...🤗Hai selamat membaca 🤗...
Sepulang sekolah Kanaya di telpon kanza. Kanza tidak bisa menjemput, karena Kanza di kampusnya mempunyai tugas tambahan. dan menyuruh Kanaya untuk pulang sendiri. bukan hal yang tidak biasa, melainkan kebiasaan kanza suka telat menjemput Kanaya. Kadang juga Kanaya suka pulang bersama Anisa menaiki angkot,
Untuk sekarang juga Kanaya mau ikut bersama Anisa menaiki angkot lagi, Jarak rumah Kanaya dan Anisa cukup jauh. tetapi rumah mereka searah, dimana rumah Kanaya lebih dulu, dari pada rumah Anisa.
Kanaya dan Anisa sekarang telah memberhentikan angkot langganan yang sudah di tunggu mereka dari tadi, Kemudian mereka pun masuk ke dalam angkot tersebut.
"Ngomong-ngomong kamu, sampai jam berapa nay baca novel?" tanya Anisa,
"Enggak kok aku gak baca novel!" Jawab Kanaya
"Mata kamu kok hitam yah seperti mata panda?" selidik Anisa penasaran,
Kanaya yang sadar akan kejadian kemarin malam, dia mengambil cermin kecil yang ada di saku rok abu-abunya itu. Kemudian dia melihat dirinya di cermin kecil itu.
"Ya ampun! aku sudah memakai make-up tebal, dan sudah menutupinya rapih-rapih. kamu masih tetap menyadarinya Rika?" gumam Kanaya sambil melihat ke arah Anisa, sambil menyunggingkan satu bibir atasnya.
...****************...
Setelah sekian lama sampai lah mereka pun di rumah Kanaya,
"Ayo NIS masuk dulu?" ajak Kanaya
"Enggak Ah terimakasih! kapan-kapan saja. aku lelah mau cepat-cepat sampai ke rumah!" tolak Anisa,
"Kan di sini juga rumah kamu, jangan sungkan Ayo? Mamah ku pasti sudah masak yang Enak Loh!" rayu kanaya,
"Yah gimana yah, sebenarnya mau sih.. tapi kapan-kapan ajalah yah? Mamah ku juga mungkin sudah menunggu!" tolak Anisa sambil tersenyum.
"Oke...lah kalau begitu!" ucap Kanaya sambil mengangkat tangannya dan membuat lengkungan O.
"Ayo pak jalan!" ajak Anisa ke pak supir
Kemudian Kanaya dan Anisa pun saling melambaikan tangan. setelah melihat Anisa pergi Kanaya langsung membuka pintu gerbang rumahnya, lalu memasuki halaman rumah, setelah masuk Kanaya langsung membelalakan matanya,
Melihat mobil mewah yang terparkir di depan rumahnya. Kanaya mengingat mobil Papahnya, tak semewah yang di lihatnya sekarang, yang sedang terparkir di depan rumahnya itu, Kanaya pun celingak-celinguk melihat ke dalam mobil tersebut.
..."Wow...."...
"Semuanya sangat mewah dalamnya itu, ya Allah! semoga nanti aku bisa sukses. dan membeli mobil yang semewah ini." gumam Kanaya, Kanaya terpesona melihat isi mobil tersebut,
Kemudian Kanaya pun tersadar dari lamunannya, karena ada yang menepuk pundaknya dari belakang, Kanaya pun terlonjak dari tempatnya dia berdiri karena terkejut.
"Astaghfirullah Haladzim mah, ngagetin aja!" ujar Kanaya, sambil memegang dadanya.
"Kamu dari mana aja? ayo cepat ke dalam. Mamah sudah lama, nunggu kamu dari tadi? mamah gak sempat nelpon kamu tadi, mamah lagi sibuk mempersiapkan jamuan, untuk orang penting." ucap kesya,
"Orang penting siapa mah?" selidik Kanaya
"Kamu lihat saja sendiri yuk." ajak Kesya, sambil menarik tangan Kanaya.
...****************...
Sementara itu Anisa yang sedang berada di dalam angkot untuk perjalanan pulang, dia di kagetkan oleh seorang pria, terlihat mobil pria itu berasap, asap itu keluar banyak dari depan mobil pria itu. kemudian dia terus memberhentikan mobil angkot yang di tumpangi Anisa, dengan melambaikan tangannya.
Tanpa pikir panjang dia langsung masuk saja ke dalam angkot yang di tumpangi Anisa. "Pak tolong antarkan saya ke hotel yang berada di jalan XXX nanti saya tambahkan ongkosnya." ujar pria itu,
Anisa yang mendengar pria itu berbicara, dan mengingat hotel itu berbeda arah, dari rumah Anisa, Anisa pun tidak terima seharusnya dia dulu yang di antarkan, Anisa langsung nyerocos, "Eh gak bisa kamu datang terakhir jadi harus aku duluan!" ujar Anisa,
"Maaf dek! saya lagi buru-buru, sedang di tunggu klien, jadi saya harus cepat-cepat sampai, Ayo pak cepat! nanti ongkos dia saya yang bayar!" ujarnya,
"Enggak pak aku duluan dong yang duluan naik. kalau bapak pilih dia! nanti saya gak naik angkot bapak lagi!" Ancam anisa,
"Nih pak..." pria itu memberikan uang merah lima lembar.
"Gimana ini?" ini pilihan yang berat. "maaf ya de Anisa?" ujar pak supir sambil mengambil uang itu dan menarik pedal gasnya untuk berangkat ke hotel tersebut.
Anisa yang tak terima pun memarahi pria itu, sambil memukulinya. "Kamu yah! gara-gara kamu aku jadi telat pulang ke rumah!" geram Anisa, Pria itu pun memblokir pukulan Anisa,
Karena yang di belakang berisik. sedang berantem, mengganggu ke fokusan menyetir, tiba-tiba pak supir pun mengerem mobilnya. Anisa dan pria itu pun terhentak. di saat itu posisi mereka saling berhadapan, sambil tangan pria itu memblokir tangan Anisa. terjadilah kedua bibir mereka menyatu. Anisa dan pria itu langsung kaget karena bibir mereka menyatu. mereka pun segera melepaskannya.
"Gimana ini kalau kalian terus berantem begitu, mending kalian keluar saja dari mobil saya. ini uangnya ambil kembali? ucap pak, supir sambil memberikan uang yang tadi di berikan pria itu,
"Enggak pak jalan saja! " ujar pria itu
Anisa pun langsung membalikkan badan membelakangi pria itu, sambil mengusap bibirnya, pria itu juga perasaannya menjadi tidak karuan terlihat dari gelagatnya.
Anisa terus memegang bibirnya, dia mengingat kejadian tadi, ingin rasanya dia menendang pria itu keluar dari dalam mobil, "Sial...mimpi apa aku semalam? kenapa nasib buruk ini menimpaku! ciuman pertama ku kini telah di renggut oleh pria asing! Aku sumpah kan semoga saja klien nya membatalkan kontrak kerjanya, " gumam Anisa,
"Maaf?" pria itu memulai pembicaraan, hanya satu kalimat saja.
Mendengarnya meminta maaf dari pria itu, Anisa pun tidak menjawabnya dia hanya memalingkan wajahnya terlihat kekesalan di wajah Anisa. "Maksud kamu? minta maaf sama aku, aku akan memaafkan kan kamu! huh...tidak akan aku memaafkan kamu." gumam Anisa.
...****************...
Setelah sekian lama, Akhirnya mereka pun sampai di hotel tersebut, Kemudian pria itu langsung turun dari angkot, "Sekali lagi maaf?" ini ongkos untuk kamu pulang!" ujarnya, pria itu memberikan lima lembar uang merah kepada Anisa.
Anisa yang merasa terhina Dia pun langsung turun dari angkot mengejar pria itu, untuk mengembalikan uang pria itu. "Maaf saya tidak membutuhkannya! saya juga bisa bayar sendiri." ujar Anisa, Anisa membuka tangan pria itu, dan memberikan uangnya kembali.
"Kalau begitu sekali lagi, maaf atas kejadian tadi?" ujar pria itu, walaupun Dia tahu, kata maaf tidak akan membuat Anisa memaafkannya. dalam pikir pria itu, setidaknya dia sudah meminta maaf, ya terserah Anisa mau memaafkan atau tidak.
"Kamu pikir aku tidak bisa membayar angkot! dasar orang kaya dia bisa seenaknya mengunakan uangnya! apa baginya uang bisa membeli segalanya, waktu aku, dan ciuman pertama ku terbuang sia-sia, aku tandai wajah kamu! akan aku pastikan kamu tidak akan bisa hidup tenang!" gumam Anisa, Kemudian dia menaiki angkot kembali.
Melihat kepergian Anisa, pria itu pun tersenyum menyeringai, Kemudian dia langsung berlari masuk ke dalam hotel tersebut.
...Bersambung......
...Lanjut ke Bab berikutnya......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Anita Jenius
2 iklan buatmu supaya semangat.
2024-06-06
0
Ayano
Bunga biar semangka ya kak
2023-06-19
1
bunda safna
hai siapa yah kira-kira pria itu?
2022-11-27
0