Diam-diam Suka Dia

Diam-diam Suka Dia

DDSD 1 : SAAAAAHHHHH

"Bagaimana para saksi?"

"Sudah siap?"

Penghulu yang memiliki jenggot panjang itu memastikan para saksi pernikahan untuk fokus menyaksikan momen sakral ini. Pria itu menoleh ke kanan-kiri untuk melihat respon.

''Siap.. siap.'' jawab mereka yang sudah bersiap untuk jadi saksi pernikahan.

Desi mendengar kalimat itu dari balik kamarnya, jantungnya berdebar kencang dan pikirannya menegang di kala menanti pelafalan ijab qobul yang tidak lama lagi akan dilaksanakan.

Desi berada di kamar bersama teman dan juga kakaknya. Ia akan keluar jika sudah mendengar kata sah dari para saksi.

''Ya Allah, tenangkanlah jantungku ...'' gumam Desi memohon.

''Sudah-sudah, jangan gugup. Slow aja.'' ujar kakaknya Desi sembari menaikturunkan alisnya.

Desi berdesis kesal melihat ekspresi kakaknya yang sangat suka menggodanya. Tidak mengerti kabar jantungnya yang kini hampir turun ke telapak kaki.

Mereka terdiam, acara sudah dimulai. Desi terus berdo'a di dalam hatinya supaya lelaki pujaan hatinya itu bisa lancar. Jangan sampai yang katanya akan disiram air jika gagal lebih dari tiga kali itu terjadi pada seseorang yang ia cintai.

''SAAAAAHHHHHH!!''

Suara itu menggema keras. Desi menghela nafas lega. Tak lama kemudian, ada yang membuka tirai pintu kamarnya dan memerintahkan Desi untuk segera keluar menemui sosok yang kini sudah resmi menikahinya itu.

''Ayo keluar sekarang.'' ujar wanita yang masih berdiri di tengah pintu kamar Desi.

''Iya, Mbak.'' jawab Desi.

Teman dan juga kakak Desi menggandeng tangannya. Balutan busana brukat berwarna putih itu membuatnya semakin anggun, riasan wajah yang tidak menor sesuai dengan keinginannya. Desi juga tidak mau mengenakan kebaya karena ia tidak bisa sabar jika harus berjalan pelan-pelan.

Pria yang sudah resmi menikahinya itu menatap wajah istrinya yang muncul dari balik pintu, Desi pun ikut tersenyum meskipun jantungnya berdebar kencang. Semua orang yang menyaksikan momen bahagia itu saling berbisik, hal yang sudah biasa terjadi di lingkungan.

Laki-laki itu berdiri untuk menyambut kedatangan Desi. Desi semakin mendekat, kakak dan temannya langsung melepaskan tangan masing-masing ketika Desi sudah tiba di hadapan suaminya.

''Ayo berjabat tangan.'' titah pembawa acara.

''Sudah halal lho, Des, haha!!'' seru seseorang yang berasal dari bawah tenda biru.

Desi menjabat tangan suaminya, mereka saling memasangkan cincin pernikahan. Terlihat begitu manis sekali. Suaminya itu sudah bersiap-siap untuk memberikan ciuman di kening Desi untuk pertama kalinya. Namun, tiba-tiba kepala Desi terasa pusing, perlahan pandangannya gelap.

BRUG! AWW!

''DESII!! BANGUN!!''

''HAH?''

Desi celingukan melihat kondisi sekitarnya, ia belum sadar, nyawanya masih melayang di dalam mimpi, ia langsung juga memeriksa dirinya. Ternyata ia terjatuh dari tempat tidur, untung saja ia tidur di kasur busa tanpa dipan.

''DESI BANGUN!'' suara mamak kembali terdengar dengan lantang.

''Hmm, iya Mak, sudah bangun.'' jawab Desi sedikit menaikkan suaranya yang khas bangun tidur.

Kembali hening, pasti mamak sudah kembali ke dapur.

Desi kembali celingukan, mengusap pantatnya yang terasa sedikit sakit.

''Aku mimpi ya?''

''Kenapa nanggung banget sih mimpinya?''

''Hadeeehhhh!'' gerutu Desi.

Ia langsung bergegas bangun, jam di dinding masih menunjukkan pukul 05.05 WIB.

∆∆

Seorang gadis remaja bernama Desiana Putri atau yang akrab disapa Desi, putri bungsu dari tiga bersaudara. Ia bersekolah di SMK swasta yang ada di kampungnya, usianya saat ini 16 tahun dan belum lama naik ke kelas XI (sebelas).

Desi merupakan murid yang aktif di berbagai kegiatan, ia bukan termasuk murid yang paling pandai dikelasnya, tapi, juga bukan yang terbawah, ia masih setia masuk ke dalam peringkat sepuluh besar, meskipun paling mentok di peringkat enam.

''Nanti ada rapat osis kan?'' tanya Desi kepada Siska sebelum istirahat.

''Iya Des, males banget sebenarnya kalau rapat-rapat begini.'' keluh Siska lalu mendengus kesal.

''Lah kalau males ngapain dulu minat jadi anggota osis? yang lain banyak yang minat, tapi, kamu yang dipilih, harusnya bertanggungjawab dong, Sis.'' protes Desi.

''Iyaa bos, iyaaaa ... aku cuma ngantuk kalau jam segitu.'' gerutu Siska lalu beranjak dari kursinya dan langsung menuju kantin.

Desi menarik nafas lalu meletakkan tasnya ke dalam laci, kemudian ia menyusul Siska yang sudah duluan ke kantin bersama teman lainnya.

Kantin akan selalu penuh saat jam istirahat siang seperti ini. Saat hari Senin sampai dengan Kamis, memiliki dua kali waktu istirahat yaitu jam 09.45-10.00 dan jam 12.00-12.45 WIB.

Masing-masing murid yang berada di kantin sudah pesan menu sesuai seleranya, sedangkan Desi sendiri memilih mie ayam kesukaannya.

Kantin yang satu ini sudah menjadi langganan Desi beserta teman-teman sekelasnya sehingga tidak canggung lagi bagi mereka untuk saling bercerita, tak jarang beberapa temannya yang tertawa terbahak-bahak.

°°

Pukul 14.00 WIB, seorang guru menyudahi mata pelajarannya karena tanda jam pulang sekolah sudah berbunyi.

Seluruh murid tampak sumringah ketika jam pulang, waktunya beristirahat dan bermain.

Tetapi tidak dengan Desi dan beberapa teman lainnya yang merupakan anggota osis di periode ini. Mereka sudah terjadwal akan melaksanakan rapat menjelang hari pekan olahraga nasional.

Desi, Siska, dan ketiga teman lainnya langsung ikut bergabung di ruangan lain untuk segera mengikuti rapat.

Jantung Desi berdegup kencang saat ketua osis itu masuk ke dalam ruangan. Ketua osis yang seangkatan dengannya, namun, berbeda kelas.

Sejak pertemuan pertamanya di pendaftaran, Desi merasakan ada sesuatu dihatinya. Rasa penasaran tentang laki-laki itu kian menghantui pikirannya setiap hari, apalagi keduanya berada di organisasi yang sama.

Setelah waktu terus berjalan, perasaan Desi tidak berubah, ia sering mengamati laki-laki itu secara diam-diam, mengagumi sosok itu dalam diamnya. Ntah perasaan apa yang bisa Desi simpulkan, sejauh ini ia juga tidak memiliki keberanian, terlebih dirinya adalah seorang perempuan, sangat gengsi memulai terlebih dahulu.

Prastiyo, ketua osis periode ini mulai membuka acara rapat osis. Semua mata menatap ke arahnya dan menyimak apa yang disampaikan, tak terkecuali dengan Desi. Hanya saja apa yang disimak oleh Desi pasti bercabang.

''Silahkan yang ingin memberikan usulan mengenai cabang olahraga apa saja yang akan kita pertandingkan nanti.'' ujar Pras dengan tegas, mengedarkan pandangannya pada seluruh peserta rapat.

Desi langsung berdiri sembari mengangkat tangan dengan yakin.

''Ya, silahkan.'' ujar Pras dengan tatapan datarnya, sementara jantung Desi seperti mau copot.

Seluruh peserta rapat langsung menatap Desi, menanti apa yang akan disampaikan oleh gadis itu.

''Aku memiliki usulan, berhubung pembangunan gedung untuk cabang bulutangkis sudah selesai dan siap digunakan, aku berharap cabang ini dimasukkan dalam daftar cabang yang akan diperlombakan nanti. Mengingat sebenarnya banyak yang gemar terhadap olahraga ini, dan olahraga ini juga tidak kalah tenarnya dengan sepakbola.''

''Tapi, bulutangkis membutuhkan waktu yang panjang, Des ... apalagi kalau sektor tunggal.'' sahut peserta rapat lainnya.

Terpopuler

Comments

Authophille09

Authophille09

Holla kak cimaii👋 neng Scala dari "Cinta karena Perjodohan" mampir nih, bawain paket lengkap nya juga.

2022-11-22

1

Yuli Fitria

Yuli Fitria

Des, aku kena prank oleh Author 😂

2022-11-21

1

lihat semua
Episodes
1 DDSD 1 : SAAAAAHHHHH
2 DDSD 2 : Seperti Mendapatkan Support System
3 DDSD 3 : Mamakku Yang Limited Edition
4 DDSD 4 : Siap Bu Mertua
5 DDSD 5 : Bismillah Kepilih
6 DDSD 6 : Sweetnya
7 DDSD 7 : Demi Kelas Kita
8 DDSD 8 : Kita Pasti Bisa, FIGHTING!
9 DDSD 9 : Partner Andalanku
10 DDSD 10 : Terima Kasih Sudah Berjuang Bersama
11 DDSD 11 : Malah Jadi Overthinking
12 DDSD 12 : Kita Juga Harus Bisa
13 DDSD 13 : Maaf, Des
14 DDSD 14 : Saya Pasti Akan Bertanggungjawab
15 DDSD 15 : Apa Kabar Jantung Desi?
16 DDSD 16 : Tanggungjawab Pras
17 DDSD 17 : Aku Merasa Bersalah (Bonus Visual)
18 DDSD 18 : Dari Luka Menjadi Cinta
19 DDSD 19 : Kakiku Yang Menjadi Aset Berhargaku
20 DDSD 20 : Tidak Semudah Itu, Des
21 DDSD 21 : Jadikan Itu Kenyataan
22 DDSD 22 : Jangan Pantang Menyerah
23 DDSD 23 : Tugas Mengartikan Peribahasa
24 DDSD 24 : Menghormati Keyakinan Masing-masing
25 DDSD 25 : Sudah Jadi Tontonan
26 DDSD 26 : Lupa Bilang Terima Kasih
27 DDSD 27 : Nggak Up To Date
28 DDSD 28 : Gara-gara Mantan!
29 DDSD 29 : Sungguh Aneh
30 DDSD 30 : Jatuh Cinta Di Usia Remaja
31 DDSD 31 : Momen Emas Anak Sekolah
32 DDSD 32 : Latihan
33 DSDD 33 : Penghujung Bangku Sekolah
34 DDSD 34 : Lebih Kejam Daripada Ibu Tiri
35 DDSD 35 : Akan Bahagia dan Selalu Bahagia
36 DDSD 36 : Sebuah Kebetulan
37 DDSD 37 : Wisata
38 DDSD 38 : Lama Tak Jumpa
39 DDSD 39 : Catatan Kecil
40 DDSD 40 : Pengumuman Kelulusan
41 PROMO NOVEL CIMAI
Episodes

Updated 41 Episodes

1
DDSD 1 : SAAAAAHHHHH
2
DDSD 2 : Seperti Mendapatkan Support System
3
DDSD 3 : Mamakku Yang Limited Edition
4
DDSD 4 : Siap Bu Mertua
5
DDSD 5 : Bismillah Kepilih
6
DDSD 6 : Sweetnya
7
DDSD 7 : Demi Kelas Kita
8
DDSD 8 : Kita Pasti Bisa, FIGHTING!
9
DDSD 9 : Partner Andalanku
10
DDSD 10 : Terima Kasih Sudah Berjuang Bersama
11
DDSD 11 : Malah Jadi Overthinking
12
DDSD 12 : Kita Juga Harus Bisa
13
DDSD 13 : Maaf, Des
14
DDSD 14 : Saya Pasti Akan Bertanggungjawab
15
DDSD 15 : Apa Kabar Jantung Desi?
16
DDSD 16 : Tanggungjawab Pras
17
DDSD 17 : Aku Merasa Bersalah (Bonus Visual)
18
DDSD 18 : Dari Luka Menjadi Cinta
19
DDSD 19 : Kakiku Yang Menjadi Aset Berhargaku
20
DDSD 20 : Tidak Semudah Itu, Des
21
DDSD 21 : Jadikan Itu Kenyataan
22
DDSD 22 : Jangan Pantang Menyerah
23
DDSD 23 : Tugas Mengartikan Peribahasa
24
DDSD 24 : Menghormati Keyakinan Masing-masing
25
DDSD 25 : Sudah Jadi Tontonan
26
DDSD 26 : Lupa Bilang Terima Kasih
27
DDSD 27 : Nggak Up To Date
28
DDSD 28 : Gara-gara Mantan!
29
DDSD 29 : Sungguh Aneh
30
DDSD 30 : Jatuh Cinta Di Usia Remaja
31
DDSD 31 : Momen Emas Anak Sekolah
32
DDSD 32 : Latihan
33
DSDD 33 : Penghujung Bangku Sekolah
34
DDSD 34 : Lebih Kejam Daripada Ibu Tiri
35
DDSD 35 : Akan Bahagia dan Selalu Bahagia
36
DDSD 36 : Sebuah Kebetulan
37
DDSD 37 : Wisata
38
DDSD 38 : Lama Tak Jumpa
39
DDSD 39 : Catatan Kecil
40
DDSD 40 : Pengumuman Kelulusan
41
PROMO NOVEL CIMAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!