Bus metromini berhenti di depan sebuah gedung sekolah menengah umum yang cukup difavoritkan di kota tersebut, Romi tampak segera turun dalam waktu yang nyaris bersamaan dengan gadis yang tadi ia lama perhatikan,
Gadis itu setelah turun langsung berjalan dengan bergegas, tangannya tampak sibuk membawa beberapa wadah berisi donat dan juga dagangan lain, beberapa anak juga mengikuti gadis bernama Cika yang kini berjalan melewati area parkir dan menuju ke arah kantin sekolah, di mana dagangan-dagangan yang ia bawa itu tampaknya akan dititipkan,
"Hey, bro Romi,"
Tiba-tiba saja seseorang merangkul Romi dari belakang, membuat cowok tampan itu terkejut dan langsung menoleh ke arah belakangnya,
"Oh, ternyata kamu Rif,"
Romi tampak tersenyum lega,
Arif adalah anak dari teman Ayah Romi di kantor, mereka sudah sempat berkenalan sebelum akhirnya Romi benar-benar pindah ke sekolah ini,
Untuk Romi yang sebagai murid baru, pastinya memiliki satu teman yang sudah ia kenal di hari pertama adalah sesuatu yang melegakan,
Karena paling tidak, ia tak perlu terlalu kelihatan celingak-celinguk saat harus berjalan menuju ke kelas sendirian,
"Aku tadi ke rumah lho, aku kirim chat tidak kamu baca,"
Kata Arif melepas rangkulannya,
Keduanya lantas berjalan beriringan,
"Oh yah? Aku tidak tahu,"
Kata Romi kaget sambil kemudian memasukkan tangannya ke saku seragamnya untuk mengambil ponsel miliknya,
Tapi Arif malah tampak tertawa kecil,
"Tidak apa, santai saja Rom, aku ngerti lah, namanya lagi fokus lihatin cewek cantik, ya kan?"
Kerling Arif sambil menyenggolkan lengannya pada lengan Romi seperti meledek temannya itu,
Romi yang ketahuan pastinya langsung jadi nyengir keki,
"Cika, namanya Cika, dia memang cantik banget, tapi agak pendiam, susah dideketin juga,"
Ujar Arif kemudian, sambil ikut melihat ke arah Cika yang kini telah masuk ke kantin, dan Arif serta Romi harus terus berjalan melewati lapangan basket dan kemudian melewati lagi lapangan upacara untuk baru akhirnya sampai di kelas mereka,
Kebetulan memang Romi satu kelas dengan Arif, jadi ini juga pastinya satu keuntungan,
"Oh, Cika juga satu kelas sama kita, dan dia juga juara kelas kita,"
Tambah Arif memberikan informasi lagi seputar Cika pada Romi yang sejak turun dari metromini, dari kejauhan Arif sudah melihat teman barunya itu terus memperhatikan salah satu anak paling cantik di sekolahnya,
"Gitu ya,"
Sahut Romi pura-pura tak begitu menanggapi,
Arif mengulum senyuman,
"Tidak apa kalau naksir, pepet saja, dia masih ori, belum satupun cowok yang berhasil deketin,"
Kata Arif,
Romi sekilas tampak tersenyum, dadanya kini jadi berdebar lagi tiba-tiba karena mengingat senyuman Cika yang memang manis sekali di mata Romi,
Yah, sekian banyak gadis cantik yang Romi lihat, entah kenapa di matanya kali ini Cika begitu menarik sejak pertama ia melihatnya di metromini,
Arif dan Romi yang berjalan menuju kelas mereka, tampak melewati beberapa gadis yang tengah asik mengobrol di dekat pintu kelas sebelah, yang begitu melihat Romi lewat, mereka pun langsung sibuk kasak-kusuk,
"Jadi, itu murid barunya? Yang kata kamu kemarin lihat? Yang di kelas sebelah heboh?"
"Iya, apa aku bilang, ada murid baru masuk,"
"Hmm ganteng banget ya, kayak Kim Myung Soo,"
"Iya... Ganteng, imut, gumush banget,"
"Udah punya cewek belum ya?"
"Huuu, yang ini buat aku lah, kalian kan udah pada punya cowok,"
"Yeee... kan janur kuning belum melengkung,"
Dan mereka pun kemudian cekikikan sendiri, sedangkan Romi tak mau ambil pusing dengan gadis-gadis yang hampir semuanya menatap genit ke arahnya,
Romi, dengan langkah tenang, tampak tetap menjajari langkah Arif memasuki kelas mereka dan kemudian langsung menuju bangkunya sendiri yang ada paling belakang,
"Hai,"
Sapa seorang anak gadis yang duduk di depan Romi,
Lumayan cantik, rambutnya pendek sebahu dan memakai penjepit rambut berwarna biru di bagian sisi kanan,
Romi tersenyum ramah ala kadarnya, lalu memilih melepas ranselnya untuk kemudian ia letakkan di atas meja guna mengeluarkan peralatan sekolah yang ia bawa,
Tak lama, saat kemudian bel masuk berbunyi, anak-anak ramai ribut masuk ke dalam kelas, yang Romi lantas melihat sosok Cika juga ada termasuk di antara anak-anak yang baru masuk,
Cika, gadis itu berjalan tanpa menoleh ke arah Romi sama sekali meskipun jelas ia melewati Romi untuk kemudian mengambil tempat duduk di bangku yang persis di samping kiri Romi,
Romi menatap ke arah Cika sejenak, menunggu gadis itu juga akan melakukan hal yang sama dengan gadis yang berada di depannya,
Menyapa mungkin, atau hanya sekedar say hai pun tak masalah.
Tapi, sayangnya ditunggu-tunggu ternyata tidak,
Jangankan Cika mengajak senyum dan menyapa, rasanya menyadari kehadiran Romi si anak baru di kelasnya pun Cika tidak sama sekali,
Ia asik merapikan peralatan belajar, tanpa peduli apapun lagi di sekitarnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Esti Restianti
gadis langka ya Rom,pepet teruuuus hihi
2022-11-22
0
Ganuwa Gunawan
ayo Cika..
sapa.tuh s ganteng Romi
roman roman nya s Roma pengen bngt d sapa..
2022-11-21
1