Hari Terakhir

Hari ini adalah hari terakhir Irene dan orang tuanya berlibur ke negeri sakura dengan menggunakan jasa travel halal selama tujuh hari.

Irene dan mamanya sudah menyelesaikan mengepak barang - barang bawaannya di dalam tiga buah koper besar. Irene duduk di pinggir tempat tidur sambil melihat beberapa foto di layar Kameranya, sedangkan mamanya memeriksa kamar hotel itu seksama, takut ada yang ketinggalan.

"Kamu sedang ngapain Ren?" tanya mamanya kepo sambil menghampiri Irene setelah mengecek kamar hotel tersebut sebelum pulang.

"Lagi lihat foto - foto mah." jawab Irene sopan yang masih fokus dengan foto - fotonya.

"Itu waktu dimana ya say?" tanya mamanya Irene sambil duduk di sebelah Irene.

"Ini waktu kita berada di Taman Nasional Shinjuku Gyoen Mah."

"Bagus banget fotonya. Cantiknya bunga - bunga sakura bermekaran dan danaunya bening banget ya." puji mamanya Irene. "Foto berikutnya apa ya?" lanjut mamanya, lalu Irene menggeser foto di layar kameranya.

"Kalau ini kita berada di Mother Farm, Futtsu - shi, Chiba." kata Irene sambil memandang foto yang menampilkan sebuah pemandangan sebuah area luas yang dihiasi dengan bunga kanola berwarna kuning yang bermekaran dengan indahnya. Kemudian Irene menggeser foto itu.

"Kalau ini kita berada di kuil Daigo - Ji, Fushimi - Ku." penjelasan Irene yang melihat keindahan alam di sekitar kuil tersebut yang dihiasi dengan susunan formasi alami beberapa pohon bunga sakura berwarna pink yang bermekaran.

Kemudian Irene menggeser foto tersebut.

"Ini foto waktu kita di kota tua Takayama." lanjut Irene sembari melihat foto kerumunan orang yang ikut serta dalam acara festival paling indah dan meriah, festival tersebut merupakan warisan budaya dan sudah diselenggarakan sejak tahun 1652, lalu dia menggeser foto tersebut.

"Ini waktu kita piknik di taman Odori." lanjut Irene sambil memandang foto pemandangan asri nan indah yang dihiasi oleh hamparan luas bunga lilac dengan gradasi warna ungu yang bermekaran. Kemudian Irene menggeser foto itu.

"Foto ini diambil waktu kita berada di taman tulip Kamiyubetsu." kata Irene

sambil melihat foto sebuah taman besar yang dihiasi kebun bunga tulip berwarna - warni dan ada beberapa kincir angin. Lalu Irene menggeser foto itu.

"Kalau foto yang ini, waktu kita di taman Tepi Laut Hitachi." penjelasan Irene sembari menatap kagum foto sebuah pemandangan pantai dan taman yang paling indah, taman itu perpaduan antara birunya laut dan hamparan luas bunga nemophila berwarna biru bermekaran, terlukis indah adanya gradasi warna biru dengan sejuta pesona.

Kemudian Irene menggeser foto itu.

"Kalau nggak salah, ini waktu kita di gunung Fuji ya?" tanya mamanya Irene sambil menunjuk ke sebuah foto yang ada dilayar kameranya.

"Iya Mah." jawab Irene sambil menatap sebuah foto kompilasi berdiri di antara bunga - bunga cantik dengan latar belakang gunung Fuji.

Drrrttt... drrrttt... drrrttt...

Bunyi handphonenya Irene di dalam tas ranselnya Dibukanya tas ransel bagian depan, diambilnya handphone. Lalu lirik panggilan dari Ira, menggeser tombol hijau untuk menjawab.

"Assalamu'alaikum Ummi, Ummi pulang sekarang kan?" tanya Zayn.

"Walaikumsalam, iya sayangku, Ummi pulang sekarang." jawab Irene lembut.

Muhammad Zayn, adalah anak semata wayangnya dari pernikahannya dengan Muhammad Umar. Umur anaknya itu baru berusia tiga tahun. Celotehnya selalu menghibur dan menyemangati Irene. Anaknya sudah lancar bicara walaupun masih sedikit cadel.

"Ummi bawa oleh - oleh untuk Zayn?"

"Iya, sayangku, Zayn udah makan siang belum? "

"Udah Ummi, Ummi kata tante Iya, Ummi bawa oleh - oleh ngga buat tante? "

"Bawa sayang, semua dibawain oleh - oleh. Umar ada tante Ira ngga?"

"Ada Ummi, Ummi mau ngomong sama tante Iya? "

"Iya sayang. "

"Tante Iya, Ummi mau ngomong sama tante. " kata Umar polos, lalu Ira mengambil handphonenya dari Zayn.

"Tahu ga teh, si bawelita dari kemarin nanyain kamu sama mama papa terus, nanyain kapan kalian pulang, terus aku jawab hari ini pulangnya. Terus dia berisik banget, katanya kangen sama kalian, cerita ke teman - temannya kalau kalian liburan ke Jepang dan cerita dia dibawain oleh - oleh, gayanya kayak lagi ngerumpi gitu kalo lagi ngumpul sama teman - temannya." nyerocos Ira, adiknya Irene yang bawel, periang dan wajahnya juga cantik.

"Iya, kayak kamu, bawel. Oh ya Ra, nanti jam empat sore tolong jemput kami di bandara ya. "

"Siap komandan. Udah dulu ya Teh, pulsanya mahal, hehe. Assalamu'alaikum. " kata Ira, lalu Ira mematikan panggilan.

"Walaikumsalam. Kebiasaan belum selesai langsung dimatiin." kata Irene sedikit kesal. Lalu dia memasukkan handphonenya ke tempat semula.

"Ira ya? "

"Iya Mah. " kata Irene sopan.

Tok... tok... tok...

Suara kentukan pintu yang mengagetkan Irene dan Mamanya.

"Ayo kita pulang ke Indonesia sekarang." kata Bowo.

Kemudian Irene mematikan kameranya dan menaruhnya di dalam tas. Setelah itu berdiri, menyangkutkan tas ranselnya di dadanya, berjalan menghampiri dua koper dan membawa koper.

Sedangkan mamanya mengikuti langkahnya, lalu membawa satu koper. Kemudian mereka pergi meninggalkan Jepang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!