Chapter 5

🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

“Apakah kamu membutuhkan waktu dua jam untuk berjalan membuka pintu itu?” sentak Griffin, ketika Lyla baru saja membukakan pintu untuknya.

Lyla hanya diam saja mendapatkan perlakuan seperti itu dari pria yang sangat mendiktaktor hidupnya.

Merasa diabaikan oleh Lyla, Griffin langsung memeluk tubuh wanita itu dengan erat dari belakang.

“Fin, please, aku sedang tidak ingin melakukannya saat ini,” tungkas Lyla dengan pelan, sembari berusaha melepaskan pelukan Griffin yang sebentar lagi berubah dan menjalar kemana – mana.

“Kenapa pasword pintunya kamu ganti?” Tanya Griffin, dengan berbisik pelan di telinga Lyla.

“Aku hanya ingin mempunyai privasi Fin, aku gak mau begini terus sama kamu, kita itu masih memiliki hubungan sedarah Fin,” suara Lyla terdengar sangat lelah, entah sudah ke berapa kali dirinya mengatakan hal ini kepada pria itu, tetapi tetap saja Griffin memperlakukannya seperti seorang jallangg yang sangat memalukan.

Griffin tersenyum mendengar hal itu, lalu kemudian dia melepaskan pelukannya dari tubuh Lyla.

“Sepertinya kamu melupakan sesuatu Lyla,” ujar Griffin, lalu melangkahkan kakinya melewati tubuh Lyla begitu saja.

Dengan berdiri memperhatikan pemandangan luar, Griffin meletakan tangannya ke dalam saku celana, tetapi, meskipun posisi Griffin saat ini sedang membelakangi tubuh Lyla, tetap saja dia merasakan jika saat ini Lyla sedang memperhatikannya.

“Ini sudah Enam tahun berlalu Fin, dan kamu sudah benar – benar berubah, kamu –“

“Entahlah, coba saja aku mengenal kedua orang tuamu, pasti aku bisa mengetahui, bagaimana sifat kepribadian ganda itu bisa kamu miliki, ahh bahkan bukan ganda tapi tripel,” sindir Lyla, pada sahabat, sepupu sekaligus partnernya di atas ranjjang.

Griffin kembali tersenyum mendengar ungkapan emosi Lyla kepadanya, tidak bisa dipungkiri, bahwa dirinya terlihat seperti seorang bunglon, yang bisa berubah – rubah sifat tergantung kondisinya.

“Aku adalah aku Lyla, kamu sudah mengenalku dari kecil, dan tidak seharusnya kamu bersikap acuh kepadaku seperti ini.” Ucap Griffin lagi kepada Lyla, yang entah kenapa dua tahun belakangan ini wanita itu terus saja bersikap dingin kepadanya.

Lyla hanya bisa menghela nafasnya berat, sebegitu bodohnya Griffin sampai – sampai dia melupakan apa kesalahannya.

“Sudahlah Fin, yang jelasanya kamu berubah setelah kematian Uncle Zein, dan semenjak kamu dinobatkan sebagai Lord saat ini, dan -,” kalimat Lyla terhenti ketika dirinya begitu berat setiap mengatakan hal ini kepada pria yang sudah menghancurkan seluruh kehidupaanya.

“Dan apa?” tanya Griffin penasaraan, dia sudah benar – benar lupa kejadian apa yang terjadi sebelum ini.

“Dan semenjak kamu membunuh anak kita.” Lyla berkata dengan serius, lalu dia memilih untuk meninggalkan Griffin begitu saja, karena dirinya tidak ingin kembali memulai pertengkaran dengan seorang pria yang tidak ingin mengalah.

Griffin terdiam sejenak mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Lyla, dia merasa bingung dengan sikap Lyla yang menurutnya terlalu berlebihan.

“Bukankah dia sudah sangat tahu bahwa hubungan kita terlarang, kenapa dia selalu menyalahkan aku tentang itu semua, sedangkan dirinya yang lupa untuk menggunakan kontresepsi,” gumam pria itu.

Dan karena tidak mau mengambil banyak pikiran, dia memilih untuk masuk ke dalam kamar milik Lyla, untuk segera mengistirahatkan tubuhnya.

Sedangkan Lyla saat ini terlihat sedang sibuk di dalam dapur, dia ingin menyiapkan makan malam untuk Griffin. Dan ini memanglah rutinitasnya setiap kali Griffin pulang ke Apartemannya.

**

Di sisi lain, terlihat Deri dan Sarah yang sedang berada di bandara Internasional Jhon F Kennedy, untuk menunggu jadwal keberangkatan mereka menuju Italia.

“Aku baru saja cek in tiket kita berdua, sekarang ayo kita masuk untuk menunggu jadwal boording pass,” ucap Deri, kepada Sarah yang sedang asik bermain game online.

“Sarah apakah kamu tahu, di dalam sebuah misi kamu tidak boleh memasukkan hobby dan pekerjaanmu ke dalamnya.” Deri menyambung kalimatnya, lalu memilih untuk melangkahkan kakinya lebih dulu, dari pada dirinya harus menunggu Sarah yang sama sekali tidak meresponnya.

Mendengar hal itu, Sarah langsung menaikkan pandanganya dan melihat Deri yang sudah sangat jauh jaraknya, “Sialll!! Apakah pria itu tidak pernah mendapatkan hiburannya sendiri,” guman Sarah, yang mau tidak mau harus segera berdiri lalu mengejar Deri dengan berlari sambil membawa kopernya yang sangat berat.

“Deri, tunggu!!!” teriaknya, namun sepertinya pria itu sedang balas dendam kepadanya, hingga mengabaikan panggilannya yang padahal sangat nyaring.

“Kenapa kamu meninggalkanku?” seru Sarah, ketika dirinya berhasil mendapatkan Deri yang sedanf mengantri di pintu masuk.

“Karena aku tidak ingin mengulur waktu apa lagi aku harus menunggu seseorang yang sedang melakukan sebuah kegiatan yang tidak berguna.” Tegas Deri, yang mengucapkan kalimatnya tanpa melihat wajah Sarah.

Mendengar jawaban itu, Sarah hanya diam tanpa niat beradu pendapat dengan pria yang sudah sangat dia kenal, sebagai pria work for life ini, karena jawabnnya nanti pasti akan sama saja.

**

Saat ini keduanya telah berada di dalam pesawat, baik Deri maupun Sarah saat ini hanya sama – sama diam dengan pemikiran mereka masing – masing.

Deri yang semenjak semalam masih sibuk memikirkan masa lalunya, kini kembali teringat dengan masa lalu yang pernah dia jalankan.

“Apa kabar mereka semua? Rasanya sudah begitu lama sekali kita tidak bertemu,” batin Deri yang tiba – tiba saja terbayang dengan wajah bahagia mereka bertiga, yang sampai saat ini masih menjadi walpapper di ponselnya.

“Bolehkah aku bertanya?” ucap Sarah, yang sudah begitu penasaran dengan pertanyaan yang sudah beberapa lama ini menghiasi otaknya.

Deri menganggukan kepalanya pelan, lalu menatap wajah Sarah dengan lekat, menunggu pertanyaan apa yang akan dilontarkan oleh wanita ini.

“Aku begitu penasaraan dengan foto yang kamu jadikan walpapper itu, siapa wanita, dan dua pria itu?” Tanya Sarah dengan begitu berani, tidak ada sama sekali terlihat dia ragu untuk menanyakannya.

Deri menghela nafasnya berat, lalu dia tersenyum, dengan kembali menatap ke arah foto dirinya saat masih kecil.

“Mereka adalah kehidupanku, jika bukan karena mereka, aku tidak akan pernah bisa mendapatkan semua ini, atau mungkin saja aku akan mati dijalanan.” Jelas Deri pada Sarah.

“Apakah mereka begitu berharga untukmu?” Tanya Sarah lagi.

Deri menganggukan kepalanya pelan, sebagai jawaban dari pertanyaan teman wanitanya ini.

“Benarkah sangat berarti?” Sarah kembali mempertanyakan kalimat yang sama, seakan – akan dirinta tidak yakin dengan jawaban Deri yang begitu singkat.

Kembali, Deri menganggukkan kepalanya pelan, sembari menyeritkan keningnya bingung, “Kenapa kamu seperti meragukan jawabanku? Apakah kamu tidak mempercayainya?” Deri balik bertanya kepada Sarah, membuat wanita itu langsung tersenyum kikuk dibuatnya.

“Ehm,,tidak, aku bukannya tidak percaya dengan apa yang sedang kamu katakan,”

“Lalu?”

“Aku hanya sedang berpikir saja, jika kamu menganggap mereka adalah berharga untuk kamu, tapi kenapa kamu dan mereka tidak bersama – sama hingga sekarang?”

DEG, pertanyaan yang dilontarkan eh Sarah itu, membuat Deri kembali mengingat kejadian pada saat dirinya kabur dan pergi tanpa berpamitan kepada Griffin maupun Uncle Zein.

“Ada masalah yang tidak seharusnya orang luar mengetahuinya,” jawaban Deri terdengar sangat begitu dingin di pendengaran.

Bahkan Sarah sampai harus menelan salivanya kasar, ketika dirinya menyadari bahwa pertanyaan itu sangatlah salah.

Karena terlihat dari Deri yang langsung terdiam setelah menjawab pertanyaan tadi.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Terpopuler

Comments

renita gunawan

renita gunawan

griffin dan lyla mengikuti jejak zein dan dara, yang mencintai saudara sendiri.sepertinya zein belajar dari masa lalu yang menikah dan mempunyai anak,tapi selalu disakiti karena tidak merestui hubungan mereka

2022-11-25

0

𝑽𝒆𝒂𝒏 𝑽𝒆𝒓𝒐𝒏𝒊𝒌𝒂

𝑽𝒆𝒂𝒏 𝑽𝒆𝒓𝒐𝒏𝒊𝒌𝒂

karma nya babang Aiden jatuh ke Lyla 🤧

2022-11-21

0

Diah Ayu Lukitowati

Diah Ayu Lukitowati

Damn you Griffin.

2022-11-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!