Di istana, Putri sangat panik mencari Hana, dirinya mencari Hana ke seluruh tempat di dalam istana, tapi tidak menemukan Hana.
Saat Putri sedang panik, dirinya bertemu dengan Zeldris di tempat para hewan dan monster.
Putri bertanya kepada Zeldris kemana perginya Hana?. Zeldris memberitahu Putri, kalau Hana pergi dari Istana bersama Kirra.
“Eeehhhh?, Pantas saja aku tidak bisa menemukan Hana”, kata Putri dengan wajah kelelahan.
Hana dan Kirra tiba di gunung, tempat tinggal hewan peliharaannya Kirra.
Hana dan Kirra berjalan menuju kedalam hutan.
Hana sulit untuk berjalan karena dirinya memakai gaun berwarna merah.
Saat sedang berjalan, kaki Hana tersangkut di akar pohon dan terjatuh.
“Awww...”
“Ehh...kau tidak apa-apa” kata Kirra sambil membantu Hana berdiri.
Hana sangat panik, karena gaun yang di pakainya sobek, karena terjatuh tadi.
Hana berkata “Aaaaa.. bagaimana ini?, gaunnya jadi rusak” kata Hana sambil melihat Kirra dengan wajah panik.
“Coba lihat, hanya sobek sedikit tidak apa-apa. Saat kita kembali ke istana, aku akan minta putri untuk memperbaikinya” kata Kirra sambil melihat gaunnya yang sobek.
Kirra mengangkat gaun Hana dan menyuruhnya untuk mengangkat gaunnya seperti ini terus, agar Hana tidak kesulitan saat berjalan.
Kemudian Hana berjalan sambil mengangkat gaunnya.
Tidak lama Kirra dan Hana sampai di tempat hewan peliharaannya Kirra, Hana terkejut melihat ada banyak sekali naga di depannya. Hana terdiam sambil melihat ada banyak sekali naga di hadapannya, sambil mengangkat gaun yang di pakainya.
“Lihat itu, mereka sangat imut kan?” kata Kirra sambil melihat ke arah Hana.
“Eehh... Oh iya mereka imut” jawab Hana dengan wajah terlihat bingung.
“Imut?. Bagaimana bisa dia mengatakan para monster ini imut?” kata Hana dalam hatinya.
Hana terdiam melihat Kirra yang mendekati para naga, Hana terkejut kalau Kirra bisa sedekat itu dengan naga.
Kirra menghampiri Hana dan memegang tangan Hana, lalu menariknya untuk mendekati naga yang ada di depannya, Hana ketakutan saat berada di dekat naga.
“Tidak perlu takut, naga yang ada disini, aku yang merawatnya dari kecil. Jadi semua naga yang ada disini tidak akan menyerang” kata Kirra sambil memegang kepala naga yang ada di dekatnya.
Kemudian Kirra memegang tangan Hana dan meletakkannya di atas kepala naga yang sedang tertidur, Hana kaget saat memegang kepala naga yang sedang tertidur, Hana merasakan kalau sisik naga sangat keras dan kasar.
Hana sudah mulai terbiasa dekat dengan naga, dirinya tidak merasa takut lagi dengan naga.
Hana dan Kirra seharian berada di gunung.
Kirra bermain dengan naga yang besar, Hana bermain dengan naga yang kecil berwarna putih terang. Hana sangat menyukai anak naga itu.
“Apa kamu mau membawanya ke istana” kata Kirra.
“Ehh, memangnya tidak apa-apa? Jika anak naga ini di bawa ke istana?” jawab Hana.
“Tentu saja, kamu bisa bermain dengannya setiap..” kata Kirra sambil melihat langit yang sudah terlihat gelap.
Hana yang mendengar Kirra berhenti bicara, langsung melihat ke atas juga.
“Sebaiknya kita kembali ke istana” kata Kirra.
Kirra dan Hana pun kembali ke istana.
Saat Hana dan Kirra tiba di istana, mereka berdua melihat ada Putri yang sedang berdiri sambil menyilang kan tangannya, dengan wajah terlihat kesal.
Kirra yang mengetahui kalau Putri sedang marah kepada dirinya, Kirra mau melarikan diri dari sana, tapi karena Kirra yang mengajak Hana, dirinya merasa bertanggung jawab.
“Kemana kalian berdua pergi!?, Lihat gaunmu Hana!. Kirra!... Kenapa kau membawa Hana keluar istana?” kata Putri sambil mendekati Kirra dan Hana, dengan wajah marah.
Hana yang melihat Putri marah, dirinya terdiam sambil menggendong anak naga, dengan wajah sedih.
Kirra bersembunyi di belakang Hana, dan berkata “Aku hanya mengajaknya melihat naga”
“Melihat naga!?... bagaimana bisa hanya melihat naga, gaun dan tubuh Hana jadi kotor seperti itu!” jawab Putri sambil menarik telinga Kirra.
Putri melihat ada naga yang di pegang oleh Hana, lalu berkata “Kenapa naga ini di bawa ke istana!”
“Aku yang menyuruh Hana untuk membawanya, karena Hana sangat menyukai naga itu” jawab Kirra sambil memegang telinganya.
Putri yang melihat rambut Hana yang penuh dengan rumput dan tanah, dan gaun nya yang kotor dan sobek-sobek, sangat kebingungan apa yang di lakukan Hana.
“Cepat bersihkan tubuh kalian!” kata Putri.
Kirra langsung menarik tangan Hana dan berlari masuk ke dalam istana.
Setelah Kirra dan Hana selesai membersihkan tubuhnya, mereka berdua bersiap untuk makan malam bersama Zeldris.
Kirra duduk di sebelah Hana sambil memikirkan nama anak naga yang di pegang oleh Hana.
Tidak lama datang Zeldris.
Semuanya menundukkan kepalanya kepada Zeldris, Kirra dan Hana berdiri.
“Duduk lah” kata Zeldris.
Kemudian mereka makan.
Setelah selesai makan, Zeldris bertanya kepada Hana, dari mana anak naga itu?.
Kirra memberitahu Zeldris kalau anak naga itu, Kirra lah yang memberikannya kepada Hana, karena Hana sangat menyukainya.
Kemudian Kirra meminta ijin kepada Zeldris untuk memperbolehkan anak naga ini berada di istana.
Zeldris mengijinkan anak naga itu berada di istana.
Hana sangat senang anak naga nya di perbolehkan berada di istana.
Saat sedang memikirkan nama untuk anak naga itu, Hana baru sadar naga ini laki-laki atau perempuan. Hana bertanya kepada Kirra naga ini laki-laki atau perempuan.
Kirra mengatakan kalau anak naga itu perempuan.
Karena anak naga ini perempuan, Hana memberinya nama Iris.
“Nama yang bagus” kata Zeldris.
“Te-te-terimakasih” jawab Hana sambil menunduk.
Kemudian Kirra pergi dari ruang makan, meninggalkan Hana dengan Zeldris.
Hana selalu menunduk saat di depan Zeldris, dirinya takut melihat Zeldris, Hana hanya mengelus-elus Iris naganya, sambil menundukkan kepalanya.
Zeldris bertanya “kenapa kamu selalu menunduk?”
“Ti-ti-tdak apa-apa” jawab Hana dengan suara yang terdengar grogi.
Zeldris menyadari kalau Hana takut kepadanya, karena itulah Hana selalu menunduk saat di hadapannya.
Hana hanya terdiam sambil mengelus-elus Iris.
Mereka berdua tidak bicara sama sekali cukup lama.
Tiba-tiba Hana berkata “aku tidak berani untuk melihatmu tuan Zeldris”
Zeldris terkejut kalau Hana akhirnya mau bicara dengannya.
“Tidak perlu takut denganku, aku tau kau tidak menyukaiku, karena aku adalah iblis” jawab Zeldris.
“Tidak bukan seperti itu. Memang awalnya aku mengira semua iblis itu jahat, tapi setelah aku bertemu dengan Putri dan Kirra, ternyata iblis itu tidak sejahat yang aku kira.
Aku juga terkejut kalau tuan Zeldris mau menjadikan aku sebagai Istri, aku tidak pantas menjadi istrimu” kata Hana sambil melihat Zeldris.
...SELESAI...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments