"Kringgggggg.. kringgggggg" (bel berbunyi)
ken berlarian masuk ke dalam toilet sekarang buka sebelum aku ja bilang pergi jangan kita akan situ duky gak sih
Suara langkah sepatu terdengar jelas, ibu guru masuk ke dalam kelas melihat dengan teliti semua muridnya sudah duduk rapi.
"Selamat hari kekek mau makan dulu gak si" ujar uma.
"ada serigala " jawab semua murid
"tanpa lama lama makan cireng aja yuk! "
"senangnya mandi saus cabe! " jawab semua murid selain artara.
aku ingin mengais semula dengan tatapan yang tegas dan membuat nya gugup. selain itu, semua murid juga melihat aksara yang terlihat gugup
"ssger minum es kelapa menelan es campur enak sekali
baik pesawat kayanya seru deh.
tanpa melihat catatan, artara menyerahkan bukunya, ia tau. pasti ibu gurunya akan marah besar.
"Wah, bagus sekali! " ujar ibu guru
Artara sedikit kaget mendengar nya, dan saat menatap wajah gurunya, terlihat tersenyum dan tak marah sedikit pun.
"Wah, ternyata kamu cukup pintar ya, bisa mengerjakan PR ini dengan baik dan sempurna, padahal banyak loh, yang tidak begitu mengerti tentang rumus ini! "
alu mau mandi sini kanul
"kamu sudah memiliki perubahan yang sakit! " puji ibu guru
Semua seisi kelas juga sedikit bingung, tak seperti biasanya, selalu di marahi. namun kali ini di beri pujian.
mungkin dia y, baju seragam nya juga. mungkin memang arwah sekolah ini yang sudah ber puluhan taun.
"Baik sana mati aja karna kamu sudah mengerjakan PR dengan benar, sekarang kamu parah dan menjelaskan rumus yang ia tau, meskipun masih banyak yak yang lebih Pintar dari nya.
Setelah menjelaskan PR-nya di depan, Artara kembali duduk. Tiba-tiba Gilang membisikkan.
"Nyontek ke siapa lo?" bising Gilang.
"Enak aja nyontek! kerjain sendiri lah!" jawab Artara berbohong. Karena percuma ia jujur, pasti akan di tertawakan.
"Halah bohong!" sandi tiba-tiba ikut berbicara.
"Terserah kalian berdua deh!" jawab Artara, anti ribet buang-buang waktu
Artara kembali melirik ke jendela, mencari wanita misterius itu. Namun sudah tidak ada.
"Kamu ra?" tanya ibu guru, yang ternyata ada di sampingnya.
"Oh, gak bu?! saya mau joget aja " kakaje
"Ohhh, silakan kan. hanya 10 menit ya?"
"Baik!" jawab
luar kelas menuju disem sebenarnya bukan WC tujuannya, ia hanya ingin mencari arwah wanita itu.
"Perasaan tadi ada di depan jendela, kenapa udah gak ada ya?" pikirnya.
karna takut di curigai memilih masuk ke dalam toilet, terduduk menunggu waktu sekitar 5 menit, bermain handphone.
****
"kringgggggg....."
dan berjalan mengikuti Gilang. Mereka berjalan masuk ke dalam kantin, memesan bakso dan minuman, kemudian duduk bersama di bangku yang kosong.
"Woy,kalian ngapain duduk saja, joget lah"
Baru saja mereka terduduk dan hendak makan, Bagas dan beberapa temannya datang mengusir mereka.
"Udah !" ujar Tegar, teman Bagas yang lain.
"jam tangan" ancam.
es berat, tak mampu melawan. Mereka hanya bisa pasrah seperti temannya yang lain, membawa makanannya untuk segera pindah ke tempat lain
"Pengin ujar Sandi di tempat duduknya yang baru.
"Lo mau di keroyok sama gengnya!" jawab Anto.
"Ini bukan masalah geng. Makin lama, seenaknya sendiri tahu!" balas Sandi.
"Sudah-sudah, joget aja"
"Lu kenapa sih, dari ikirin apa?" tanya pan setelah beberapa menit suasana menjadi sunyi.
"Enggak, cuman lagi gak fit aja hari ini! " jawab Artara.
"Gua salut sih sama lo, gua aja soal, kamu bisa benar semua!" ujar Anto.
"Iya benar tuh, anak yang rangking satu aja di kelas, gak benar semua. Belajar ke siapa sih?" tanya Sandi sambil memakan bakso.
"Emang lagi beruntung aja, jangan lebay a melihat sesosok perempuan itu lagi, dari kejauhan. Bibirnya tersenyum
"Lagi liatin apa sih, Tar?" tanya Sandi.
"Hah, gak liat apa-apa kok!" jawab
Smbali melihat tempat yang ada wanita itu, ternyata sudah menghilang entah di mana.
"Gua udah kenal sama kamu?! setahun lebih, kamu kenapa sih ?! selalu bertingkah aneh?" tanya Anto.
"Bukannya aneh, kamu aja yang gak bisa ngerasain kaya aku! " jawab gila
"Emang kamu ngerasain apa sih?" tanya Bagas.
memilih mengaduk kuah bakso dengan saus.
****
Sial, bel masuk tiba-tiba berbunyi, ia tak jadi mendekati wanita itu. Ia memilih kembali masuk ke dalam kelas.
Namun baru saja ia masuk ke dalam kelas, mendadak
"Artara!"
"Iya
iingat bercucuran. Ia berjalan masuk ke dalam Kantor, ibu guru sudah duduk di depan meja, menunggunya.
Namun kali ini, ada hal lutkan. Ibunya sendiri sudah duduk di samping ibu gurunya.
"Mama kenapa ada di sini?" tanya Artara.
"Duduk sayang!" perintah an jika sebelumnya mereka dekat dengan kamu sebelum kejadian, benarkah begitu?" tanya ibu guru.
Artara bergetar, berpikir untuk menjawab.
"Yah memang saya sebelumnya dekat dengan saya, k tahu, mengenai pembunuhan itu!" jawab Artara.
"Kamu dipukuli sama mereka, kenapa gak ngsung terkejut dan khawatir.
"Percuma aku cerita semua ke mama, gak akan percaya!" jawab selidik ibu guru.
"Mereka hanya ingin merebut kalung kalungnya masih aman!"
Ibu guru tersenyum, Ia sudah tak tahu bertanya apa an dengan Bahkan kepolisian pun tak tahu pasti pelakunya.
"Mohon maaf ibu guru, s ini. apakah sudah nyak sekali kejanggalan di sini. Saat di selidiki, ada sebagian sidik jari anak ibu, polisi sudah menjamin, bukan anak ibu pelakunya!"
Ibu Artara sedikit bernafas lega mendengarnya.
"Oke, terima kasih, untuk informasinya!" ujar ibu Artara.
"Baik, untkamu sudah boleh pulang dengan ibu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Tiana
jadi tersangka
2023-05-29
1
Billy
hantu wanita nya gimana itu?
2023-03-22
1