, jangan jangan mommy sama daddy mengadopsi kita di panti asuhan."ziano berbicara sekenanya.

"hussshh, mulut tuh di jaga kalau ngomong, sembarangan." zevan berdiri meninggal kan adiknya sendirian.

acara makan malam selesai, ziano kembali ke kamarnya,dad Abraham dan mom widya masih bercengkrama di ruang tengah ngobrol santai di temani cake kesukaan dad Abraham.zevan menghampiri mommy dan daddynya, dia duduk di sofa bersebelahan dengan orang tuanya.

"mom,dad boleh evan bertanya? " zevan berbicara sedikit ragu.

"iya tentu saja,ada apa sayang? " mom widya menjawab pertanyaan anaknya itu sambil makan kue kesukaan nya.

"mom, dad, setelah menikah nanti bolehkah aku tinggal di apartemen zevan?"

"maksudmu? " mom widya menghentikan acara makan kuenya, dia menatap intens pada anaknya.

"iya, zevan ingin tinggal berdua dengan istri zevan nantinya,kami bisa saling mengenal satu sama lain dan belajar hidup mandiri, mom dan dad tidak keberatan kan? " tanya zevan hati hati, dia takut rencana membawa istrinya ke apartemen karena ada niat tertentu ketahuan oleh mommy nya, mom widya itu orang yang paling susah di bohongi.

mom dan dad terlihat saling pandang, "baiklah, mom dan dad setuju, tapi kamu harus sering berkunjung ke mansion membawa menantuku." akhirnya mereka menyetujui nya.

"memang zevan akan di jodohkan dengan siapa mom? "zevan mulai penasaran,perempuan seperti apa yang akan zevan nikahi sebentar lagi.

" kau mengenalnya, sangat mengenalnya van, dia putri tante rena dan om auron."

"maksud mommy, dokter agnisa? " tanya zevan tidak percaya.

"iya betul, dia satu satu nya gadis yang paling tepat untuk mu."

"oohhh tidak,kenapa harus dia sih" batin zevan.

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***